77
Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus II kemampuan motorik kasar anak meliputi kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik
gerak kaki sudah mengalami peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. Permainan lari bolak balik memindahkan
benda juga dilakukan dalam enam kali pertemuan. Anak selalu berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan pada pertemuan-
pertemuan sebelumnya dan berusaha memperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Hal ini dapat dilihat anak selalu bermain lebih baik dari
pertemuan sebelumnya dan membuat kemampuan motorik kasar anak yang meliputi kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik gerak
kaki meningkat dengan baik dari pra tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan siklus I dan tindakan siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permainan lari bolak balik memindahkan benda dapat memberikan
peningkatan kemampuan motorik kasar meliputi kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik gerak kaki dapat dilihat dalam
Peningkatan yang dilakukan peneliti dari pra tindakan, tindakan siklus I, dan tindakan siklus II.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permainan lari bolak balik memindahkan benda dan benda yang digunakan adalah bola
berwarna-warni dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak meliputi kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik gerak kaki
pada anak kelas 1A SD Negeri Jarakan.
78
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan-keterbatasan peneliti dalam
penelitian sebagai berikut. 1. Kegiatan Bermain di luar ruangan membutuhkan keamanan dan
kenyamanan yaitu ditempat yang luas berumput atau bertanah. 2. Siswa masih kesulitan dalam berlari dengan posisi gerak lengan yang
belum membentuk sudut kurang dari 90 derajat.
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan
bahwa setelah
diterapkannya permainanan lari bolak-balik memindahkan benda kemampuan motorik kasar siswa mengalami peningkatan pada
kemampuan berlari, teknik gerak lengan dan teknik gerak kaki. Permainan ini juga dapat menumbuhkan semangat dan antusiasme siswa dalam
mengikuti permainan lari bolak-balik karena media yang digunakan lebih bervariasi.
Langkah-langkah dalam bermain permainan lari bolak balik memindahkan benda sehingga hasil yang diperoleh mengalami
peningkatan yaitu: 1 guru memperagakan gerakan berlari dengan teknik gerak lengan dan gerak kaki membentuk 90 derajat 2 media yang
digunakan menarik perhatian siswa, 3 guru memberi motivasi dengan melombakan siswa dengan temannya saat berlari. Hasil penelitian
kemampuan motorik kasar terlihat pada nilai rata-rata KKM pada awalnya hanya sebesar 69 pada siklus I, meningkat pada akhir siklus II menjadi
92. Peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan lari bolak balik memindahkan benda dapat dilihat dari kondisi awal ke siklus I
sebanyak 18 siswa dan dari siklus I ke siklus II sebanyak 24 siswa.
80
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru yang mempunyai permasalahan dalam aspek perkembangan motorik kasar siswa dapat menggunakan permainan lari bolak balik
untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar terutama pada kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik gerak kaki.
2. Bagi Peneliti selanjutnya kemampuan motorik kasar siswa merupakan aspek yang penting bagi perkembangan siswa. Oleh karena itu peneliti
selanjutnya diharapkan dapat membuat penelitian untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui kegiatan lain.
81
DAFTAR PUSTAKA
Acep Yonny, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
Haryu Islamuddin. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Heri Rahyubi. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembeajaran Motorik.
Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Referens. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak jilid 1. Alih bahasa: dr.Med
Meitasari Tjandrasa dan Muchlichah Zarkasih. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kamtini dan Husni Wardi Tanjung. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Mayke S. Tedjasaputra. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
Mayke Sugianto T. 1995. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. M. Thobroni Fairuzul Mumtaz. 2011. Mendongkrak Kecerdasan Anak
Melalui Bermain dan Permainan. Yogyakarta: Katahati. Nandang Budiman. 2006. Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Payne, Gregory, V., Isaacs, D., Larry. 2012. Human Motor Development A Lifespan Approach. Americas: McGraw-Hill Education Companies.
Santrock, Jhon W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Children. Jakarta: Salemba Humanika.
Siti Rahayu Haditono, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Slamet Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.