Bagaimana Cara Membaca Pikiran Orang Lain

Bagaimana Cara Membaca Pikiran Orang
Lain

www.tekun.info Sebagai makhluk yang berinteraksi dengan dengan orang lain, atau dengan kata
lain makhluk sosial. Setiap berinteraksi maka akan timbul saling penilaian dari satu sama lain.
Dari penilaian terhadap orang lain yang berinteraksi dengan kita, maka akan semakin
memberikan informasi terhadap orang tersebut. Dan secara otomatis otak akan mencocokkan
ketika kita bertemu dengan orang lain sebagai sumber referensi, lainnya otak juga akan secara
otomatis untuk mencocokkan ketika bertemu dengan orang yang sejenis. Tetapi apakah
memungkinkan untuk dapat membaca pikiran orang lain, dan bagaimana caranya, secara singkat
saya akan menjelaskan alurnya terlebih dahulu.
Bagaimana sih cara membaca pikiran orang lain? Mungkin anda penasaran dengan hal ini, ilmu
yang paling dekat untuk bisa menjawabnya adalah psikologi. Mengapa demikian, karena
psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku. Terus apa kaitannya antara perilaku dengan
pikiran seseorang? Begini gambarannya. Tingkah laku manusia itu bersumber dari respon pikiran
dalam hal ini otak terhadap lingkungan yang ada. Untuk dapat mempelajari otak manusia/pikiran
dalam ini berkaitan dengan tingkah lakunya atau sikap-sikapnya, maka terlebih dahulu adalah
dengan mempelajari terlebih dahulu bagaimana pikiran ini bekerja.
Tidak ada ilmu yang aneh atau tidak ilmiah yang bisa membaca pikiran orang lain, anda dapat
mempelajari terlebih dahulu bagaimana pikiran itu bekerja. Pertama otak akan mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan respon-respon orang ketika menghadapi suatu stimulus, baik itu

dipengaruhi oleh kepribadian atau sosial budaya disekitanya. Respon-respon ini makin banyak
kita bertemu dan berinteraksi dengan orang lain, maka akan semakin banyak data di otak ini,
selanjutnya secara spesifik otak akan menyimpan dengan baik respon orang-orang tertentu.
Misalnya orang yang memiliki kepribadian ekstrovert akan menceritakan permasalahannya
kepada orang lain, atau anak kecil akan menangis ketika keinginannya tidak dituruti. Makin lama
akan semakin banyak data yang dikumpulkan oleh otak. Sebagai makhluk yang memiliki
inteligensi, maka otak akan melakukan analisa, mengabungkan satu stimulus dengan stimulus
lain jika kita berinteraksi dengan orang lain. Hasilnya adalah penilaian terhadap orang lain

tersebut. Benar dan salahnya tergantung seberapa banyak referensi data otak dan seberapa dalam
analisa anda terhadap ketika berinteraksi dengan orang lain.
Selanjutnya setelah mengetahui cara kerja pikiran, maka yang anda lakukan adalah mempelajari
berkaitan dengan perilaku. Mengapa perilaku ini perlu dipelajari sebagai yang tadi dijelaskan
diatas bahwa perilaku berasal dari pikiran orang. Kalau ingin belajar berkaitan dengan perilaku,
bisa dengan membaca buku-buku kepribadian yang dijual di took buku. Namun untuk sebagai
gambaran awal bahwa perilaku adalah respon terhadap rangsangan yang berupa tindakan atau
perbuatan. Lha tiap individu bisa berbeda respon walaupun sama stimulusnya. Individu ini akan
semakin khas dalam merespon lingkungan, dan makin terpola. Pola-pola respon terhadap
stimulus atau perilaku inilah asal muasal kepribadian.
Oke dilanjutnya. Yang perlu dipahami dari cara membaca pikiran orang lain adalah mempelajari

pola-pola perilaku yang khas dari seseorang. Pola-pola yang khas ini digolongkan dalam
kepribadian. Oleh karena itu, anda dapat mempelajari perilaku akan dapat menjelaskan latar
belakang orang melakukan perilaku tersebut, dan dapat memprediksi tingkah laku yang mungkin
akan terjadi, berdasarkan informasi kekhas ciri orang lain tersebut.
Jika anda ingin membaca latar belakang orang melakukan tindakan tersebut atau mau menilai
latar belakang orang bersikap tersebut. Proses ini gambangnya disebut dengan atribusi. Atribusi
ini bisa dilakukan kepada diri sendiri, dan biasanya tanpa kita sadari, sebagai sebuah cikal bakal
konsep diri. Sedangkan jika ke orang lain, ketika melakukan atribusi, benar dan tidaknya dalam
membaca pikiran orang lain ini adalah, seberapa banyak referensi yang ada di otak ada, seberapa
paham anda tentang perilaku itu sendiri dan seberapa dalam anda dalam menganalisa sebuah
perilaku. Masing-masing orang berbeda, namun anda dapat melakukan dan melatihnya. Untuk
bisa menilai dengan benar dibutuhkan jam terbang yang tinggi. Sedangkan jika yang anda
maksud dengan membaca pikiran orang ini adalah, memprediksi perilaku yang akan mungkin
dilakukan orang lain adalah, dasarnya sama seperti ketika melakukan penilaian terhadap tingkah
laku seseorang. Seseorang akan cenderung akan melakukan perilaku yang sama dikarenakan
stimulus yang sama. Kecenderungan ini tidak mutlak, tergantung bagaimana orang tersebut
menilai stimulus tersebut. Kecenderungan perilaku yang sama inilah yang anda dapat jadikan
dasar untuk cara membaca pikiran orang lain. Termasuk untuk dapat menganalisa perilaku kita
sendiri.
http://www.tekun.info/bagaimana-cara-membaca-pikiran-orang-lain/