tanaman, bila tanaman jagung tidak tumbuh maka petani melakukan penyisipan tanaman.
b. Jarak tanam tanaman jagung tergantung dengan kreatifitas para
petani jagung itu sendiri, ada yang menanam dengan jarak tanam 40 – 50 cm 2 butir dalam satu lobang tanam, 40 – 60 cm dengan
3 butir dalam satu lobang tanam dan ada yang menanam dengan jarak tanam 25 – 70 cm dengn 4 butir benih dalam satu lobang
tanam, hal ini mereka lakukan dengan harapan semakin banyak batang akan semakin tinggi produksinya.
c. Kekurangan air pada saat 3 tiga minggu setelah keluar rambut
tongkol akan menurunkan produksi hingga 30 , sementara kekurangan air selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji
yang terbentukyang akan menurunkan produksi hingga 40 . d.
Peningkatkan penggunaan benih akan menurunkan rata-rata produksi jagung yang berarti menaikan biaya produksi dan
menurunkan pendapatan petani jagung.
3. Pengaruh Jumlah Pupuk X
3
terhadap Pendapatan Petani Jagung .
a. Hasil regresi persamaan model estimasi dalam logaritma diperoleh : 1. Tanda pengaruh yang positif secara statistik, yang berarti setiap terjadi
peningkatan terhadap jumlah pupuk maka pendapatan petani jagung mengalami peningkatan dengan asumsi ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai koefisien regresi jumlah pupuk sebesar 0,001, karena persamaan model estimasi dalam bentuk logaritma maka diartikan apabila
penggunaan jumlah pupuk meningkat secara relatif sebesar 1 atau secara absolut sebesar 7.017 kg berasal dari 1 dari 701.7 kg
atau biaya pupuk meningkat sebesar Rp 11.122 berasal dari 7.017 kg X Rp 1.585 kg harga pupuk , maka pendapatan petani jagung
di Kecamatan Tigabinanga meningkat secara relatif sebesar 0,001 atau secara absolut sebesar Rp 123 berasal dari 0.001 x Rp
12.285.429100 ceteris paribus dalam satu kali masa tanam 5 bulan .
3. Dari nilai koefisien regresi jumlah pupuk sebesar 0,001, ini menunjukan nilai koefisien elastisitas sebesar 0,001 1 maka
elastisitasnya bersifat inelastis artinya persentasi perubahan pendapatan petani jagung lebih kecil dari persentasi perubahan
jumlah pupuk. Selanjutnya penajaman pembahasan dilakukan uji parsial untuk
mengetahui hubungan yang signifikan atau tidak signifikan dengan menggunakan uji t seperti dibawah ini :
b. Dengan hasil t hitung 0.537 1,98 t tabel , sig. 0.593 0,05 H
o
diterima. Hal ini berarti 1. Variabel jumlah pupuk berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap total pendapatan petani jagung.
Universitas Sumatera Utara
2. Sesuai dengan hipotesis penelitian yang digunakan menyatakan bahwa jumlah pupuk berpengaruh secara positif terhadap total
pendapatan petani jagung di Kecamatan Tigabinanga, Ceteris Paribus.
3. Jumlah pupuk menjadi tidak signifikan disebabkan karena : a. Pupuk tidak larut dengan tanah akibat kekurangan air sehingga
kemampuan pupuk meningkatkan unsur hara tidak maksimal yang menpengaruhi kemampuan produksi tanaman jagung juga
tidak maksimal. b. Petani mulai beralih dari pupuk nonorganik menjadi pupuk
organik. c. Penggunaan dosis pupuk sebagai penyedia unsur hara yang
dibutuhkan untuk memproduksi jagung belum sesuai dengan paket teknologi hasil penelitian para pakar dibidangnya.
4. Didukung dengan hasil study Sawa, 2007 faktor- faktor yang mempengaruhi produksi jagung secara signifikan adalah jumlah
tanaman,tenaga kerja sementara jumlah pupuk tidak signifikan.
4. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja X