pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya tindak pidana. Usaha-usaha yang dilakukan dalam penanggulangan kejahatan secara Pre-Emtif adalah menanamkan nilai-nial, norma-
norma yang baik sehingga norma-norma tersebut terinternalisasi dalam diri seseorang. Meskipun ada kesempatan untuk melakukan kejahatan tapi tidak ada niatnya untuk
melakukan hal tersebut maka tidak akan terjadi kejahatan. Jadi dalam usaha Pre-Emtif faktor niat akan menjadi hilang meskipun ada kesempatan.
b. Preventif
Upaya-upaya preventif ini adalah merupakan tindakan lanjut dari upaya Pre-Emtif yang masih dalam tataran pencegahan sebelum terjadinya kejahatan. Dalam upaya preventif
ini yang ditekankan adalah menghilangkan kesempatan untuk melakukan kejahatan. Contoh ada orang ingin mencuri motor tetapi kesempatan itu dihilangkan karena motor-motor yang
ada ditempatkan di tempat penitipan motor, dengan demikian kesempatan menjadi hilang dan tidak terjadi kejahatan. Jadi dalam upaya preventif kesempatan dihilangkan.
c. Represif
Upaya ini dilakukan pada saat telah terjadi tindak pidanakejahatan yang tindakannya berupa penegakan hukum law enforcemenet dengan menjatuhkan hukuman
24
.
F. Metode Penelitian
Bobot keilmuan yang terdapat dalam karya tulis termasuk skripsi ini dipengaruhi oleh keakuratan data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam melengkapi
bahan-bahan bagi penulisan skripsi ini, maka diadakan penelitian dalam rangka pengumpulan data. Adapun metode yang digunakan oleh penulis dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tipe Penelitian
Pada penelitian ini, penulis memilih penelitian murni karena penelitian ini
24
Ibid, hal.79-80
Universitas Sumatera Utara
bertujuan untuk membangun pengetahuan. Biasanya, penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal baru. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis
serta pendekatan normatif yaitu penelitian untuk mengkaji kaedah dan asas hukum. Pendekatan normatif dimaksudkan untuk mengkaji mengenai arti dan maksud berbagai
kaidah hukum yang berlaku mengenai tindak pidana pencurian dalam sistem pemidanaan di Indonesia berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana serta peraturan lainnya yang memiliki keterkaitan. 2.
Jenis Data Data yang terkumpul dipilih dan dikelompokan berdasarkan permasalahan. Adapun
data yang dikumpulkan dibagi atas dua, yaitu data primer dan data sekunder a.
Data primer : adalah data yang diperoleh secara langsung dari penegak hukum dalam hal ini aparat Polsek Delitua dan oknum pelajar sebagai pelaku tindak pidana
pencurian kenderaan bermotor roda dua dengan kekerasan begal. b.
Data sekunder : adalah data yang diambil sebagai penunjang atau bahan banding guna memahami data primer. Data sekunder ditemukan dari berbagai sumber seperti :
jurnal, skripsi, buku-buku, dokumen, dan lain-lain. 3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi pustaka.
Wawancara dilakukan menggali informasi dari aparat Polsek Delitua dan oknum pelajar sebagai pelaku begal motor. Sedangkan studi pustaka dilakukan melalui penelusuran
pustaka atau dokumen terkait lainnya. 4.
Analisa Data Analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu memaparkan
data yang telah diperoleh kemudian menyimpulkannya. Analisis data ini terfokus pada KUHP pasal 362 sd 365 menyangkut tindak pidana pencurian atau hukum materiil dan
Universitas Sumatera Utara
formil lainnya. Dalam hal ini penulis membandingkan antara das sollen dengan das sein untuk mengetahui mengetahui penyebab terjadinya pencurian kendaraan bermotor begal
yang dilakukan oleh oknum pelajar, penanganan serta penegakan hukumnya.
G. Sistematika Penulisan