Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana Alam Berbasis Web Menggunakan Oracle MapViewer.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MITIGASI BENCANA ALAM
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ORACLE MAPVIEWER

UTSRI YUSTINA PURWANTO

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MITIGASI BENCANA ALAM
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ORACLE MAPVIEWER

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

Oleh:
UTSRI YUSTINA PURWANTO
G64103037


DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

ABSTRAK
UTSRI YUSTINA PURWANTO. Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana Alam Berbasis
Web Menggunakan Oracle MapViewer. Dibimbing oleh HARI AGUNG ADRIANTO dan IMAS
SUKAESIH SITANGGANG.
Berdasarkan data historis hampir semua jenis bencana pernah berulangkali terjadi di Indonesia
tetapi penanggulangan bencana belum berjalan secara optimal dan perlu dilakukan pengkajian
terhadap model pemetaan resiko bencana alam. Model tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar
untuk manajemen bencana alam dalam rangka meminimalkan resiko bencana alam. Salah satu
model yang dapat digunakan adalah Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana berbasis web
untuk memberikan informasi bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data zona tumbukan, tahun tumbukan, zona longsor, dan gempa pada
tahun 1893 sampai 2006 yang diperoleh dari Balai Penelitian GEOMATIKA BAKOSURTANAL.
Metode penelitian yang digunakan mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa web yang
digunakan untuk membuat aplikasi web yang berkualitas tinggi (Pressman 2001). Tahapan proses

dalam rekayasa web terdiri dari tahap formulasi, perencanaan, analisis, perancangan, pembuatan
halaman, dan pengujian. Web ini dibangun dalam lingkungan sistem operasi Windows XP,
menggunakan basis data spasial Oracle 10g dan perangkat lunak Oracle MapViewer. Arsitektur
sistem yang digunakan sesuai dengan arsitektur yang dideskripsikan Kothuri et al. 2004 yang
terbagi dalam tiga layer yaitu: layer basis data, layer Oracle Application Server, dan layer
presentasi. Untuk mempercepat proses pencarian digunakan metode pengindeksan R-Tree.
Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana dilengkapi keterangan mengenai mitigasi
bencana alam, berita terbaru bencana alam, dan pencarian berita untuk memberikan kemudahan
bagi pengguna dalam mencari informasi. Tool zoom in, zoom out, pan w, pan s, pan n, pan e dapat
digunakan dalam memanipulasi tampilan peta. Pengguna dapat menambah tema peta dengan
melakukan query dan dapat mengakses informasi tekstual pada peta dengan melakukan query
spasial. Dari hasil pengujian Black-box masukan yang diberikan sesuai dengan hasil output yang
diinginkan.
Kata kunci: Sistem informasi geografis, mitigasi bencana

Judul
Nama
NRP

: Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana Alam Berbasis

Web Menggunakan Oracle MapViewer
: Utsri Yustina Purwanto
: G64103037

Menyetujui:
Pembimbing I,

Pembimbing II,

Hari Agung A., S.Kom., M.Si.
NIP 132311918

Imas S. Sitanggang, S.Si., M.Kom.
NIP 132206235

Mengetahui:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.

NIP 131473999

Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 07 Juni 1984 di Kediri. Penulis adalah anak ketiga dari dua
bersaudara pasangan Purwanto dan Sri Utami. Pada tahun 2003, penulis lulus pendidikan SMU di
SMU Negeri 2 Pare. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi
Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Penulis melakukan praktek kerja lapang di Balai Penelitian GEOMATIKA
BAKOSURTANAL yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 3 Juli 2006 sampai 26
Agustus 2006 dengan bidang kajian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Bencana Alam Berbasis
Web.

PRAKATA
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala curahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
dengan judul Sistem Informasi Geografis Mitigasi Bencana Berbasis Web Menggunakan Oracle
MapViewer. Shalawat serta salam juga penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW beserta seluruh sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari pihakpihak yang telah banyak membantu. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1

2

3
4
5

6
7
8

Ibu dan Bapak yang telah membantu dalam memberikan dorongan baik material maupun doa
selama proses pembuatan skripsi ini. Tak lupa kakakku, Brillianti Dwining Purwanto, Lovieta
Dewi A. Purwanto dan Ahmad Mugni yang juga selalu memberikan dukungan dan nasihat
seputar dunia kuliah, serta dorongan baik material dan doa.
Bapak Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si sebagai dosen Pembimbing I dan Ibu Imas S.

Sitanggang, S.Si., M.Kom sebagai dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu serta memberikan saran dan bimbingannya selama penelitian dan penulisan karya
ilmiah ini.
Bapak Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si yang telah bersedia menjadi moderator dalam
seminar dan penguji penulis.
Albert Yosua yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk kelulusan.
Teman-teman seperjuanganku di Ilkom, Atik, Eno, Thessi, Amel, Anti, Dina, dan Hida yang
selalu ada untuk memberikan dukungan, maupun saran dalam pengerjaan skripsi ini, serta
seluruh teman-teman Ilkom 40 atas segala dukungan, nasihat, keceriaan, dan persahabatan
yang selama ini diberikan.
Kak Hendra dan kak Ifnu ilkom angkatan 38 yang telah memberikan pengalaman yang
berharga.
Departemen Ilmu Komputer, staf dan dosen yang telah begitu banyak membantu baik selama
pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya.
Semua pihak lain yang telah membantu penulis, dan mohon maaf tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa
mendatang. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak, serta

dapat menjadi acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya.

Bogor, Juli 2007

Penulis

v

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
Tujuan........................................................................................................................................... 1
Ruang Lingkup ............................................................................................................................. 1
Manfaat Penelitian........................................................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA
Mitigasi Bencana Alam ................................................................................................................ 1

Sistem Informasi Geografi (SIG) ................................................................................................. 1
Bentuk dan Struktur Data Spasial................................................................................................. 2
Oracle Spatial ............................................................................................................................... 2
Teknologi dan Arsitektur Oracle Spatial ...................................................................................... 2
Oracle MapViewer ....................................................................................................................... 3
Oracle MapBuilder ....................................................................................................................... 3
Rekayasa Web .............................................................................................................................. 5
Pengujian Black-Box .................................................................................................................... 5
METODOLOGI
Formulasi...................................................................................................................................... 5
Perencanaan.................................................................................................................................. 5
Analisis......................................................................................................................................... 5
Perancangan ................................................................................................................................. 5
a Perancangan Isi ..................................................................................................................... 6
b Perancangan Basis data......................................................................................................... 6
c Perancangan Arsitektur ......................................................................................................... 6
d Perancangan Output.............................................................................................................. 6
e Perancangan Navigasi........................................................................................................... 6
f Perancangan Antarmuka........................................................................................................ 6
g Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak.............................................................................. 6

Pembuatan Halaman..................................................................................................................... 6
Pengujian ...................................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Formulasi...................................................................................................................................... 6
a Karakteristik Pengguna ......................................................................................................... 6
b Kebutuhan Pengguna ............................................................................................................ 6
c Kebutuhan Data .................................................................................................................... 6
d Kebutuhan Fungsional .......................................................................................................... 7
e Batasan Sistem ...................................................................................................................... 7
Perencanaan.................................................................................................................................. 7
Analisis......................................................................................................................................... 7
Perancangan ................................................................................................................................. 7
a Perancangan Isi ..................................................................................................................... 7
b Perancangan Basis data......................................................................................................... 7
c Perancangan Arsitektur ......................................................................................................... 9
d Perancangan Output............................................................................................................ 10
e Perancangan Navigasi......................................................................................................... 10
f Perancangan Antarmuka...................................................................................................... 10
g Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak............................................................................ 11


vi

Pembuatan Halaman................................................................................................................... 12
a Tampilan Halaman Utama .................................................................................................. 12
b Tampilan Halaman Peta...................................................................................................... 13
Pengujian .................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................... 14
Kesimpulan................................................................................................................................. 14
Saran........................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 14
LAMPIRAN.................................................................................................................................... 14

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Daftar Fungsi SIG Mitigasi ............................................................................................................ 7
2 Jadwal pengembangan aplikasi ...................................................................................................... 7
3 Deskripsi tabel dalam basis data SIG Mitigasi skema spatial ........................................................ 8
4 Deskripsi tabel dalam basis data SIG Mitigasi skema MDSYS ..................................................... 8


DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Komponen teknologi Oracle Spatial (Kothuri et al. 2004)........................................................... 2
2 Arsitektur Oracle MapViewer (Kothuri et al. 2004). ................................................................... 3
3 Geometri dalam MBR (Kothuri et al. 2004). ............................................................................... 4
4 Mekanisme pengindeksan R-Tree (Kothuri et al. 2004). ............................................................. 4
5 Mekanisme penyimpanan R-Tree index (Kothuri et al. 2004). .................................................... 4
6 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001)...................................................................................... 5
7 Diagram konteks sistem. .............................................................................................................. 7
8 Arsitektur sistem ........................................................................................................................ 10
9 Desain navigasi sistem ............................................................................................................... 10
10 Rancangan antarmuka halaman utama ....................................................................................... 11
11 Rancangan antarmuka halaman peta .......................................................................................... 11
12 Tampilan utama sistem............................................................................................................... 12
13 Tampilan halaman peta. ............................................................................................................. 13

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Dekomposisi fungsional modul.................................................................................................. 16
2 DFD level 1 ................................................................................................................................ 17
3 DFD level 2 proses 1.................................................................................................................. 18
4 DFD level 2 proses 2.................................................................................................................. 19
5 DFD level 3 proses 2.4............................................................................................................... 20
6 Struktur tabel SDO_GEOM_METADATA_TABLE ................................................................ 20
7 Entity Relationship Diagram...................................................................................................... 21
8 Struktur tabel data spasial .......................................................................................................... 22
9 Struktur tabel penyimpanan style, tema, dan map ...................................................................... 24
10 Struktur tabel SDO_INDEX_METADATA_TABLE................................................................ 25
11 Konfigurasi penambahan data source ........................................................................................ 26
12 Konfigurasi data cache .............................................................................................................. 26
13 Konfigurasi metadata cache....................................................................................................... 27
14 Tampilan halaman berita terbaru................................................................................................ 28
15 Tampilan halaman tentang mitigasi bencana ............................................................................. 28
16 Tampilan halaman kontak kami ................................................................................................. 29
17 Tampilan halaman links ............................................................................................................. 30
18 Tampilan pencarian .................................................................................................................... 30
19 Hasil pengujian fungsi pilihan peta ............................................................................................ 31
20 Hasil pengujian fungsi pilihan tema ........................................................................................... 32
21 Hasil pengujian fungsi penambahan tema.................................................................................. 33
22 Hasil pengujian fungsi mengubah posisi extent ......................................................................... 34
23 Hasil pengujian fungsi query poligon ........................................................................................ 35

1

pada tahun 1893 sampai 2006 dari Balai
GEOMATIKA BAKOSURTANAL.

PENDAHULUAN
4
Latar Belakang
Berdasarkan data historis hampir semua
jenis bencana pernah berulangkali terjadi di
Indonesia, seperti: gempa bumi, letusan
gunung api, tsunami, longsor, banjir,
kekeringan, angin ribut, dan kebakaran hutan.
Bencana-bencana tersebut memiliki tingkat
kerawanan yang sangat bervariasi bergantung
pada faktor penyebab, karakteristik fisik, dan
sosial ekonomi daerah yang terlanda. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tindakan
penanggulangan bencana belum berjalan
secara optimal dan perlu dilakukan pengkajian
terhadap model pemetaan resiko bencana
alam. Model tersebut diharapkan dapat
dijadikan dasar untuk manajemen bencana
alam dalam rangka meminimalkan korban dan
kerugian harta benda akibat bencana, terutama
dalam menentukan atau mengarahkan daerah
yang diprioritaskan untuk segera ditangani.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya
bencana, salah satu model yang dapat
digunakan adalah Sistem Informasi Geografis
Mitigasi Bencana berbasis web. Sistem
Informasi Geografis Mitigasi Bencana
berbasis web digunakan untuk memberikan
informasi bencana alam yang pernah terjadi
di Indonesia.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
membangun Sistem Informasi Geografis
Mitigasi Bencana Alam Indonesia berbasis
web yang menggunakan DBMS Oracle 10g
dan Oracle Mapviewer. Informasi disajikan
dalam bentuk tekstual dan peta yang
memberikan informasi tentang bencana alam
meliputi tumbukan, longsor, dan gempa yang
pernah terjadi di Indonesia.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan
sistem informasi geografis mitigasi bencana
adalah untuk mengetahui daerah yang terkena
bencana alam di Indonesia sehingga dapat
meminimalkan resiko terjadinya bencana.
Bencana tersebut di antaranya zona longsor,
zona tumbukan, dan gempa.
TINJAUAN PUSTAKA
Mitigasi Bencana Alam
Mitigasi bencana adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk pada semua
tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu
bencana yang dapat dilakukan sebelum
bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan
tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka
panjang. Mitigasi bencana mencangkup
perencanaan dan pelaksanaan tindakantindakan untuk mengurangi resiko-resiko yang
terkait dengan bahaya-bahaya karena ulah
manusia dan bahaya alam yang sudah
diketahui dan proses perencanaan untuk
respon yang efektif terhadap bencana-bencana
yang benar-benar terjadi (Coburn 1994).
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
suatu sistem yang dapat menangkap,
menyimpan, menganalisis, melakukan query,
dan menampilkan data geografi. SIG dapat
dibagi menjadi empat komponen (Kang 2002)
yaitu:
1

Ruang Lingkup

Sistem komputer
Sistem komputer berupa komputer dan
sistem operasi yang digunakan untuk
mengoperasikan SIG.

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
Penelitian akan menghasilkan sistem
berbasis web menggunakan MapViewer
servlet yang berjalan di sisi Oracle
Application Server.

2

2

Informasi disajikan dalam bentuk tekstual
dan peta.

3

3

Data yang digunakan adalah data bencana
alam yang pernah terjadi di Indonesia

1

Peta bencana meliputi peta zona
tumbukan, tahun tumbukan, zona longsor,
dan gempa.

Perangkat lunak SIG
Perangkat lunak SIG berupa program dan
antarmuka pengguna untuk menjalankan
perangkat keras.
Perangkat fikir
Perangkat fikir menunjuk pada tujuan,
sasaran, dan alasan penggunaan SIG.

2

4

Infrastruktur
Infrastruktur menunjuk pada kebutuhan
fisik,
yang
berhubungan
dengan
ketatausahaan organisasi, dan lingkungan
pengunaan SIG.

Bentuk dan Struktur Data Spasial
Dalam kerangka kerja SIG, data secara
logika dibagi menjadi dua kategori, data
spasial dan data tekstual (atribut). Data spasial
merupakan data yang memiliki informasi
lokasi atau data yang bereferensi geografis
dan data atribut merupakan data yang
memiliki informasi fitur spasial (Kang 2002).

spasial untuk disimpan, diakses, dan dianalisis
secara cepat dan efisien dalam basis data
Oracle. Data spasial merepresentasikan
karakteristik lokasi atau secara konseptual
sebagai objek atau ruang dimana objek
tersebut berada. Oracle Spatial memiliki
beberapa komponen (Murray 2003) yaitu:
1

Skema (MDSYS) yang menyimpan
sintaks dan semantik dari tipe data
geometri yang didukung.

2

Mekanisme pengindeksan data spasial.

3

Kumpulan operator dan fungsi untuk
menampilkan query pemilihan area, query
join, dan operasi analisis spasial.

4

Kegunaan administratif.

Pemodelan Data Spasial
SIG menggunakan dua dasar pemodelan
data untuk merepresentasikan fitur spasial
yaitu data digital yang berformat raster dan
vektor. Vektor menyimpan data digital dalam
bentuk rangkaian koordinat (x, y) untuk
mengkonstruksi fitur spasial seperti titik,
garis, dan area. Data raster menggunakan grid
untuk merepresentasikan variasi dari fitur
spasial. Tiap sel pada grid memiliki nilai yang
berhubungan dengan karakteristik fitur spasial
dalam suatu lokasi. Titik dinyatakan dalam
suatu grid-cell, garis dinyatakan sebagai
rangkaian grid-cell bersambungan di satu sisi,
dan poligon dinyatakan sebagai gabungan
grid-cell yang bersambungan di semua sisi
(Kang 2002).
Oracle Spatial

Komponen fitur spasial merupakan
representasi geografis dari beberapa
bentuk koordinat yang disebut sebagai
geometri.
Teknologi dan Arsitektur Oracle Spatial
Teknologi Oracle Spatial berkembang
pada dua tingkat, basis data Oracle 10g dan
application server. Gambar 1 menunjukkan
jenis-jenis komponen antara basis data Oracle
10g dan application server. Komponen utama
yang merupakan bagian dari basis data Oracle
10g adalah data model, query dan analysis
tools, advanced spatial engine, locationenabling/loading utilities, dan visualization.
Komponen MapViewer berada dalam Oracle
Application Server 10g (Kothuri et al. 2004).

Oracle Spatial adalah kumpulan fungsi
dan prosedur yang memungkinkan data

Gambar 1 Komponen teknologi Oracle Spatial (Kothuri et al. 2004).

3

Komponen dasar dari Oracle Spatial dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1

Visualization
Application Server Component
Spatial memvisualisasikan data
menggunakan
MapViewer
MapViewer menerjemahkan data
yang
disimpan
dalam
SDO_GEOMETRY dari tabel
sebagai tampilan.

2

Oracle Spatial menggunakan tipe data
SDO_GEOMETRY untuk menyimpan
data spasial di dalam basis data Oracle.
4

2

Location Enabling

Data Model

Spatial Query dan Analysis

MapViewer servlet yang berjalan di sisi
Oracle Application Server
Servlet ini memroses permintaan yang
dikirim oleh aplikasi di sisi client,
mengambil informasi pada tabel spasial
dan mengonstruksi peta dalam format
grafis yang bervariasi (GIF, PNG, atau
JPEG) yang kemudian dikembalikan
kepada client.

Oracle
spasial
tool.
spasial
kolom
Oracle

Pada location enabling pengguna dapat
menambah kolom SDO_GEOMETRY
untuk membuat tabel aplikasi dan dapat
mempopulasikan tabel dengan data
SDO_GEOMETRY
menggunakan
kegunaan standar pada Oracle seperti
SQL*Loader, Impor, dan Export. Selain
itu
pengguna
dapat
mengonversi
informasi spasial ke dalam kolom
SDO_GEOMETRY
menggunakan
geocoder component dari Oracle Spatial.
3

1

Map Definition
Map definition disimpan dalam basis data
dengan
posisi
peta
yang
telah
dideskripsikan.

3

Java Client API
Aplikasi Java akan menggunakan API
untuk menyederhanakan pengembangan
dengan menghindari konstruksi dan
parsing permintaan XML dan respon
XML secara manual. Java Api juga
memasukkan tag JavaServer Pages (JSP)
untuk mempermudah pemasukan peta
pada JSP.

4

Map Definition Manager tool
Merupakan standalone program yang
membantu
pengguna
mengatur
penyimpanan map definition dalam basis
data Oracle.

Pengguna dapat melakukan query dan
memanipulasi data SDO_GEOMETRY
menggunakan query dan komponen
analisis, comprising index dan Geometry
Engine.
5

Advanced Spatial Engine
Advanced Spatial Engine memiliki
beberapa
komponen
yang
dapat
digunakan untuk melakukan analisis
spasial yang lebih kompleks dan
melakukan manipulasi data spasial.
Komponen tersebut di antaranya network
data model, linier referencing system,
georaster, spatial analysis, mining engine,
dan topology data model.

Oracle MapViewer
Oracle Application Server MapViewer
merupakan
programmable
tool
yang
digunakan untuk memetakan data spasial yang
dikelola oleh Oracle Spatial atau Oracle
Locator. MapViewer adalah Java server-side
component yang termasuk dalam Oracle
Application Servlet. Komponen utama
MapViewer diilustrasikan pada Gambar 2,
yang terdiri atas:

Gambar 2 Arsitektur Oracle MapViewer
(Kothuri et al. 2004).
Oracle MapBuilder
Oracle MapBuilder merupakan aplikasi
standalone. Aplikasi ini digunakan untuk
membantu pembuatan dan pengaturan
metadata (style, tema, dan peta dasar) yang
disimpan dalam basis data (Murray 2006).

4

R-Tree Index
R-Tree Index digunakan untuk melakukan
pengindeksan data spasial. R-Tree index
mengasumsikan tiap geometri dengan sebuah
persegi empat yang membatasi geometri
(minimum
bounding
rectangle/MBR)
(Gambar 3).
Mekanisme pengindeksan R-Tree dapat
diilustrasikan dengan Gambar 4 yang
melakukan pencarian geometri titik pada
kolom lokasi (SDO_GEOMETRY). R-Tree

mengonstruksi hirarki tree menggunakan
MBR dari data SDO_GEOMETRY dalam
tabel spasial. Kemudian hirarki MBR
digunakan untuk melakukan pencarian query
pada cabang yang sesuai pada tree dan
akhirnya menemukan baris data dalam tabel.
Gambar 5 mengilustrasikan bagaimana RTree index disimpan dalam Oracle. Struktur
logical tree disimpan dalam tabel yang
memiliki prefik MDRT. Setiap struktur node
tree disimpan dalam baris terpisah pada tabel
ini (Kothuri et al. 2004).

Gambar 3 Geometri dalam MBR (Kothuri et al. 2004).

Gambar 4 Mekanisme pengindeksan R-Tree (Kothuri et al. 2004).

Gambar 5 Mekanisme penyimpanan R-Tree index (Kothuri et al. 2004).

5

Rekayasa Web
Rekayasa web adalah proses yang
digunakan untuk membuat aplikasi web yang
berkualitas tinggi (Pressman 2001). Proses
rekayasa web dapat dilihat pada Gambar 6.
Tahapan proses dalam rekayasa web terdiri
dari tahap formulasi, perencanaan, analisis,
perancangan, pembuatan halaman, dan
pengujian, serta evaluasi.
Formulasi
Tahap formulasi merupakan tahap untuk
melakukan
identifikasi
tujuan,
objek
pembuatan aplikasi web, dan batasan
pengembangan sistem. Pada tahap formulasi
juga dilakukan analisis model sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan sistem, dan penentuan
sarana yang akan digunakan dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil output yang baik.
Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap
untuk melakukan perkiraan biaya secara
keseluruhan, dan mengevaluasi resiko yang
mungkin terjadi. Pada tahap ini juga dilakukan
pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.
Analisis
Tahap analisis merupakan tahap untuk
mengidentifikasikan
isi
yang
akan
ditampilkan dalam aplikasi. Pada tahap
analisis
juga
dilakukan
pendefinisian
kebutuhan desain grafis (estetika).
Perancangan
Tahap perancangan merupakan tahap
untuk melakukan penerjemahan hasil analisis
ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada
tahap ini dirancang arsitektur perangkat lunak,
antarmuka, input, dan output aplikasi.
Pembuatan Halaman
Tahap pembuatan
halaman (page
generation) menghasilkan halaman web yang
dapat dieksekusi. Pada tahapan ini dilakukan
penggabungan isi yang telah didefinisikan
pada tahap perancangan yaitu desain
arsitektur, desain navigasi, dan desain
antarmuka.
Pengujian
Pengujian merupakan proses yang
dilakukan untuk menemukan error. Setelah
diperoleh error dilakukan perbaikan untuk
memastikan web akan berjalan dengan baik.

Gambar 6 Tahapan rekayasa web (Pressman
2001).
Pengujian Black-Box
Fokus pengujian Black-box adalah
kebutuhan fungsional. Black-box merupakan
pengujian yang mengijinkan pengembang
membuat beberapa kondisi input untuk
menguji kebutuhan fungsional apakah
masukan dari pengguna akan memberikan
output yang sesuai (Pressman 2001).
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan
mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa
web. Tahapan dalam metode ini adalah
sebagai berikut:
Formulasi
Pada
tahap
formulasi
dilakukan
wawancara dengan pihak instansi balai
GEOMATIKA BAKOSURTANAL untuk
mengetahui kebutuhan pengguna. Sistem ini
diaplikasikan untuk memberikan informasi
mitigasi bencana alam yang terjadi di
Indonesia.
Perencanaan
Dikarenakan keterbatasan waktu, pada
tahap perencanaan tidak dilakukan perkiraan
biaya dan evaluasi resiko yang mungkin
terjadi. Pada tahap ini hanya dilakukan
pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.
Analisis
Analisis dilakukan untuk mendefinisikan
isi aplikasi SIG Mitigasi. Sistem ini berisi
informasi mengenai bencana alam.
Perancangan
Perancangan yang dilakukan
pembangunan SIG Mitigasi yaitu:

dalam

6

a Perancangan Isi

Pembuatan Halaman

Pada tahapan ini dilakukan perancangan
isi dan informasi yang akan disajikan.
Penyajian peta dilakukan melalui tema-tema
yang berbeda. Di lain pihak, halaman tekstual
menyajikan informasi seputar mitigasi dan
berita bencana. Sistem juga dilengkapi dengan
informasi kontak dan link instansi yang
berhubungan dengan pembangunan web.

Tahap pembuatan
halaman (page
generation) menghasilkan suatu halaman web
yang dapat dieksekusi dalam bentuk PHP,
HTML, dan JSP melalui browser. Pada
tahapan ini dilakukan penggabungan isi yang
telah didefinisikan pada tahap perancangan
desain arsitektur, desain navigasi, dan desain
antarmuka.

b Perancangan Basis Data

Pengujian

Basis data yang dirancang disesuaikan
dengan data yang diperoleh. Data tersebut
berupa data bencana alam yang pernah terjadi
di Indonesia pada tahun 1893-2006 yaitu data
zona tanah longsor, zona tumbukan, tahun
tumbukan, ibukota provinsi, dan gempa.

Pada tahap pengujian proses yang
dilakukan adalah menemukan error. Pada
tahap ini juga dilakukan perbaikan error agar
halaman web dapat dieksekusi dengan baik.
Pengujian yang dilakukan menggunakan
metode Black-box.

c Perancangan Arsitektur
Struktur arsitektur berkaitan erat dengan
tujuan dari pengembangan sistem. Isi yang
disediakan dan kebutuhan pengguna yang
mengunjungi web harus sesuai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

d Perancangan Output
Output yang dihasilkan harus dapat
memenuhi kebutuhan informasi geografis
mitigasi bencana alam yang berupa tekstual
dan peta. Informasi peta yang ditampilkan
merupakan hasil visualisasi peta bencana alam
yang pernah terjadi di Indonesia melalui
halaman web.
e Perancangan Navigasi
Desain
navigasi
dilakukan
untuk
mempermudah
pengguna
mengakses
informasi yang terdapat pada web. Halaman
yang dituju harus sesuai dengan link navigasi.
f Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dilakukan dengan
merancang
tampilan
halaman
dengan
kombinasi warna, teks dan gambar yang
sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web.
Desain yang baik akan dapat meningkatkan
persepsi pengguna mengenai isi yang
ditampilkan pada halaman web.
g Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak
Pada tahapan ini dilakukan pemilihan
perangkat lunak dan perangkat keras yang
digunakan untuk pengembangan sistem.
Pemilihan perangkat keras dan perangkat
lunak harus sesuai dalam pengembangan
aplikasi.

Formulasi
Sistem Informasi Geografis Mitigasi
Bencana Alam Indonesia atau SIG Mitigasi
diaplikasikan untuk memberikan informasi
secara tekstual dan peta mengenai bencana
alam yang ada di Indonesia. Proses formulasi
yang dilakukan dalam pembangunan SIG
Mitigasi yaitu:
a Karakteristik Pengguna
Pengguna SIG Mitigasi ini adalah orang
yang membutuhkan informasi bencana alam
yang pernah terjadi di Indonesia. Kewenangan
dari pengguna tersebut adalah melihat dan
mengubah peta.
b Kebutuhan Pengguna
SIG Mitigasi memungkinkan pengguna
melihat bencana alam secara spasial dan
melihat
keterangan
bencana
dengan
melakukan query poligon. Pengguna juga
dapat memperbesar, memperkecil, menggeser,
dan menambah tema peta sesuai kebutuhan.
c Kebutuhan Data
SIG Mitigasi menampilkan data spasial
yang merupakan data bencana yang pernah
terjadi di Indonesia yang meliputi zona banjir,
tanah longsor, zona tumbukan, gempa, dan
tahun tumbukan. SIG Mitigasi juga
menampilkan data tekstual dari tabel yang
berisi keterangan bencana.

7

d Kebutuhan Fungsional
Fungsi dari SIG Mitigasi diidentifikasi
setelah
dilakukan
analisis
kebutuhan
pengguna. Fungsi dari SIG Mitigasi dapat
dilihat pada Tabel 1. Dekomposisi fungsional
modul terdapat pada Lampiran 1.

tahun tumbukan, zona longsor, gempa, dan
tahun tumbukan. Gambaran sistem secara
umum terlihat dalam diagram konteks pada
Gambar 7. Selain itu masih terdapat
penguraian proses-proses yang digambarkan
pada DFD level 1 sampai level 3 yang dapat
dilihat pada Lampiran 2 sampai Lampiran 5.

Tabel 1 Daftar Fungsi SIG Mitigasi
No.

Fungsi Sistem

1

Mengubah pilihan peta

2

Memilih tema aktif peta

3

Melakukan penambahan tema

4

Mengubah posisi extent peta

5

Melakukan query spasial

e Batasan Sistem
Sistem hanya dapat menampilkan peta
bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia
tahun 1893-2006 dalam format vektor. Data
tekstual bencana dapat diketahui dengan
melakukan query poligon pada peta.
Perencanaan
Pada tahap ini hanya dilakukan
pendefinisian jadwal pengembangan aplikasi.
Penelitian dilakukan mengikuti jadwal yang
terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jadwal pengembangan aplikasi
Tahun (2006-2007)
Kegiatan

N D J F MA M J
o e a e a p e u
v s n b r r i n

Gambar 7 Diagram konteks sistem.
Penyajian isi harus mempertimbangkan
aspek estetika demi kenyamanan pengguna
pada saat mengakses sistem. Penjelasan secara
lengkap mengenai isi sistem dapat dilihat pada
tahap perancangan isi.
Perancangan
Pada proses rekayasa web,
perancangan yang dilakukan adalah:
a Perancangan Isi
Informasi
adalah:

disajikan

pada

peta

Layer spasial, yaitu layer peta Indonesia,
layer zona tumbukan, layer gempa, layer
ibu kota provinsi, layer tahun tumbukan,
dan layer zona longsor.

2

Komponen peta, yaitu sumber peta, peta
dasar, pusat koordinat x, pusat koordinat
y, ukuran peta, query, zm in (zoom in), zm
out (zoom out), pan w (west), pan n
(north), pan s (south), pan e (east), pilihan
tema, dan recenter.

3

Query, berisi informasi dari tiap-tiap
layer poligon.

Perencanaan

Perancangan
Pembuatan
halaman
Pengujian
Evaluasi

yang

1

Formulasi

Analisis

tahap

Analisis

b Perancangan Basis data

Pada tahap ini akan ditentukan isi
aplikasi. Aplikasi akan menampilkan atribut
spasial dalam bentuk peta dan data atribut
non-spasial dalam bentuk tabel. Atribut
spasial yang terlibat adalah zona tumbukan,

Perancangan basis data yang digunakan
dalam pembuatan SIG Mitigasi adalah sebagai
berikut :

8

1 Object-Relational Model
Oracle Spatial mendukung objectrelational model untuk merepresentasikan
geometri.
Object-relational
model
menggunakan tabel dengan satu kolom
SDO_GEOMETRY yang memiliki satu
geometri tiap baris. Hal ini dilakukan untuk
mendukung beberapa macam tipe geometri
seperti garis, lingkaran, compound polygon,
compound line string, dan persegi empat,
mempermudah pembuatan indeks dalam
query spasial, dan meningkatkan perfoma
sistem.
2 Data Model
Spatial data model yang digunakan
adalah struktur berhirarki yang terdiri dari
elemen, geometri, dan layer. Elemen
merupakan dasar pembuatan geometri.
Elemen yang didukung berupa tipe data titik,
garis, dan poligon. Tiap koordinat elemen
disimpan sebagai pasangan x dan y.
Objek geometri adalah representasi fitur
spasial, dimodelkan dengan pengurutan
elemen. Layer merupakan kumpulan geometri
yang memiliki kumpulan atribut yang sama.
Tiap layer geometri dan indeks spasial
disimpan pada basis data dalam view
USER_SDO_GEOM_METADATA.
Struktur
SDO_GEOM_METADATA dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Perancangan model konseptual pada basis
data ini yang digunakan adalah model basis
data relasional (Relational Data Model).
Tahapan desain model konseptual diakhiri
dengan
mendapatkan
diagram
EntityRelationship yang dapat dilihat pada
Lampiran 7.
Data geometri disimpan sebagai suatu
objek dalam baris tunggal pada kolom dengan
tipe SDO_GEOMETRY dalam tabel yang
telah didefinisikan. Tabel-tabel ini adalah
KOTA_PROV, LTK, ZONA_TUMBUKAN,
IND_PROVINCES, dan ZONA_LONGSOR.
Deskripsi tabel-tabel tersebut dapat dilihat
pada Tabel 3 dan struktur view tabel terdapat
pada Lampiran 8.
Tabel-tabel map definition yang berupa
tema, style, dan peta disimpan pada tabel
USER_SDO_STYLES,USER_SDO_MAPS,
dan USER_SDO_THEMES pada skema
MDSYS. Deskripsi tabel-tabel tersebut
terdapat pada Tabel 4 dan struktur view tabel
terdapat pada Lampiran 9.

Tabel 3 Deskripsi tabel dalam basis data SIG
Mitigasi skema spatial
Nama Tabel

Kegunaan

IND_PROVINCES

Menyimpan data
provinsi.

KOTA_PROV

Menyimpan data
ibu kota
provinsi.

ZONA_TUMBUKAN

Menyimpan data
daerah rawan
tumbukan.

ZONA_LONGSOR

Menyimpan data
daerah rawan
longsor.

LTK

Menyimpan data
tahun terjadinya
tumbukan.

GEMPA

Menyimpan data
daerah gempa.

Tabel 4 Deskripsi tabel dalam basis data SIG
Mitigasi skema MDSYS
Nama Tabel

Kegunaan

USER_SDO_STYLES

Menyimpan
definisi style
yang digunakan
dalam peta
menggunakan
format xml.

USER_SDO_THEMES

Menyimpan
deskripsi tema,
tabel peta, kolom
geometry dan
style yang
digunakan dalam
peta
menggunakan
format xml.

USER_SDO_MAPS

Menyimpan
informasi user,
deskripsi, dan
definisi tema
yang digunakan
dalam peta
menggunakan
format xml.

9

file konfigurasi MapViewerConfig.xml
yang terdapat pada Lampiran 11. Untuk
melakukan modifikasi secara dinamis
digunakan MapViewer administration.
Servlet akan memproses permintaan peta
yang dikirim ke sisi client, mengambil
informasi pada layer basis data (skema
spatial) kemudian mengonstruksi peta
dalam format PNG yang kemudian
mengembalikan respon melalui URL.
Ketika MapViewer membaca data dari
tabel spasial, secara otomatis data cache
menyimpan hasil duplikasi data geometri
dalam JDBC object cache, hal ini
dilakukan untuk menghindari kebutuhan
pembacaan kembali data dari tabel spasial
untuk permintaan peta pada area
geografis yang sama. Mapviewer
menggunakan dua tipe cache yaitu
metadata cache dan spatial data cache.
Metadata cache digunakan untuk
melakukan pemetaan metadata yang
berupa style, tema, dan peta dasar. Spatial
data cache digunakan untuk data tema
(geometri dan data image yang digunakan
dalam memetakan peta). Konfigurasi
metadata cache dan spatial cache dapat
diubah pada MapViewer administration.
Konfigurasi data cache dapat diubah pada
file MapViewerConfig.xml. Konfigurasi
data cache dan konfigurasi metadata
cache dapat dilihat pada Lampiran 12 dan
13.

3 Pengindeksan Data Spasial
Spatial index menghasilkan mekanisme
percepatan pencarian yang berdasarkan
kriteria spasial seperti intersection dan
containment. Spatial index diperlukan untuk
menemukan objek dalam suatu indexed data
space yang berinteraksi dengan titik atau area
yang diinginkan, dan menemukan pasangan
objek di antara dua indexed data spaces yang
berinteraksi secara spasial satu sama lain
(spatial join). Spatial index yang digunakan
dalam penelitian ini adalah R-Tree indexing.
Metadata indeks spasial disimpan pada
view
USER_SDO_INDEX_METADATA.
View ini menyimpan nama indeks spasial
sebagai
SDO_INDEX_NAME
dan
penyimpanan
indeks
sebagai
SDO_INDEX_TABLE
(struktur
view
SDO_INDEX_METADATA terdapat pada
Lampiran 10).
c Perancangan Arsitektur
Arsitektur sistem sesuai dengan arsitektur
yang dideskripsikan oleh Kothuri et al. 2004.
Arsitektur
yang
digunakan
dalam
pengembangan sistem terdapat pada Gambar
8. Arsitektur aplikasi ini adalah 3-tier, yaitu:
1

Layer Basis Data
Pada layer ini terdapat basis data Oracle
10g dengan fasilitas spasial. Basis data
menggunakan Oracle Spatial atau Oracle
Locator untuk melakukan pemetaan suatu
metadata. Seluruh tipe data, view, dan
fungsi spasial akan disimpan dalam
skema MDSYS. Data atribut peta akan
disimpan pada skema spatial. Map
definition manager tools yang digunakan
adalah Oracle MapBuilder. Oracle
MapBuilder
akan
mengolah
map
definition dalam format XML untuk
disimpan dalam basis data.

2

Middle Tier (Oracle Application Server)
Pada layer ini digunakan Oracle
Application Server Containers for J2EE
(OC4J). MapViewer merupakan bagian
dari layer ini yang melakukan pemetaan.
Untuk mengakses basis data melalui
JDBC, data source pada konfigurasi
MapViewer mendefinisikan beberapa
parameter untuk melakukan koneksi
seperti host name, port, nama basis data,
user name, dan password. Tiap data
source memiliki nama yang unik.
Konfigurasi penambahan data source
secara permanen dapat dilakukan pada

3

Presentation Layer/Client
Pada layer ini terdapat web browser.
Aplikasi client akan mengirimkan
permintaan peta melalui web browser
dalam
bentuk
tag
JSP.
Untuk
menggunakan
Mapviewer
pada
lingkungan Java (servlet, JSP, atau
aplikasi Java lainya) digunakan simple
Java interfaces yang akan memanipulasi
XML dan perubahan yang terjadi pada
MapViewer Server. Java API dalam
MapViewer didistribusikan sebagai JAR
file yang dilokasikan pada instalasi
MapViewer (mvclient.jar).

Komunikasi antara layer basis data dan
application layer menggunakan JDBC (Java
Database
Connectivity),
sedangkan
komunikasi antara application layer dan
presentation layer menggunakan format XML
pada protokol HyperText Transfer Protocol
(HTTP).

10

Gambar 8 Arsitektur sistem
d Perancangan Output
Output dari sistem berupa informasi
tentang mitigasi bencana Indonesia skema
spasial. Informasi ini ditampilkan dalam
bentuk informasi peta dan informasi tekstual.
Informasi peta berisi peta Indonesia, zona
tumbukan, tanah longsor, tumbukan, dan
gempa. Informasi tekstual berisi keterangan
dari tiap provinsi di Indonesia. Output yang
dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan
informasi
geografis
mitigasi
bencana
Indonesia. Pengguna menerima peta pada sisi
client dalam format image PNG.

peta spasial bencana yang ada di Indonesia
dan menu untuk memanipulasi peta. Menumenu ini meliputi menu sumber peta, peta
dasar, pusat koordinat x, pusat koordinat y,
pilihan tema, ukuran peta, query, zm In, zm
out, pan w, pan n, pan s, pan e, recenter.
Halaman link berisi alamat link yang
berhubungan dengan pembangunan web.
Halaman pencarian berisi tools yang dapat
digunakan mencari berita mengenai mitigasi
bencana.

e Perancangan Navigasi
Navigasi
sistem
dirancang
untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan
kepada pengguna dalam mengoperasikan
sistem. Navigasi dibuat dalam bentuk menumenu yang memberikan informasi tentang
bencana di Indonesia. Desain navigasi sistem
dapat dilihat pada Gambar 9.
Pada halaman utama terdapat deskripsi
singkat tentang isi sistem dan kegunaan dari
sistem. Halaman berita terbaru berisi
informasi berita-berita mengenai bencana
yang telah terjadi. Halaman tentang mitigasi
bencana berisi konsep-konsep mitigasi dan
hal-hal yang berhubungan dengan mitigasi.
Halaman sistem informasi geografis berisi

Gambar 9 Desain navigasi sistem
f Perancangan Antarmuka
Desain antarmuka sistem menggunakan
warna natural seperti putih, hijau dan biru.
Teks informasi secara keseluruhan didominasi
oleh warna hitam.

11

Perancangan antarmuka dilakukan dengan
merancang
tampilan
halaman
dengan
kombinasi warna, teks, dan gambar yang
sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web,
mendefinisikan peta dengan tema dan style,
dan menyimpan definisinya. Perancangan
antarmuka
yang
dilakukan
dalam
pembangunan SIG Mitigasi adalah sebagai
berikut:
1 Antarmuka Halaman Utama SIG
Antarmuka halaman utama SIG Mitigasi
terdiri dari empat bagian yaitu header,
navigasi, isi, dan footer. Bagian header berisi
judul sistem, bagian navigasi berisi menu
sistem, bagian isi berisi paparan yang
ditampilkan sistem, dan bagian footer berisi
informasi hak cipta. Gambar 10 merupakan
rancangan antarmuka halaman utama sistem.

Header berisi judul sistem. Pengguna
dapat memasukkan data peta pada bagian
input pilihan peta. Pengguna dapat melakukan
pemilihan tema pada bagian pilihan tema.
Penambahan tema dapat dilakukan pada
bagian input query. Output query merupakan
hasil query poligon yang dilakukan pengguna.
Navigasi berisi tombol untuk melakukan
manipulasi peta, legenda berisi keterangan
peta, dan footer berisi informasi link ke menu
utama.
g Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak
Spesifikasi perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan di lingkungan operasi
sisi client dan server adalah sebagai berikut:
1 Server
Spesifikasi perangkat lunak
Windows XP Professional sebagai sistem
operasi,
Oracle 10g, sebagai perangkat lunak
penyimpanan dan pengolahan data,
Oracle MapViewer 10.1.3, sebagai
aplikasi untuk implementasi peta berbasis
web,
Oracle MapBuilder 10.1.3, sebagai
aplikasi untuk pembuatan dan pengaturan
metadata (style, tema, dan peta dasar),

Gambar 10 Rancangan antarmuka
halaman utama
2 Antarmuka Halaman Peta
Antarmuka halaman peta terdiri dari 9
bagian yaitu header, input pilihan peta,
tampilan peta, navigasi, pilihan tema, input
query, output query, legenda, dan footer.
Gambar 11 merupakan rancangan antarmuka
halaman peta.

Oracle
Application
Server
atau
Application Server Container for J2EE
(OC4J) sebagai web server,
Java 2 Platform Standart Edition Software
Development Kit (J2SE SDK).
Spesifikasi perangkat keras
processor Intel Pentium clock speed 2.26
GHz,
memori DDRAM 1 GB,
harddisk dengan kapasitas 80 GB,
monitor dengan resolusi 1024Χ768.
2 Client
Spesifikasi perangkat lunak minimal:
Windows, UNIX/Linux, Mac OS X, atau
Solaris sebagai sistem operasi,
Internet Explorer, Opera, atau Mozilla,
sebagai aplikasi web browser,
Java JDK atau JRE 1.2, 1.3, atau 1.4.

Gambar 11 Rancangan antarmuka
halaman peta

12

Spesifikasi perangkat keras minimal:
processor dengan clock speed 1GHz,
memori 256 MB,
VGA Card 32 MB.
Pembuatan Halaman
Tahap pembuatan halaman merupakan
hasil penggabungan secara keseluruhan dari
proses perancangan. Terdapat dua bentuk
tampilan halaman yaitu:
a Tampilan Halaman Utama
Tampilan halaman utama terdiri dari
bagian header, kiri (navigasi), isi (tengah),
dan footer. Untuk tampilan halaman utama
sistem dapat dilihat pada Gambar 12.
Tampilan halaman yang lain dapat dilihat
pada Lampiran 14 sampai Lampiran 18.

Bagian kiri sistem merupakan menu
navigasi. Menu navigasi digunakan untuk
mendefinisikan link halaman yang dituju
pengguna. Menu navigasi yang digunakan
terdiri dari menu halaman utama, tentang
mitigasi bencana, dan SIG mitigasi yang telah
dijelaskan pada tahap perancangan navigasi.
Bagian tengah sistem merupakan tempat
menampilkan informasi bencana secara
tekstual. Informasi tekstual berisi keterangan
mengenai halaman link yang dituju pengguna.
Informasi peta ditampilkan pada windows
parent dengan browser navigasi. Untuk
pembuatan halaman peta ini, dilakukan
dengan menggunakan konfigurasi JSP. Bagian
bawah (footer) berisi informasi hak cipta dan
tahun pembuatan.

Bagian header

Bagian navigasi

Bagian isi

Bagian footer

Gambar 12 Tampilan utama sistem.

13

b Tampilan Halaman Peta
Tampilan halaman peta terdiri dari bagian
header, input pilihan peta, tampilan peta,
navigasi, pilihan tema, input query, output
query, legenda, dan footer. Tampilan halaman
peta dapat dilihat pad