23
2. Scanning panjang gelombang maksimum konsentrasi rendah 0,5382
µgmL dalam medium disolusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Scanning panjang gelombang maksimum konsentrasi sedang 3,2292
µgmL dalam medium disolusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Scanning panjang gelombang maksimum konsentrasi tinggi 6,4584 µgmL
dalam medium disolusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 4. Summary output regression statistics untuk kurva baku medium disolusi
Lampiran 5. Kurva Baku Metanol
y = 0,1591x - 0,006 R² = 0,9973
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
1 2
3 4
5 6
A bsorb
an si
Konsentrasi µgmL
Kurva Baku Kurkumin dalam Metanol
27 Keterangan:
A 0,006
B 0,1591
R 0,997998
Lampiran 6. Summary output regression statistics untuk kurva baku metanol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 7. Hasil Verifikasi Metode: Akurasi dan Presisi
29 Lampiran 8. Penimbangan Dispersi Padat
Bahan Formula
I II
III IV
V Ekstrak
temulawak gram
0,126 0,126
0,125 0,125
0,126
Kitosan gram 1,126
1,173 1,219
1,267 1,316
Poloxamer 407 gram
0,250 0,205
0,157 0,110
0,063 Asam
sitrat gram
2,500 2,505
2,501 2,502
2,501 Lampiran 9. Penimbangan Campuran fisik
Bahan Formula
I II
III IV
V Ekstrak
temulawak gram
0,125 0,125
0,126 0,126
0,126
Kitosan gram 1,127
1,176 1,221
1,265 1,314
Poloxamer 407 gram
0,250 0,200
0,159 0,111
0,065 Asam
sitrat gram
2,503 2,500
2,505 2,501
2,504 Lampiran 10. Perhitungan Rendemen
Rendemen =
� � � �
� ℎ � �
� Bahan
Formula I
II III
IV V
Berat yang
diperoleh gram 3,246
2,865 2,935
3,132 2,674
Berat teoritis
gram 4,002
4,009 4,002
4,004 4,006
rendemen 81,109
71,464 73,338
78,241 66,750
30
Lampiran 11. Penimbangan Kapsul Dispersi Padat dan Campuran Fisik
Campuran Fisik Dispersi Padat
Sampel Berat mg
Rata-rata mg
Sampel Berat mg
Rata-rata mg
CF 1 500
500,67 DP 1
501 501,33
501 502
501 501
CF 2 502
502,00 DP 2
501 501,00
502 502
502 500
CF 3 500
501,67 DP 3
503 502,67
503 502
502 503
CF 4 503
501,67 DP 4
501 501,00
501 502
501 500
CF 5 502
500,67 DP 5
500 500,67
500 501
500 501
Lampiran 12. Hasil Data Disolusi Dispersi Padat dan Campuran Fisik Tabel I. Contoh Hasil disolusi CF 1
Menit ke Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
C µgmL
terdisolusi C
µgmL terdisolusi
C µgmL
terdisolusi 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 10
0,29 7,20
0,29 7,20
0,25 6,24
15 0,48
12,00 0,52
12,96 0,48
12,00 30
0,55 13,92
0,59 14,88
0,63 15,84
45 0,63
15,84 0,67
16,79 0,63
15,84 60
0,67 16,79
0,67 16,79
0,71 17,75
90 0,71
17,75 0,71
17,75 0,75
18,71 120
0,71 17,75
0,71 17,75
0,82 20,63
150 0,71
17,75 0,78
19,67 0,86
21,59 180
0,86 21,59
0,82 20,63
0,94 23,51
31
Tabel II. Contoh Hasil Disolusi DP 1
Menit ke Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
C µgmL
terdisolusi C
µgmL terdisolusi
C µgmL
terdisolusi 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 10
0,48 10,47
0,52 11,31
0,67 14,66
15 1,24
27,23 1,21
26,39 1,36
29,74 30
1,51 33,10
1,66 36,45
1,63 35,61
45 1,89
41,48 2,05
44,83 2,20
48,18 60
2,31 50,69
2,47 54,04
2,47 54,04
90 2,70
59,07 2,89
63,26 2,85
62,42 120
3,04 66,61
3,16 69,13
3,23 70,80
150 3,50
76,67 3,42
74,99 3,58
78,34 180
3,77 82,53
3,92 85,88
3,73 81,69
Gambar 1. Kurva Rata-rata Persen Terdisolusi Vs Waktu menit
Lampiran 13. Perhitungan parameter uji disolusi n=3 Perhitungan AUC Area Under Curve didapatkan dengan metode trapezoid.
Perhitungan nilai
dissolution efficiency
menggunakan rumus sebagai berikut: = ∫
�� �
� DE
=
Dissolution efficiency
pada saat
t
Y
dt
= Luas di bawah kurva zat aktif terlarut pada saat
t
0,00 50,00
100,00
-20 30
80 130
180 T
e rd
is o
lu si
Waktu menit
Kurva Rata-rata terdisolusi VS waktu menit
CF 1 DP 1
CF 2 DP 2
CF 3 DP 3
CF 4 DP 4
CF 5 DP 5
32 Y
100
= Luas segiempat 100 zat aktif larut dalam medium untuk waktu
t
Tabel I. Contoh data hasil perhitungan AUC dan
dissolution efficiency
DE campuran fisik 1
waktu Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
Rata-rata DE
SD DE AUC
DE AUC
DE AUC
DE 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 10
35,99 3,60
35,99 3,60
31,19 3,12
3,44 0,24
15 47,99
5,60 50,38
5,76 45,59
5,12 5,49
0,32 30
194,34 9,28 208,73 9,84
208,73 9,52
9,54 0,18
45 223,13 11,14 237,53 11,84 237,53 11,62
11,53 0,16
60 244,72 12,44 251,92 13,08 251,92 12,92
12,81 0,13
90 518,24 14,05 518,24 14,48 547,03 14,69
14,40 0,15
120 532,63 14,98 532,63 15,30 590,22 15,94
15,40 0,34
150 532,63 15,53 561,42 15,98 633,40 16,97
16,16 0,53
180 590,22 16,22 604,61 16,67 676,59 17,90
16,93 0,65
Tabel II. Contoh data hasil perhitungan AUC dan
dissolution efficiency
DE dispersi padat 1
waktu Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
Rata-rata DE
SD DE
AUC DE
AUC DE
AUC DE
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
10 52,37
5,24 56,56
5,66 73,31
7,33 6,07
1,11 15
94,26 9,78
94,26 10,05
111,02 12,29 10,71
1,38 30
452,46 19,97 471,31
20,74 490,16 22,48
21,06 1,29
45 559,29
25,74 609,56 27,37
628,41 28,95 27,36
1,61 60
691,26 30,83 741,53
32,89 766,67 34,49
32,74 1,84
90 1646,45 38,85 1759,56 41,48 1746,99 42,41
40,91 1,85
120 1885,24 44,84 1985,79 47,65 1998,36 48,46
46,99 1,90
150 2149,18 50,20 2161,75 52,54 2237,15 53,68
52,14 1,77
180 2387,97 55,10 2413,11 57,19 2400,54 58,07
56,79 1,52
33
Lampiran 14. Statistika
dissolution efficiency
menit ke 180 campuran fisik dan dispersi padat
Tabel I. Uji normalitas DE
180
campuran fisik dan dispersi padat menggunakan uji
Shapiro-Wilk
Dari uji normalitas didapatkan data tidak terdistribusi normal, maka pengujian dilajutkan dengan uji
Mann-Whitney
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel II. Signifikansi DE
180
antara campuran fisik dan dispersi padat 1 menggunakan uji
Mann-Whitney
Tabel III. Signifikansi DE
180
antara campuran fisik dan dispersi padat 2 menggunakan uji
Mann-Whitney
35
Tabel IV. Signifikansi DE
180
antara campuran fisik dan dispersi padat 3 menggunakan uji
Mann-Whitney
Tabel V. Signifikansi DE
180
antara campuran fisik dan dispersi padat 4 menggunakan uji
Mann-Whitney
36
Tabel VI. Signifikansi DE
180
antara campuran fisik dan dispersi padat 5 menggunakan uji
Mann-Whitney
Lampiran 15. Statistika
dissolution efficiency
menit ke 180 antar formula dispersi padat
Tabel I. Uji normalitas DE
180
antar formula dispersi padat menggunakan uji
Shapiro-Wilk
37 Karena data ditemukan normal maka dilanjutkan dengan pengujian menggunakan
ANOVA Tabel II. Signifikansi DE
180
antar formula dispersi padat menggunakan ANOVA
38
Lampiran 16. Statistika uji kelarutan campuran fisik dan dispersi padat Tabel I. Uji normalitas kelarutan campuran fisik dan dispersi padat
menggunakan uji
Shapiro-Wilk
Dari uji normalitas didapatkan data tidak terdistribusi normal, maka pengujian dilajutkan dengan uji
Mann-Whitney
Tabel II. Signifikansi kelarutan campuran fisik dan dispersi padat 1 menggunakan uji
Mann-Whitney
39
Tabel III. Signifikansi kelarutan campuran fisik dan dispersi padat 2 menggunakan uji
Mann-Whitney
Tabel IV. Signifikansi kelarutan campuran fisik dan dispersi padat 3 menggunakan uji
Mann-Whitney
40
Tabel V. Signifikansi kelarutan campuran fisik dan dispersi padat 4 menggunakan uji
Mann-Whitney
Tabel VI. Signifikansi kelarutan campuran fisik dan dispersi padat 5 menggunakan uji
Mann-Whitney
41
Lampiran 17. Statistika uji kelarutan antar formula dispersi padat Tabel I. Uji normalitas kelarutan antar formula dispersi padat menggunakan
uji
Shapiro-Wilk
Karena data ditemukan tidak normal maka dilanjutkan dengan pengujian menggunakan uji
Kruskal-Wallis
.
Tabel II. Signifikansi kelarutan antar formula dispersi padat menggunakan uji
Kruskal-Wallis
42
LAMPIRAN FOTO Lampiran 18. Uji Disolusi Campuran Fisik dan Dispersi Padat Ekstrak
Temulawak-Kitosan-Poloxamer 407
Gambar 1. Sampel Campuran Fisik dan Dispersi Padat
Gambar 2. Dissolution Tester
43
Gambar 3. Hasil uji disolusi dispersi padat dan campuran fisik
Gambar 4. Rotary Evaporator
44
Gambar 5. Vaccum oven
45
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Poloxamer 407Kitosan dalam Sistem Dispersi Padat
Ekstrak Temulawak
Curcuma xanthorrhiza
Roxb Terhadap Disolusi Kurkumin” memiliki nama lengkap Titi
Estetikaningtyas yang kerap dipanggil Teti. Penulis lahir di Kebumen 7 Juli 1994 dan merupakan anak kedua dari 2
bersaudara pasangan Joko Triyono dan Sri jatmawati. Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu TK
Pertiwi 1999-2001, Pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD N 1 Prembun 2001-2007, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ditempuh di
SMP N 1 Prembun 2007-2010, Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Kebumen 2010-2013, dan melanjutkan Pendidikan tinggi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma. Selama masa kuliah, penulis cukup aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan yaitu TITRASI 2014 dan 2015 sebagai
anggota divisi dana dan usaha, DONOR DARAH JMKI sebagai anggota divisi dana dan usaha. Selama studi, penulis juga pernah berperan sebagai asisten dosen
praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi 2016, dan Analisis Farmasi 2017.
46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI