Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

verifikasi dilakukan oleh instansi penerbit berdasarkan data dan informasi yang diberikan oleh eksportir atau pihak lain yang dikenakan verifikasi. 3. Adanya verifikasi SKA Form A mempunyai beberapa dampak negatif, antara lain : a. pemborosan biaya dan waktu untuk penyelesaiannya b. jumlah verifikasi mencerminkan tingkat pemahaman eksportir dan pejabat penandatangan SKA. c. mengurangi peluang pasar ekspor sebab importir merasa dirugikan dan bisa menyebabkan peralihan dari negara Indonesia ke negara pemasok lain d. mengurangi kredibilitas pemerintah Indonesia sebagai penerbit SKA 4. Dengan semakin banyaknya verifikasi SKA Form A, maka diperlukan penyelesaian yang akurat dengan cara menyempurnakan tata cara penerbitan SKA Form A Indonesia sehingga dapat memberikan landasan 0yang kuat bagi Disperindag. Penyelesaian lainnya yaitu dengan cara memberikan konsultasi kepada disperindag dan eksportir atau produsen yang berkaitan dengan ketentuan GSP, dapat juga dengan melakukan verifikasi langsung apabila diperlukan.

B. Saran

Melalui pembahasan dalam tugas akhir yang berjudul “Proses verifikasi GSP SKA Form A” ini, maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, sebaiknya jangan pernah melakukan kecurangan atau pemalsuan data misal dalam hal biaya. karena bisa menghambat kelancaran ekspor pada perusahaan. 2. Bagi Disperindag, sebaiknya harus lebih teliti lagi dalam pengecekan dokumen SKA Form A agar tidak terjadi verifikasi, karena dapat berakibat buruk bagi Indonesia sebagai negara pengekspor. 3. Bagi instansi penerbit seharusnya melaksanakan pembinaan teknis kepada para eksportir dalam rangka mencegah dan menanggulangi terjadinya kasus verifikasi. 4. Penggunaan cap dinas, tanda tangan pejabat harus jelas. 5. Sebaiknya instansi penerbit memberikan jawaban atas penyelesaian verifikasi tersebut, apabila permintaan verifikasi berkaitan dengan kebenaran data dan informasi yang dicantumkan dalam formulir SKA Form A. 6. Bagi instansi penerbit sebaiknya melakukan penelitian mengenai bukti dokumen pendukung, pengadaan bahan baku, proses pengerjaan barang ke perusahaan atau pabrik yang bersangkutan, apabila data dan informasi yang diberikan oleh pihak eksportir masih diragukan.