IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2011 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI MENGENAI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS DALAM PEMENUHAN HAK-HAK PENDIDIKAN PENYANDAN GDISABILITAS (STUDI KASUSSLB-A KARYA MURNI MEDAN).

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2011 TENTANGP
ENGESAHAN KONVENSI MENGENAI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS
DALAM PEMENUHAN HAK-HAK PENDIDIKANPENYANDANGDISABILITAS
(STUDI KASUSSLB-A KARYA MURNI MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DESI YANTI
NIM. 3123111012

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

i


ABSTRAK
Desi Yanti. 3123111012. “Implementasi Undang-Undang No.19 Tahun 2011
Tentangpengesahan konvensi mengenai hak-hak penyandangDisabilitas dalam
pemenuhan hak-hak pendidikanpenyandangdisabilitas(Studi KasusSLB-A Karya
Murni Medan)”. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi UU No. 19 Tahun 2011 di
sekolah SLB A karya murni medan dan untuk mengetahui bagaimana penerapan
sekolah inklusi pada saat ini. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
SLB A Karya Murni Medan sebanyak 10 orang dan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 5 orang dengan menggunakan teknik purpose sampling. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
observasi, wawancara dan studi literatur.Teknik analisis yang digunakan metode
deskriptif kualitatif yakni,suatu cara atau metode yang disajikan dalam bentuk paparan
atau gambaran dari data yang didapatkan dari lapangan. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian dapat disimpulkan bahwa Sekolah SLB Karya Murni merupakan sekolah
khusus bagi anak penyandang tunanetra, dalam pelaksanaannya sekolah SLBAKarya
Murni Medan telah memenuhi dukungan yang dibutuhkan anak tunanetra, guna
memfasilitasi pendidikan yang efektif bagi anak penyandang tunanetra dalam

pengembangan akademisnya seperti yang tercantum dalam UU No. 19 Tahun 2011
Tentang Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, yaitu antara lain kelas yang
nyaman, tersedianya berbagai pelatihan keterampilan, dan media pendukung
pembelajaran tetapi,diperlukan peningkatan lagi dalam pengembangan kompetensi
guru.Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang mendukung disabilitas
dalam pemenuhan fasilitas dan sarana pembelajaran sehingga memungkinkannya untuk
bersekolah dengan anak normal lainnya.SLB-A Karya Murni Medan memberikan
dukungan terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas,
dukungan SLB A Karya Murni ini dapat dilihat dari persyaratan umum yang diberikan
dalam penerimaan murid baru, dengan memastikan anak didiknya merupakan disabilitas
yang tidak memungkinkan untuk berasekolah di sekolah regular. Dukungan tersebut
dapat dilihat pula dari hasil wawancara terhadap guru SLB-A Karya Murni Medan
bahwa sekolah luar biasa bukanlah sekolah yang terbaik bagi anak disabilitas apabila
anak tersebut dapat bersekolah di regular, sekolah SLB A Karya Murni akan
menyarankan calon muridnya untuk bersekolah di sekolah reguler bila memungkinkan.

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Anugrah

dan PenyertaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat
waktunya.
Penulis dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi dengan judul:
“Implementasi Undang-Undang No.19 Tahun 2011 Tentang pengesahan konvensi
mengenai

hak-hak

penyandangDisabilitas

dalam

pemenuhan

hak-hak

pendidikanpenyandangdisabilitas(studi kasusSLB-A Karya Murni Medan)”. Disusun
untuk memenuhi persiapan memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Majda El

Muhtaj, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan
banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga selesai penulisan skripsi serta
semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta seluruh stafnya.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dr. Reh Bungana br PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

iii

5. Bapak Arief Wahyudi, SH, MH selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
6. Majda El Muhtaj, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta masukan mulai
dari awal sampai selesainya skripsi ini.

7. Ibu Dr. Reh Bungana br. PA, SH, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing
Akademik dan Penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi
ini.
8. Bapak Arief Wahyudi, SH.,MH selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak M.Fahmi Siregar, SH.,MHselaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini..
10. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
11. Bapak Jhon selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang
dibutuhkan.
12. Ibu dessi silaen S.Pd selaku kepala sekolah SLB A Karya Murni Medan yang
telah membantu saya dalam proses penelitian sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.

iv

13. Teristimewa untuk orang tua saya tercinta, ayahanda Usaha Kacaribu dan

almarhum ibunda Sabarina Br.Singarimbun yang telah memberikan dukungan,
doa dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
14. Terspesial untuk M. Agung Fadli yang selalu ada dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Untuk teman-teman tersayang Nurul Auni Manurung, Mentari Tarigan,
Sukriadi, Rosalika F. Simanungkalit dan Dogi Masron M Simbolon yang selalu
memberikan nasihat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
16. Untuk teman-teman kelas Regular A 2012 yang memberikan nasihat dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
17. Untuk teman saya Meylan br.Ginting yang telah membantu saya dalam
penelitian sehinggaskripsi inidapat terselesaikan .
18. Untuk teman-teman PPLT SMP Negeri 2Berastagi yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mampu
meningkatkan mutu pendidikan di masa depan.
Medan, Agustus 2016

Desi Yanti
NIM. 3123111012


v

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang.................................................................................................1
Identifikasi Masalah.........................................................................................5

Pembatasan Masalah........................................................................................6
Rumusan Masalah............................................................................................6
Tujuan Penelitian.............................................................................................6
Manfaat Penelitian...........................................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................8
A. Kerangka Teori................................................................................................8
1. Implementasi Undang-Undang No.19 Taun 2011.........................................8
2. Hak Pendidikan Penyandang Disabilitas.......................................................9
3. Penyandang Disabilitas Sebagai kelompok Rentan....................................15
4. Perlindungan Penyandang Disabilitas dalam Hukum Nasional Indonesia..16
B. Kerangka Berpikir..........................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................22
A. Jenis Penelitian..............................................................................................22
B. Lokasi Penelitian............................................................................................22
C. Variabel Penelitian.........................................................................................23
D. Jenis Data.......................................................................................................23
1. Data Primer..................................................................................................23
2. Data Sekunder.............................................................................................23
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................23

F. Teknik Pemilian Informan.............................................................................24
G. Teknik Analisis Data.....................................................................................25

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................27
A. Hasil Penelitian..............................................................................................27
1. Latar Belakang Sekolah Luar Biasa A (Tunanetra) Karya Murni Medan...27
2. Letak Geografis Sekolah SLB-A Karya Murni Medan...............................29
3. Identitas Sekolah SLB-A Karya Murni Medan...........................................30
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah SLB-A Karya Murni Medan........30
B. Deskripsi Hasil Penelitian
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Implementasi UU No.19 Taun 2011 di SLB-A Karya Murni Medan.........47
2. Dukungan SLB-A Karya Murni Terhadap Penerapan Pendidikan Inklusi
Bagi penyandang Disabilitas.......................................................................52
BAB V PENUTUP ...............................................................................................60
A. Kesimpulan....................................................................................................60
B. Saran..............................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63


vii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 keadaan sarana dan prasaranaSLB-A Karya Murni T.P 2015/2016..............30
Tabel 1.2 keadaan peralatan sekolah SLB-A Karya Murni Medan...............................31
Tabel 2.1 Peralatan Pendukung Pembelajaran SLB-A Karya Murni Medan.................49

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Alur Pemikiran...............................................................................20
Gambar 2. Presentasi Tingkat Pendidikan Penyandang Cacat...................................13

ix

DAFTAR LAMPIRAN
1. Wawancara
2. Dokumentasi Penelitian
3. Nota Tugas

4. Surat Keterangan Penelitian dari Jurusan
5. Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas
6. Surat Keterangan dari Tempat Penelitian
7. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan
8. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed
9. Kartu Mengikuti Seminar Proposal Penelitian Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
10. Kartu Bimbingan Skripsi
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
12. Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan bernegara, ada yang namanya hak dan kewajiban warga
Negara dengan negaranya begitu juga sebaliknya. Hak dan kewajiban ini diatur
dalam undang-undang untuk dijalankan. Salah satu hak warga Negara ialah hak
akan pendidikan. Kalau berbicara pendidikan terlebih dahulu harus tahu apa dan
mengapa pendidikan itu perlu dalam kehidupan. Pendidikan adalah segala sesuatu
dalam kehidupan yang memengaruhi pembentukan berpikir dan bertindak
individu (Soyomukti, 2013:29). Dengan kata lain pendidikan sangat penting bagi
kehidupan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya di masa yang akan
datang.
Pendidikan juga menjadi tonggak pembangunan Negara untuk maju dan
berkembang, dengan adanya pendidikan inilah warga Negara mampu menjalankan
kewajibannya untuk ikut mengambil bagian dalam membangun negara. Dalam
pendidikan ini masih banyak permasalahan yang ditemukan, salah satunya ialah
pemenuhan hak pendidikan bagi setiap anak-anak bangsa tanpa

terkecuali

penyandang disabilitas. Dalam hal ini anak penyandang disabilitas juga berhak
mengecap bangku pendidikan.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) menurut Mudjito (2012: 25) adalah
anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa
selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosional, atau fisik.
Keterbatasan yang dimiliki, anak berkebutuhan khusus (ABK) ini memerlukan

2

pelayanan pendidikan khusus, sehingga dicanangkan berbagai undang-undang
untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas. Indonesia mencanangkan berbagai
Undang-Undang terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas. Undang-undang
tersebut seperti: UU No. 8 Tahun 2016Tentang Penyandang Disabilitas, UU No.
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia, dan peraturan lainnya.
Indonesia juga meratifikasi konvensi PBB Tentang Convention On The
Rights Of Persons WithDisabilities(CRPD) yang dinamakan dengan UndangUndang No. 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak
Penyandang Disabilitas. Dalam undang-undang ini diatur mengenai pemenuhan
hak penyandang disabilitas yang mana mereka juga bagian dari bangsa Indonesia.
Dengan meratifikasi konvensi tersebut berarti Indonesia menjalankan dan
menyesuaikan hukum positif di Indonesia yang berkaitan dengan ketentuan dalam
konvensi tersebut.
Pemenuhan pendidikan anak penyandang disabilitas ini bukan perkara
yang mudah, keterbatasan yang dimilikinya akan memerlukan perlakuan khusus
dan pendidikan khusus agar tujuan pendidikan tersebut tercapai bagi anak
penyandang disabilitas. Pada prakteknya tidak semua sekolah reguler bersedia
menerima anak penyandang disabilitas. Karena (ABK) masih dianggap harus
bersekolah di SLB. Seharusnya anak penyandang disabilitas juga berhak
bersekolah di sekolah reguler, agar tidak terjadi diskriminasi bagi mereka dalam
bersekolah.

3

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi
jaminan bagi anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Namun, dalam
Undang-Undang ini tidak diatur mengenai kondisi disabilitas bagaimanayang
berhak bersekolah di sekolah regular dan anak penyandang disabilitas kondisi
bagaimana yang harus bersekolah di sekolah Khusus (SLB). Seperti yang
dikatakan Mudjito (2012: 25) karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki,
ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan potensi mereka. Sehingga dirasakan anak disabilitas harus
sekolah di SLB. Dalam UU No. 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Konvensi
Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas tidak dikatakan anak disabilitas harus
bersekolah di sekolah khusus (SLB), karena dirasakan pemisahan sekolah anak
disabilitas dengan anak biasa akan mendiskriminasi hak pendidikan anak dengan
berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif menjadi jalan keluar bagi persamaan
hak pendidikan, melalui pendidikan inklusif ini anak disabilitas dapat bersekolah
bersama dengan anak normal.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif (Pensif) Bagi Peserta Didik Yang
Memiliki Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa
dikatakan bahwa:
(1) memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta
didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya;
(2) mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai
keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik
sebagaimana yang dimaksud pada huruf a.

4

Di Indonesia sendiri belum diterapkan pendidikan inklusif yang mana
anak penyandang disabilitas dan anak normal bersekolah di tempat yang sama
yaitu sekolah regular. Sehingga masih dibutuhkan sekolah luar biasa untuk anak
penyandang disabilitas bersekolah.
Salah satu sekolah luar biasa di kota medan ialah SLB-A Karya Murni
Medan. Sekolah SLB-A Karya Murni Medan ini khusus bagi anak penyandang
disabilitas tunanetra. Sekolah Luar Biasa (SLB) diklasifikasikan sesuai dengan
jenis kebutuhan yang dimiliki siswanya yaitu: SLB A (Tunanetra), SLB B
(Tunarungu), SLB C (Tunagrahita), SLB D (Tunadaksa), Dan SLB E (Tunalaras)
(Aminah, 1996:25). Pada SLB-A Karya Murni ini terdapat 10 siswa SMP dan 30
siswa SD, jumlah kelas sebanyak 7 kelas SD dan 3 kelas SMP(Sumber data
primer: SLB A Karya Murni Medan).
SLB yang terdapat di Indonesia tersebar di ibu kota provinsi dan sebagian
di kabupaten/kota. Keberadaan sekolah luar biasa yang tidak merata
akanmempersulit anak penyandang disabilitas di daerah pegunungan menjangkau
sekolah luar biasa ini, yang akan membutuhkan biaya yang mahal. Dalam hal ini
berarti masih banyak anak berkebutuhan khusus belum memperoleh haknya
mendapatkan pendidikan.
Kondisi ini memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, agar anak
berkebutuhan khusus mendapatkan akses pendidikan yang layak, yaitu melalui
perbaikan sistem ideologi pada sekolah reguler (Mudjito, dkk.2012:14). Seperti
yang disampaikan Mudjito di atas masalah sekolah luar biasa ini bisa diatasi
dengan upaya perubahan sistem pembelajaran di sekolah reguler agar

5

memungkinkan menampung anak penyandang disabilitas di sekolah reguler
tersebut bersama anak normal lainnya. Hal ini yang perlu diupayakan pemerintah
agar tercapai pemerataan pendidikan dan tidak terjadi diskriminasi terhadap anak
penyandang disabilitas tersebut.Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
mengenai implementasi UU No. 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Konvensi
Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas di SLB A Karya Murni Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah yang di uraikan di latar belakang di atas, maka penulis
dapat mengidentifikasikan masalah berikut:
1. Kurangnya sarana dan prasarana bagi anak penyandang disabilitas untuk
bersekolah di sekolah reguler.
2. UU No. 20 Tahun 2003 tidak mampu mewujudkan hak anak penyandang
disabilitas untuk bersekolah.
3.

Meratifikasi konvensi CRPD tidak memberikan pengaruh besar terhadap
terlaksananya hak penyandang disabilitas.

4. Masih banyaknya anak penyandang disabilitas yang tidak mendapatkan
haknya untuk bersekolah.
5. Pendidikan inklusif masih belum berjalan maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di SLBA Karya Murni medan. Penyandang
disabilitas dalam penelitian ini ialah anak penyandang tunanetra
(kebutaan).

6

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi UU No. 19 Tahun 2011 di SLB-A Karya Murni
Medan?
2. Bagaimanadukungan

SLB-A

Karya

Murni

terhadap

pelaksanaan

Pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas seperti yang terdapat
dalam UU No.19 Tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasi UU No. 19 Tahun 2011 di SLB-A Karya
Murni Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana dukungan SLB A Karya Murni teradap
pelaksanaan sekolah inklusifbagi penyandang disabilitas.
F. Manfaat Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis sebagai bahan masukan bagi peneliti dan masyarakat
dalam memperluas wawasan serta meningkatkan pengetahuan
mengenai hak pendidikan penyandang disabilitas dan kesetaraan dalam
pendidikan.

7

2. Manfaat praksis sebagai sumber informasi maupun wacana positif bagi
pemerintah kota medan dan pihak yang terkait akan pemenuhan hak
setiap warga termasuk para penyandang disabilitas.

60

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian

yang

telahdilakukan

di

SLB

AKarya

MurniMedan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sekolah SLB Karya Murni merupakan sekolah khusus bagi anak
penyandang tunanetra. Dalam pelaksanaannya sekolah SLB-AKarya
Murni Medan telah memenuhi dukungan yang dibutuhkan anak tunanetra
hal tersebut dapat terlihat dari hasil wawancara dengan guru SLB-A Karya
Murni bahwa dalam SLB-A Karya Murni telah menggunakan metode
pembelajaran yang kreatif,memenuhi berbagai sarana dan prasarana
pendukung belajar guna memfasilitasi pendidikan yang efektif bagi anak
penyandang tunanetra dalam pengembangan akademisnya seperti yang
tercantum dalam UU No. 19 Tahun 2011 Tentang konvensi hak-hak
penyandang disabilitas. Sehingga dapat dikatakan amanat dalam UU
No.19 Tahun 2011 Tentang pengesaan konvensi mengenai Pendidikan
Anak Disabilitasbahwa setiap sekolah khusus menuyediakan sarana,
akomodasi pendukung sesuai kebutuhan disabilitas dan guru yang
berkompeten padasekolah SLB-A Karya Murni Medan telah dilaksanakan
cukup baik, tetapi diperlukan peningkatan lagi dalam pengembangan
kompetensi guru.

61

2. Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang mendukung
disabilitas dalam pemenuhan fasilitas dan sarana pembelajaran sehingga
memungkinkannya untuk bersekolah dengan anak normal lainnya.
pendidikan inklusif ini merupakan bentuk penyetaraan hak pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam penyelenggaraan pendidikan
inklusif ini diperlukan dukungan dari berbagai pihak antara lain pihak
sekolah regular dan sekolah khusus. Dalam hal ini sekolah SLB A Karya
Murni

Medan

memberikan

dukungan

terhadap

penyelenggaraan

pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas, dukungan SLB A Karya
Murni ini dapat dilihat dari persyaratan umum yang diberikan dalam
penerimaan murid baru, dengan memastikan anak didiknya merupakan
disabilitas yang tidak memungkinkan untuk berasekolah di sekolah
regular. Dukungan tersebut dapat dilihat pula dari hasil wawancara
terhadap guru SLB-A Karya Murni Medan bahwa sekolah luar biasa
bukanlah sekolah yang terbaik bagi anak disabilitas apabila anak tersebut
dapat bersekolah di regular, sekolah SLB A Karya Murni akan
menyarankan calon muridnya untuk bersekolah di sekolah reguler bila
memungkinkan.

62

B. Saran
1. Pemerintah kota medan diharapkan mampu memberikan perhatian dan
bantuan bagi anak penyandang disabilitas dengan pemenuhan fasilitas
sehingga memungkinkan anak disabilitas dapat bersekolah di sekolah
inklusif.
2. Pihak sekolah diharapkan memberikan pelatihan khusus bagi guru baru
mengenai anak tunanetra dan penggunaan bentuk komunikasi yang
bersifat alternatifguna mendukung anak tunanetra dalam mencapai
pendidikannya.
3. Guru SLB A Karya Murni diharapkan meningkatkan kemampuannya
dalam bahasa braille dan mampu menggunakan komunikasi yang bersifat
alternatif sehingga tujuan pembelajaaran tercapai
4. Orang tua diharapkan mampu memberikan dukungan moral dan mental
bagi peserta didik dalam menjalankan pendidikannya.
5. Siswa diharapkan memiliki semangat dalam menjalankan pendidikannya
walaupun dengan keterbatasan yang dimilikinya, sehingga dapat menjadi
generasi penerus bangsa yang dapat menjadi kebanggaan bangsa, negara,
dan orang tua.
6. Pihak sekolah regular diharapkan mampu menyelenggarakan pendidikan
inklusif bagi anak disabilitas agar tercipta kesetaraan hak dalam
pendidikan bagi setiap anak.

63

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Aminah, siti. 1996. Menyekolahkan anak berkelainan. Jakarta: Balai Pustaka
Ihsan, fuad. 2008. Dasar-dasar kependidikan : komponen MKDK. Jakarta :
Rineka Cipta
Imron, ali. 2008. Kebijakan pendidikan di indonesia: proses, produk dan masa
depannya.Jakarta : Bumi Aksara
Junaidi, muhammad. 2013. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Graha Ilmu
Muhtaj, El majda. 2013. dimensi-dimensi HAM: mengurai hak ekonomi, sosial,
dan budaya.Jakarta : Rajawali Pers
Mudjito, dkk. 2012. Pendidikan inklusif. Jakarta: Baduose Media Jakarta
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Purwanto, nanang. 2014. Pengantar Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawan, deny. 2015. Kapita selekta: kewarganegaraan. Medan: Larispa
indonesia
Soyomukti, nurani. 2013.Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis,Sosialis, Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Triyanto.2013. Negara Hukum Dan HAM. Yogyakarta: Penerbit Ombak
widodo, abu.2004.Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Hizair. 2013. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Tamer
Undang – Undang:
Undang-Undang No 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Konvensi Hak-hak
Penyandang Disabilitas. Jakarta:Sekretariat Negara RI
Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 Tentang
Penyandang Cacat. Media Elektronik Sekretariat Negara Tahun 1997
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2009 Tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki
Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa.
Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional

64

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
Perlindungan Anak. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia

Tentang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang penyandang
Disabilitas.Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Jurnal dan Artikel:
Praptiningrum, N. (2010). “Fenomena Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Bagi
Anak Berkebutuhan Khusus” jurnal pendidikan khusus. Vol.7. No.2
Nopember 2010.
Kadir. Abd. (2015). “Penyelenggaraan Sekolah Inklusi Di Indonesia” jurnal
Pendidikan Agama Islam. Vol.3. No.1 Mei 2015