Pembandingan Mutu Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Kecap Manis Ampas

41 dengan jelas yaitu terjadinya perubahan fisik dari kecap. Kecap menjadi keruh bahkan terjadi penggumpalan Hendritomo, 2003. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh Hendritomo, maka total kapang yang dikandung dalam kecap manis ampas tahu formula terpilih lebih sedikit. Hal ini berarti sanitasi pada proses pembuatan kecap manis ampas tahu dari persiapan bahan baku sampai pembotolan cukup baik. Menurut Winarno et al., 1980, untuk mencegah pertumbuhan kamir dan kapang pada produk kecap perlu ditambahkan bahan pengawet.

G. Pembandingan Mutu Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Kecap Manis Ampas

Tahu Formula Terpilih dengan Kecap Manis Komersial dan SNI 01-3543- 1999 Kecap manis komersial yang telah beredar di masyarakat secara luas masing- masing memiliki karakteristik mutu yang berbeda-beda, namun memiliki penerimaan tersendiri bagi konsumen yang memilihnya. Oleh sebab itu, diperlukan juga pembandingan karakteristik baik secara sifat fisik maupun sifat kimia kecap manis ampas tahu formula terpilih dengan beberapa kecap manis komersial untuk mengetahui apakah karakteristik mutu yang dimiliki kecap manis ampas tahu formula terbaik menyerupai kecap manis komersial sehingga memudahkan penerimaan konsumen nantinya. Pembandingan juga dilakukan terhadap syarat SNI yang meliputi sifat fisik maupun kimia. Hasil pembandingan karakteristik sifat fisik maupun kimia antara ketiganya dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Pembandingan Mutu Kecap Manis Ampas Tahu Formula Terpilih dengan Kecap Manis Komersial dan SNI 01-3543-1999 Parameter Mutu Kecap Manis Ampas Tahu Formula Terpilih 3 Jenis Kecap Manis Komersial Standar Kecap Manis SNI 01- 3543-1999 Kadar NaCl 6.84 4.14-4.64 Min. 3 Kadar Protein 1.99 1.59-2.43 Min. 2.5 Total Gula 60.31 59.81-62.02 Min. 40 Total Padatan Terlarut ºBrix 71.33 75.2-76.2 Min. 10 Viskositas cP 1716.67 1080-2240 - Kadar Air 22.43 13.64 – 16.67 - Angka Lempeng Total kolonig 1.8 x 10 4 - Maks. 10 5 MPN Koliform APMg 3 - Maks. 10 2 MPN E.coli APMg 3 - 3 KapangKhamir Kolonig 2.5 X 10 2 - Maks. 50 Dari tabel dapat dilihat bahwa kecap manis ampas tahu formula terpilih dari segi sifat fisik memiliki nilai viskositas yang masuk dalam kisaran viskositas dari tiga jenis merk kecap manis komersial yang ada di pasaran. Begitu pula dengan sifat fisik lainnya yaitu total padatan terlarut yang masuk dalam kisaran total padatan terlarut pada tiga jenis merk kecap manis komersial. Hal ini menunjukan kecap manis ampas tahu formula 42 terpilih memiliki karakteristik sifat fisik viskositas dan total padatan terlarut yang hampir sama dengan beberapa kecap manis komersial. Bila dibandingkan dari segi sifat kimia yaitu kadar NaCl, kecap manis ampas tahu telah memenuhi syarat SNI 01-3543-1999 namun tidak masuk dalam kisaran kadar NaCl kecap komersial yang hanya berkisar 4. Namun menurut Judoamidjojo 1987, kecap manis umumnya memiliki kadar NaCl yang berkisar antara 3-6. Kadar protein kecap manis ampas tahu formula terbaik masuk dalam kisaran kadar protein kecap manis komersial namun tidak mencapai syarat yang ditetapkan oleh SNI 01-3543-1999 yang mensyaratkan kadar protein kecap minimal 2,5. Total gula yang dikandung kecap manis ampas tahu formula terpilih masuk dalam kisaran total gula kecap manis komersial dan juga telah memenuhi syarat SNI 01-3543-1999. Kadar air kecap manis ampas tahu formula terpilih lebih tinggi dari kisaran kadar air tiga jenis kecap manis komersial. Namun pada SNI 01-3543-1999, tidak terdapat syarat minimum ataupun maksimum kadar air yang ditetapkan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kecap manis ampas tahu formula terpilih telah memenuhi syarat SNI 01-3543-1999 kecuali kadar protein dan total kapang. Hal ini dikarenakan syarat minimal kadar protein yang ditetapkan oleh SNI merupakan syarat yang ditujukan untuk kecap manis berbahan dasar kedelai yang memiliki kadar protein awal yang tinggi yaitu 35-40 sehingga untuk kecap manis berbahan dasar dengan kadar protein yang lebih rendah dari kedelai seperti ampas tahu maka sangat wajar bila tidak memenuhi syarat yang ditetapkan SNI 01-3543-1999. Dari hasil pembandingan secara keseluruhan, kecap manis ampas tahu formula terpilih memiliki karakteristik sifat fisik dan kimia yang hampir mirip dengan karakteristik sifat fisik maupun kimia beberapa kecap manis komersial. Hal ini dapat menjadi peluang bagi kecap manis ampas tahu untuk diterima dan disukai oleh konsumen. 43

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan uji sifat fisik, kimia dan organoleptik, kecap manis ampas tahu dari kedelapan perlakuan memiliki nilai total padatan terlarut berkisar antara 71.33 - 76.00 o brix, nilai viskositas dengan kisaran 1716.67 - 1933.33 cp, nilai total gula sebesar 60.31 - 75.65 , nilai kadar NaCl sebesar 6,72 - 7,09 , nilai kadar air sebesar 17,36 – 22,43 bb, dan kadar protein berkisar antara 1.16 - 1.99 bk, sehingga memenuhi syarat mutu SNI yang meliputi sifat fisik dan kimia kecuali kadar protein. Formula yang menghasilkan kadar protein tertinggi 1,99bk dan tingkat kesukaan panelis tertinggi 3,7 ialah kecap manis ampas tahu dengan perlakuan pengukusan ampas tahu selama 15 menit; penambahan tapioka 10 dengan lama fermentasi 1 bulan. Dari segi mikrobiologi, kecap manis ampas tahu formula terpilih telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh SNI 01-3543-1999 kecuali total kapangkhamir. Kecap manis ampas tahu formula terpilih memiliki karakteristik mutu yaitu sifat fisik dan kimia yang hampir sama dengan karakteristik mutu beberapa kecap manis komersial sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu produk bumbu penyedap yang telah memenuhi standar mutu dan keamanan pangan serta berpeluang untuk diterima oleh konsumen.

B. SARAN

Perlunya optimasi proses pembuatan kecap manis ampas tahu terutama dalam penentuan kekentalan yang terkontrol yaitu dengan penetapan derajat brix yang sama sehingga didapatkan kekentalan yang lebih seragam. Selain itu, perlu ditingkatkan lagi sanitasinya selama proses pembuatan agar dapat memenuhi total kapang yang disyaratkan oleh SNI 01-3543-1999.