BAB 4 DATA DAN PEMABAHASAN
4.1. Data Percobaan
Kadar Kromium heksavalen Cr
6+
pada air sungai deli ditunjukkan pada table 4.1. Tabel 4.1 Data hasil analisa Sampel Air Sungai Deli untuk menentukan pengaruh waktu
penyimpanan sampel terhadap kadar Kromium heksavalen Cr
6+
No Tanggal analisa
Kadar Cr
6+
mgl
1 01-02-2010
0,02 2
02-02-2010 0,01
3 03-020-2010
0,005 4
04-02-2010
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan
Dari data yang diperoleh yaitu menunjukkan adanya pengaruh waktu penyimpanan terhadap kadar Kromium heksavalen Cr
6+
. Pada hari pertama yaitu dimana sampel yang telah diambil langsung dinalisa menunjukkan kandungan Kromium
heksavalen Cr
6+
0,02 mgl, pada hari kedua dimana batas maksimum penyimpananpengawetan sampel telah lewat dan menunjukkan penurunan kadar
Kromium heksavalen Cr
6+
yaitu menjadi 0,01 mgl dan pada hari ke tiga dan keempat waktu analisa kadar Kromium heksavalen Cr
6+
makin berkurang yaitu 0,005 mgl dan 0 mgl.
Perubahan yang terjadi biasanya dikarenakan adanya gangguan-gangguan yang dapat timbul selama penyimpanan dan pengangkutan sehingga dapat berubah sifat dari keadaan
asli sampel sampel menjadi tidak representative, adalah sebagai berikut : 1.
Gas O
2
dan CO
2
dapat diserap air sampel atau dapat lenyap dari air sampel ke udara.
2. Zat tersuspensi dan koloidal dapat memebentuk flok-flok sendiri dan mengendap,
hingga terdapat sampel yang berbeda dengan keadaan asli, paling sedikit lumpur tersebut harus dijadikan suspensi lagi secara merata sebelum analisa, dengan
mengocokan botol simpanan, sedangkan zat dan cairan yang ringan lumpur, lemak, minyak dan seterusnya dapat mengapung pada permukaan sampel.
3. Beberapa zat pelarut dapat dioksidasi oleh oksigen terlarut hingga senyawanya
berubah.
Universitas Sumatera Utara
4. Lumut, ganggang dan jamur dapat tumbuh dalam sample yang tidak disimpan
pada tempat gelap dan dingin. Alaert, 1984 Selain hal-hal diatas, kemungkinan penurunan kadar Kromium heksavalen Cr
6+
dapat juga disebabkan oleh:
1. Terdapatnya sidik jari, kotoran padat yang melakat pada kuvet yang digunakan
sehingga dapat menyerap radiasi dari sinar yang dihasilkan. 2.
Keadaan kuvet yang kurang baik, seperti retak ataupun buram. Ini juga dapat menyerap sinar yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN