Lari sprintlari jarak pendek.

pengaturan nafasnya. Hal ini dapat kita lihat pada unsure-unsur pokok basic fundamental untuk nomor-nomor lari,yaitu: 1 Harus mempunyai kecondongan badan sesuai dengan jarak yang akan ditempuh, 2 Harus dapat atau mempunyai pengaturan nafas yang wajar, 3 Harus ada koordinasi dan kelemasan relaksasi antara semua otot yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainya, 4 Harus mempunyai gerakan yang serasi dan seimbang antara gerakan irama langkah kaki dengan gerakan irama lengan tangan disesuaikan antara yang satu dengan yang lainya.

2.1.2 Lari sprintlari jarak pendek.

Yusuf Adisasmita 1992 : 35, lari jarak pendek adalah : semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuhsprintatau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh sampai jarak 400 m. Maksud penulis dalam penelitian ini adalah lari sprint yang dilakukan di Sekolah Dasar pada cabang Kid , s Atletik . Dalam lomba Kid , s Atletik nomor-nomor yang di pertandingkan adalah:1 Kanga , s Escape ,2 Loncat Katak,3 Lempar turbo, 4 Lari Formula I. Cara-cara melatih Kids Athletics IAAF – RCD Jakarta Penulis melakukan penelitian ini pada cabang Kid , s Atletik nomor Kanga , s Escape , karena jarak yang ditempuh pada nomor Kanga , s Escape adalah 80 meter maka masih dapat dikatagorikan dalam lari jarak pendek sesuai dengan pendapat Yusuf Adisasmita 1992 : 35 yaitu : lari jarak pendek adalah : semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuhsprintatau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh sampai jarak 400 m. Rumini 2004 : 5 mengemukakan bahwa dalam atletik ,lari sendiri terbagi menjadi beberapa macam antara lain : a. Lari jarak pendek Sprint terdiri : lari 100, 200, dan 400 meter. b. Lari jarak menengah terdiri dari lari 800, 1500dan 5000 meter. c. Lari jarak jauh terdiri dari : 10.000 meter dan marathon. d. Lari gawang terdiri dari : 110 meter putra, 100 meter putri, 400 meter putra dan putri 3000 meter halang rintang steaple chise e. Lari estafet terdiri dari : 4 x 100meter dan 4 x 400 meter .AipSyarifuddin,1992:41 tiga yang harus dipahami dan di kuasai dalam lari cepat atau sprint yaitu :1.Teknik start,2. Teknik lari sprint.3.Memasukigaris finish 1 Start Start merupakan kunci utama yang harus di kuasai seorang sprinter pelari jarak pendek,karena kesalahan dalam start merupakan suatu kerugian yang besar.Start yang tepat dan cepat pada lari jarak pendek merupakan suatau factor yang dapat menetukan kemenangan dalam perlombaan.Start yang baik ditandai dengan sifat-sifat sebagai berikut : a Konsentrasi penuh dan menghilangkan semua gangguan dari luar saat posisi aba-aba bersedia. b Menyesuaikan sikap yang sesuai pada posisi aba-aba siap.c Lari sprint atau lari secepat mungkin saat aba-aba ya atau letusan pistol. Djumidar 2003 : 12.9 – 12.12 menyebutkan bahwa start jongkok dibedakan menjadi tiga, yaitu : a Bunch start start pendek,letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. Ujung kaki belakang di tempatkan segaris dengan tumit depan bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis start kira-kirakaki depan45cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai pelari. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan.. Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil, sehingga akan merugikan pelari. b Medium start start menengah pada waktu sikap berlutut: letak lutut lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan , jarak kaki depan dari garis strat kira-kira 35 cm, kaki depan kira-kira 85 cm atau tergantung dari panjang tungkai. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan.Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari. Gb 1. Teknik Bunch Start Djumidar,1991 : 12 .7 Gb2. Teknik Medium Start Djumidar.1991 : 12.8 Elongated Start start panjang,pada waktu sikap berlutut : letak lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan. Jarak kaki depan dari garis start kira-kira 27-30 cm dan kaki belakang kira-kira 90-95cm tergantug dengan panjang tungkai sprinter. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan. Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari. 2 Teknik lari sprint. Tahap-tahap gerakan sprint ada tiga, Rumini,2004: 23 – 24 1. Tahap gerakan keseluruhan, meliputi : a. Setiap langkah terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. b. Pada saat menumpu ke depan kecepatan pelari berkurang. c. Pada saat drive – mengayun , kecepatan bertambah lagi. d. Pada saat melayang paha tungkai ayun sejajar dengan tanah,kemudian di luruskan ke depan untuk menupu. e. Sementara tungkai tumpu di tekuk dan di ayun cepat melewati badan. Gb 3. Teknik Elongted Start Djumidar, 1991: 12.9 Gb4. Tahap pergerakan keseluruhan Rumini,2004 : 22 2. Tahap menumpu dan mendorong : a. Kaki tumpu mendarat hampir tepat di bawah titik berat badan. b. Gerak tungkai aktif mengais,ke bawah dan ke belakang. c. Lutut kaki tumpu segera lurus untuk menuju gerakan mendorong. d. Badan agak condong ke depan pada saat mendorong dan seluruh persendian kaki ,lutut,pinggul lurus. e. Lutut kaki ayun di tekuk untuk menambah kecepatan kaki ayunan di lanjutkan dengan ayunan paha ke depan aktif sejajar dengan tanah. f. Usahakan ujung kaki selalu ke atas mencangkul. g. Ayun lengan dengan siku di tekuk 90 . h. Posisi kepala tegak Gb5. Tahapmenumpu dan mendorong Rumini,2004:23 Pada tahap menumpu ,daya ledak otot tungkai kurang besar pengaruhnya dibanding pada tahap mendorong. Hal ini disebabkan pada saat menumpu kaki hanya dijatuhkan saja, sedangkan pada tahap mendorong daya ledak otot tungkai digunakan sepenuhnya untuk mendorong tungkai supaya dapat melangkah jauh ke depan.Sedangkan aspek otot lengan juga sangat berpengaruh ,karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengan 3. Tahap melayang : a. Paha tungkai ayun di ayun aktif ke depan sejajar dengan tanah. b. Lutut tungkai ayun di tekuk,tumit kaki ayun sedikit ke depan lutut. c. Pada saat tungkai ayun siap lurus untuk mendarat, tungkai tumpu di tekuk penuh pada lutut. d. Tungkai ayun siap mendarat dengan gerakan aktif mengais ke bawah belakang dengan bantuan telapakn kaki dari posisi mencangkul untuk mendapat efek kaisan yang optimal. Gb 6. Tahap melayang Rumini,2004 : 23 Pada tahap mengatun ke depan ,daya ledak otot tungkai harus tinggi,karena jika daya ledak otot tungkai tidak tinggi maka langkah tungkai tidak bisa lebar sebab pelari tidak bisa mengangkat pahanya tinggi sehingga kaki tidak bisa melangkah lebar jauh ke depan. Aspek kekuatan otot lengan juga sangat penting, karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengannya. Jika kecepatan frekuensi melangkahkan kaki tidak di imbangi dengan kecepatan dan kekuatan otot lengan , maka posisi pelari waktu lari akan labil sehingga akan sangat merugikan pelari itu sendiri. 3 Memasuki Garis Finish Teknik melewaati garis finis sama pentingnya dengan teknik start. Sebab bisa jadi dua orang atlet yang mempunyai kemampuan sama nasibnya bisa berbeda ketika salah satu memasuki garis finish dengan cara yang salah. Yusuf Adisasmita 1992:41 Teknik melewati garis Finish: 1 Lari terus menerus tanpa perubahan gerak apapun. 2 Dada di condongkan ke depan,kedua tangan di ayunkan ke bawah belakang gaya merebahkan diri 3 Dada di putar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan the shrug. Gambar 7 : gerakan finish, a lari terus,b memutar dada,cdada dicondongkan ke depan

2.1.3 Kondisi Fisik Lari Sprint