Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Hasil Pewarnaan Rambut Uban Uji Biologis Uji Iritasi

37 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi zat warna kulit batang jamblang, maka hasil pewarnaannya menjadi semakin gelap. Pencampuran zat warna kulit batang jamblang, pirogalol, tembaga II sulfat dapat memperbaiki daya lekat warna pada rambut. Zat warna dapat menempel lebih kuat pada tangkai rambut, hal ini disebabkan karena molekul-molekul tersebut menembus kutikula dan masuk ke dalam korteks rambut sehingga terjadi perubahan warna pada rambut Ditjen POM, 1985.

4.3 Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Hasil Pewarnaan Rambut Uban

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa lamanya waktu perendaman mempengaruhi hasil pewarnaan rambut uban seperti terlihat pada Gambar 4.4 di bawah ini yang diambil dari formula C. A B C D Gambar 4.4 Pengaruh waktu perendaman hasil pewarnaan rambut uban Keterangan: A = Perendaman selama 1 jam B = Perendaman selama 2 jam C = Perendaman selama 3 jam D = Perendaman selama 4 jam 38 Perendaman rambut uban dalam sediaan pewarna rambut dilakukan selama 1-4 jam. Penentuan waktu perendaman ini berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa pewarnaan rambut uban terjadi secara bertahap hingga mencapai pewarnaan maksimal pada perendaman selama 4 jam yang dapat mengubah rambut uban putih menjadi coklat gelap seperti terlihat pada gambar 3.4 Perendaman selama 1 jam mengubah warna putih menjadi coklat terang, perendaman selama 2 jam mengubah warna putih menjadi coklat terang, perendaman selama 3 jam menjadi coklat sedang dan pada perendaman selama 4 jam mengubah warna putih menjadi coklat gelap. Hasil pengamatan secara visual terhadap perendaman rambut uban diperoleh formula yang menghasilkan perubahan warna paling baik yaitu warna coklat gelap, yaitu formula C yang terdiri dari zat warna kulit batang jamblang 7,5, pirogalol 0,5 dan tembaga II sulfat 0,5. Kemudian formula inilah yang digunakan untuk uji evaluasi. 4.4 Hasil Evaluasi 4.4.1 Stabilitas warna terhadap pencucian Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap pencucian diperoleh hasil bahwa tidak terjadi perubahan warna rambut setelah 15 kali pencucian seperti pada Gambar 4.5 berikut: a b c d e a b c d e Gambar 4.5 Stabilitas warna terhadap pencucian 39 Keterangan: a. sebelum pencucian b. 1 kali pencucian c. 5 kali pencucian d. 10 kali pencucian e. 15 kali pencucian Warna rambut sebelum dan setelah pencucian masih terlihat sama, tidak terjadi perubahan. Warna rambut uban tetap stabil terhadap pencucian karena adanya pencampuran zat warna alam dengan zat warna senyawa logam. Campuran tersebut dapat memperbaiki daya lekat warna pada rambut sebab zat warna dapat menempel lebih kuat pada tangkai rambut. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap pencucian, tetapi jika berulang kali dicuci, maka zat warnanya akan luntur juga Ditjen POM, 1985.

4.4.2 Stabilitas warna terhadap sinar matahari

Warna ditentukan kestabilannya dengan memaparkan rambut selama 5 jam di bawah sinar matahari yang dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut: a b Gambar 4.6 Stabilitas warna terhadap sinar matahari Keterangan: a = Warna rambut sebelum dipaparkan di bawah sinar matahari b = Warna rambut sesudah dipaparkan di bawah sinar matahari 40 Gambar 4.6 menunjukkan bahwa warna rambut tetap sama sebelum dan sesudah pemaparan terhadap sinar matahari.

4.5 Uji Biologis Uji Iritasi

Sediaan pewarna rambut yang hendak dipasarkan untuk konsumen harus diberikan penandaan yang jelas mengenai cara penggunaan, komposisi dan kadar zat yang digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut harus tercantum perlu tidaknya uji iritasi sebelum digunakan. Uji ini dilakukan untuk meyakinkan apakah formula sediaan pewarna rambut terjadi reaksi antara komponen sehingga terbentuk zat yang bersifat iritasi atau toksik. Hal ini untuk kepentingan kedua belah pihak, yaitu konsumen maupun produsen dalam menghindari kemungkinan terjadinya efek merugikan dari kosmetik terhadap kulit, baik berupa iritasi maupun alergi Wasitaatmadja, 1997. Uji tempel dilakukan dengan cara uji tempel terbuka. Maksud dilakukan uji tempel terbuka yaitu untuk menetapkan apakah calon pengguna peka terhadap cat rambut ini atau tidak. Iritan primer umumnya lebih menyebabkan rasa pedih daripada rasa gatal, dan reaksi kulit yang ditimbulkan akan lebih cepat dibandingkan alergen. Reaksi kulit yang disebabkan oleh iritan primer terjadi antara beberapa menit hingga 1 jam setelah pelekatan, sedangkan alergen baru memberikan reaksi kulit dalam waktu 24 – 48 jam. Reaksi kulit karena iritan primer hanya tampak pada daerah pelekatan, sedangkan reaksi kulit karena alergen dapat menyebar di sekitar lokasi pelekatan Ditjen POM, 1985. Uji ini dilakukan terhadap 6 orang sukarelawan. Formula yang dipilih adalah formula D yang terdiri dari zat warna kulit batang jamblang 10, pirogalol 41 0,5, dan tembaga II sulfat 0,5. Hasil pengujian dapat dilihat dari data pengamatan yang dilakukan pada masing-masing sukarelawan seperti pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Data pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan No Pernyataan Sukarelawan I II III IV V VI 1 Eritema 2 Eritema dan papula 3 Eritema, papula, dan vesikula 4 Edema dan vesikula Keterangan: = Tidak ada reaksi + = Eritema ++ = Eritema dan papula +++ = Eritema, papula dan vesikula ++++ = Edema dan vesikula Ditjen POM, 1985. Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa formula sediaan pewarna rambut yang digunakan tidak mengakibatkan iritasi pada kulit. Hal ini disebabkan karena bahan yang terkandung dalam sediaan pewarna rambut tersebut bersifat tidak iritasi termasuk juga senyawa yang terkandung dalam zat warna kulit batang jamblang. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Zat warna kulit batang jamblang Syzygium cumini L. Skeels dapat diformulasi sebagai sediaan pewarna rambut. b. Pewarnaan terbaik diperoleh dari formula C yang terdiri dari zat warna kulit batang jamblang 7,5, pirogalol 0,5 dan tembaga II sulfat 0,5 yang menghasilkan warna coklat gelap. c. Sediaan yang dibuat dari zat warna kulit batang jamblang Syzygium cumini L. Skeels tidak mengiritasi kulit sehingga dapat digunakan sebagai pewarna rambut.

5.2 Saran

Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk memformulasikan ekstrak kulit batang jamblang Syzygium cumini L. Skeels dalam bentuk sediaan pensil alis.