Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

Dari permasalahan di atas maka penulis memilih judul: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang Studi Kasus: Petani Kentang Kecamatan Naman Teran.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi hasil produksi kentang.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembatasan masalah lebih jelas, maka penulis memberikan batasan yang akan dilakukan yaitu: Analisis yang digunakan adalah analisis faktor. 1. Objek penelitian adalah petani kentang yang bertempat tinggal kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. 2. Penelitian ini hanya dibatasi 9 variabel yaitu pengaruh pupuk, pupuk kandang, pestisida, penggunaan bibit, luas lahan, jarak tanam antar kentang, kesuburan tanah, tenaga kerja, modal. 3. Iklim di seluruh kecamatan Naman Teran adalah sama artinya iklim tidak merupakan faktor yang mempengaruhi hasil produksi.

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakaan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalkan dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel baru yang disebut faktor dan masih memuat Universitas Sumatera Utara sebagai besar informasi yang terkandung dalam variabel asli. Di dalam riset pemasaran pada khususnya riset bidang sosial pada umumnya, akan diperoleh banyak sekali variabel, kebanyakan dari varibel-variabel tersebut berkolerasi sama dan harus diperkecil jumlahnya agar mudah dikelola. Hubungan antara-set dari banyak variabel yang saling terikat berhubungan di teliti dan dinyatakan dalam sedikit faktor yang mendasari Supranto, 2010. Pada dasarnya tujuan Analisis Faktor adalah: 1. Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. 2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu Santoso, 2010. Analisis faktor dipergunakan di dalam situasi berikut: Supranto, 2010 1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel. Menganalisis faktor berarti mereduksi datavariabel. 2. Menganalisis atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set variabel asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariat selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis diskriminan. 3. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlah untuk dipergunakan di dalam analisis multivariat selanjutnya. Analisis faktor hampir sama dengan analisis regresi linier berganda, yaitu bahwa setiap variabel dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari faktor yang mendasari underlying factors. Jumlah amount varian yang di sumbangkan oleh suatu variabel dengan variabel lainya yang tercakup dalam analisis disebut communality. Konvariasi antara variabel yang diuraikan, dinyatakan dalam suatu Universitas Sumatera Utara common factors yang sedikit jumlahnya ditambah dengan faktor yang unik untuk setiap variabel. Jika variabel dibakukan standardized. Model faktor ditulis sebagai berikut: Keterangan: = Variabel ke- i yang di bakukan rata-ratanya nol, setandar deviasinya satu = Koefisien regresial yang dibakukan untuk variable i pada komponen faktor ke- j = Komponen faktor ke- j Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor yang unik ke- i = Faktor unik variabel ke- i = Banyaknya variabel

1.5 Tujuan Penelitian