4.2. Gambaran Perekonomian Sumatera Utara
Kinerja perekonomian Sumatera Utara di tahun 2006, secara makro yang digambarkan atas perolehan nilai PDRB Produk Domestik Regional Bruto atas
dasar harga konstan 2000, menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi secara umum meningkat sebesar 61.
Kondisi ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya tercapai sebesar 5.48.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini memberi dampak pada meningkatnya kesejahteraan penduduk yang dapat dilihat secara tidak langsung
dari besarnya PDRB per kapita. Berdasarkan harga berlaku, PDRB perkapita penduduk Sumatera Utara mengalami kenaikan dari 11,33 juta rupiah pada tahun
2005 menjadi 12,68 juta rupiah pada tahun 2006. sedangkan berdasarkan harga konstan 2000, PDRB perkapita penduduk Sumatera Utara pada tahun 2006
sebesar 7.38 juta rupiah, lebih tingi daripada tahun 2005 yang mencapai 7,13 juta rupiah.
4.3. Kondisi Transportasi Darat Sumatera Utara
Sektor perhubungan adalah salah satu penunjang dalam perekonomian, selain sektor perdagangan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sektor perhubungan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kegiatan perekonomian dan kehidupan masyarakat suatu daerah. Oleh karena itu,
pengembangan sektor perhubungan harus diselenggarakan secara efektif dan efisien, sehingga mampu memperlancar arus lalu lintas orang, barang dan jasa,
serta informasi. Selain itu, diarahkan juga agar dapat menunjang pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi, memantapkan stabilitas nasional, serta pemerataan dan penyebaran hasil pembangunan dengan menembus isolasi serta keterbelakangan daerah terpencil.
Tanpa didukung oleh perhubungan dan komunikasi antar dan inter daerah akan terganggu.
Sejak tahun 2003 hingga tahun 2007 kontribusi sektor perhubungan terus mengalami kenaikan, yaitu dari sebesar 7.83 pada tahun 2003 dan terus
bergerak naik hingga 9.00 di tahun 2007. kenaikan ini antara lain disebabkan naiknya jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi.
Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Sektor Perhubungan terhadap
PDRB Sumatera Utara menurut Sub Sektor Tahun 2003 - 2007
Persen
Sektor Kontribusi terhadap PDRB
2003 2004
2005 2006
2007 1 2
3 4
5 6
Pengangkutan 11.41 11.89
9.15 10.38
8.63 Angkutan Rel
-1.44 10.27
6.39 4.28
7.69 Angkutan Jalan Raya
5.41 5.36 4.17 8.51 8.20
Angkutan Laut 6.28
0.76 4.44
3.39 4.07
Angkutan SDP 3.27
6.24 2.66
7.13 6.32
Angkutan Udara 38.25
29.01 18.48
14.70 10.49
Jasa penunj. Angkutan 7.66
11.02 8.70 10.19 7.95 Komunikasi 16.89
22.55 15.07 19.44 15.63 Perhubungan 12.14
13.49 10.11
11.91 9.90
Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara
Seiring dengan kontribusi sektor perhubungan periode 2003-2007 yang terus mengalami kenaikan, laju pertumbuhan sektor perhubungan secara umum
tumbuh lebih cepat dari sektor lainnya. Pada tahun 2003 laju pertumbuhan sektor
Universitas Sumatera Utara
ini meningkat sebesar 12.14 dari tahun sebelumnya, kemudian pada tahun 2004 menjadi 13.49 . Pada tahun 2005 sektor ini sedikit melambat menjadi 10.11 ,
dan kembali naik pada tahun 2006 menjadi 11.91 . Pada tahun 2007, sektor ini kembali melambat menjadi 9.90 .
Dalam sektor perhubungan sendiri, kontribusi terbesar diberikan oleh sub sektor pengangkutan dimana besarnya mencapai 7.25 terhadap PDRB Sumatera
Utara 2007. sedangkan sebagian besar 1.75 disumbangkan oleh sub sektor komunikasi. Naiknya kontribusi perhubungan ini disebabkan naiknya kontribusi
sub sektor angkutan udara dan sub sektor komunikasi. Peranan sub sektor angkutan udara mengalami kenaikan dari 1.27 tahun 2003 menjadi 1.63
tahun 2007. Sub sektor komunikasi juga meningkat kontribusinya dari tahun 2003 yang sebesar 1.21 menjadi 1.75 dari tahun 2007.
4.3.1. Pembiayaan Jalan
Pembiayaan jalan adalah jumlah dana anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk pembangunan jalan. Meskipun tersedia anggaran belanja
negaradana-dana pemerintah pusat yang cukup besar untuk pembuatan dan pemeliharaan jalan, akan tetapi karena adanya dana keuangan tersebut harus
dibagi-bagi tersebar secara lokal sehingga tidak begitu berarti besarnya untuk membuat dan memelihara jalan secara keseluruhan. Adapun dana anggaran jalan
propinsi setiap tahunnya berubah sesuai dengan keadaan kondisi dari jalan tersebut. Berikut dana anggaran pembiayaan jalan dari tahun 1993 sampai 2007 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Pembiayaan Jalan Propinsi Sumatera Utara
TAHUN PEMBIAYAAN JALAN
Milyar Rp. PDRB Berdasarkan
Harga Berlaku Milyar Rp.
1993 165.544.311 18215.59
1994 17.231.506 21899.10
1995 24.264.744 24686.43
1996 328.284.512 28173.10
1997 39.230.115 33726.38
1998 371.432.922 50705.97
1999 421.261.850 58604.54
2000 486.545.200 68260.77
2001 523.914.577 78501.35
2002 585.430.285 88117.50
2003 637.621.790 101323.76
2004 672.590.138 118100.51
2005 721.182.644 136903.27
2006 784.070.135 142501.10
2007 801.228.672 154286.15
Sumber : - Dinas Jalan dan Jembatan -
BPS Propinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.3 dapat dilihat dana anggaran pembiayaan jalan dari tahun 1998 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan. Pertumbuhan terbesar terjadi pada
tahun 1998 sebesar 846.80, dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 1997 sebesar -88.04.
4.3.2. Kendaraan Bermotor
Salah satu bagian penting dari angkutan darat adalah kendaraan bermotor yang merupakan sarana sektor transportasi. Perkembangan yang terjadi pada
jumlah kendaraan bermotor secara langsung memberikan gambaran mengenai kondisi sub sektor angkutan darat. Jumlah kendaraan bermotor yang cenderung
meningkat merupakan indikator semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap sarana transportasi yang memadai sejalan dengan mobilitas penduduk
yang makin tinggi. Kendaraan bermotor yang mendominasi di Sumatera Utara adalah sepeda motor. Hal ini ditunjukkan dari besarnya jumlah sepeda motor di
propinsi ini. Masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan sepeda motor dikarenakan harga kendaraan yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat kelas
menengah bawah, hemat bahan bakar, dan ongkos pemeliharaan yang rendah dibandingkan dengan kendaraan bermotor lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di
Sumatera Utara unit 2003 – 2007
Tahun Mobil Penumpang
Mobil Bus
Mobil Gerobak
Truk Sepeda Motor
Jumlah
2003 192.596 27.106 144.233
114.712 1.300.995
1.779.642 2004 207.614 27.621
154.420 122.377
1.568.048 1.957.703
2005 226.043 28.160 166.221
128.893 1.864.980
2.080.080 2006 240.066 28.616
172.999 137.209
1.864.980 2.692.662
2007 257.729 29.228 180.384
143.753 2.429.571
3.040.665
Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara
4.3.3. Pajak Kendaraan Bermotor
Alokasi kemampuaan pendanaan Pemerintah untuk penanganan jaringan transportasi dirasakan harus semakin diperbesar, hal ini sejalan dengan besarnya
pajak kendaraan bermotor yang diterima oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara. Besarnya pajak kendaraan bermotor yang diterima oleh Pemerintah Daerah
Sumatera Utara selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatannya pun apabila diperhatikan cukup signifikan terjadi mulai tahun
2000 hingga tahun 2007. Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dari tahun 2001 ke tahun
2002 meningkat sebesar 71.2 . Kemudian meningkat lagi pada tahun 2003 menjadi Rp. 208.092.810.500 atau naik sebesar 40.53 . Pada tahun 2007
realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor yang diterima oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara mencapai Rp. 482.741.237.985 atau meningkat sekitar
Universitas Sumatera Utara
16.79 dari tahun 2006, dimana penerimaan pajak kendaraan bermotornya adalah Rp. 428.768.823.302.
Tabel 4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB
Propinsi Sumatera Utara TAHUN
ANGGARAN PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR Rp PERTUMBUHAN
1993 40.036.571.834 0.00
1994 46.980.320.115 19.35
1995 55.830.391.200 11.94
1996 66.980.325.640 14.86
1997 69.460.377.757 10.28
1998 74.200.084.625 6.82
1999 82.410.860.201 7.02
2000 116.500.242.070 8.92
2001 151.800.576.479 9.59
2002 162.300.090.764 71.2
2003 208.192.810.500 40.53
2004 361.400.720.836 29.50
2005 367.010.925.083 24.27
2006 428.768.823.302 16.79
2007 482.741.237.985 12.58
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisis Hasil Penelitian