3. Akibat hukum kepailitan penjamin, yaitu bahwa penjamin tidak berwenang
lagi untuk melakukan pengurusan terhadap harta kekayaannya yang menjadi boedel pailit karena kewenangannya beralih kepada kurator Dan dalam
Perseron Terbatas, penjamin yang dinyatakan pailit tidak dapat menjadi anggota direksi berdasarkan Pasal 93 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas UU PT dan juga tidak bisa menjadi anggota komisaris berdasarkan Pasal 110 ayat 1 UUPT.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Sebelum memberikan jaminan pribadiBorgtocht Personal Guarantee
seseorang hendaknya mengetahui terlebih dahulu apakah debitur yang akan dijaminkan utangnya memiliki aset yang cukup untuk membayarkan
utangnya dan apakah debitur tersebut memiliki itikad baik untuk melunasi utangnya, sehingga tidak akan timbul masalah di kemudian hari dan penjamin
tidak ikut dipailitkan. 2.
Para pihak yang terkait dalam perjanjian pemberian jaminan pribadiBorgtocht Personal Guarantee khususnya penjamin hendaknya
melakukan kewajibannya sesuai dengan apa yang diperjanjikan agar tidak masalah dan konflik dikemudian hari.
3. Berkaitan dengan Perseroan Terbatas yang mengalami kepailitan, maka
diperlukan adanya pembedaan mengenai pengaturan antara kepailitan
Universitas Sumatera Utara
terhadap Perseroan Terbatas selaku badan usaha yang berbadan hukum, badan usaha non badan hukum dengan kepailitan terhadap orang perorangan.
Karena ada perbedaan prinsip didalamnya, diantaranya mengenai akibat kepailitan, dan pertanggungjawaban. Tidak adanya pembedaan ini dapat
menyebabkan kerancuan norma yang satu dengan norma yang lain.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ali, Muhammad Chaidir et. al. 1995. Kepailitan dan Penundaan Pembayaran. Bandung: Mandar Maju.
Aman, Edy Putra Tje. 1985. Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis. Yogyakarta: Liberty.
Asikin, Zainal. 1991. Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Djumhana, Muhammad. 1983. Hukum Perkreditan Kontemporer. Bandung: Alumni.
Follmar, F.N. 1995. Pengantar Studi Hukum Perdata Jilid II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fuady, Munir. 1998. Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Gautama, Sudargo. 1998. Komentar Atas Peraturan Kepailitan Baru Untuk Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Harahap, M. Yahya. 2002. Segi-segi Hukum Perjanjian. Jakarta: Sinar Grafika. --------. 2009. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta: Sinar Grafika.
Hartini, Rahayu. 2008. Hukum Kepailitan. Malang: UMM Press. Hartono, Siti Soematri. 1984. Pengantar Hukum Kepailitan dan Penundaan
Pembayaran. Yogyakarta: Liberty. Hasal, Djuhaendah. 1996. Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan
Kebendaan Lain Yang Melekat Pada Tanah Dalam Konsep Penerapan Asas Pemisahan Horizontal. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kartono. 1992. Kepailitan dan Pengunduran Pembayaran. Jakarta: Pradnya. Lontoh, Rudhy A. et.al. 2001. Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung: Alumni. Masjchun, Sri Soedewi. 1982. Hukum Jaminan di Indonesia, Pokok Hukum
Jaminan dan Jaminan Perorangan. Yogyakarta: Liberty. Muhammad, Abdulkadir. 1996. Hukum Perseroan Indonesia. Bandung: Citra
Aditya Bakti. Nating, Imran. 2004. Tanggung Jawab Kurator Dalam Pengurusan dan
Pemberesan Harta Pailit. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Universitas Sumatera Utara
Salim, H.S. 2004. Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Satrio, J. 1996. Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Pribadi. Bandung: Citra Aditya.
Shubhan, M. Hadi. 2008. Hukum Kepailitan. Jakarta: Kencana. Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Dasar-Dasar dan Teknik Management Kredit.
Jakarta: Bina Aksara. Situmorang, Victor M dan Hendri Soekarso. 1994. Pengantar Hukum Kepailitan
Di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sjahdeini, Sutan Remy. 2002. Hukum Kepailitan Failissement Verordening jo.
Undang-undang No. 41998. Jakarta: Pusat Utama Grafiti. Subekti, R. 1991. Jaminan-jaminan untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum
Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Sunarmi. 2009. Hukum Kepailitan. Medan: USU Press.
Supramono, Gatot. 2007. Kedudukan Perusahaan Sebagai Subjek Dalam Gugatan Perdata Di Pengadilan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryatin, R. 1983. Hukum Dagang I dan II. Jakarta: Pradnya Paramita. Sutedi, Adrian. 2009. Hukum Kepailitan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Usman, Rachmadi. 2004. Dimensi Hukum Kepailitan di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Widjaja, Gunawan. 2004. Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis. Jakarta: Prenada Media.
---------. 2002. Tanggung Jawab Direksi Atas Kepailitan Perseroan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
B. Perundang-Undangan