Jenis – Jenis Masjid Masjid Jami’ adalah masjid yang biasa dipakai untuk shalat jum‟at yaitu shalat Pengertian Tema

MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 9 persatuan umat Islam. Selama sekitar 700 tahun sejak Nabi mendirikan masjid pertama, fungsi masjid masih kokoh dan original sebagai pusat peribadatan dan peradaban yang mencerdaskan dan mensejahterakan umat manusia. Lewat masjid Rasulullah SAW membangun kultur masyarakat baru yang lebih dinamis dan progressif. Masjid adalah rumah Allah yang dibangun atas dasar ketaqwaan kepadaNya. Oleh karena itu, membangun masjid harus diawali dengan niat yang tulus, ikhlas, mengharap ridha Allah semata, sehingga masjid yang dibangun mampu memberikan ketenangan, ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan, rasa aman kepada para jamaah dan lingkungannya. Pada masa keemasan Islam, universitas berada di dalam masjid, seperti masjid Al Azhar, Kairo, Mesir, dari masjid inilah melahirkan universitas terkemuka di dunia, yakni Universitas Al Azhar yang hingga kini dikenal dunia. Masjid Al-Azhar juga dikenal luas oleh kaum muslimin di Indonesia. Masjid ini mampu memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, bahkan pengentasan kemiskinan pun merupakan program nyata yang secara kontineu dilaksanakan di masjid. Kalau dulu universitas ada di dalam masjid, sekarang masjid ada di dalam universitas.

2.3. Jenis – Jenis Masjid

Dalam arsitektur islam dikenal beberapa jenis masjid sesuai dengan penggunaanya, antara lain:

a. Masjid Jami’ adalah masjid yang biasa dipakai untuk shalat jum‟at yaitu shalat

berjama‟ah yang wajid dilakukan pada hari jum‟at menggantikan shalat Zhuhur Rasyid 1976 ; 125.

b. Masjid Madrasah adalah masjid yang sekaligus digunakan sebagai sekolah

Madrasah. c. Masjid Makam Masyad adalah masjid yang didirikan pada kompleks pemakamam. d. Memorial Mosque adalah masjid yang dipakai sebagai tanda peringatan peristiwa – peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Masjid Nabawi di Madinah. e. Masjid Pesantren adalah masjid yang letaknya di lingkungan pesantren. 2.4. Persyaratan Ruang dan Kriteria Masjid Persyaratan ruang dan kriteria masjid ini merupakan pedoman dalam menetukan jenis dan luas masjid yang akan dibuat. Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 10 2.4.1. Klasifikasi Masjid Klasifikasi Masjid dilihat dari tingkat wilayah adalah: a. Masjid Nasional b. Masjid Raya Tingkat Provinsi c. Masjid Agung Tingkat Kabupaten Kotamadya d. Masjid Besar Tingkat Kecamatan e. Masjid Jami‟ Tingkat Kelurahan atau semua masjid yang dipakai untuk shalat jum‟at\

2.4.2. Persyaratan Ruang Masjid

Dalam Mu‟tamar Risalatul Masjid di Mekkah disepakati bahwa suatu masjid dapat berperan secara baik apabila memiliki ruangan dan peralatan yang memadai untuk: a. Ruang shalat yang memenuhi syarat kesehatan kenyamanan b. Ruang – ruang khusus bagi wanita yang memungkinkan mereka keluar – masuk tanpa bercampur dengan pria dan digunakan untuk shalat c. Ruang poliklinik dan ruang memandikan dan mengkafankan mayat d. Ruang pertemuan dan perpustakaan lengkap dengan peralatan dan buku – buku yang dibutuhkan segala usia e. Ruang bermain, olahraga, dan latihan bagi remaja

2.4.3. Pedoman Penyediaan Lahan Sarana Peribadatan

Dalam hal ini masjid sesua dengan yang dikeluarkan oleh Dep. PU dikukuhkan dalam Kepmen PU No. 378kpfs1987 antara lain:  Kelempok penduduk RW 2500 orang 500 keluarga 1 langgar : 300 m²  Kelempok penduduk lingkungan 30.000 orang 6000 keluarga 1 Masjid lingkungan : 1.750 m²  Kelompok penduduk kecamatan 120.000 orang 24.000 keluarga 1 Masjid kecamatan : 4000 m²  Kelompok penduduk kota 1.000.000 orang 200.000 keluarga 1 Masjid kota : 16.000 m² Untuk setiap luas lantai bruto tiap jema‟ah : 1,2 m² termasuk sirkulasi Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 11 2.4.4. Tipologi Masjid

a. Bangunan dan Komponen Masjid

Arsitektur adalah hasil dari proses perancangan oileh seseorang atau sekelompok orang dalam memenuhi kebutuhan ruang untuk melaksanaka kegiatan. Maka Masjid dalam hal ini juga hadir dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia akan ruang untuk kegiatan peribadatan umat Islam dengan fungsi majemuk dengan perkembangan zaman, budaya, dan tempat suatu masyarakat. Masjid pada dasarnya memerlukam ruang dan komponen yang harus ada antara lain: 1. Ruang masjid, merupakan area untuk shalat berjama‟ah. 2. Mimbar, tempat memberikan ceramah agar lebih mudah didengar dan dilihat oleh jema‟ah. 3. Mihrab, sebuah ceruk atau relung relatif masuk ke dalam dinding sebagai tanda arah kiblat. 4. Tempat wudu‟, tempat untuk mensucikan diri sebelum masuk ke dalam masjid. Selain komponen di atas pada masjid biasanya ditambahkan elemen antara lain:

1. Minaret, menara untu

k memanggil jema‟ah melalui kumandang adzan

2. Dikka, seperti panggung dengan tangga yang digunakan sebagai tempat kaddi

mentransmisikan suara imam kepada jema‟ah. Gambar 2.1. Elemen Utama Masjid Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 12 2.5. Fungsi dan Peranan Masjid Sejak 14 abad silam, Rasulullah SAW telah menunjukkan tuntunannya dalam hal pemakmuran masjid, begitu pula di zaman keemasan Islam sejak abad ke 6 - 13 M atau selama 7 abad, umat Islam berhasil menjadikan masjid sebagai markas pelaksanaan hubungan antara manusia dengan ALLAH SWT ibadah dan hubungan manusia dengan manusia muamalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara ideal, Masjid memiliki peran dan berfungsi sebagai Pusat Ibadah serta Pembinaan umat 3 .

2.5.1. Sebagai Pusat Ibadah

Kehidupan umat Islam yang tetap cenderung mempertahankan eksistensinya sebagai hamba ALLAH dengan memanfaatkan masjid sebagai sarana melaksanakan ibadah menunjukkan betapa peranan masjid sangat strategis, khususnya berkaitan dengan fungsinya sebagai Pusat Ibadah. Fungsi yang dimaksud, adalah sebagai berikut : 1. Fungsi masjid sebagai tempat sujud atau penghambaan diri kepada Sang Khaliq - ALLAH SWT, dengan menjadikan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam mendirikan shalat fardlu 5 lima waktu serta shalat sunnat, seperti ; Tarwih, witir dan lain – lain. 2. Fungsi masjid sebagai tempat I ’tikaf, berzikir, pengajian dan membaca Al Qur‟an. 3. Fungsi masjid untuk kegiatan ibadah sosial atau Muamalah, seperti ; penerimaan, penampungan dan pengelolaan dana zakat, serta dapat berfungsi sebagai Baitul Mai.

2.5.2. Sebagai Pembinaan Umat

Semakin berkembang dan tersebarnya jumlah masjid dari perkotaan sampai ke pelosok desa, merupakan potensi utama dalam mengoptimalkan peranan masjid sebagai sarana pembinaan umat, dengan mengimplementasikan fungsi - fungsi masjid sebagai berikut : 1. Fungsi persatuan dan Ukhuwah Islamiyah, maksudnya adalah dengan berkumpulnya umat Islam dalam rangka melaksankan shalat jama ‟ah di masjid akan mengarahkan segenap Muslimin dan Muslimat untuk semakin memperkokoh 3 http:sultra.kemenag.go.idfilefileTulisanzeam1328534716.pdf Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 13 keutuhan persatuan dan persaudaraan Ukhuwah Islamiyah. 2. Fungsi masjid sebagai Pewaris nilai - nilai ajaran agama Islam, dengan memposisikan masjid menjadi tempat pengajaran, pendidikan Islam dan pengembangan ilmu. 3. Fungsi Dakwah, yakni masjid dapat dimanfaatkan para Dal Muballigh dan Muballighat untuk memberikan fatwa atau nasehat agama kepada segenap umat Islam di sekitarnya. 4. Sebagai penghimpun khasanah ilmu pengetahuan dengan menempatkan sarana perpustakaan. 5. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat bermusyawarah terhadap berbagai persoalan umat. 2.6. Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 2.6.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Kota Medan yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara adalah salah satu pusat pelayanan terpadu bagi Provinsi Sumatera Utara menurut Peraturan Daerah. Kota Medan menjadi pusat berbagai kegiatan untuk melayani provinsi Sumatera Utara. Adapun kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah : No. Kriteria Lokasi 1. Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Kota Medan Wilayah lokasi pembangunan yang memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan perdaganganbisnis dan pusat pendidikan yang disesuaikan dengan RUTRK Kota Medan. Yaitu pada subpusat pelayanan kota Medan Selayang ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor. 2. Tinjauan terhadap Struktur Kota Berada di pusat kota yang merupakan daerah pusat pusat kegiatan perdaganganbisnis dan pusat pendidikan. 3. Pencapaian Lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana transportasi umum yang melewati lokasi site. 4. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan lingkungan dengan Tabel 2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 14 imej yang bagus dan berbudaya serta sesuai dengan fungsinya dengan lingkungan sekitar yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun. Peruntukan lahan ditentukan menurut RUTRK Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan yang dibagi dalam beberapa pusat pelayanan Kota Medan, seperti terlihat pada tabel berikut : NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN A Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota  Pusat kegiatan perdaganganbisnis;  Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;  Pusat pelayanan ekonomi  Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota;  Provinsi Sumatera Utara  Internasional B Pusat Pelayanan Kota dibagian Utara  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional  Pusat pelayanan transportasi;  Pusat kegiatan sosial-budaya  Pusat kegiatan industri  Kota Medan Bagian Utara;  Provinsi Sumatera Utara  Regional 1 Subpusat pelayanan kota Medan Belawan  pusat pelayanan transportasi laut,  pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,  pusat kegiatan industri, dan  pusat kegiatan perikanan  Kec. Medan Belawan 2 Subpusat pelayanan kota  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan  Pusat pelayanan transportasi  Kec. Medan Labuhan Tabel 2.2. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 15 Medan Labuhan  Pusat pelayanan kesehatan 3 Subpusat pelayanan kota Medan Marelan  Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok pasar induk;  Pusat kegiatan rekreasi dan wisata  Kec, Medan Marelan;  Kabupaten Deli Serdang 4 Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan olahraga  Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung 5 Subpusat pelayanan kota Medan Area  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi  Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas 6 Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat  Pusat kegiatan sosial-budaya  Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal 8 Subpusat pelayanan kota Medan Selayang  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat Pendidikan  Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor 9 Subpusat pelayanan kota Medan Timur  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan transportasi TOD;  Pusat kegiatan sosial-budaya  Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat

2.6.2. Alternatif Lokasi Tapak

Lokasi yang dipilih terletak di kecamatan Johor. Adapun alternetif tapak adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 16  Alternatif A Luas : 3,5 Ha GSB : 10 M. KDB : 60 KLB : 1-3 Lokasi terletak pada Jalan Karya Wisata. Lokasi ini sangat memungkinkan sebagai lokasi proyek ini karena letaknya di apit oleh 2 perumahn dan mudah dicapai. Batas-batas : - Utara : Perumahan - Timur : Jalan Karya Kasih - Selatan : Perumahan - Barat : Rumah Penduduk Posisi terhadap Struktur Ruang Kota : - Berada pada sub pelayanan Medan Selayang, tepatnya pada kecamatan Medan Johor.  Alternatif B Luas : 3 Ha GSB : 10 M KDB : 60 KLB : 1-3 Lokasi terletak pada persimpangan Jalan Karya Wisata dan Jalan Karya Kasih. Lokasi ini sangat memungkinkan sebagai lokasi proyek ini karena letaknya sangat strategis di sekitar site merupakan permukiman penduduk, berada di persimpangan dan mudah dicapai. Gambar 2.2. Kondisi Eksisting Alternatif A Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 17 Batas-batas : - Utara : Jalan Karya Asih - Timur : Rumah Penduduk - Selatan : Rumah Penduduk - Barat : Jalan Karya Wisata Posisi terhadap Struktur Ruang Kota : - Berada pada sub pelayanan Medan Selayang, tepatnya pada kecamatan Medan Johor.  Pemilihan Lokasi Site Kriteria Lokasi Alternatif A Alternatif B Tingkatan Jalan 5 Jalan Kolektor Sekunder Tingkat kebisingan rendah 5 Jalan Kolektor Sekunder Tingkat kebisingan rendah Pencapaian ke Lokasi 5 Mudah karena dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum 5 Mudah karena dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum Lokasi Site 4 Berada di pinggir Jalan Karya Wisata 5 Berada di persimpangan jalan, Tabel 2.3. Penilaian Site Gambar 2.3. Kondisi Eksisting Alternatif B Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 18 yaitu Jalan Karya Wisata dan Jalan Karya Kasih Jangkauan terhadap Struktur Kota 3 Berada cukup jauh dengan pusat kota dengan kepadatan penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan pendidikan dan rekreasi 4 Berada cukup dekat dengan pusat kota dengan kepadatan penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan pendidikan dan rekreasi Fungsi Pendukung Sekitar Lokasi 4 Permukiman penduduk 2 perumahan, sekolah dan pertokoan 5 Permukiman penduduk 3 perumahandan pertokoan Total Nilai 21 2 24 1 Keterangan : 5 : Baik Sekali 4 : Baik 3 : Cukup 2 : Kurang 1 : Kurang Sekali Maka dari hasil kriteria di atas, lokasi yang tepat untuk dibangun Masjid Raya adalah di persimpanga Jalan Karya Wisata dan Jalan Karya Kasih dengan poin 24.

2.7. Jenis Kegiatan di Masjid

Jenis kegiatan yang akan berlangsung di Masjid Raya ini adalah: a. Kegiatan Ibadah Kegiatan ini merupakan kegiatan utama yang akan dilakukan masyarakat muslim di kecamatan Johor. Diharapkan Masjid Raya menjadi pusat beribadah untuk sebagian besar masyarakat muslim di Johor. Dengan rincian: - Bangunan mampu menampung kapasitas shalat berjama‟ah minimal 5 jema‟ah umat islam di Kecamatan Medan Johor, baik pria maupun wanita dimana pria dan wanita dipisahkan secara sistematis. Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 19 - Disediakan Plaza – plaza dan ruang – ruang terbuka yang berfungsi untuk menjamin pencahayaan alami, dan berfungsi untuk perluasan Masjid pada perayaan Idul fitri dan Idul Adha, serta perayaan hari besar islam lainnya yang dilakukan di luar ruangan dengan kapasitas minimal 5 jema‟ah umat islam di kecamatan Medan Johor. - Kapasitas total masjid dapat menampung 10 penduduk muslim di kecamatan Medan Johor. Ruang terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang serba guna multi purpose yang diantaranya sebagaian dapat digunakan sebagai tempat parker pada hari biasa diluar hari besar umat islam. b. Kegiatan Pendidikan Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memberikan pendidikan Akidah Islam dan untuk memberikan pendidikan moral. Sehingga diharapkan masyarakat mengetahui kelebihan untuk shalat berjama‟ah di Masjid, mengutamakan shalat di Masjid dari pada di rumah, dan men getahui akidah islam dan hukum syara‟ yang ada. Kegiatan ini membutuhkan fasilitas: - Fasilitas pendidikan Islam cth Taman Pendidikan Al – Qur‟an - Pusat Pengembangan Bahasa, Komputer, dan Teknologi - Asrama Siswa bagi pendidikan diatas - Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Keislaman. c. Kegiatan Hubungan Umat Muamalah Kegiatan ini memerlukan fasilitas: - Kantor Pengelola yang dapat menampung seluruh manajemen Masjid termasuk Kenaziran - Fasilitas Perbelanjaan dan UKM berprinsip pada ekonomi Syariah - Perkantorn dan Perbankan dengan berazazkan prinsip Syariah - Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Poliklinik - Gedung Pertemuan Umum untuk menampung kuliah umum, dakwah, pesta pernikahan, dan lainnya d. Kegiatan Dakwah Kegiatan ini memerlukan fasilitas: - Fasilitas komunikasi, minimal untuk penyiaran dakwah studio Radio - Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 20  Kelompok Kegiatan di Ruang Utama Jenis Kegiatan Macam Ruang Kegiatan Sifat Ruang Utama R. Shalat Shalat Semi Publik R. Imam Memimpin Shalat Privat R. Bilal Adzan Privat R. Audio Semi Publik R. Wudhu Pria Bersuci Publik R. Wudhu Wanita Bersuci Publik KMWC Pria Publik KmWC Wanita Publik Gudang Semi Privat  Fasilitas Pendukung dan Pemberdayaan Umat Jenis Kegiatan Macam Ruang Kegiatan Sifat Pengelola Remaja Masjid R. Kepala Pengelolaan Eksternal Privat R. Sekretaris Pengelolaan Internal Privat R. Admisnistrasi Administrasi Semi Publik R. Rapat Rapat Semi Publik Pantri Minum Makan Semi Publik Gudang Penyimpanan Privat Toilet Publik Perpustakaan Hall Penerima Publik R. Baca Membaca Publik R. Peminjaman Meminjam Buku Publik R. Koleksi Buku Pajangan Buku Publik R. Penitipan Penitipan Barang Publik Tabel 2.4. Kelompok Kegiatan dan Ruang Utama Tabel 2.5. Kelompok Kegiatan fasilitas pendukung dan pemberdayaan umat Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 21 Barang R. Fotocopy Fotocopy Publik Gudang Buku Penyimpanan Privat R. Pengelola Administrasi Privat Toilet Publik BAZIZ R. Tunggu Penerima Publik R. Administrasi Administrasi Semi Publik Gudang Penyimpanan Privat R. Rapat Rapat Privat Gudang Penyimpanan Privat Toilet Publik Pendidikan Al - Quran R. Pengelola Administrasi Semi Publik R.Rapat Diskusi, Rapat Privat R. Kelas Belajar Semi Publik Toilet Publik Poliklinik Hall PendaftaranTunggu Publik R. Konsultasi Konsultasi Publik R. Administrasi Administrasi Semi Publik R. Farmasi Penyimpanan Obat Semi Publik R. Rapat Rapat Privat Gudang Penyimpanan Privat Toilet Publik Gedung Serba Guna GSB R. Penerima Penerima Publik R. Serba Guna Seminar, nikah, dll Publik R. Sound System Privat Toilet Publik Pelayanan Teknik R. Generator Penyimpanan Genset Privat R. Panel Kontrol Listrik Privat Gudang Penyimpanan Privat R. Pompa Kontrol Tekanan Air Privat R. Trafo Kontrol Listrik Privat Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 22 2.8. Studi Banding Judul Sejenis 2.8.1. Masjid Agung Al – Fateh, Manama, Bahrain Masjid Agung Al-Fateh berada di kota Manama, ibukota Bahrain yang di klaim sebagai salah satu masjid dengan ukuran terbesar di dunia, dengan ukuran 6500 meter persegi dan dapat menampung 7000 jemaah sekaligus. Meskipun disebut sebut sebagai salah satu masjid terbesar di dunia, masjid Agung Al-Fateh kalah jauh bila dibandingkan dengan daya tampung Islamic Center Samarinda Kalimantan Timur yang memiliki kapasitas hinga 40 ribu jemaah sekaligus. Masjid Agung Al-Fateh merupakan bagian dari Islamic Center Ahmad Al-Fateh. Pusat ke-Islaman ini termasuk di dalamnya adalah Masjid Agung Al-Fateh, pusat studi Al- Qur‟an dan Perpustakaan Islam. Dibangun atas perintah dari AmirBahrain, Sheikh Isa ibn Salman Al Khalifa. Proyek pembangunan kawasan ini dimulai dengan upacara peletakan batu pertama pada bulan Desember 1983. Proses pembangunannya dimulai tahun 1984 dan diresmikan langsung oleh beliau tahun 1988. Nama Al-Fateh yang melekat pada nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan kepada mendiang Ahmed Al Fateh, sang penakluk Bahrain. Masjid Agung Al-Fateh berukuran 6500 meter persegi mampu menampung 7000 jemaah sekaligus. Keseluruhan lantai masjid ditutup menggunakan batu pualam dari Italia termasuk beberapa bagian besar dindingnya, sedangkan lampu gantungnya dibuat khusus di Austria. Pintu pintu masjid ini dibuat dari bahan kayu teak wood dari India, kubah besar masjid dibuat dari bahan fiberglas, dan merupakan kubah fiberglass terbesar di dunia. Sedangkan interior masjid dihias dengan lukisan kaligrafi dengan fola Kufi yang merupakan salah satu fola penulisan kaligrafi tertua di dunia. Masjid Agung Al-Fateh Gambar 2.4. Masjid Agung Al-Fateh, Manama Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 23 dibangun oleh mendiang Sheikh Isa ibn Salman Al Khalifa ditahun 1987 dan dinamai sesuai dengan nama dari Ahmed Al Fateh, sang penakluk Bahrain. Sejak tahun 2006, Masjid Agung Al-Fateh juga menjadi tempat bagi Perpustakaan Nasional Bahrain National Library of Bahrain. Watak dari seni Islami berfokus kepada penggambaran pola pola tertentu dan kaligrafi arab, dan menghindari bentuk bentuk figure tertentu karena penggambaran figure manusia dalam seni ditakutkan akan menggiring kepada pengkultusan dan menggiring kepada kesyrikan. Demikian pula dengan seni islami yang di aplikasikan pada masjid Agung Al-Fateh di kota Manama ini, yang di dominasi oleh bentuk bentuk geometris dan pengulangan bentuk bentuk yang sudah ada serta seni Kaligrafi.

2.8.2. Masjid Shah Faisal Islamabad, Pakistan

Masjid Shah Faisal merupakan landmark Kota Islamabad, Pakistan. Masjid itu terletak di bagian utara Kota Islamabad dengan latar belakang Bukit Margalla. Masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah di dunia. Gambar 2.5. Area Sahn Masjid Agung Al-Fateh, Manama Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 24 Kemegahan bangunan masjid ini juga dideskripsikan oleh Khaled dalam buku tersebut. Masjid Shah Faisal yang terkenal sebagai salah satu masjid terbesar di dunia, yang tampak agung dengan pilar-pilar beton raksasa dan menara-menaranya yang menjulang tinggi. Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi ini, secara arsitektural, memasukkan gaya Asia Selatan, Arab, dan Turki. Dengan perpaduan ini, bisa dikatakan bahwa Masjid Shah Faisal merupakan salah satu contoh arsitektur Islam modern di dunia. Di atas masjid, terdapat lampu hias raksasa seberat 75 ton. Selain itu, pada bagian atap masjid, terdapat 1.000 buah lampu gelembung yang penggunaannya didesain secara elektronik. Gambar 2.6. Tampak depan Masjid Shah Faisal Gambar 2.7. Masjid Shah Faisal Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 25 Pada bagian luar masjid, terdapat empat buah tiang raksasa setinggi 90 meter yang mengapit seluruh bangunan masjid. Keempat tiang raksasa ini juga berfungsi sebagai menara masjid. Bangunan menara masjid mengadopsi desain arsitektur Turki tradisional dan merupakan menara masjid tertinggi di kawasan Asia Selatan. Tidak seperti desain masjid tradisional pada umumnya yang dilengkapi kubah berbentuk bundar bulat, bangunan Masjid Shah Faisal tidak memiliki kubah. Sebagai ganti dari kubah, sang arsitek Vedat Dalokay merancang sebuah bangunan mirip kubah kulit kerang sebanyak delapan buah, masing-masing setinggi 40 meter. Menurut perancangnya, kubah tersebut menggambarkan tenda khas padang pasir. Kubah unik ini ditopang oleh empat balok raksasa yang ada di dalam masjid. Sementara itu, di bagian ruang utama yang merupakan ruang shalat, terdapat sebuah candelabra lampu kristal besar. Sedangkan, dinding pada ruang shalat dihiasi dengan mozaik dan tulisan kaligrafi yang merupakan hasil karya seniman ternama asal Pakistan, Sadequain. Pola mozaik menghiasi dinding bagian barat, sedangkan tulisan kaligrafi yang membentuk pola bayangan cermin menghiasi dinding bagian timur. Gambar 2.8. Interior Masjid Shah Faisal Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 26 2.8.3. Masjid Imam Isfahan, Iran Berada di kawasan Grand Bazaar Esfahan, Masjid Imam termasuk bangunan paling megah di kota Isfahan. Masjid ini kian indah dengan empat menara yang menjulang setinggi 160 kaki. Sebagian besar masjid ini dibangun dari bahan keramik dan batu piruz. Keindahan dan kemegahan Masjid Imam kian kentara dengan kehadiran sebuah kolam besar di tengah pelataran masjid. Karenanya, Masjid Imam menjadi center point areal Grand Bazaar Esfahan. Masjid yang dibangun pada abad ke-17 M ini semula dikenal dengan nama Masjid Shah. Nama tersebut mengacu kepada penguasa Safawi yang memerintah di Isfahan pada masa itu, Sultan Shah Abbas I. Shah Abbas I merupakan salah satu kepala negara yang getol melakukan pembangunan fisik kota Isfahan. Konon, proses pembangunan masjid ini memakan waktu hingga 20 tahun lamanya. Arsitektur masjid dirancang oleh Ali Esfahani di atas lahan total seluas 12.264 meter persegi. Gambar 2.9. Masjid Imam Isfahan Gambar 2.10. Denah Masjid Imam Isfahan Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 27 Masjid Imam merupakan masjid yang menerapkan pola arsitektur Sejuk dengan menampilkan lengkung-lengkung iwan yang membentuk sebuah beranda yang sangat besar yang terdapat di setiap sentral sisi-sisi pelataran. Pembangunan masjid ini diperkirakan menghabiskan 18 juta batu bata dan 472.500 keramik. Hampir seluruh dinding masjid ditutup keramik mozaik dengan perpaduan warna biru turquise dan coklat, serta kuning. Ada juga penutup tiang dari marmer hijau yang tampak amat jernih. Motif keramik bervariasi dari bunga hingga pola geometris perpaduan Indo Europian dan Sasanid. Seperti halnya masjid-masjid lain di Iran, masjid ini pun mempunyai kubah besar yang ditempatkan di arah kiblat. Selain itu pada beberapa bagian masjid tampak kubah- kubah kecil yang juga khas bangunan rumah di Iran yang disebut kiosk. Menurut kamus, kiosk bermakna pola bangunan di Iran dan Turki yang atapnya disangga banyak pilar. Gambar 2.11. Detail Gerbang Masjid Imam Isfahan Gambar 2.12. Detail kolom Masjid Imam Isfahan Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 28 Teknik ini sudah lama dipakai di kawasan Persia, bahkan penemunya pun diklaim para arsitek Persia kuno, walaupun lebih berkembang di Turki pada masa Dinasti Ottoman Turki Utsmani. Para arsitek Persia ini dianggap berhasil menemukan teknik membangun kubah bundar di atas pondasi segi empat dengan keempat lengkung diagonalnya. Kubah Masjid Imam ini oleh banyak arkeolog dan pengamat arsitektur klasik dipandang sebagai karya kubah dengan ubin berwarna masa Safawi yang paling brilian. Penilaian itu lebih karena pada keindahan motif dan komposisi warnanya. Selain itu, juga bentuk pecahan ubin yang mengikuti bentuk lengkungan pada bagian kubah dan juga pada menaranya yang berbentuk silinder. Selain kedua unsur tadi kubah dan menara, gerbang masuk utama masjid sebagian besar juga dilapisi oleh glazed tiles dengan pola lukisan yang tidak sederhana dengan warna yang beragam pula. Teknik ini, pada masa itu dianggap lebih efisien daripada menggunakan mosaik tile. Gambar 2.13. Kubah masjid yang dilapisi keramik Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 29 Masjid Imam juga menjadi salah satu bukti kecanggihan perkembangan teknologi arsitektur Islam pada abad pertengahan. Satu hal yang juga telah dipikirkan arsitek masjid pada abad ke-17 ini adalah bangunan tahan gempa. Arsitek Iran memahami bahwa wilayahnya termasuk ring of fire dan ring of earthquake. Jadi, mereka harus mendesain bangunan yang kokoh dan tak goyah oleh gempa. Buktinya, berabad-abad masjid itu masih tegak berdiri. Di Masjid Imam, tiang-tiang utama penyangga bangunan dibuat beberapa lapis. Tiang dengan tinggi sekitar 50 meter dibagi menjadi empat bagian mulai dari dasar, bawah, tengah, dan penopang atap. Pada setiap pertemuan antarsisi terdapat besi dan kayu yang menyerupai per. Sehingga, jika gempa mengguncang, tiang hanya akan bergoyang dan bangunan pun tetap berdiri hingga sekarang.

2.8.4. Masjid Al Hurriyah, Bogor Institut Pertanian Bogor

Gambar 2.14. Gerbang depan yang seluruhnya dilapisi keramik Gambar 2.15. Masjid Al Hurriyah, Bogor Institut Pertanian Bogor Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 30 Masjid Al Hurriyah terletak di bagian dalam kampus IPB Darmaga, Bogor. Masjid Al Hurriyyah berdiri pada tahun 1965 dengan bentuk yang kecil, sederhana dan berada di tengah hutan. Pada tahun 1992, di sebelah kiri mesjid Al Hurriyyah yang pertama di bangun mesjid yang lebih besar, yang mampu menampung jamaah 1.000 orang tahun. Bangunan masjid ini cukup unik karena atapnya hampir menyerupai topi Mexico, terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama merupakan tempat wudhu yang sangat luas dan lobi masjid banyak digunakan untuk sarana penjualan buku-buku Islami dan aksesoriesnya. Lantai kedua adalah ruang salat utama yang dilengkapi dengan mimbar dan sound system. Lantai ketiga digunakan untuk tempat salat muslimah. Pada bagian luar bangunan juga terdapat sebuah rumah yang dihuni oleh ustadz, dan di sampingnya berjejer ruang kamar yang dihuni oleh para santri putra DKM Al Hurriyah. Gambar 2.16. Aksonometri Masjid Al Hurriyah Gambar 2.17. Interior Masjid Al Hurriyah Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 31 Bentuk segitiga yang terdapat pada dinding masjid, diambil dari ide dasar master plan Kampus Institut Pertanian Bogor di Darmaga. Atap berbentuk kuncup limas yang dikomposisian sedemikian rupa merupakan ciri tradisional. Bidang-bidang segitiga dimanfaatkan untuk pencahayaan dan sirkulasi udara secara alami. Konsep segitiga merupakan perwujudan dari ajaran Islam yang mengajarkan hablumminallah, hablumminannaas, dan hubungan dengan alam lingkungan. Penggunaan bidang-bidang segitiga yang diputar dan dikomposisikan dalam bangunan ini merupakan penerapan seni Islam yang berbentuk geometrik pattern yang juga telah digunakan dalam tradisi bangunan Islam. Diketahui pula, segitiga ialah bentuk paling stabil dalam ilmu mekanika. 2.8.5. MESJID RAYA PONDOK INDAH JAKARTA 1. Maksud Pembangunan Untuk memenuhi kebutuhan beberapa fasos fasum yang isyaratkan untuk kawasan hunian Pondok Indah, juga sebagai pusat dakwah, sosial dan pusat pendidikan sehingga diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang berilmu dan beramal yang didasari taqwa kepada Allah SWT. 2. Lokasi Lokasinya terletak di seberang jalan utama dari arah Utara Jl. Sultan Iskandar Muda, menjadikan mesjid ini sebagai Land Mark memasuki kawasan tersebut. Lahan yang tersedia untuk tapak mesjid berbentuk segitiga yang diapit oleh Jl. Iskandar Muda dan kali Grogol dengan luas lahan 6000 m2 dengan permukaan tanah berada 1,20 m lebih tinggi dari permukaan jalan. 3. Arsitektural Dalam usaha menggali dan merancang bentuk-bentuk baru serta tetap mencerminkan sebagai bangunan tropis, penggunaan bentuk-bentuk geometris kubus dan sudut 450 sangatlah mendukung penciptaan bentuk tersebut. Bintang segi delapan yang dikenal dan sering dipakai dalam motif-motif kaligrafi islam, merupakan ide dasar pengembangan desain pola dan pattern arsitektur mesjid ini. Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 32 Mesjid ini terdiri dari dua lantai, lantai atas digunakan untuk sholat utama sedangkan lantai bawah digunakan untuk ruang serba guna. Secara keseluruhan mesjid ini dapat menampung sekitar 2600 jamaah di lantai atas dan bawah. Struktur bangunan mesjid ini dibuat dari beton bertulang dan rangka atap baja. Semua material dan struktur finishingnya diusahakan menggunakan bahan dari alam dengan maksud supaya umat yang menggunakan mesjid ini akan lebih dekat dengan alam dan dapat menghayati kebesaran Sang Pencipta. Gambar 2.18. Masjid Raya Pondok Indah Gambar 2.19.Potongan Masjid Raya Pondok Indah Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 33

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Tema

Pengertian Arsitektur Islam dapat diketahui dengan mengerti arti masing- masing kata. Arsitektur Adapun beberapa pengertian Arsitektur adalah: • Kata arsitektur berasal dari bahasa yunani, yaitu archjtekton yang terbentuk dari dua suku kata, yakni arkhe yang bermakna asli, awal, otentik, dan tektoo yang bermakna berdiri stabil dan kokoh. • Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang tidak hanya menjembatani antara manusia dan lingkungan total, melainkan sekaligus merupakan wahana ekspres cultural, untuk menata kehidupan jasmaniah, psikologi dan social manusia. Arsitektur, manusia, dan pengamatannya • Menurut Le Corbusier Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisen. Massa- massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid, yang merupakan bentuk- bentuk primer yang kegunaannya jelas. Islam • Pengertian menurut etimologi dan lugowiyahharfiahnya : Kata islam berasal dari bahas arab “Aslama” Aslama berarti : taat dan berserah diri pada Allah. „Islam‟ adalah agama yang diturunksn oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya dan dengan sesamanya. • Islam juga mengandung pengertian selamat, sejahtera. • Islam dapat juga berarti sebagai suatu pedoman hidup kepercayaan yang dianut oleh para kaum muslim dengan Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Muhammad adalah utusanNya dan tunduk serta patuh pada perintah Allah. Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 34 Berdasarkan defenisi tersebut, dapat diambil pengertian dari tema “ Arsitektur Islam” sebagai berikut: Ruang atau tempat hidup manusia untuk mencapai kebahagian dengan nilai-nilai islam yang tunduk dan patuh pada perintah Allah dan Muhammad sebagai utusanNya dalam hal ini Al-quran dan As-sunnah. Dalam pengertian lainnya: Suatu seni bangunan dalam perencanaan ruang aktivitas bagi kaum muslim yang berlandaskan pada kaidah estetika yang islami. Arsitektur Islam merupakan seni merancang bangun dengan memperhatikan struktur yang fungsional serta memenuhi kaidah estetika Islam, suatu kaidah yang bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT. Menurut Ir. Ahmad Noeman, arsitektur islam adalah : Arsitektur Islam adalah gagasan - gagasan dan karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan islam tentang Arsitektur. Menurut Ir. Adhi Murseid, arsitektur islam adalah : Arsitektur Islam merupakan hasil karya seni individu maupun masyarakat muslim, untuk kepentingan hidup mereka agar dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, sehingga esensi dasar dari sebuah arsitektur yang islami adalah pemanfaatan bagi umatnya

3.2. Latar Belakang Pemilihan Tema