Luka bakar Luka bakar penyebab tersering terjadi berasal dari sumber panas
yang kering seperti api, atau lembab seperti cairan atau gas panas. Luka bakar dapat berupa pembengkakan dan pelepuhan pada kulit.
Pierce A et al, 2006
2.1.7 Diagnosis
Langkah pertama dalam mencurigakan terjadi infeksi kulit penyebab bakteri adalah terdapat tanda dan gejala terhadap infeksi kulit tersebut.
Sebagai contoh terdapat minimum kriteria adalah lesi kulit dengan inflamasi tetrad khas - nyeri, eritema, edema dan kehangatan. Tergantung
pada luas dan lokasi infeksi, disfungsi dari daerah yang terkena misalnya, tangan atau kaki juga dapat terjadi. Tanda-tanda lain dan gejala, termasuk
krepitus, bula, anestesi dan perdarahan,serta terjadinya reaksi tubuh sistemik adalah demam pada seseorang itu. Hal ini, meningkatkan
kecurigaan dan mengkonfirmasikan diagnosis. Vincent et al, 2008
Investigasi pada diagnosa bakteri penyebab infeksi kulit termasuk kultur darah, swab jaringan dan kultur, aspirasi jarum, x-ray, USG dan
computed tomography CT scan atau magnetic resonance imaging MRI layar, tergantung pada manifestasi klinis. Dalam adanya gejala sistemik,
seperti demam dan hipotensi, kultur darah membantu untuk menilai bakteremia. Kultur darah menghasilkan hasil yang rendah, dengan kurang
dari 5 dari kasus yang positif. Vincent et al, 2008
Swab dan kultur, seperti kultur darah, juga menyebabkan nilai rendah. Sebelum swabbing, luka ulserasi seharusnya debridement dan dibersihkan
dengan irigasi normal saline. Kesulitan pada tes ini adalah dalam menentukan kultur swab yang positif dalam mewakili salah satu agen
Universitas Sumatera Utara
patogen dan yang mewakili hanya kolonisasi kulit. Pada kerusakan kulit yang disebabkan oleh luka adalah yang ditandai dengan manifestasi
cardinal infeksi kulit, swab jaringan adalah yang paling berguna, karena memberi nilai probabilitas yang tinggi dalam mendeteksi bakteri penyebab
infeksi kulit. Coleman et al, 2008
2.1.8 Tatalaksana
Direkomendasi secara farmakoterapi telah mendasarkan pada etiologi bakteri. Tetapi etiologi bakteri laing sering dari sebuah infeksi kulit tidak
diketahui dan dokter terpaksa meresepkan secara empiris. Akibatnya, rekomendasi pengobatan didasarkan pada organisme yang sulit untuk
diterapkan secara klinis.Seperti disampaikan sebelumnya, etiologi yang paling umum dari infeksi kulit adalah flora normal di tempat pertumbuhan
bakteri.Salah satu harus selalu mempertimbangkan spesies stafilokokus dan streptokokus sebagai organisme yang menginfeksi.Oleh karena itu, untuk
semua tingkat ringan sampai sedang infeksi.Hal ini dapat menjadi terapi empiris harus selalu diarahkan terhadap spesies tersebut. Vincent et al,
2008
Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Komplikasi