Al-Qur’ān Sebagai Kitab Suci Umat Islam

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 13 3. Kitab Allah Sebagai Petunjuk bagi Manusia Gambar dua orang pendaki gunung sedang membuka peta dan yang lain melihat kompas. Gambar dua orang yang sedang membaca dan mengkaji Al Quran yang ada terjemahnya Kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada manusia melalui para utusan- Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa keberadaan manusia di muka bumi. Karena manusia diciptakan oleh Allah, maka hanya kepada-Nya manusia menyembah. Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang sempurna. Manusia diberi akal, hai nurani, dan nafsu. Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana tujuan diciptakannya. Berkaitan dengan hal ini, manusia diberi petunjuk dan pedoman bagaimana harus menjalani kehidupannya di dunia. Allah memberikan pedoman yang berisi hal-hal baik yang harus dilakukan dan meninggalkan hal-hal buruk atau tercela. Pedoman dan aturan ini idak dimaksudkan untuk mengekang manusia, justru sebaliknya dimaksudkan agar kebahagiaan manusia di dunia ini menjadi sempurna. Kesempurnaan kebahagiaan yang dimaksud adalah manusia dapat merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

4. Al-Qur’ān Sebagai Kitab Suci Umat Islam

Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan isinya idak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan. Sedangkan kitab-kitab sebelumnya yang ada sekarang sudah idak murni lagi. Akivitas siswa : Cermai dan amailah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar-gambar tersebut. Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas VIII SMPMTs 14 Allah telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang dalam irman-Nya : Arinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasi Kami pula yang memeliharanya “. Q.S. al-¦ijr15 : 9. Al-Qur’ān idak hanya terjaga secara tertulis dalam mushaf seperi yang kamu lihat sehari-hari. Al-Qur’ān juga terjaga dalam hai dan pikiran para penghafal al-Qur’ān yang jumlahnya jutaan. Dalam sejarah tercatat bahwa al- Qur’ān idak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah saw. Seluruh ayat- ayat al-Qur’ān diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23 tahun. Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Sedangkan diinjau dari masa turunnya, ada yang diturunkan sebelum hijrah ke Madinah dinamakan surah Makiyyah dan ada diturunkan setelah hijrah ke Madinah yang disebut surah Madaniyyah. Umat Islam yang menjadikan al-Qur’ān sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari sudah tentu akan menjadikan hidupnya terarah dan selamat sampai tujuan hidup yang sebenarnya, yakni bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Sebagai umat Islam, kita harus mencintai al-Qur’ān dan bertekad untuk menjaga serta mengamalkan isinya. Perhaikan kisah seorang penulis cerpen dan dan para mahasiswa berikut ini : Gambar : orang-orang yang sedang membaca Al-Qur’ān. Sumber: Kemdikbud Gambar 1.9 : Belajar mengaji. Penulis Cerpen dan Mahasiswa Penulis cerpen itu berkata, “Saya idak habis pikir, mengapa orang-orang Islam sangat emosional keika mengetahui al-Qur’ān dibakar dan dihina oleh orang lain. Bukankah yang dibakar itu hanya kertas, sedangkan sejainya al-Qur’ān itu masih murni tak terjamah dan tersimpan di al-Lauh al-Mahfuz?” Suasana menjadi hening, sang penulis pun lalu memamerkan salah satu cerpen karyanya. Sekeika itu ada salah seorang mahasiswa menghampirinya, dia berkata, “Pak, bolehkah saya pinjam buku kumpulan cerpennya,” Penulis itu menjawab, “Tentu saja, bahkan ini adalah buku kumpulan cerpen paling bagus yang pernah saya buat.” Setelah menerima buku tersebut, lalu mahasiswa itu merobek beberapa halaman. Dengan emosional penulis itu berkata, “Lho, saya pinjamkan buku ini untuk kamu baca, mengapa malah kamu robek? Anda sudah memancing emosi saya?” Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 15 5. Perbedaan Kitab dengan Suhuf Wahyu-wahyu Allah yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang idak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya sama- sama berisi irman Allah yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah irman Allah berikut ini : Arinya :“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yaitu kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” Q.S. al-A’lā87 : 18 – 19 . Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah adalah : a. Nabi Idris menerima sebanyak 30 suhuf. b. Nabi Syis menerima sejumlah 50 suhuf. c. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf. d. Nabi Musa menerima 10 suhuf. Antara kitab dan suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama irman Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain : a. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf. b. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah. c. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.

6. Hikmah Beriman kepada Kitab Allah