23
2013 yaitu di DKI Jakarta sebanyak 28.790 kasus, diikuti Jawa Timur 16.253 kasus, Papua 14.087 kasus, Jawa Barat 10.198 kasus dan Bali 8.059 kasus.
Setiap tahun kejadian HIV dan AIDS di Bali mengalami peningkatan, pada tahun 2015 kasus HIV di Bali 9.637 kasus. Peningkatan kasus HIVAIDS
ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain kurangnya pengetahuan masyarakat itu sendiri mengenai bahaya dari penyakit HIV, serta pengaruh
globalisasi, sehingga sangat diperlukan untuk pemberiaan informasi kepada semua kalangan khususnya remaja.
Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian informasi mengenai bahaya dari HIVAIDS kepada sekehe teruna teruni yang ada di Desa Perancak,
kegiatan ini bekerja sama dengan Petugas Kesehatan Puskesmas yang ada di daerah tersebut atau LSM yang bergerak dibidang Pennaggulangan HIV dan
AIDS. Teknis dari pelaksanaan kegiatan ini berupa ceramah, serta layanan VCT bagi peserta yang ingin berpartisipasi pada kegiatan ini untuk mengetahui status
HIV. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni meningkatnya pengetahuan STT mengenai bahaya HIVAIDS, meningkatkan kesadaran STT agar
memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan yang ada didesa tersebut. Selain itu kegiatan edukasi ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi daerah atau desa lain
dalam upaya pengembangan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya mengenal bahaya HIVAIDS.
2.4.2 Bidang Peningkatan Produksi
A. Pengendalian Penyakit Vaksinasi Ternak Besar Optimalisasi
Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada SIMANTRI
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan memperhatikan manajemen pemeliharaan ternak dengan baik. Tujuan khusus
24
dari pelaksanaan program ini yaitu meningkatkan berat badan ternak dengan memberikan pakan yang baik serta ekonomis, meningkatkan kesehatan ternak
dengan memberikan obat maupun vitamin yang dibutuhkan, serta meningkatkan sanitasi kandang untuk mengurangi pencemaran bibit-bibit
penyakit. Kegiatan ini diharapkan memperoleh manfaat khususnya peternak agar dapat meningkatkan produktivitas ternaknya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan peternak. Di desa Perancak ada beberapa kelompok simantri. Pada kelompok
simantri tersebut terdapat beberapa ternak sapi yang mengalami permasalahan dalam proses produksi dan manajemen pengelolaan yang masih kurang tepat.
Berdasarkan dari uraian diatas maka diperlukan pendampingan dan sosialisasi manajemen yang tepat dan pelayanan kesehatan ternak untuk meningkatkan
produktivitas ternak. Pengendalian Penyakit ternak pada SIMANTRI dapat dilakukan
melalui perbaikan pakan yang diberikan, perbaikan sanitasi kandang, pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk mencegah infeksi parasit terhadap
parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit dan meminimalisir
infeksi parasit terhadap ternak. Selain itu kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pembekalan langsung ke lapangan kepada peternak tentang
manajemen pemeliharaan ternak yang baik. Sasaran dari kegiatan ini adalah ternak yang ada pada SIMANTRI yaitu sapi dan pengurus SIMANTRI selaku
peternak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Kegiatan ini diawali dengan survei lokasi ke SIMANTRI untuk
mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah yang terdapat di lokasi tersebut. Peralatan lainnya untuk mendukung kegiatan akan dipersiapkan
sendiri oleh mahasiswa. Kegiatan utama dibagi menjadi dua. Kegiatan yang pertama dengan memberikan penjelasan secara langsung kepada pengurus
SIMANTRI di Desa Perancak tentang manajemen pemeliharaan sapi Bali yang
25
baik dimana kegiatan ini dilakukan langsung di lokasi SIMANTRI. Kegiatan yang kedua adalah pemberian vitamin dan anti-parasit kepada ternak sapi yang
bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit.
Estimasi tim yang terlibat adalah beberapa orang dan akan dibagi menjadi beberapa kelompok kerja yang akan langsung memberikan penjelasan
dan pemberian vitamin, obat cacing dan spraying di lokasi SIMANTRI yang bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Pembagian dan kegiatan pendukung akan disusun kemudian.
2.4.3 Bidang Prasarana Fisik