Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor

Contoh Teknik komunikasi yang baik :  Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan  Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara  Menatap mata lawan bicara dengan lembut  Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum  Gunakan gerakan tubuh gesture yang sopan dan wajar  Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara  Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon  Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara  Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi  Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.  Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.  Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, cipika cipiki cium pipi kanan - cium pipi kiri

3.4. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor

Menurut Jiwanto 1985:28-29, komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha. Universitas Sumatera Utara Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara diagonal. Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor. Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut: 1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara : a. Para bawahan dengan atasan pimpinan b. Bawahan dengan bawahan c. Atasan dengan atasan d. Pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan. 2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai. 3. Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai. 4. Dengan menerapkan etika komunikasi semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien. 5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai. 6. Meningkatkan kerja sama team work di antara para pegawai. 7. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing. 8. Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke arah cara berpikir kreatif. Universitas Sumatera Utara 9. Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. 10. Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang satu dengan yang lainnya akan saling menghargai. 11. Etika komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat dikomunikasikan keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat lain, keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa komunikasi yang baik maka keputusan tidak dapat disetujui dengan baik. 3.5.Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi Prinsip tersebut adalah: 1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu: a Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini sebenarnya sangat relatif. Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut kepentingan berita yang akan diberikan. Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan tanggapan dari pihak komunikan. Berita atau informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui telepon. Akan tetapi, apabila Universitas Sumatera Utara berita itu hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis. b Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan. 2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima yang berlainan. Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita. Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita. 3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana. Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana. Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim. Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon, radio,televise atau melalui media massa lainnya. 4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara menyampaikan informasi. Universitas Sumatera Utara Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan tepat pada waktunya. 3.6. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut: a. Kejelasan Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang menerima. Dalam penyampaian berita, pegawai pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dan cepat dimengerti,yaitu: 1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas. 2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dimengerti, yang sudah dikenal oleh umum. 3. Tidak mempergunakan kata-kata kiasan. Universitas Sumatera Utara 4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan kemampuan pihak penerima berita. b. Konsekuensi dan keseimbangan. Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan keterangan, informasi yang telah dikirim. Tetapi kadang kala terjadi perbedaan maksud dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed comunication atau kesalah pahaman sedemikian rupa, sehingga pemimpin ataupun pegawai berusaha menegaskan bahwa informasi yang terdahulu disampaikan salah. Dan dengan segera menyampaikan informasi yang benar. Pemberian informasi dari pegawai kepada atasannya maupun sebaliknya sesuai dengan kenyataan yang ada. c. Keseragaman Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala menggunakan istilah, pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran. d. Tata bahasa yang tepat. Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata bahasa yang benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan tata bahasa yang tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam berkomunikasi terutama kepada pimpinan. Universitas Sumatera Utara e. Siapa lawan bicara kita. Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa mereka mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan atau pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri. f. Lambang atau kode Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan lambang atau kode, gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang mereka ucapkan, tetapi lambang atau kode tersebut jarang sekali digunakan. Karena biasanya pimpinan sering menggunakan kode atau lambang jika berkomunikasi dengan sesama pimpinan. Sehingga kurang efektif jika metode ini digunakan oleh pimpinan kepada bawahannya. Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerapkan bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui berbagai prosedur antar lain: 1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan oleh pihak pengirim berita. 2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang telah disusun dalam bentuk simbol, sandi, kode – kode, dengan melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, vertikal maupun horizontal, formal maupun informal. Universitas Sumatera Utara 3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita komunikan. Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi decoding terhadap berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau respon. Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap berita yang dikirim, maka antara pegawai Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator dengan pihak komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara singkat dan sangat jelas sehinga pihak komunikator dengan komunikannya mempunyai tafsiran yang sama terhadap berita tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita atau kesalahpahaman terhadap berita yang disampaikan. 3.7. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif, sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung. Selain memberikan perintah, pimpinan juga selalu mengusahakan agar setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan karena Universitas Sumatera Utara komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja dapat berjalan dengan lancar. 3.8. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain: a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi. b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang efektif. c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai. 2. Hambatan perilaku, seperti: a. Prasangka yang didasarkan pada emosi. b. Ketidakmauan untuk berubah. c. Sifat yang egosentris. 3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi 4. Hambatan Latar Belakang, seperti : a. Latar Belakang Sosial b. Latar Belakang Pendidikan Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN