Orthodontic Update

ORTHODONTIC
UPDATE
5 Juni 2016

Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp.Ort




Orthodontis

Updating
Technology

Membantu meningkatkan hasil perawatan
Memberikan hasil yang mengesankan bagi
pasien sehingga memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap perkembangan
praktek yang pesat.

• Ketidaknyamanan


minimal
• Waktu pengobatan
lebih singkat



dokter gigi
umum

Hasil yang jauh
lebih baik

merujuk pasien ke perawatan ortodontik
merujuk ke spesialis yang telah
mengadopsi teknologi terbaru untuk
memastikan hasil yang menguntungkan
bagi pasien  percaya dan menghargai
rekomendasi tersebut.


ORTHODONTIC UPDATE
• 1. ORTHODONTIC MINISCREWS
• 2. INVISALIGN
• 3. ORTHO-GNATIC SURGERY

• 4. FIXED APPLIANCE (Self Ligating sistem)
• 5. CONE BEAM CT SCANNERS
• 6. CAD CAM

• 7. CORTICOTOMY
• 6. RETAINER

Orthodontic Bone Anchorage

Orthodontic Miniscrews
Kehilangan gigi
posterior banyak
dijumpai pada
pasien dewasa


minat untuk
perawatan
ortodontik cukup
tinggi

membutuhkan
penjangkar
(anchorage)

Miniscrew banyak digunakan dalam
bidang ortodonti oleh karena metode
insersi yang sederhana & mudah
aplikasinya

Munculnya
mini implant

Terobosan
Revolusioner
dalam bidang

Ortodonti

• Salah satu alternatif penjangkaran
dalam perawatan ortodonsi.
• Kriteria mini implant sebagai unit
Penjangkar dalam perawatan
ortodontik :
– Material kuat & tidak mudah patah
– Dapat digunakan sebagai unit
penjangkar yang kuat
– Metode insersi, aplikasi dan
pelepasannya mudah

Mini screw
Terdapat 2 tipe miniscrew:

Untuk miniscrew non driling,
miniscrew diinsersikan
dengan manual screwdiver


Common Problems with Anchorage
Beberapa masalah akan muncul apabila:
– Kesalahan perencanaan alat penjangkar yang
tepat di awal treatment.
– Kepatuhan pasien yang rendah:terjadi
kerusakan alat jangkar yang berulang atau
kesalahan dalam pemakaian intermaksilari
elastis seperti petunjuk orthodontis yang dapat
menghilangkan efek treatment.

Pertimbangan anatomis penggunaan miniscrew :
– Sebelum insersi, perlu dipertimbangkan ketebalan &
densitas tulang kortikal pada sisi yang akan diinsersikan
miniscrew.
– Teknik insersi tergantung dari kepadatan tulang serta
kondisi jaringan lunak di sekitar penempatan screw.

Miniscrew diinsersikan dengan sudut 45 – 60º dari permukaan oklusal.

Indikasi Kasus






Intrusi & Uprighting Molar
Retraksi Anterior
Anterior open bite (ekstrusi)
Deep Bite ( Intrusi )

INVISALIGN













Invisalign adalah suatu perawatan untuk meluruskan gigi tanpa kawat gigi.
Teknik ini menggunakan serangkaian aligners bening lepasan untuk meluruskan gigi
secara bertahap, tanpa logam atau kawat.
Menggunakan removable aligners yang hampir tak terlihat, disesuaikan bagi pasien untuk
meluruskan gigi, tanpa rasa sakit dan ketidaknyamanan kawat dan braces.
Dapat memperbaiki berbagai kondisi seperti crowding, crossbite, openbite, deepoverbite
dan gigi protrusif.
Adopsi aktivator sysytem
Mengembangkan pendekatan prinsip orthodontik dengan 3D Computerized dan Masscostumization Technologies.
Setiap kasus akan mendapatkan jumlah design invisalign yg berbeda.
Kira-kira  20-30 design invisalign

Sejarah Invisalign
1997

1999


2001

Orthodontist
mendapat training
invisalign

Invisalign telah
memproduksi
1 juta aligner

Found by Z. Chishti & K. Wirth

Kolaborasi antara orthodontist dan
teknisi komputer

2002

Invisalign
diperkenalkan ke
dentist


2003

Invisalign masuk ke
kurikulum FKG (???)

2005

> 1jt pasien,
produksi > 44 jt
aligner

2010




Kerjasama dgn 60
Universitas di dunia
Trained >56.700 drg

dan Orthodontist

Invisalign

Braces

Bening, hampir tidak terlihat

Memerlukan braket dan kawat

Lembut dan Nyaman digunakan

Kawat bisa menyodok dan mengiritasi mulut

Alat lepasan mudah dibersihkan

Harus lebih rajin menyikat dan flossing gigi

Bisa leluasa makan apa saja


Banyak jenis makanan yang harus dihindari

Kasus – kasus yang bisa dirawat dengan INVISALIGN
Kasus Kelas I, II dan III dental

Open Bite Anterior
Open Bite Posterior
Spacing dan Multiple Spacing
Gigi bertumpuk/berjejal ringan, sedang atau berat
Deep Over Bite
Cross Bite Anterior dan atau Posterior
Kombinasi

Prosedur Awal
X-ray

Foto
Profil &
Intra Oral

Pencetakan
Dengan PVS
(Polyvenyl
Siloxane)

Isi Form
Pasien
Baru
Secara
Online

Pengiriman
Cetakan

Prosedur Lanjutan
Checking
Hasil 3D
Movie

Diskusi
Dengan
Pasien

Proses
Pembuata
n Aligner

Insersi
Invisalign

Kontrol

Retainer

 Dokter akan mengambil x-ray, gambar dan cetakan gigi.
 Invisalign akan membuat gambar 3-D digital.
 Dari gambar ini dokter akan memetakan rencana perawatan yang tepat, termasuk
gerakan yang tepat dari gigi, dan memberitahu perkiraan lama pengobatan.
 Menggunakan teknologi yang sama dokter akan dapat menampilkan representasi virtual
bagaimana gigi akan bergerak dengan setiap tahap pengobatan.
 Setiap dua minggu, akan mulai memakai satu set baru aligners.
 Untuk memantau kemajuan, cek up ke dokter, setiap enam minggu atau lebih.
 Untuk hasil terbaik dan hasil yang tepat waktu, aligners dikenakan selama 20 - 22 jam per
hari, sepanjang periode perawatan.
 Penggunaan retainer untuk mempertahankan hasil perawatan

Online database of patient

Invisalign
Kelebihan

Kekurangan

Estetik: transparan, bening

Bisa robek atau rusak

Removable : makan, sikat gigi, dental floss

Bisa hilang

Costum made

Berubah warna  Perokok

Pasien mengetahui hasil akhir perawatan

Kooperasi pasien

Nyaman

MAHAL

Ringan: plastik khusus
Praktis: mudah insersinya
Tidak mengiritasi gusi
Kerusakan email gigi minimal
Rasa sakit minimal
Waktu perawatan lebih singkat
Visit ke dokter gigi minimal
Bisa bebas makan apa saja
Mudah menyikat gigi

Proses Pembuatan Aligner

Pemakaian Kelas II Elastik

Instruksi Pada Pasien
Aligner dipakai 20 - 22 jam setiap hari dan hanya dilepas saat: Makan,
Dental Floss, Sikat gigi, Merokok.
Aligner dibersihkan setiap hari dengan cara disikat dengan sikat gigi.

Setiap nomor Aligner dipakai selama 2 minggu hingga aligner terakhir.

Aligner harus terpasang sempurna.

Jika minum yang berwarna sebaiknya pakai sedotan/straw.

Kontrol
Pada prinsipnya, pasien dengan invisalign tidak perlu
kontrol sampai perawatan selesai, tetapi jika pasien
menghendaki kontrol, maka bisa kita jadwalkan.

Pada saat kontrol kita bisa lakukan pemeriksaan sesuai
jadwal dan cek attachment yang ada.

Lakukan pengecekan apakah hasil pergerakan gigi sudah
sesuai dengan hasil pada 3D.

Persyaratan menjadi Invisalign
Doctor
Dentist/Orthodontist.

Ikut kursus yang diadakan oleh Invisalign (ada
biaya).

Setelah lulus akan memperoleh:
• Sertifikat
• Username dan password untuk akses langsung ke
Invisalign.
• Kursus tambahan untuk update product and knowledge.

ORTHO-GNATIC SURGERY
Operasi yang dilakukan untuk koreksi kondisi
abnormalitas meliputi “masalah fungsional atau estetika
dari rahang dan wajah” atau kombinasi antara keduanya
yang berkaitan erat dengan:
• Stuktur, pertumbuhan dan sleep apnea
• TMJ disorders, maloklusi, disharmoni skeletal
• Masalah orthodontik yang tidak bisa di koreksi dengan
menggunakan braces.
• Kondisi karena bawaan (congenital/cleft palate)

TEAM WORKS
Orthodontic-Surgical treatment of
dentofacial anomalies involves a
multidisciplinary approach.

The close collaboration between
the maxilla-facial surgeon with :
• The Orthodontist (before and after surgery)
• Other specialists along the diagnostic and
therapeutic process

Perawatan Orthodontik dengan alat
cekat (fixed appliance)
• TEKNIK :

Passive Self-ligating Braces
 Mungkin salah satu perubahan
paling radikal dalam industri
ortodontik yang telah menjadi
pemahaman baru tentang
bagaimana friksi dan kekuatan
ligasi bekerja untuk
mempengaruhi pergerakan gigi.
 Bracket konvensional
menggunakan ligatures elastis
atau ikatan kawat baja untuk
menerapkan tekanan untuk
braket dan memindahkan gigi
ke tempatnya.

Passive Self-ligating Braces
 Sistem ligasi tradisional atau aktif menghasilkan gesekan yang signifikan







antara kawat dan bracket, membutuhkan kekuatan yang lebih berat untuk
memindahkan gigi.
Ini sering mengakibatkan ketidaknyamanan pasien dan waktu perawatan lebih
lambat.
Tidak seperti sistem ligating tradisional, passive-self Bracket ligating baru
menggunakan mekanisme slide yang terbuka untuk memungkinkan provider
untuk menempatkan kawat di dalam dan kemudian menutupnya, menciptakan
slot dimana kawat bebas untuk meluncur di dalam.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi gesekan dan tekanan, tetapi juga
menghasilkan kekuatan yang lebih efektif yang membuat pengobatan lebih
nyaman bagi pasien.
Pendekatan baru ini juga menghasilkan hasil yang jauh lebih mengesankan
termasuk kemampuan untuk mengurangi crowding tanpa menggunakan
ekspander palatal dengan cepat dan secara signifikan menghilangkan
kebutuhan ekstraksi.

The Ormco Damon MX is a popular passive self-ligating bracket.

 The GAC IN-Ovation
bracket is a popular
active self-ligating
bracket.
 The flexible clip
intrudes into the slot,
decreasing its
labiolingual dimension.

Core Advantages Of Self - Ligation
In the past two decades, a consensus has emerged
on the potential core advantages of self - ligation.
These address all the deficiencies of conventional
ligation:
• More certain full archwire engagement.
• Faster archwire removal and ligation.
• Low fri tion etween ra ket and archwire.
• Less chairside assistance required.
• Better oral hygiene.

Perbedaan Antara Braket Tradisional
Dengan Self-ligating Braces

Stainless stel

Ceramic
Jenis bahan:
Estetik
Colour

In-office Cone Beam CT Scanners

 Cone beam CT scan dalam praktek ortodontik merupakan revolusi
diagnosis dan perencanaan perawatan untuk pasien sekarang ini.

In-office Cone Beam CT Scanners
 Gambar-gambar 3D seluruh
tengkorak, rahang, dan
struktur tulang dasar,
memberikan gambaran yang
lebih jelas dari gigi lengkap
dan struktur lainnya, dan
mengungkapkan lebih detail
tentang gejala-gejala pasien.
 Kemampuan untuk memanipulasi dan melihat gambar-gambar dari sudut
manapun, merupakan alat yang sangat kuat dalam perencanaan dan evaluasi
pengobatan - jauh lebih baik daripada 2D dari sinar-X konvensional.

In-office Cone Beam CT Scanners
Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai paparan
radiasi apabila menggunakan in-office CT Scanning.

Namun, lima detik paparan CBCT pada pasien setara dengan
radiasi sekitar sebanyak dua sinar X konvensional panorama,
dan jauh lebih sedikit daripada serangkaian penuh sinar-X gigi.
Namun, volume data gambar gambar tersebut memberikan
keuntungan yang lebih, diagnosis yang akurat lebih penting
daripada menanggung resiko.

Corticotomy

Corticotomies circumscribing akar gigi yang akan diintrusi.

 Corticotomy adalah salah satu prosedur
bedah yang umum digunakan di mana hanya
tulang kortikal dipotong dan dilubangi tapi
tidak tulang meduler, dengan tujuan
mengurangi resistensi dari tulang kortikal
dan mempercepat pergerakan gigi.

 Pertama kali dicoba di bidang
orthodonti oleh Kole (1959), di
mana gerakan gigi yang dicapai
antara 6 dan 12 bulan.

Indikasi Penggunaan Corticotomi
Dalam Ortodontik?
Indikasi untuk penggunaan Alveolar Corticotomi
dalam orthodontik telah dikelompokkan ke dalam
tiga kategori utama:
(1) Untuk mempercepat perawatan ortodontik
korektif, secara keseluruhan,
(2) Untuk memfasilitasi pelaksanaan gerakan
ortodontik yang secara mekanik sulit terjadi,
(3) Untuk meningkatkan koreksi moderat untuk
maloklusi skeletal parah.

Mempercepat Perawatan Ortodontik Korektif
 Kemampuan untuk mempercepat gerakan ortodontik dan
mengurangi waktu perawatan Total  Wilcko et al., (2001).
 Teknik yang digunakan Accelerated Osteogenic
Orthodontics (AOO), dan kemudian berganti nama
Periodontally Accelerated Osteogenic Orthodontics (PAOO).
 Cara ini menggabungkan beberapa corticotomies alveolar,
biasanya diperpanjang dari molar ke molar. Alur dipotong
dalam tulang kortikal, baik pada permukaan bukal dan
lingual, dalam satu atau kedua lengkung, diikuti oleh
penempatan cangkok tulang liofilisasi sebelum reposisi dan
menjahit flap gingiva.

Technique of periodontally accelerated
osteogenic orthodontics

(Wilcko et al., 2000, 2001, 2003, 2008)

Kelebihan PAOO:

 Mengurangi waktu perawatan : teknik ini
akan mengurangi waktu perawatan hingga
sepertiga waktu ortodontik konvensional.
 Mengurangi resorpsi akar karena
penurunan resistensi dari korteks tulang
 Sokongan tulang yang lebih akibat
penambahan cangkok tulang
 Relaps dilaporkan menjadi sangat rendah.
 Mengurangi kebutuhan pemakaian alat
ekstra oral dan headgear.
 Teknik ini berakar pada penelitian dan
perawatan ortodontik .
 Dalam sepuluh tahun sejak PAOO pertama
kali diterapkan, hasil pada pasien adalah
baik
 Hal ini dapat digunakan untuk
mempercepat laju pergerakan gigi individu
atau segmen gigi, yaitu retraksi caninus dan
insisivus.

Kekurangan PAOO:

 Biaya Ekstra-bedah.
 Prosedur pembedahan Sedikit
invasif, dan seperti semua
operasi, treatment ini memiliki
risiko. Resesi dan pengeroposan
tulang crestal mungkin terjadi.
 Menimbulkan rasa sakit dan
pembengkakan, dan
kemungkinan terjadi infeksi.
 Tidak berlaku untuk semua
kasus, seleksi kasus yang tepat
diperlukan untuk mencapai
hasil yang baik. Lengkung
Rahang atas dan rahang bawah
decrowding dengan hubungan
skeletal normal dan retraksi gigi
seri adalah indikasi utama.

Piezocision Technique
 Salah satu teknik terbaru dalam mempercepat pergerakan gigi
adalah teknik Piezocision.
 Dibart (2010), diantara yang pertama untuk menerapkan teknik
Piezocision yang dimulai dengan sayatan utama pada gingiva bukal
diikuti oleh sayatan pisau bedah Piezo ke korteks bukal.
 Teknik Piezocision tidak menyebabkan kerusakan periodontal Hassan (2011).
 Kelebihan lain dari teknik ini adalah dapat digunakan dengan
Invisalign, yang memberikan penampilan estetika yang lebih baik
dengan waktu perlakuan yang lebih singkat – Keser (2011).
 Piezocision adalah teknik percepatan gigi yang menjanjikan karena
memberikan berbagai keuntungan pada periodontal, estetika, dan
aspek ortodontik.

PZ1

 Gergaji bulat untuk corticotomies anterior.
 Rekomendasi insersi: 3mm

PZ2L

 Gergaji bulat dengan orientasi ke arah kiri untuk corticotomies lateral
pada lengkungan vestibular kanan pasien.
 Untuk digunakan dengan gerakan pendulum.
 Rekomendasi insersi: 3mm

PZ2R

 Gergaji bulat yang berorientasi ke arah kanan untuk
corticotomies lateral pada lengkungan vestibular kiri pasien.
 Untuk digunakan dengan gerakan pendulum.
 Rekomendasi insersi: 3mm

PZ3

 Gergaji khusus dengan ujung yang tipis, dipergunakan
untuk corticotomies anterior untuk masalah yang
terjadi disekitar akar.
 Rekomendasi insersi: 3mm

RETAINER
Tranparant retainer:
 Plastik
 Estetik bagus
 Traumatik oklusi
Lingual retainer:
 Ribbon dan komposit
 Wire dan komposit
 Estetik bagus

Retainer Lepasan
Dapat dipasang dan
dilepas sendiri oleh
pasien.
Mudah di maintain.
Hawley retainers
 sederhana, kuat dan retentive; meliputi Adams cribs pada molar
pertama dan busur labial yang mengelilingi incisivus.
 Busur labial bow dapat menyesuaikan (contur mengelilingi
incisivus) atau acrylated (dengan sebuah lapisan luar dari acrylic)
unutk meningkatkan retensi and kontrol rotasional dai incisivus.

Vacuum-formed retainers are clear thermoplastic
retainers.

 Mudah dibentuk dengan memanaskan selembar plastik
bening, yang kemudian dihisap ke bawah ke cast gigi
dengan vakum.
 Mereka memberikan estetika dan kontrol yang lebih
baik daripada Hawley Retainer (Rowland et al, 2007),
tetapi tidak kuat.

 Biasanya terdiri dari kawat disemen
atau terikat pada gigi,
 Tidak bisa dilepas sendiri oleh pasien.
 Digunakan untuk pemakaian dalam
jangka waktu yang lama atau untuk
retensi permanen, khususnya pada
insisivus mandibula, dan kawat
biasanya memanjang dari caninus ke
caninus.

CAD/CAM systems
 Computer-aided design and computer-aided
manufacturing (CAD/CAM) .
 Pertama kali digunakan di bidang gigi pada
pertengahan 1980-an.
 Perangkat CAD / CAM pertama kali
diperkenalkan adalah CEREC (Sirona) dan
Procera (Nobel Biocare).
 CAD / CAM terdiri dari tiga komponen utama:
1) Akuisisi data dan digitalisasi;
2) Pengolahan data dan desain;
3) Manufaktur.

Tradisional vs Digital

An overview of the
CAD/CAM systems available
today in dentistry.

General Principles Of CAD/CAM
Technology

 Berdasarkan perkembangan microelectronics.
 Sistem CAD/CAM terbagi menjadi CAD/CAM
hardware dan CAM/CAM software.
Cad/Cam Hardware:

CAD/CAM software
 Digitalisasi:
– Intraoral digitization.
– extraoral digitization:
• Contact digitization
• Optical digitization
 Mathematical Processing atau Computer-Aided Designing (Cad).
 Gambar 3D ditampilkan pada monitor dan dapat diputar untuk pengamatan
dari sudut manapun.
 Computer-Aided Milling (Cam) – Printing of device.
– Perangkat milling terdiri dari dua unit utama:
• Elemen pengeboran berputar, dengan bores yang dapat diganti dari
berbagai bentuk dan diameter dan kecepatan komputerisasi,
• Platform mobile di mana dummy diposisikan secara tetap. Platform
komputerisasi dapat dipindahkan dalam tiga dimensi.
– Terdiri dari 3 langkah:
• Rough milling didalam koping untuk membuang sebagian besar bahan
• Fine inside milling untuk meningkatkan akurasi
• Rough external milling.

Pathway the current CAD/CAM system uses for fixed prosthesis
fabrication (CAD/CAM software)

Digital impression and CAD/CAM systems

Digitization

 3D digital models of the upper dental arch in Geomagic® (3D
Systems, Cary, NC, USA).
 The software is an aid in the CAD/CAM process, able to
repair errors in the mesh prior to 3D printing, edit the models,
and design appliances.

Imaging of occlusion

Design crown in occlusion

Milling Procedure

Potential benefits of CAD/CAM systems

Kekurangan CAD/CAM system
 Mempelajari teknologi CAD/CAM membutuhkan waktu yang tidak singkat
 mengakibatkan produktivitas klinik menurun dan kehilangan waktu
perawatan pasien.
 Beberapa tim dokter gigi kemungkinan menolak menggunakan sistem ini
dan kurangnya kepercayaan diri dalam menggunakan sistem komputerisasi.
 Biaya modal dari sistem ini cukup tinggi .
 Harus mencocokkan bentuk gigi pasien dengan bahan blok yang digunakan
untuk restorasi .
 Beberapa sistem CAD/CAM bergantung pada marjin capture untuk
digitalisasi, sehingga membuat subgingiva marjin capture merupakan suatu
tantangan.
 Sistem CAD/CAM mengikuti kemajuan teknologi. Upgrade dan update
harus selalu dilakukan. Dalam beberapa waktu software yang digunakan
menjadi ketinggalan jaman . Dengan demikian, dokter gigi mungkin perlu
anggaran untuk biaya bulanan untuk dukungan teknis dan software
upgradation.

Printing Orthodontic Retainers Using
CAD/CAM Technology

 Retensi diperlukan pada akhir perawatan ortodontik untuk terjadinya relaps.
 Terdapat beberapa bentuk retensi dan memberikan kelebihan dan
kekurangan yang berbeda.

Fabricating a prototype

Fabricating a prototype

Retainer designed using 3D software.

The virtual design was complete, it was compiled by Dental
Wings Compiling Software (DWOSTM) and sent to a 3D printing
machine (Phenix Fusion Printer) and processed in chromium
cobalt alloy using laser sintering. Retainer inserted intraorally.

Conclusions of printing orthodontic retainers
using CAD/CAM technology
 The CAD/CAM retainers are comfortable,
retentive and esthetic.
 They pose a more cleansable alternative to fixed
retainers.
 These retainers can be adapted to accommodate
different situations and amounts of undercut
present.
 The design should be revised to improve ease of
removal and insertion of appliance

Alat – alat
Orthodontik

Teknik Perawatan
Orthodontik

Teknologi
medis
Kenyamanan lebih

INOVASI:

Hasil lebih baik

Meningkatkan efisiensi
praktek

 Dengan berkembangnya
teknologi, diharapkan dokter
gigi dan spesialis ortodontik
lebih siap untuk membantu
membimbing pasien dalam
memilih metode dan
teknologi yang sesuai.
 Pemilihan treatmen yang
tepat  mencapai hasil akhir
yang diinginkan.

Daftar Pustaka
 Daljit S. Gill FBN. Orthodontics: Principles and Practice. West Sussex: A John Wiley &
Sons, Ltd; 2011.
 Fortini A, Cacciafesta V, Sfondrini MF, Cambi S, Lupoli M. Clinical Applications and
Efficiency of Miniscrews for Extradental Anchorage. Orthodontics. 2004;1(2).
 Abu-Hussein Muhamad and Watted Nezar.Miniscrews: Clinical Application of
Orthodontic. RESEARCH AND REVIEWS: JOURNAL OF DENTAL SCIENCES. 2014; 2 (3).
 Aalap Prajapati, Anchal Prajapati, Dhawal R.Mody, Anuraag B.Choudhary. Dentistry
Goes Digital: A Cad-Cam Way- A Review Article. IOSR Journal of Dental and Medical
Sciences (IOSR-JDMS) e-ISSN: 2279-0853, p-ISSN: 2279-0861.Volume 13, Issue 8 Ver. IV
(Aug. 2014), PP 53-59
 Emilia Taneva, Budi Kusnoto and Carla A. Evans. 3D Scanning, Imaging, and Printing in
Orthodontics. Issues in contemporary orthodontics chapter 9.
http://dx.doi.org/10.5772/60010
 Paul Feuerstein, DMD and Sameer Puri, DDS. An overview of CAD/CAM and Digital
Impressions. www.ineedce.com
 Jean-Marc Retrouvey, Erica Kader, Eric Caron, Faleh Tamimi,Nathan Light.Printing
Orthodontic Retainers Using CAD/CAM Technology.
https://www.researchgate.net/publication/258699129

TERIMA KASIH

Selamat Belajar