Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

4.7. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil perhitungan EOQ, terdapat beberapa rekomendasi manajerial yang berkaitan dengan fungsi manajemen yakni POAC Planning, Organizing, Actuating, Controlling.POAC diterapkan dalam setiap perusahaanuntuk mempertahankan kelanjutan perusahaan. POAC adalah dasar manajemen untuk organisasi manajerial. Berkaitan dengan planningPT. XYZ perlu memperkirakan dan memproyeksikan permintaan produksi dari ATPM untuk selanjutnya dapat memproyeksi rencana kebutuhan bahan baku agar dapat memperlancar proses produksi. Untuk fungsi organizing, perusahaan harus menempatkan karyawan yang sudah berpengalaman contohnya di bidang paintingagar tidak terjadi lagi pengembalian raw material yang sudah diproses dari ATPM yang dapat menghambat kelancaran proses produksi karena persediaan bahan baku yang sudah direncanakan melebihi actual sehingga sering mengalami kekurangan vahan baku. Fungsi actuating, pelaksanaan kerja harus sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh sebab itu semua sumber daya yang dimiliki perusahaan harus dioptimalkan agar semua program kerja perusahaan dapat tercapai, khususnya untuk produksi Honda OEM semua bahan baku yang ada harus dipergunakan agar claim dapat terbayar dan produksi dapat sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh PPC. Pengontrolan dibutuhkanagar pekerjaan berjalan sesuai dengan program kerja yang sudah direncanakan. Baik dalam bentuksupervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Hal ini diperlukan agar apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian dengan situasi dan kondisi yang ada. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Sistem produksi pada PT. XYZ menggunakan sistem make to order dan untuk pengendalian persediaan bahan baku diberlakukan beberapa prosedur diantaranya prosedur pembelian bahan baku, prosedur penerimaan bahan baku, dan prosedur pemakaian bahan baku. b. Berdasarkan analisis ABC dapat disimpulkan terdapat lima jenis bahan baku yang termasuk kedalam kategori A, yaitu Nippe Acryl HM NH103, Nax Superio Base AHM Thinner New, Wip Up Solvent, FC R258 Winning Red, dan TC Clear Base. Jenis yang termasuk kedalam kategori B, yaitu UC NH- 177M Vestock Silver Met, UC Pink R258 For Winning Red, SGI UC Thinner New, SGI FC Thinner, sarung tangan nylon, Polyure Mightlac Hardener, Thinner Laquer Central, dan UC NH-A 30M Digital Silver. Sedangkan 11 jenis bahan baku lainnya termasuk dalam kategori C. c.1. Tingkat pemesanan yang optimum untuk bahan baku yang tergolong kategori A dihitung menggunakan metode EOQ diperoleh sebesar 186,88 liter per pesan untuk Nippe Acryl HM NH103 185,69 liter per pesan untuk Nax Superio Base AHM Thinner New 112,85 liter per pesan untuk Wip Up Solvent, 51,82 liter per pesan untuk FC R258 Winning Red, dan 59,44 liter per pesan untuk TC Clear Base. 2.EOQ dengan jumalh pemesanan masing-masing bahan baku menghasilkan jumlah pemesanan yang berbeda antar masing-masing bahan baku, yakni 26 kali pesan per tahun untuk Nippe Acryl HM NH103, 25 kali pesan per tahun untukNax Superio Base AHM Thinner New, 16 kali pesan per tahun untuk Wip Up Solvent, 7 kali pesan per tahun untuk FC R258 Winning Red, dan 8 kali pesan per tahun untuk TC Clear Base. 3. Total biaya metode EOQ lebih hemat dibandingkan total biaya perusahaan. Hasil total biaya selama 1 tahun dengan menggunakan metode EOQ adalah Rp 1.298.380.800; sedangkan total biaya perusahaan Rp 1.663.849.400, sehingga jika perusahaan menggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya perusahaan sebesar Rp 365.468.600 atau sekitar 21,96 per tahun.

2. Saran

a. Klasifikasi item bahan baku berdasarkan analisis ABC hendaknya diterapkan oleh perusahaan untuk mempermudah dalam pengawasan bahan baku dan dalam membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan kritis yang sedikit dan tidak pada banyak yang sepele. b. Menjaga persediaan agar ekonomis dan mencegah terjadinya kekurangan bahan baku, perusahaan dapat menerapkan metode EOQ. Dengan metode EOQ, perusahaan bisa mengetahui berapa banyak bahan baku yang harus dipesan. Selain itu, metode EOQ dapat membantu perusahaan dalam menunjang efektivitas produksi, ketepatan waktu pengiriman dan kualitas produk. DAFTAR PUSTAKA Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Heizer, J dan B. Render. 2010. Manejemen Operasi. Salemba Empat, Jakarta. Nasution, A. H. dan Y. Prasetyawan. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Pardede, P. M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model, dan Kebijakan. Yogyakarta Pujawan N. I. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya. Ristono, A. 2009. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu, Yogyakarta Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Saragi,Y. 2010. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada UKM Waroeng Cokelat Bogor. Skripsi. Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sari, S. P. 2010. Pengoptimalan Persediaan Bahan Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode EOQ Economic Order Quantity di PT. Dua Kelinci Pati.Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi PertanianAgrobisnis,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sumayang, L. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Operasi. Salemba Empat, Jakarta. www.telkom.co.id[19 Juli 2012] www.pln.co.id[19 Juli 2012] LAMPIRAN Lampiran 1. Pengumpulan dan analisis data No Tujuan Data yang dibutuhkan Sumber data Metode pengumpulan data Metode analisis Kesimpulan 1. Mangkaji sistem persediaan bahan baku saat ini pada PT. XYZ a. Data produksi b. Data permintaan c. Data pemakaian bahan baku d. Data lead time dan safety stock PPC a. Wawancara b. Dokumen perusahaan Analisis deskriptif Sistem bahan baku yang digunakan perusahaan 2. Mengoptimalkan persediaan bahan baku pada PT. XYZ menggunakan Analisis ABC a. Data permintaan b. Data lead time c. Data pemesanan d. Data biaya-biaya persediaan e. Data penggunaan bahan baku PPC a. Wawancara b. Dokumen perusahaan Data diolah menggunakan sistem bahan baku yang telah digunakan perusahaan Pengelompokan bahan baku kedalam kelas A, B dan C 3. Analisis efisiensi biaya penyimpanan bahan baku pada PT. XYZ menggunakan metode Economic Order Quantity EOQ a. Data produksi b. Data pemakaian bahan baku c. Harga per unit bahan baku d. Deviasi antara metode perusahaan dan metode peneliti PPC dan Purchasing a. Wawancara b. Dokumen perusahaan Data diolah dgn menggunakan model yang direkomendasikan oleh peneliti Sistem persediaan material yang tepat untuk diterapkan diperusahaan Lampiran 2. Struktur organisasi PT. XYZ SECRETARY BP PMT P2K3 LH AFC RM BOARD OF DIRECTION Q C D EP T. M A IN TE N A CE D EP T. TE CH . D EP T. PRO D II D EP T. PRO D I D EP T. PP IC D EP T. K D P A CK IN G PU RCH A SIN G D EP T. A CCT M IS D EP T. FIN A N CE D EP T. H RD D EP T. G A D EP T. HRDGA DIVISION FINANCEACCT DIVISION PLANT DIVISION Lampiran 3. Layout PT. XYZ Keterangan: 1. Pos Satpam 2. Gerbang 3. Masjid 4. WH 2 5. Office 6. Engine Plant 7. WH 1 1 1 1 1 2 3 4 PLANT 2 PLANT 3 PLANT 1 7 6 5 Lampiran 4. Layout Small Part KDS KET: A : RAK OK SANDING F : OVEN ROOM 4 : BC DASAR I : DOCKING B : LEADERFORMAN G : PART OK, To TUP 5 : BC FINISH II : BLOWING TOOL C : RAW MATERIAL 1 : WAPING PART 6 : CC DASAR III : SETTING PART D : RAK TOOL 2 : BLOWING PART 7 : CC FINISH IV : STRIPING E : SETTING ROOM 3 : TAG RAG 8 : MIXING V : SANDING E F G A V B 2 1 3 4 5 6 7 III D II I IV C 8 Lampiran 5. Peta Proses operasi paintingplastik part Honda OEM PETA PROSES OPERASI Nama Objek Dipetakan oleh Tanggal dipetakan Painting Plastik Part Honda OEM Wahyu Tri Utami 11 Juli 2012 O-13 O-12 O-11 O-10 I-2 O-9 O-8 O-6 O-5 O-4 O-3 O-2 O-1 O-7 I-1 Base Oven Finish CC CC dasar Finish BC BC dasar Tagrag Blowing Wapping Setting Part Striping Raw Material Mixing cat dengan tinner Penyimpanan Docking Mixing cat dengan tinner Ringkasan Kegiatan Jumlah Total Operasi Inspeksi Penyimpanan 13 2 1 16 Clear Lampiran 6. Hasil perhitungan bahan bakuNippe Acryl HM NH103 Lampiran 7. Hasil perhitungan bahan bakuNax Suprio Base AHM Thinner New Lampiran 8. Hasil perhitungan bahan bakuWip Up Solvent Lampiran 9. Hasil perhitungan bahan bakuFC R258 Winning Red Lampiran 10. Hasil perhitungan bahan bakuTC Clear Base

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemesanan dan penyimpanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan, baik barang tersebut merupakan bahan baku yang digunakan sebagai bahan produksi suatu perusahaan ataupun sebagai barang yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pada kegiatan pemesanan bahan baku, bahan baku yang dipesan adalah bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga ada kalanya pada saat unit-unit dalam organisasi membutuhkan barang untuk melakukan aktivitas, barang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang. Adapun sebaliknya, apabila organisasi memesan barang dengan jumlah yang cukup besar serta setiap unit-unit belum membutuhkan, maka akan mengalami penumpukkan persediaan dan berpengaruh kepada biaya penyimpanan dan mutu bahan baku yang disimpan menjadi kurang baik. Pengendalian persediaan barang yang tepat diperlukan perusahaan untuk menghasilkan jumlah barang yang optimal dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. PT. XYZ adalah perusahaan general assembling yang didirikan pada tahun 1963. Perusahaan ini dapat bertahan walaupun tidak memiliki produk sendiri. Perusahaan ini menggunakan sistem make to order, yang mana produksi sesuai pesanan pelanggan.Salah satu produksi PT. XYZ adalah painting plastik partHonda OEM Original Equipment Manufacturer. Proses painting plastik part Honda OEM adalah salah satu produk PT XYZ yang nantinya akan dikirim ke ATPM Agen Tunggal Pemilik Merek untuk dirakit dan dijadikan unit sepeda motor.Setiap harinya perusahaan harus mengirimkan sekitar 1400 pcs plastik part yang sudah di painting dari 14 part yang ada untuk dijadikan 100 unit kendaraan sepeda motor. Namun dalam praktiknya perusahaan sering mengalami pengembalian part yang salah satunya disebabkan karena tidak ratanya plastik part yang di cat. Hal tersebut menyebabkan bertambahnya part yang akan dilakukan painting untuk membayar claimdari ATPM, sehingga kebutuhan bahan baku yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan pemakaian aktualnya. Oleh