BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian yang berkaitan dan juga menggunakan saran untuk
penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah : 1. Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan kemampuan berkomunikasi
dan kemampuan memecahkan masalah terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini.
2. Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan kemampuan berkomunikasi terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini.
Teapi dari keempat aspek kemampuan berkomunikasi keterbukaan, empati, sikap positif, dan kesetaraan, hanya aspek kesetaraan yang tidak
memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap kepuasan pernikahan. 3. Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan kemampuan memecahkan
masalah terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini.
4. Ada pengaruh atau kontribusi dari aspek demografi terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini, tetapi tidak secara
signifikan. Karena dari ketiga aspek demografi usia saat menikah, pendidikan terakhir saat menikah, dan status pekerjaan subjek hanya aspek
usia saat menikah dari demografi saja yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini
5.2. DISKUSI
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti pada wanita yang melakukan pernikahan dini, membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan memecahkan masalah terhadap kepuasan pernikahan.
Berdasarkan data yang diperoleh, sumbangsih dari aspek kemampuan berkomunikasi dan variabel kemampuan memecahkan masalah dapat dilihat dari
uji regresi pada tabel model summary yang hasilnya didapatkan koefisien determinasi R square yang menunjukkan kemampuan berkomunikasi dan
kemampuan memecahkan masalah 0.895 atau 89.5. Hal ini berarti bahwa aspek- aspek kemampuan berkomunikasi, yaitu: keterbukaan, emapati, sikap positif, dan
kesetaraan. Serta kemampuan memecahkan masalah memberikan sumbangsih secara signifikan terhadap perubahan variabel kepuasan pernikahan.
Sedangkan 10.5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dapat diduga faktor lain yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dan
kemampuan memecahkan masalah terhadap kepuasan pernikahan wanita yang melakukan pernikahan dini pada penelitian ini adalah lamanya usia pernikahan
yang sudah dijalani oleh subjek, karena dengan begitu wanita yang menikah di usia
≤ 18 tahun mendapatkan pengalaman setelah menikah ± 5 tahun dengan pasangan. Selain itu dapat di duga bahwa faktor hubungan seksual dan faktor
ekonomi juga dapat mempengaruhi, karena dengan terpenuhinya kebutuhan psikologis pasangan lebih mudah untuk mengutarakan perasaannya dan mampu
mengendalikan emosi saat menentukan pemecahan masalah. Sehingga kemampuan berkomunikasi dan kemampuan memecahkan masalah
meningkat, dan kepuasan pernikahannya pun meningkat seiring dengan bertambahnya pengalaman yang sudah dialami dan dirasakan oleh subjek.
Hasil dari analisis regresi variabel kemampuan berkomunikasi terhadap kepuasan pernikahan memberikan sumbangan sebesar 0.575 atau 57.5. Hal ini
menyatakan bahwa
dalam kepuasan
pernikahan variabel
kemampuan berkomunikasi memberikan sumbangan yang signifikan. Hal ini senada dengan
penelitian sebelumnya yaitu pada Journal of sex marital 31 : 409 - 424 “Exploring relationship among communication, sexual satisfaction, and marital
satisfaction” by Samantha Litzinger Kristina Coop Gordon, Departement of psychology – University of Tennessee USA 2005 menyatakan bahwa apabila
keberhasilan dalam berkomunikasi mempengaruhi kepuasan pernikahan tetapi hal tersebut ditunjang dengan faktor lain yaitu kepuasan seksual, karena apabila
pasangan suami- istri mengalami kesulitan dalam komunikasi tetapi puas secara seksual, maka pengalaman mereka akan kepuasan pernikahan bertambah. Dapat
dikatakan bahwa komunikasi dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan
pernikahan, tetapi kepuasan seksual memberikan pengaruh yang besar terhadap kepuasan pernikahan.
Sedangkan pada variabel kemampuan memecahkan masalah juga mempengaruhi kepuasan pernikahan. Dalam penelitian ini variabel kemampuan memecahkan
masalah memberikan sumbangan sebesar 0.877 atau 87.7, yang berarti variabel kemampuan memecahkan masalah terhadap kepuasan pernikahan memberikan
sumbangan yang signifikan. Sebagaimana sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu “ Problem solving skils and affective exspressions as predictors of change in
marital satisfaction ” Erika Lawrence and Matthew D. Johnson, Journal of Consulting and Clinical Psychology. 73.1 2005: 15-27, menyatakan bahwa dari
172 pasangan yang diteliti, diperoleh hasil kemampuan atau keterampilan dalam berkomunikasi yang dimiliki oleh masing- masing pasangan dapat memberikan
perubahan yang positif terhadap kepuasan pernikahan.
Dengan demikian, secara garis besar bahwa aspek- aspek kemampuan berkomunikasi keterbukaan, empati, sikap positif, dan kesetaraan dan
kemampuan memecahkan masalah memiliki kontribusi terhadap kepuasan pernikahan. Sehingga para wanita yang telah melakukan pernikahan dini bisa
menerapkan aspek- aspek dari variabel kemampuan berkomunikasi dan variabel kemampuan memecahkan masalah, agar dapat memperoleh kepuasan pernikahan
yang sesuai dengan keinginan para wanita yang melakukan pernikahan dini.
Bagaimanapun penelitian ini memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam menentukan teori yang sesuai, seperti teori dari kepuasan pernikahan. Landasan
teori yang digunakan dalam penelitian ini kurang menggambarkan kepuasan
pernikahan secara mendalam, sehingga di harapkan pada penelitian selanjutnya untuk memilih teori lain yang lebih sesuai dapat menggambarkan kepuasan
pernikahan pada pernikahan di usia dini, dan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan, seperti : pendapatan ekonomi keluarga dan
hubungan dengan keluarga besar pasangan.
5.3. SARAN