BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Adapun mekanisme pengawasan keuangan daerah yang dilakukan oleh pihak
intern adalah pertama melakukan persiapan pemeriksaan dimana dalam hal ini melakukan koordinasi rencana pemeriksaan dan juga pengumpulan dan
penelaahan informasi umum mengenai obyek yang diperiksa dan penyusunan program kerja pemeriksaan PKP. Kedua pelaksaan pemeriksaan dimana pada
pelaksanaan ini terbagi atas tiga bagian yaitu kesatu melakukan pertemuan awal dimana tim pemeriksa bertemu dengan kepala daerah atau instansi yang akian
diperiksa untuk menyampaikan tujuan dan maksud pemeriksaan, kedua kegiatan pemeriksaan dimana tim pemeriksa melaksanakan tugas pemeriksaan pada obyek
yang akan diperiksa sesuai dengan program kerja pemeriksaan dan yang ketiga melakukan pertemuan akhir dimana tim pemeriksan menyampaikan pokok-pokok
hasil pemeriksaan kepada kepala daerah atau yang mewakili dan pimpinan instansi yang terkait.
Mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh pihak ekstern yang dalam hal ini dlakukan oleh BPK yaitu dibagi dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan hasil pemeriksaan. Tahap pertama yaitu perencanaan dimana BPK memiliki kebebasan dalam menentukan obyek yang akan diperiksa, kecuali
pemeriksaan yang obyeknya telah diatur oleh undang-undang dan juga dalam merencanakan tugasnya BPK memperhatikan permintaan, saran, dan pendapat
lembaga perwakilan dan juga BPK dapat mempertimbangkan informasi dari pemerintah, bank sentral dan juga masyarakat. Tahap yang kedua yaitu pelaksaan
Universitas Sumatera Utara
BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, kebebasan dalam penyelenggaraan kegiatan pemeriksdaan antara lain
meliputi kebebbasan dalam penentuan waktu pelaksaan dan metode pemeriksaan dan juga termasuk pemeriksaan yang bersifat investigatif, luas pemeriksaan yang
akan dilakukan dapat disesuaikan dan difokuskan pada bidang-bidang yang secara potensial berdampak pada kewajaran laporan keuangan serta tingkat efisiensi dan
efektivitas pengelolaan keuangan negara dan yang tahap ketiga yaitu penyampaian pelaporan hasil pemeriksaan, dimana BPK menyampaiakn hasil
pemeriksaan kepada lembaga perwakilan dan pemerintah. 2.
Tindak lanjut pengawasan intern dimana dalam tahapan ini dimana inspektorat proninsi atau kabupatenkota mempersiapkan bahan pemantauan tindak lanjut
hasil pengawasan berupa data temuan, penyebab, rekomendasi hasil pengawasan kemudian pelaporan hasil pemantauan tindak lanjut pengawasan kepada menteri
dalam negeri dan inspektorat provinsi atau kabupatenkota melaporkan hasil pementauan tindak lanjut kepada kepala daerah dengan tembusan menteri dalam
negeri atau gubernur untuk kabupatenkota. Kemudian pemukhtahiran hasil pemeriksaan dimana dilaporkan dalam rapat pemukhtahiran regional dilaporkan
oleh inspektur jenderal kepada menteri dalam negeri. Tindak lanjut pengawasan ekstern yaitu dilakukan oleh BPK disusun dalam
laporan hasil pemeriksaan LHP, setiap LHP disampaikan kepada DPRDPDDPRD sesuai dengan kewenanagan ditindak lanjuti, antara lain dengan
membahasnya bersama pihak terkait, selain kepada lembaga perwakilan LHP disampaikan juga kepada pemerintah, dimana pemerintrah dapat melakukan
koreksi terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK dimana pemerintah
Universitas Sumatera Utara
diberi kesempatan untuk menanggapi LHP tersebut dan setelah itu BPK menetapkan bahwa setiap laporan hasil pemeriksaan yang sudah disampaiakn
kepada lembaga perwakilan dinyatakan terbuka untuk umum agar masyarakay dapat menegetahui hasil pemeriksaan tersebut.
3. Pengawasan intern sebagai mana yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi
kabupatenkota melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Tim Pemeriksa yang dibentuk oleh Inspektorat
menyampaikan pokok-pokok hasil pemeriksaan kepada Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Provinsi kabupaten kota disampaikan kepada Gubernur
bupatiwalikota atau yang mewakili dan Pimpinan InstansiUnit Kerja yang diperiksayang mewakili. dengan tembusan kepada Menteri untuk provinsi dan
gubernur untuk kabupatenkota dan BPK. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut di monitoring dan dievaluasi kemudian disampaiakan kepada gubernur melalui
tembusan kepada menteri untuk tingkat provinsi dan disampaiakan kepada bupatiwalikota dan tembusan kepada gubernur untuk kabupaten kota. Hasil dari
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala daerah ini merupakan langkah yang strategis dalam pengawasan keuangan daerah, ketika terjadi
penyelewengan keuangan daerah maka kepala daerah dapat membentuk tim Penyelesaian Kerugian Daerah TPKD adalah tim yang menangani penyelesaian
kerugian negara yang diangkat oleh pimpinan instansi yang bersangkutan BPK sebelum disampaikan kepada DPRD
BPK dalam melakukan pemeriksaan keuangan memberikan pendapatopini atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan, disertai
Universitas Sumatera Utara
dengan LHP atas SPI, dan LHP atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan. Ada empat jenis opini yang dapat diberikan oleh BPK, yaitu:
a. Wajar Tanpa Pengecualian WTP,
b. Wajar Dengan Pengecualian WDP,
c. Tidak Wajar TW,
d. Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat
TMP atau Disclaimer . Daerah yang mendapat predikat wajar tanpa pengecualian adalah pengelolaan
keuangan daerahnya yang baik.
B. Saran