Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil pengolahan, analisis data dan tujuan penelitian yaitu: 1. Jenis produk cacat yang paling dominan yaitu kecacatan Tanpa Cap 35,13, Cap Melipat 22,4 2. Penyebab terjadinya a. Produk cacat Tanpa Cap i. Mesin - Settingan mesin yang tidak sesuai dimana putaran mesin jaws capper yang sering bermasalah dalam setiap berjalannya proses capping. - Kurangnya perawatan pada mesin-mesin produksi yang sudah tua. ii. Manusia - Operator kurang disiplin, dimana operator bekerja tidak sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. - Operator kurang teliti dalam memeriksa setiap proses produksi yang berlangsung. iii. Metode Belum diterapkannya SOP dengan benar, dimana prosedur mesin yang sudah ada belum dilaksanakan dengan baik. Universitas Sumatera Utara iv. Material Bahan baku yang diterima Incoming Material dari pihak ketiga memiliki komposisi yang tidak sesuaisehingga sering dijumpai bahan baku yang tidak baik. b. Produk cacat Cap Melipat yaitu i. Mesin - Proses capping tidak berjalan dengan baik karena mesin tertentu sering bermasalah. - Kurangnya pemeliharaan pada mesin jaws capper. ii. Manusia - Kurangnya stamina kerja dari operator sehingga menyebabkan operator kurang teliti dalam bekerja. - Operator belum melaksanakan instruksi kerja dengan benar. iii. Metode - Belum diterapkannya prosedur mesin dengan benar, dimana prosedur mesin yang sudah ada tidak dilaksanakan dengan sesuai. - Metode yang diterapkan dinilai kurang sistematis sehingga mengurangi efisiensi. iv. Material Bahan baku yang diterima Incoming Material memiliki kualitas yang tidak baik sehingga Cap tidak terbentuk dengan sempurna. Universitas Sumatera Utara 3. Berdasarkan perhitungan RPN maka penyebab kecacatan yang memiliki nilai RPN tertinggi yakni kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak terbentuk sempurna. Untuk mengatasi penyebab tersebut maka pihak perusahaan harus menetapkan standar kualitas dan mengambil sampel dari pihak ketiga untuk pengujian kualitas tersebut agar produk dapat dihasilkan dengan baik.

7.2 Saran

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Analisa dan Penerapan Statistical Quality Control (SQC) dengan Perbaikan Kualitas Smoke Sheet di PTPN III Kebun Gunung Para

2 47 162

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1