Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile

(1)

Data Pribadi

Nama Lengkap : Zainal Abidin

Tempat, tanggal dan lahir : Cirebon, 29 September 1990

Alamat : Jl. Jagapura Kulon Kec. Gegesik Kab. Cirebon Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan : 167 cm/43 Kg

Telepon : 085221447106

Email : jgp.uswh@gmail.com

Riwayat Pendidikan

A. Formal

1. (1998-2004) Lulus MI Uswatun Hasanah 2. (2004-2007) Lulus SMPN 1 Gegesik 3. (2007-2010) Lulus SMKN 13 Bandung

4. (2010-2015) Universitas Komputer Indonesia, Teknik Komputer (S1)

Kemampuan

1. Menguasai komputer (MS Word, Excel, Power Point). 2. Mampu Melakukan Instalasi Sistem Operasi.


(2)

4. Mengerti Pemrograman Bahasa Assembler, C, Java Script, HTML, dan PHP.


(3)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Sebuah rumah pintar atau lebih dikenal dengan istilah smart home adalah sebuah tempat tinggal atau kediaman yang menghubungkan jaringan komunikasi dengan peralatan listrik untuk dimungkinkan dikontrol, dimonitor atau diakses dari jarak jauh [3]. Tujuan dibangunnya konsep rumah pintar adalah memberikan kenyamanan kepada pemilik rumah untuk dapat mengontrol serta memonitoring rumahnya ketika pemilik rumah sedang tidak berada dilingkungan rumah mereka. Sistem smart home yang ada dipasaran cenderung membutuhkan harga yang cukup mahal serta membutuhkan instalasi yang rumit. Selain itu komunikasi antar perangkat menggunakan standar tertentu sehingga tidak mudah jika ingin dilakukan pengembangan lebih lanjut.

Sebagai pusat dari pengontrolan dapat menggunakan mikrokontroler Arduino. Arduino sendiri memiliki beberapa keunggulan seperti murah, sederhana didalam pembuatan programnya, berbasis open source serta memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino, misalnya Shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan teknologi berbasis IP (Internet Protocol), dengan menggunakan protokol TCP/IP menghubungkan semua peralatan menggunakan protokol yang sama, sehingga akan memudahkan komunikasi antar perangkat. Untuk memudahkan pengguna, perangkat untuk mengakses lingkungan rumah dapat menggunakan perangkat mobile yang terhubung dengan Internet.

Pada penelitian ini akan dibangun sebuah sistem keamanan dan monitoring rumah pintar secara online menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone, tablet maupun laptop. Harapannya sistem ini dapat membantu pemilik rumah untuk dapat menjaga rumahnya dari jarak jauh.


(4)

1.2 Maksud dan Tujuan

Dibangun sebuah sistem keamanan dan monitoring rumah pintar secara online menggunakan perangkat mobile.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Membuat sistem pada rumah pintar yang dapat mengontrol beberapa

peralatan rumah seperti lampu dan kunci pintu.

2. Membuat sistem pada rumah pintar yang dapat memantau (memonitoring) keadaan dan kondisi melalui IP Camera.

3. Membuat sistem pada rumah pintar yang dapat memberikan peringatan ketika kunci pintu dibuka secara paksa.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan – batasan masalah dalam pembangunan sistem kontrol ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun menggunakan metode open loop system.

2. IP Camera yang digunakan adalah D-Link 933L dan D-Link DCS-5020L.

3. Pada sistem kontrol, mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino UNO.

4. Bahasa yang digunakan pada mikrokontroler Arduino UNO adalah bahasa pemrograman C.

5. Program aplikasi yang digunakan untuk mengontrol Arduino pada server adalah Visual Basic 6.

6. Interface pada perangkat mobile dibangun menggunakan Bootstrap versi 3.3.5

7. Interface pengontrolan dan monitoring pada perangkat mobile menggunakan web browser google-chrome dan Mozilla Firefox.

8. Pada komunikasi data antara server dan Arduino menggunakan jaringan lokal (LAN).

9. Jenis Ethernet yang digunakan pada Arduino yaitu arduino Ethernet Shield.


(5)

10. Pada sistem kontrol yang akan dibangun hanya dapat menyalakan dan mematikan lampu serta mengunci dan membuka kunci pintu.

11. Pada kunci pintu, kunci yang digunakan adalah solenoid door lock.

12. Peringatan muncul sebagai alert pada halaman utama pada saat kunci pintu dibuka secara paksa.

1.4 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metodologi secara umum yaitu sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca literatur, jurnal, paper, dan buku yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

2. Perancangan Sistem

Mengumpulkan alat - alat yang akan digunakan dalam perancangan sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, setelah semua komponen terkumpul maka dilakukan pembangunan sistem sesuai dengan judul pengajuan Tugas Akhir.

3. Implementasi

Menerapkan alat - alat yang telah dirancang untuk dibuktikan kecocokannya dan diverifikasikan kedalam sistem yang telah dirancang. 4. Pengujian dan Analisa

Melakukan percobaan sistem yang telah dibangun dengan merealisasikan pembuatan hardware dan software pada sistem. Dan menganalisa cara kerja hardware dan software dari sistem yang telah diuji tersebut.

5. Kesimpulan


(6)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud, tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan judul tugas akhir yang sedang dikerjakan dan hal-hal yang berguna dalam proses pengerjaan pembangunan sistem.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang kebutuhan dalam sistem yang sedang dibangun, pengguna, perancangan dan prosedur-prosedur yang dibutuhkan dari sistem untuk pengembangan sistem ini, selain itu terdapat juga kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan dari hasil analasis dan perancangan yang telah dibuat, serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada sistem yang dibangun, sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun telah memenuhi syarat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari data hasil analisa yang diperoleh dari pegujian sistem.


(7)

5 2.1 Internet

Internet (kependekan dari interconnection-enetworking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan Internetworking ("antarjaringan").

Jaringan Internet pada saat ini merupakan jaringan yang sangat komplek dan memiliki struktur yang dinamis (selalu berkembang). Internet tersusun atas banyak jaringan WAN dan LAN. Para pemakai akhir (end user) dapat berhubungan dengan jaringan Internet melalui sebuah Internet Servie Provider (ISP). Pengguna dapat menggunakan Internet secara individu, tanpa melalui pemerintah. Internet berkembang sangat pesat dan akan terus mengalami pertumbuhan.[1]

2.2 TCP/IP Protocol Suite

TCP / IP adalah hirarki protokol yang terdiri dari modul interaktif, yang masing-masing modul menyediakan fungsi tertentu, tetapi masing – masing modul tersebut tidak selalu saling tergantung. Layer TCP / IP protocol suite berisi protokol yang relatif independen yang dapat dicampur dan dicocokkan, tergantung pada kebutuhan sistem. Istilah hirarkis berarti bahwa setiap protokol tingkat atas didukung oleh satu atau lebih protokol di bawahnya. Pada protokol TCP/IP terdapat lima layer (Gambar 2.1), yaitu layer physical, layer data link, layer network, layer transport, dan layer application. [2]


(8)

Gambar II.1 Layer Pada TCP/IP Protocol Suite

2.2.1 Layer Physical

TCP / IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik untuk layer fisik. Mendukung semua protokol standar dan proprietary. Pada tingkat ini, komunikasi adalah antara dua hop atau node, baik komputer atau router. Unit komunikasi adalah satu bit, ketika koneksi dibuat antara dua node, aliran bit mengalir di antara dua node tersebut. Namun layer fisik memperlakukan setiap bit sebagai individual. Gambar 2.2 menunjukkan komunikasi antara node. Diasumsikan bahwa pada saat ini kedua komputer telah menemukan cara yang paling efisien untuk berkomunikasi satu dengan yang lain adalah melalui router R1, R3, dan R4. [2]


(9)

2.2.2 Layer Data Link

TCP / IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik untuk layer data link. Mendukung semua protokol standar dan proprietary. Pada tingkat ini, komunikasi juga antara dua hop atau node. Unit komunikasi bagaimanapun, adalah paket yang disebut frame. Sebuah frame adalah paket yang merangkum data yang diterima dari layer network dengan ditambahkan header dan kadang-kadang sebuah trailer.

Pada gambar 2.3 Perhatikan bahwa krangka yang dikirim antara komputer A dan router R1 mungkin berbeda dari krangka yang dikirim antara router R1 dan R3. Ketika frame diterima oleh router R1, router ini melewatkan frame ke protokol layer data link ditampilkan di sebelah kiri. Frame dibuka, data akan dihapus. Data tersebut kemudian diteruskan ke data protokol link layer ditampilkan di sebelah kanan untuk membuat bingkai baru yang akan dikirim ke router R3. Alasannya adalah bahwa dua link, link 1 dan link yang 3, dapat menggunakan protokol yang berbeda dan memerlukan frame format yang berbeda. [2]

Gambar II.3 Komunikasi pada Layer Data Link

2.2.3 Layer Network

Pada layer network (atau, lebih akurat, layer internetwork), TCP / IP mendukung Internet Protocol (IP). Internet Protocol adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh protokol TCP / IP. IP mengangkut data dalam paket yang disebut datagram, yang masing-masing diangkut secara terpisah. Datagrams dapat


(10)

melakukan perjalanan bersama pada rute yang berbeda dan dapat keluar dari urutan atau digandakan. IP tidak melacak rute dan tidak memiliki fasilitas untuk penataan kembali datagrams setelah mereka tiba di tempat tujuan. Gambar 2.4 menunjukkan komunikasi pada layer network.[2]

Gambar II.4 Komunikasi pada Layer Network

2.2.4 Layer Transport

Ada perbedaan utama antara layer transport dan layer network. Meskipun semua node dalam network harus memiliki layer network, hanya dua komputer akhir harus memiliki layer transport. Layer network yang bertanggung jawab untuk mengirimkan datagram individu dari komputer A ke komputer B sedangkan layer transport bertanggung jawab untuk menyampaikan seluruh pesan, yang disebut segmen, datagram pengguna, atau paket, dari A ke B. segmen dapat terdiri dari beberapa atau puluhan datagram. Segmen harus dipecah menjadi datagram dan setiap datagram harus dikirim ke layer network untuk ditransmisi. Sejak Internet mendefinisikan rute yang berbeda untuk setiap datagram, datagram yang tiba mungkin rusak dan mungkin akan hilang. Layer transport di komputer B harus menunggu sampai semua datagram tersebut tiba. Gambar 2.5 menunjukan komunikasi pada layer transport.[2]


(11)

Gambar II.5 Komunikasi pada Layer Transport

2.2.5 Layer Application

Layer aplikasi pada TCP / IP adalah setara dengan sesi, presentasi, dan aplikasi yang digabungkan dalam model OSI. Layer aplikasi memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan internet(lokal) atau Internet(global). Banyak protokol didefinisikan pada layer ini untuk memberikan layanan seperti surat elektronik, transfer file, mengakses World Wide Web, dan sebagainya. Gambar 2.6 menunjukkan komunikasi di layer aplikasi. [2]


(12)

2.3 IP Address

Identifier digunakan pada IP dari protokol TCP / IP untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke Internet disebut address Internet atau IP address. IP address adalah alamat yang unik dan universal mendefinisikan koneksi dari sebuah host atau router ke Internet, IP address adalah address global unik untuk interface suatu jaringan.

IP address unik. Mereka unik dalam arti bahwa setiap address

mendefinisikan hanya satu koneksi ke Internet. Dua perangkat di Internet tidak pernah memiliki address yang sama pada waktu yang sama. Namun, jika sebuah perangkat memiliki dua koneksi ke Internet, melalui dua jaringan, ia memiliki dua IP address. IP address bersifat universal dalam arti bahwa sistem pengalamatan harus diterima oleh semua host yang ingin terhubung ke Internet.

Protokol IPv4 yang mendefinisikan alamat memiliki address space. address space adalah jumlah total alamat yang digunakan oleh protokol. Jika protokol menggunakan b bit untuk mendefinisikan address, address space adalah 2b karena setiap bit dapat memiliki dua nilai yang berbeda (0 atau 1). IPv4 menggunakan alamat 32-bit, yang berarti bahwa ruang alamat adalah 232 atau 4,294,967,296 (lebih dari empat juta). Secara teoritis, jika tidak ada pembatasan, lebih dari 4 miliar perangkat bisa terhubung ke Internet.

IP address, ketika mulai beberapa dekade yang lalu, menggunakan konsep kelas. Arsitektur ini disebut classful addressing. Pada pertengahan 1990-an, arsitektur baru, yang disebut address addressing, diperkenalkan yang menggantikan arsitektur asli. [2]

1. Dalam classful addressing, IP address space dibagi menjadi lima kelas yaitu: A, B, C, D, dan E. Setiap kelas menempati sebagian dari address space secara keseluruhan. Berikut address space setiap kelas:

 Kelas A : 231 = 2,147,483,648 addresses,  Kelas B : 230 = 1,073,741,824 addresses,  Kelas C : 229 = 536,870,912 addresses,  Kelas D : 228 = 268,435,456 addresses,


(13)

 Kelas E : 228 = 268,435,456 addresses.

2. Classless, Tidak seperti classful range alamat dialokasikan untuk sebuah organisasi di classful addressing adalah blok alamat di kelas A, B, atau C. Di dalam Classless.

2.4 Smart Home

Smart home adalah tempat tinggal yang dilengkapi dengan jaringan komunikasi yang dihubungkan dengan peralatan listrik, dan memungkinkan mereka untuk dikendalikan dari jarak jauh, dipantau, atau diakses. infrastruktur sistem Smart home terdiri dari residential gateway, control network dan media network sepeti pada gambar 2.7 interkoneksi jaringan controllers, sensor dan aktuator untuk kontrol dan pertukaran informasi keamanan, media network yang bertanggung jawab atas transmisi audio dan video, sedangkan residential gateway bertanggung jawab untuk bergabung dengan mereka untuk layanan luar seperti misalnya Internet, jaringan GSM, dll. Jaringan dapat berupa kabel atau nirkabel serta khusus standar untuk aplikasi rumah (EIB / KNX, X10) atau diadaptasi untuk tujuan seperti standar IEEE terbuka. Yang terakhir ini banyak dipopulerkan dan biaya yang efisien tapi satu kabel sulit untuk diterapkan di bangunan yang belum modern.[3]


(14)

2.5 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah RAM kecil, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar suatu sistem komputer. Meskipun memiliki bentuk yang lebih kecil dari komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Sederhananya komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan input-an yang diterima dan proses yang dikerjakan.

Secara umum, mikrokontroler adalah alat yang menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu system terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan hubungan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.[4]

2.6 Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa deprogram menggunakan komputer. Tujuan memprogram mikrokontroler adalah agar rangkaian elekronika dapat membaca input, memproses input tersebut, dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses, dan output pada sebuah rangkaian elektronik.

Secara umum, Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu hardware dan software. Hardware merupakan berupa papan input/output yang open source. Sedangkan software berupa Software Arduino yang juga open source, meliputi software IDE untuk menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer. [4]


(15)

1. Murah, Arduino biasanya dijual relative murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler lainya.

2. Sederhana dan mudah pemrogramannya. Perludiketahui bahwa lingkungan pemrograman di arduino mudah digunakan dan cukup fleksibel bagi. 3. Perangkat lunaknya open source. Perangkat lunak Arduino IDE

dipublikasikan sebagai open source.

4. Perangkat kerasnya open source. Perankat kerasnya dipublukasikan open source. Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA168, ATMEGA328, dan ATMEGA1280.

5. Tidak perlu perangkat chip programmer. Karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.

6. Sudah memiliki komunikasi USB. Sehingga perangkat Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

7. Bahasa pemrograman relative mudah. Karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

8. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya Shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.

2.6.1 Arduino UNO

Arduino UNO adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input-output (4 pin dapat digunakan sebagai PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHz, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung ke computer dengan kabel USB atau dapat juga menggunakan daya external dengan catu daya AC-DC atau baterai.

Arduino UNO adalah pilihan yang baik untuk pertama kali (pemula) yang ingin mengenal arduino. Disamping sifatnya yang reliabel dan juga harganya murah. [4]


(16)

Tabel II.1 Tabel Spesifikasi Arduino UNO

No Nama Spesifikasi

1 Mikrokontroler ATmega328

2 Tegangan Operasi 5V

3 Tegangan Input (disarankan) 7~12V 4 Batas Tegangan Input 6~20V

5 Pin gidital I/O 14 pin (6 pin PWM)

6 Pin analog input 6 pin

7 Arus DC tiap I/O pin 40mA 8 Arus DC untuk pin 3.3V 50mA

9 Flash memory 32KB (500B untuk bootloader)

10 SRAM 2KB

11 EEPROM 1KB

12 Clock 16MHz

2.6.2 Arduino Ethernet Shield

Arduino Ethernet Shield merupakan modul untuk sambungan jaringan komputer. Dengan memasang Arduino Ethernet Shield maka Arduino akan dapat berkomunikasi melalui jaringan komputer. Dengan beberapa instruksi maka komunikasi melalui jaringan komputer akan dapat dilakukan.

Arduino Ethernet Shield berbasis chip Ethernet Wiznet W5100, merupakan jaringan provider (IP) yang mendukung protocol TCP dan UDP. Dengan menggunakan library Ethernet untuk menggunakan instruksi, modul ini akan dapat terhubung dengan Internet.[4]


(17)

2.7 IP Camera

IP Camera atau ada juga yang menyebutnya Netcam (Network Camera) merupakan perangkat peng-capture dan recording objek terkini yang memiliki kemampuan memproses visual dan audio serta dapat diakses PC secara langsung, atau melalui LAN, Internet, dan jaringan telepon seluler.

Perangkat ini dapat diakses dari mana saja selama perangkat terkoneksi dengan Internet, baik dengan laptop maupun telepon seluler. Dengan kemampuannya serta kesederhanaan seting plus kemudahan akses yang dimilikinya, perangkat ini sangat mungkin mampu menggantikan perangkat monitoring yang telah ada. [5]

Ada dua jenis IP Camera yaitu:

1. IP Camera terpusat, yang memerlukan pusat Jaringan Perekam Video (NVR) untuk menangani rekaman, video dan manajemen alarm.

2. IP Camera Desentralisasi, yang tidak memerlukan sentral Jaringan Perekam Video (NVR), karena kamera telah memiliki fungsi merekam didalamnya dan dengan demikian kamera dapat merekam langsung ke media penyimpanan lokal, seperti flash drive dan hard disk drive atau standar jaringan terpasang penyimpanan.

2.8 Bahasa Perograman

Bahasa pemrograman adalah sebuah instruksi standar untuk memerintah komputer agar mempunyai fungsi tertentu. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

2.8.1 Bahasa Perograman C

Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada di antara bahasa tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Bahasa tingkat rendah artinya


(18)

bahasa yang berorientasi pada mesin seperti asembler, sedangkan tingkat tinggi berorientasi pada manusia.

Pencipta bahasa C adalah Brian W.Kernighan dan Denis M. Ritchi sekitar 1972. Penulisan program dalam bahasa C dilakukan dengan membagi blok-blok sehingga bahasa C disebut bahasa tersrtuktur. Bahasa C dapat dipakai di berbagai mesin dengan mudah, mulai dari PC(personal computer) sampai mainframe, serta menggunakan berbagai system operasi misalnya DOS, UNIX, VMS, dan sebagainya.

Program bahasa C tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu sehingga bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, sebaiknya penulisan bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah dan enak dibaca. [6]

2.8.2 Bahasa Perograman PHP

Pada tahun 1995, ketika seorang kontraktor pengembangan perangkat lunak independen bernama Rasmus Lerdorf mengembangkan Perl / CGI script yang memungkinkan dia untuk mengetahui berapa banyak pengunjung yang membaca resume online-nya. Skenarionya dilakukan dua tugas: penebangan informasi pengunjung, dan menampilkan jumlah pengunjung ke halaman web. Karena Web seperti yang umum dikenal sekarang masih muda pada saat itu, alat-alat seperti ini adalah tidak ada, dan mereka diminta e-mail menanyakan tentang skrip Lerdorf ini. Lerdorf sehingga mulai memberikan diri toolset nya, dijuluki Personal Home Page (PHP).

Lerdorf diminta untuk terus mengembangkan bahasa, mungkin perubahan awal yang paling menonjol datang ketika ia menambahkan fitur untuk mengkonversi data yang dimasukkan dalam bentuk HTML ke dalam variabel simbolik, mendorong ekspor ke sistem lain. Untuk mencapai hal ini, ia memilih untuk melanjutkan pembangunan dalam kode C dari pada Perl. Penambahan berkelanjutan dengan toolset PHP memuncak pada bulan November 1997 dengan merilis PHP 2.0, atau Personal Home Page-Form Interpreter (PHP-FI). Sebagai


(19)

hasil dari meningkatnya popularitas PHP, rilis 2.0 didampingi oleh sejumlah perangkat tambahan dan perbaikan dari programmer di seluruh dunia.

PHP baru sangat populer, dan tim inti pengembang segera bergabung dengan Lerdorf. Mereka terus konsep asli menggabungkan kode langsung bersama HTML dan menulis ulang mesin parsing, melahirkan PHP 3.0. Dengan rilis versi 3.0 Juni 1998, lebih dari 50.000 pengguna yang menggunakan PHP untuk meningkatkan halaman web mereka.[7]

PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasis kode – kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri – cirri khusus, yaitu:

1. Hanya dapat dijalankan menggunakan WEB Server, misal Apache. 2. Kode PHP diletakan dan dijalankan di WEB Server.

3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain – lain.

4. Merupakan software yang bersifat open source. 5. Gratis untuk diunduh dan digunakan.

6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain – lain. Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa poin di atas, PHP juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikkan, ataupun melalui media Internet.[8]

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membangun sistem monitoring dibutuhkan program aplikasi atau perangkat lunak yang bisa membantu dalam membangun sistem monitoring.


(20)

2.9.1 Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 adalah development tools yang fleksibel dengan menggunakan model pemrograman (COM). Bahasanya lebih mudah dimengerti dari pada bahasa lain, begitu juga dengan IDE (Intergrated Development Environment) pada Visual Basic 6.0 yang User Friendly atau mudah dipahami oleh pengguna sehinga orang awampun bisa menggunakannya.

Visual Basic merupakan turunan dari bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic. Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API (Application Programming Interface), tetapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.

Visual Basic merupakan bahasa yang mendukung pemrograman berorientasi objek (OOP), namun tidak sepenuhnya, Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic, seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module, Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki Interface tertentu. Visual Basic tidak bersifat case sensitive pada penulisan kodenya.[9]

2.9.2 Arduino IDE

Arduino development berisi editor teks untuk kode, area pesan, konsol teks, toolbar dengan tombol untuk fungsi-fungsi umum menulis, dan serangkaian menu. Ini menghubungkan ke perangkat keras Arduino untuk meng-upload program dan untuk berkomunikasi.

Software yang ditulis menggunakan Arduino disebut sketsa. Sketsa ini ditulis dalam editor teks. Sketsa disimpan dengan ekstensi file .ino. Ini memiliki fitur untuk meng-cut/paste dan untuk mencari / mengganti teks. Daerah pesan


(21)

memberikan umpan balik sambil menyimpan dan mengekspor serta menampilkan kesalahan. Konsol menampilkan teks output dengan lingkungan Arduino termasuk pesan error lengkap dan informasi lainnya. Bagian bawah sebelah kanan sudut jendela menampilkan papan saat ini dan port serial. Tombol-tombol toolbar memungkinkan Anda untuk memverifikasi dan meng-upload program, membuat, membuka, dan menyimpan sketsa, dan membuka monitor serial. [10]

2.10 Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, apakah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS).

2.10.1 Database Management System

Daabase Management System (DBMS) atau dalam bahasa Indonesia

sering disebut dengan Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data.

Karena pentingnya data bagi suatu organisasi/perusahaan, maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangani DBMS yang disebut sebagai Database Administrator (DBA).[11]

Berikut ini adalah 4 macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan, yaitu:

1. Oracle

2. Microsoft SQL Server

3. IBM DB2


(22)

Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan saat ini adalah:

1. MySQL

2. Postgre SQL 3. Firebird 4. SQL Lite

2.10.2 MySQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Laguage). MySQL merupakan database server multi user dan multi threaded yang tangguh. Dengan memiliki banyak feature MySQL bisa bersaing dengan datgabase komsersial sekalipun. Tidak mengejutkan MySQL menjadi database pilihan untuk banyak pengguna PHP. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System) itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

MySQL mampu menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data. SQL adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri.

Dengan menggunakan MySQL, proses akses database menjadi lebih userfriendly dibandingkan dengan menggunakan dBASE atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman. MySQL merupakan software database yang masih yang masih popular di lingkungan Linux, kepopuleran ini sangat ditunjang oleh performa query dari databasenya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermaslah. MySQL ini juga sudah berjalan pada lingkungan windows[12].


(23)

2.11 Bootstrap

Bootstrap adalah front-end framework yang mengedapankan tampilan untuk mobile device seperti smartphone, tablet, dan laptop guna mempercepat dan mempermudah pengembangan website. Bootstrap menyediakan HTML, CSS dan Javascript siap pakai dan mudah untuk dikembangkan. Bootstrap merupakan framework untuk membangun desain web secara responsif. Artinya, tampilan web yang dibuat oleh bootstrap akan menyesuaikan ukuran layar dari browser yang developer gunakan baik di desktop ataupun mobile device. Fitur ini bisa diaktifkan ataupun dinon-aktifkan sesuai dengan keinginan developer sendiri. Sehingga, developer bisa membuat web untuk tampilan desktop saja dan apabila dirender oleh mobile browser maka tampilan dari web yang developer buat tidak bisa beradaptasi sesuai layar. Dengan bootstrap developer juga bisa membangun web dinamis ataupun statis.[13]


(24)

22 Langkah awal dari perancangan sistem adalah analisis dan penentuan kebutuhan sistem. Pada langkah ini menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi.

Di dalam bab ini menjelaskan perancangan sistem monitoring dan kontrol fungsi rumah untuk dapat melakukan kontrol lampu, kunci pintu, dan monitoring ruangan, sistem kontrol dan monitoring dilakukan dari komputer server dengan melalui jaringan lokal dan melalui user lewat Internet, gambar 3.1 adalah diagram blok sistem.

Gambar III.1 Digram Blok Sistem Monitoring dan Kontrol fungsi Rumah Gambar 3.1 merupakan diagram blok sistem dengan penjelasan masing – masing blok sebagai berikut :

1. User adalah antarmuka sistem berupa PC ataupun Smartphone sebagai media akses secara online.

2. Server bertugas sebagai perangkat yang digunakan sebagai antarmuka sistem secara jaringan lokal ( offline ) dan dapat menerima perintah dari user. Server juga yang memberikan perintah – perintah ke IP Camera dan Arduino melalui jaringan lokal.

3. IP Camera bertugas sebagai perangkat yang memonitoring ruang.

4. Arduino bertugas mengontrol lampu dan kunci sesuai dari yang diperintahkan oleh server.


(25)

5. Kunci adalah perangkat yang akan dikontrol. 6. Lampu adalah perangkat yang akan dikontrol.

Sebenarnya Arduino UNO tidak dapat berkomunikasi langsung dengan Server melalui jaringan lokal dan tidak dapat berkomunikasi langsung dengan lampu dan kunci. Maka Arduino UNO harus ditambahkan dengan Ethernet Shield untuk dapat berkomunikasi dengan Server dan Relay agar dapat memerintahkan lampu dan kunci. Gamabar 3.2 adalah gambaran susunan diagram blok Arduino UNO dengan Ethernet Shield dan Relay.

Gambar III.2 Digram Blok Arduino dengan Ethernet Shield dan Relay Gambar 3.2 adalah gambaran susunan diagram blok Arduino dengan Ethernet Shield dan Realy dengan penjelasan masing – masing bloknya sebagai berikut:

1. Ethernet Shield adalah perangkat tambahan pada Arduino UNO agar Arduino Uno dapat berkomunikasi dengan Server melalui jaringan lokal. 2. Arduino UNO bertugas mengontrol Lampu dan kunci melalui relay sesuai

perintah dari Server dan perintah dari saklar.

3. Saklar adalah perangkat antarmuka manual untuk mengontrol lampu. 4. Relay adalah perangkat yang bertugas memeritahkan lampu dan kunci

sesuai apa yang diperintahkan Arduino UNO. 5. Kunci adalah perangkat yang akan dikontrol. 6. Lampu adalah perangkat yang akan dikontrol. 3.1 Komponen Sistem

Pada perancangan sistem monitoring dan kontrol fungsi rumah terdapat komponen – komponen baik perangkat keras maupun perangkat lunak.


(26)

3.1.1 Perangkat Keras

Pada bagian ini menjelaskan kebutuhan perangkat keras untuk membangun sistem monitoring dan kontrol fungsi rumah, berikut daftar perangkat keras pada tebel 3.1.

Tabel III.1 Tabel Kebutuhan Perangkat Keras

No Perangkat Keras Jumlah Spesifikasi

1 Laptop 1 buah  OS Windows

32bit

 Prosesor 2.2

GHz

 RAM 1 GB

 Ethernet Port

2 IP Camera D-Link DSC-942L 1 buah  Power 5V DC 1.2 A

 Video Codecs

MJPEG, JPEG, H.264

 640 x 480, 320

x 240, 160 x 120 at up to 30 fps.

 Network

10/100 Base-TX Fast Ethernet, 802.11 b/g/n WLAN

3 Arduino Uno 1 buah  Power

5VDC-22VDC

 Memiliki


(27)

No Perangkat Keras Jumlah Spesifikasi (menggunakan ATmega8U2 sebagai konverter USB to serial)

 Berbasis

ATmega328

 Jumlah port 14

pin I/O

 Port

antarmuka UART TTL, I2C, SPI, dan USB

 Bootloader

internal

 Port

pemrograman USB 4 Arduino Ethernet Shield 1 buah  Berbasis W5100

 Mendukung IP stack dari TCP ataupun UDP  Mendukung koneksi 4

port secara simultan  Memiliki konektor Micro

SD card

 Berfungsi sebagai add-on dari modul

mikrokontroler Arduino

5 HUB 1 buah  Power 9V DC


(28)

No Perangkat Keras Jumlah Spesifikasi

 Min 4 Port

Ethernet 6 Solenoid Door Lock 1 buah  Voltage 9VDC

 Current 100 ~ 500mA

7 Kabel UTP 2 buah x

3meter

 Kategori 5

 RJ45

8 Adaptor Arduino UNO 1 buah  Voltage 9VDC

 Current 2A

9 Relay HRS DC5V 6 buah  Coil Voltage

5VDC

 Max

Switching Voltage 250 VAC

 Max

Switching Current 6A

10 Lampu 2 buah  Power 5 Watt

 Voltage 220

VAC

11 Saklar 2 buah  Max Voltage

250 VAC

 Max Current


(29)

3.1.2 Perangkat Lunak

Pada bagian ini menjelaskan kebutuhan perangkat lunak untuk membengun sistem monitoring dan kontrol fungsi rumah, ada dua perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu IDE Arduino 1.6.2 sebagai editor untuk Arduino serta Visual Basic 6 sebagai editor untuk antarmuka pada server. Table 3.2 adalah rincian perangkat lunak yang dibutuhkan serta spesifikasi minimumnya.

Tabel III.2 Tabel Kebutuhan Perangkat Keras

No Perangkat Lunak Spesifikasi Minimum

1 Visual Basic 6.0  Min Pentium® 90MHz

 Min VGA 640x480

 Microsoft Windows OS

 Min 24 MB RAM

2 Arduino 1.6.2  OS Windows 32bit

 Processor 1.2 GHz

3 Notepad ++ v6.8.1  Min Windows 2000

 Min Processor 1 GHz

4 Bootstrap v3.3.5  OS Windows 32bit

 Processor 1.2 GHz

5 Source Code Bootstrap  OS Windows 32bit

 Processor 1.2 GHz

6 Jquery Library  OS Windows 32bit


(30)

No Perangkat Lunak Spesifikasi Minimum

7 MySQL  OS Windows 32bit

 Min 256 MB RAM

 Min Processor 1 GHz

3.2 Perancangan Perangkat Keras

Di dalam sistem ini terdapat perangkat keras seperti mikrokontroler Arduino UNO dengan Ethernet shield dan Arduino UNO dengan Relay, baik relay untuk saklar lampu maupun relay untuk pemicu kunci pintu.

3.2.1 Perancangan Arduino UNO dengan Ethernet Shield

Gamabar 3.3 adalah desain perangakat keras Arduino UNO dengan Ethernet Shield. Desain tersebut menjelaskan pin – pin yang harus dihubunfkan pada Arduino UNO dengan Ethernet Shield.

Gambar III.3 Desain Arduino UNO dengan Ethernet Shield

3.2.2 Perancangan UNO dengan Relay Sebagai Saklar Lampu

Gambar 3.4 adalah desain Arduino UNO dengan relay sebagai saklar. Di dalam desain tersebut dapat dilihat komponen apa saja yang dibutuhkan dan


(31)

rangkaiannya. Di dalam desain tersebut juga terdapat saklar yang berfungsi untuk mengontrol lampu AC secara manual.

Gambar III.4 Desain Arduino UNO dengan Relay sebagai saklar lampu

3.2.3 Perancangan Arduino UNO dengan Relay Sebagai Pemicu Kunci Gambar 3.5 adalah desain Arduino UNO dengan Relay sebagai pemicu Kunci pada pintu. Di dalam desain tersebut dapat dilihar komponen apa saja yang dibutuhkan dan rangkaiaanya. Di dalam rangkaian tersebut terdapat solenoid yang difungsikan sebagai kunci pada pintu dan terdapat push button yang difungsikan sebagai sensor untuk mengetahui kondisi pintu sedang terbuka atau tertutup.


(32)

(33)

30 Di dalam bab ini menjelaskan pengujian sistem keamanan dan monitoring rumah pintar dengan menggunakan jaringan lokal dan jaringan Internet menggunakan perangkat mobile.

4.1 Pengujian Antar Muka

Pada pengujian ini dilakukan pengujian antar muka VB6 pada server dan antar muka pada 3 perangkat mobile yaitu pada smartphone, tablet, dan laptop, tetapi hanya ditampilkan pengujian antar muka pada perangkat smartphone saja, untuk perangkat tablet dan laptop terdapat pada halaman Lampiran B.

4.1.1 Antar Muka VB6 pada Server

Gambar 4.1 adalah antar muka kontrol lampu dan kunci pintu pada server menggunakan aplikasi VB6.

Gambar IV.1 Antar Muka VB6 pada Server

Pada aplikasi VB6 pada server ini pemilik rumah dapat mengontrol lampu dan kunci pintu.


(34)

4.1.2 Antar Muka pada Perangkat Mobile

Pada bagian ini dilakukan pengujian antar muka pada smartphone Zenfone 5 dengan menggunakan browser google-chrome. Halaman antar muka terdiri dari halaman login, halaman utama, halaman pengaturan, halaman edit Kamera, halaman edit relay, dan halaman histori peringatan. Berikut adalah gambar tampilan halaman login sebagai mana pada Gambar 4.2.

Gambar IV.2 Halaman Login

Untuk membuka halaman login, pengguna harus membuka web browser terlebih dahulu pada perangkat mobile yang digunakan dan memasukan url: http://192.168.1.10/. Setelah membuka url maka akan tampil halaman login.

Untuk dapat masuk ke halaman utama, pengguna perlu memasukan nama pengguna dan kata sandi. Jika pengguna sudah berhasil memasukan nama pengguna dan kata sandi maka akan tampil halaman utaman seperti pada Gambar 4.3 berikut.


(35)

Gambar IV.3 Halaman Utama

Pada halaman untama ini (Gambar 4.3), pengguna dapat melakukan pengontrolan lampu dan kunci pintu dengan menekan tombol – tombol pada bagian atas halaman, tombol – tombol tersebut juga dapat gunakan untuk memonitor kondisi lampu karena tombol – tombol tersebut juga sebagai indikator dari kondisi lampu. Pengguna juga dapat memantau memonitoring keadaan rumah dengan melihat streaming kamera pada bagian tengan halaman tersebut.


(36)

Pada halaman utama ini juga terdapat tombol dan link untuk membuka menu pengaturan yang terletak pada bagian pengontrolan dan bagian bawah halaman. Pada bagian bawah halaman, selain link pengaturan terdapat link untuk membuka halaman lain seperti link untuk membuka halaman histori peringatan, dan link untuk keluar (logout). Tampilan halaman pengaturan dapat dilihat pada Gambar 4.4, sedangkan halaman histori peringatan dapat dilihat pada Gambar 4.7


(37)

Pada halaman pengaturan (Gambar 4.4), pengguna dapat melihat daftar IP Camera dan daftar relay. Untuk merubah perangkat, baik IP Camera maupun Relay pengguna dapat menekan tombol edit pada masing – masing perangkat. Ketika pengguna menekan tombol edit pada perangkat kamera maka halaman akan berpidah menuju halaman edit kamera, begitu juga dengan tombol edit pada perangkat relay, ketika tombol di tekan maka halaman akan berpindah ke halaman edit relay. Halaman edit kamera dapat dilihat pada Gambar 4.5, dan halaman edit relay dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar IV.5 Halaman Edit Kamera

Pada halaman edit kamera (Gambar 4.5), pengguna dapat merubah atau memasukan nama kamera dan alamat IP dari IP Camera, selain itu pada halaman


(38)

ini dapat merubah status kamera, yang berfungsi kamera tersebut akan ditampilkan atau disembunyikan dari streaming kamera pada menu utama.

Gambar IV.6 Halaman edit Relay

Pada halaman edit relay (Gambar 4.6), pengguna dapat merubah atau memasukan nama Relay. Pengguna juga dapat mengubah status relay, status ini digunakan untuk menentukan jenis penggunaan relay. Jika relay digunakan sebagai saklar lampu maka statusnya harus diubah menjadi lampu, begitu juga jika relay digunakan sebagai pemicu kunci pintu maka statusnya harus dirubah menjadi kunci, tetapi jika relay tidak digunakan maka status relay diubah menjadi disable.


(39)

Gambar IV.7 Halaman Histori Peringatan

Pada halaman histori peringatan (Gambar 4.7), pengguna dapat melihat waktu, tanggal, dan kunci pintu mana yang telah dibuka secara paksa. Untuk peringatan sendiri akan muncul ketika halaman utama dibuka. Berikut gambar 4.8 adalah halaman utama ketika ada peringatan.


(40)

Gambar IV.8 Halaman Ketika Ada Peringatan 4.2 Pengujian Sistem pada Jaringan Lokal

Pada pengujian ini dilakukan pada jaringan lokal. Pengujian meliputi pengontrolan relay ( 3 lampu dan 1 kunci pintu), pengujian streaming kamera (2 kamera), dan pengujian peringatan. Hasil pengujian relay dapat dilihat pada Tabel 4.1, hasil pengujian streaming kamera dapat dilihat pada Tabel 4.2, dan hasil pengujian peringatan dapat dilihat pada tabel 4.3.


(41)

Tabel IV.1 Pengujian Relay

No Jenis Peralatan Kondisi

On Off

A Pada Smartphone

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

B Pada Tablet

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

C Pada Laptop

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

Pada pengujian relay, dilakukan dengan tiga buah perangkat mobile yaitu pada perangkat smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.1) dapat dilihat pengontrolan pada tiga buah lampu dan sebuah kunci pintu, keempat perangkat tersebut berhasil merespon perintah sesuai dengan perintah yang telah diberikan.


(42)

Tabel IV.2 Pengujian Streaming Kamera

No Jenis Peralatan Pengujian Streaming

A Pada Smartphone

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

B Pada Tablet

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

C Pada Laptop

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

Pada pengujian streaming kamera dilakukan pada tiga perangkat mobile, yaitu pada pernagkat smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.2) dapat dilihat kedua kamera berhasil melakukan streaming pada tiga perangkat yang telah diuji.

Tabel IV.3 Pengujian Peringatan

No Kondisi Pintu Kondisi Kunci Peringatan A Pada Smartphone

1 Terbuka Terkunci Ada

2 Tertutup Terkunci Tidak Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada

4 Tertutup Tidak Terkunci Tidak Ada

B Pada Tablet


(43)

No Kondisi Pintu Kondisi Kunci Peringatan

2 Tertutup Terkunci Tidak Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada

4 Tertutup Tidak Terkunci Tidak Ada

C Pada Laptop

1 Terbuka Terkunci Ada

2 Tertutup Terkunci Tidak Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada

4 Tertutup Tidak Terkunci Tidak Ada

Pada pengujian peringatan ini dilakukan pada tiga perangkat mobile, yaitu pada smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.3) peringatan muncul pada saat pintu dipaksa dibuka ketika kondisi kunci pintu terkunci.

4.3 Pengujian Sistem pada Jaringan Internet

Pada pengujian ini dilakukan pada jaringan Internet. Pada perangkat mobile menggunakan mobile bradband services Telkomse Flash, sedangkan pada sistem keamanan dan monitoring rumah pintar menggunakan ISP (Internet Services Provider) Telkom Speedy.

Pengujian meliputi pengontrolan relay ( 3 lampu dan 1 kunci pintu), pengujian streaming kamera (2 kamera), dan pengujian peringatan. Hasil pengujian relay dapat dilihat pada Tabel 4.4, pengujian streaming kamera dapat dilihat pada Tabel 4.5, dan hasil pengujian peringatan dapat dilihat pada tabel 4.6.


(44)

Tabel IV.4 Pengujian Relay

No Jenis Peralatan Kondisi

On Off

A Pada Smartphone

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

B Pada Tablet

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

C Pada Laptop

1 Lampu 1 Berhasil Berhasil

2 Lampu 2 Berhasil Berhasil

3 Lampu 3 Berhasil Berhasil

4 Kunci 1 Berhasil Berhasil

Pada pengujian relay, dilakukan dengan tiga buah perangkat mobile yaitu pada perangkat smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.4) dapat dilihat pengontrolan pada tiga buah lampu dan sebuah kunci pintu, keempat perangkat tersebut berhasil merespon perintah sesuai dengan perintah yang telah diberikan.


(45)

Tabel IV.5 Pengujian Streaming Kamera

No Jenis Peralatan Pengujian Streaming

A Pada Smartphone

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

B Pada Tablet

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

C Pada Laptop

1 Kamera 1 Berhasil

2 Kamera 2 Berhasil

Pada pengujian streaming kamera dilakukan pada tiga perangkat mobile, yaitu pada pernagkat smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.5) dapat dilihat kedua kamera berhasil melakukan streaming pada tiga perangkat yang telah diuji.

Tabel IV.6 Pengujian Peringatan

No Kondisi Pintu Kondisi Kunci Peringatan A Pada Smartphone

1 Terbuka Terkunci Tidak Ada

2 Tertutup Terkunci Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada


(46)

No Kondisi Pintu Kondisi Kunci Peringatan B Pada Tablet

1 Terbuka Terkunci Tidak Ada

2 Tertutup Terkunci Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada

4 Tertutup Tidak Terkunci Tidak Ada

C Pada Laptop

1 Terbuka Terkunci Tidak Ada

2 Tertutup Terkunci Ada

3 Terbuka Tidak Terkunci Tidak Ada

4 Tertutup Tidak Terkunci Tidak Ada

Pada pengujian peringatan ini dilakukan pada tiga perangkat mobile, yaitu pada smartphone, tablet, dan laptop. Dari hasil pengujian (pada Tabel 4.6) peringatan muncul pada saat pintu dipaksa dibuka ketika kondisi kunci pintu terkunci.


(47)

44 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagaimana berikut:

1. Aplikasi yang dibangun telah dapat mengontrol peralatan rumah seperti lampu dan kunci pintu.

2. Aplikasi yang dibangun telah dapat memantau (memonitoring) keadaan dan kondisi melalui IP Camera.

3. Aplikasi yang dibangun telah dapat memberikan peringatan ketika kunci pintu dibuka secara paksa.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan kedepan adalah sistem keamanan yang dibangun diperlukan tambahan keamanan seperti motion detection serta menambahkan pemberitahuan kepada pengguna dalam berupa sms atau email kepada pemilik rumah.


(48)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada

Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer

Oleh

ZAINAL ABIDIN 10210168

Pembimbing

SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2015


(49)

vii

Lembar Pengesahahan ... i

Lembar Pernyataan ... ii

Abstrak ... iii

Abstract ... iv

Kata Pengantar ...v

Daftar Isi ... vii

Daftar Gambar ...x

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I ...1

PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Maksud dan Tujuan ...2

1.3 Batasan Masalah ...2

1.4 Metodologi Penelitian ...3

1.5 Sistematika Penulisan ...4

BAB II ...5

LANDASAN TEORI ...5

2.1 Internet ...5

2.2 TCP/IP Protocol Suite ...5

2.2.1 Layer Physical ...6

2.2.2 Layer Data Link ...7

2.2.3 Layer Network ...7

2.2.4 Layer Transport ...8

2.2.5 Layer Application ...9

2.3 IP Address ... 10

2.4 Smart Home ... 11

2.5 Mikrokontroler ... 12


(50)

2.6.1 Arduino UNO ... 13

2.6.2 Arduino Ethernet Shield ... 14

2.7 IP Camera ... 15

2.8 Bahasa Perograman ... 15

2.8.1 Bahasa Perograman C ... 15

2.8.2 Bahasa Perograman PHP ... 16

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 17

2.9.1 Visual Basic 6.0 ... 18

2.9.2 Arduino IDE ... 18

2.10 Basis Data... 19

2.10.1 Database Management System ... 19

2.10.2 MySQL ... 20

2.11 Bootstrap ... 21

BAB III ... 22

PERANCANGAN SISTEM... 22

3.1 Komponen Sistem ... 24

3.1.1 Perangkat Keras ... 24

3.1.2 Perangkat Lunak ... 26

3.2 Perancangan Perangkat Keras ... 27

3.2.1 Perancangan Arduino UNO dengan Ethernet Shield ... 27

3.2.2 Perancangan UNO dengan Relay Sebagai Saklar Lampu ... 28

3.2.3 Perancangan Arduino UNO dengan Relay Sebagai Pemicu Kunci ... 29

BAB IV ... 30

PENGUJIAN DAN ANALISA ... 30

4.1 Pengujian Antar Muka ... 30

4.1.1 Antar Muka VB6 pada Server ... 30

4.1.2 Antar Muka pada Perangkat Mobile ... 31

4.2 Pengujian Sistem pada Jaringan Lokal ... 37

4.3 Pengujian Sistem pada Jaringan Internet ... 40

BAB V... 44


(51)

5.1 Kesimpulan... 44 5.2 Saran ... 44


(52)

45 [1] Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[2] Forouzan, Behrouz A. 2010, TCP/IP Protocol Suite (Vol 4). New York: Mc Graw-Hill.

[3] Grabowski Mateusz, Grzegorz Dziwoki. 2009. The IEEE Wireless Standards as an Infrastructure of Smart Home Network. Pada http://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-3-642-02671-3_35#page-1. Diakses 03 Juli 2015

[4] Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah & Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta:Andi.

[5] Aryanto, M. 2010. IP Camera dan Aplikasinya, edisi pertama: penetbit PT Elex Media Komputindo.

[6] Iswanto. 2011. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa C. Yogyakarta:Andi.

[7] Gilmore, A Jason., 2006. Beginning PHP5 and MySQL from Novice to Professional. Apress.

[8] Oktavian, DP. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP, edisi pertama: penerbit PT. SUKA BUKU.

[9] Abdul, Razaq. 2004. Pemrograman Microsoft Visual Basic. Surabaya: Penerbit Indah.

[10] https://www.arduino.cc/en/guide/environment. Diakses 02 juli 2015.

[11] S. Rosa A., M. Shalahudin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.

[12] Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi.


(53)

[13] Riyanto, Slamet. 2014. PANDUAN LENGKAP Website Super Keren Berbasis Desktop, Notebook, dan Smartphone. Pada https://books.google.co.id/books?id=ottkBAAAQBAJ&pg=PA1&dq=buku

+bootstrap&hl=en&sa=X&ved=0CCMQ6AEwAWoVChMIoM-Gr62gxwIViwmOCh1AdwVC#v=onepage&q=buku%20bootstrap&f=false. Diakses 11 Agustus 2015


(54)

v Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta, shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan bagi baginda Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga, para sahabat dan tabiit tabiinnya dan para pengikutnya yang selalu memegang teguh ajarannya.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah Sistem Keamanan dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile.

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 di jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Selama melaksanakan tugas akhir ini dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun spiritual, namun dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua Orang Tua, kakak, dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan doa, bantuan moril dan materi, semangat, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

2. Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan perhatian, memberikan pengarahan, serta memberikan bantuan selama penelitian Tugas Akhir ini dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat.

3. Ibu Sri Supatmi, S.Kom. M.T. selaku dosen wali kelas 10TK4 yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan, serta bantuan selama perkuliahan.

4. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si. selaku ketua jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.


(55)

6. Bapak dan Ibu Staff Dosen jurusan Teknik Komputer dan yang pernah mengajar penulis serta seluruh Staff Administrasi Universitas Komputer Indonesia, yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

7. Teman – teman di Laboratorium Komunikasi Data, yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama penelitian.

8. Teman – teman angkatan 2010, khususnya 10 TK-4, yang telah banyak membantu selama studi maupun penelitian.

9. Serta semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasi atas dukungan , bantuan, motivasinya selama penelitian ini.

Penulis menyadari menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang penulis dalami.

Bandung, 11 Agustus 2015


(1)

2.6.1 Arduino UNO ... 13

2.6.2 Arduino Ethernet Shield ... 14

2.7 IP Camera ... 15

2.8 Bahasa Perograman ... 15

2.8.1 Bahasa Perograman C ... 15

2.8.2 Bahasa Perograman PHP ... 16

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 17

2.9.1 Visual Basic 6.0 ... 18

2.9.2 Arduino IDE ... 18

2.10 Basis Data... 19

2.10.1 Database Management System ... 19

2.10.2 MySQL ... 20

2.11 Bootstrap ... 21

BAB III ... 22

PERANCANGAN SISTEM... 22

3.1 Komponen Sistem ... 24

3.1.1 Perangkat Keras ... 24

3.1.2 Perangkat Lunak ... 26

3.2 Perancangan Perangkat Keras ... 27

3.2.1 Perancangan Arduino UNO dengan Ethernet Shield ... 27

3.2.2 Perancangan UNO dengan Relay Sebagai Saklar Lampu ... 28

3.2.3 Perancangan Arduino UNO dengan Relay Sebagai Pemicu Kunci ... 29

BAB IV ... 30

PENGUJIAN DAN ANALISA ... 30

4.1 Pengujian Antar Muka ... 30

4.1.1 Antar Muka VB6 pada Server ... 30

4.1.2 Antar Muka pada Perangkat Mobile ... 31

4.2 Pengujian Sistem pada Jaringan Lokal ... 37

4.3 Pengujian Sistem pada Jaringan Internet ... 40

BAB V... 44


(2)

ix

5.1 Kesimpulan... 44 5.2 Saran ... 44 Daftar Pustaka ... 45


(3)

45 [1] Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[2] Forouzan, Behrouz A. 2010, TCP/IP Protocol Suite (Vol 4). New York: Mc

Graw-Hill.

[3] Grabowski Mateusz, Grzegorz Dziwoki. 2009. The IEEE Wireless Standards as an Infrastructure of Smart Home Network. Pada http://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-3-642-02671-3_35#page-1. Diakses 03 Juli 2015

[4] Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah & Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta:Andi.

[5] Aryanto, M. 2010. IP Camera dan Aplikasinya, edisi pertama: penetbit PT Elex Media Komputindo.

[6] Iswanto. 2011. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa C. Yogyakarta:Andi.

[7] Gilmore, A Jason., 2006. Beginning PHP5 and MySQL from Novice to Professional. Apress.

[8] Oktavian, DP. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP, edisi pertama: penerbit PT. SUKA BUKU.

[9] Abdul, Razaq. 2004. Pemrograman Microsoft Visual Basic. Surabaya: Penerbit Indah.

[10] https://www.arduino.cc/en/guide/environment. Diakses 02 juli 2015.

[11] S. Rosa A., M. Shalahudin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.

[12] Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi.


(4)

46

[13] Riyanto, Slamet. 2014. PANDUAN LENGKAP Website Super Keren Berbasis Desktop, Notebook, dan Smartphone. Pada https://books.google.co.id/books?id=ottkBAAAQBAJ&pg=PA1&dq=buku

+bootstrap&hl=en&sa=X&ved=0CCMQ6AEwAWoVChMIoM-Gr62gxwIViwmOCh1AdwVC#v=onepage&q=buku%20bootstrap&f=false. Diakses 11 Agustus 2015


(5)

v Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta, shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan bagi baginda Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga, para sahabat dan tabiit tabiinnya dan para

pengikutnya yang selalu memegang teguh ajarannya.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah Sistem Keamanan dan

Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile.

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 di jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Selama melaksanakan tugas akhir ini dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun spiritual, namun dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua Orang Tua, kakak, dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan doa, bantuan moril dan materi, semangat, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

2. Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan perhatian, memberikan pengarahan, serta memberikan bantuan selama penelitian Tugas Akhir ini dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat.

3. Ibu Sri Supatmi, S.Kom. M.T. selaku dosen wali kelas 10TK4 yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan, serta bantuan selama perkuliahan.

4. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si. selaku ketua jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.


(6)

vi

6. Bapak dan Ibu Staff Dosen jurusan Teknik Komputer dan yang pernah mengajar penulis serta seluruh Staff Administrasi Universitas Komputer Indonesia, yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

7. Teman – teman di Laboratorium Komunikasi Data, yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama penelitian.

8. Teman – teman angkatan 2010, khususnya 10 TK-4, yang telah banyak membantu selama studi maupun penelitian.

9. Serta semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasi atas dukungan , bantuan, motivasinya selama penelitian ini.

Penulis menyadari menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang penulis dalami.

Bandung, 11 Agustus 2015