Analisis Kadar Kalsium pada Kulit Telur Ayam Ras, Kulit Telur Ayam Nonras dan Kulit Telur Itik

Abs. Gambar 2 . Kurva Kalibrasi Kalsium pada Panjang Gelombang Absorbansi Maksimum 422,38 nm. Berdasarkan kurva kalibrasi diatas diperoleh persamaan garis regresi Y=0,0015X-0,0003 dengan koefisien korelasi 0,9999 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2. Harga koefisien korelasi r ini menunjukkan hubungan korelasi yang positif antara konsentrasi dengan absorbansi yang berarti dengan meningkatnya konsentrasi akan meningkat pula absorbansinya Sudjana, 1992.

4.4.3 Analisis Kadar Kalsium pada Kulit Telur Ayam Ras, Kulit Telur Ayam Nonras dan Kulit Telur Itik

Analisis kadar kalsium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom, dimana sampel kulit telur terlebih dahulu didestruksi basah hingga seluruh sampel larut kemudian diencerkan dan diukur dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang absorbansi maksimum 422,38 nm. Pengukuran tersebut menghasilkan absorbansi dan diperoleh konsentrasi larutan pengukuran berdasarkan persamaan garis regresi. Data absorbansi dan konsentrasi larutan pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5 . Data Absorbansi dan Konsentrasi Larutan Pengukuran No Sampel Kalsium Absorbansi Konsentrasi Larutan Pengukuran mcgml 1. Kulit Telur Ayam Ras 0.0361 24.2667 0.0342 23.0000 0.0362 24.3333 0.0352 23.6667 0.0354 23.8000 0.0338 22.7333 2. Kulit Telur Ayam Nonras 0.0327 22.0000 0.0334 22.4667 0.0333 22.4000 0.0337 22.6667 0.0330 22.2000 0.0323 21.7333 3. Kulit Telur Itik 0.0389 26.1333 0.0377 25.3333 0.0385 25.8667 0.0381 25.6000 0.0385 25.8667 0.0370 24.8667 Kadar dapat dihitung berdasarkan konsentrasi larutan pengukuran Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6, 7 dan 8. Hasil analisis kuantitatif kalsium dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Data Kadar Kalsium g100g pada Kulit Telur Ayam Ras, Kulit Telur Ayam Nonras dan Kulit Telur Itik No. Sampel Kadar Kalsium g100g 1. Kulit Telur Ayam Ras 15,36 ± 0,30 2. Kulit Telur Ayam Nonras 14,51 ± 0,18 3. Kulit Telur Itik 16,72 ± 0,26 Dari hasil analisis kalsium pada kulit telur ayam ras, kulit telur ayam nonras dan kulit telur itik diperoleh kadar kalsium yang sangat tinggi. Pengukuran kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dilakukan dengan penambahan 5 Universitas Sumatera Utara ml larutan strontium klorida. Tujuan penambahan larutan ini adalah untuk mengurangi gangguan kimia yang mungkin terjadi pada larutan sampel yaitu pembentukan senyawa stabil yang menyebabkan tidak sempurnanya disosiasi zat yang akan dianalisis. Dari hasil uji statistik yaitu pengujian beda rata-rata kadar kalsium antara kulit telur ayam ras, kulit telur ayam nonras dan kulit telur itik dengan menggunakan analisis variance satu arah pada taraf kepercayaan 95, diperoleh nilai F hitung = 129,7079 yang lebih tinggi dari nilai F tabel Kalsium dibutuhkan dalam proses pembentukan kulit telur. Rata-rata kebutuhan kalsium untuk ayam petelur adalah 3,4 gram per hari Rasyaf, 1997 dan kebutuhan kalsium untuk itik petelur adalah 4,55 gram per hari Wasilo, 1994. Bahan makanan sumber kalsium bagi ayam adalah tepung kulit kerang, tepung tulang, dan batu kapur Rasyaf, 1997. Bahan makanan ini biasanya diberikan secara teratur pada ayam ras, sedangkan ayam nonras biasanya mencari makanannya sendiri sehingga asupan kalsium ayam nonras lebih rendah dari pada ayam ras. Sedangkan bahan makanan sumber kalsium bagi itik adalah keong = 3,68. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar kalsium antara kulit telur ayam ras, kulit telur ayam nonras dan kulit telur itik. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan Tukey’s HSD untuk mengetahui secara pasti rata-rata yang berbeda dengan yang lain, diperoleh nilai HSD = 0,3588. Dihitung perbedaan rata-rata antar kelompok dan dibandingkan dengan nilai HSD. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata kadar kalsium pada kulit telur itik kulit telur ayam ras kulit telur ayam nonras. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 9. Universitas Sumatera Utara daging dan kulitnya, bekicot dagig dan kulitnya, tepung ikan, tepung limbah udang, tepung tulang dan tepung kerang Agus, 2001. Bahan makanan ini biasanya diberikan secara teratur pada itik sehingga asupan kalsium pada itik tinggi.

4.5 Uji Perolehan Kembali Data dan perhitungan uji perolehan kembali dapat dilihat pada Lampiran