36
Tabel 5 Jenis-jenis limbah yang diolah oleh PT. X
No. Jenis Limbah
Karakteristik Umum
Keterangan
1. WWT Sludge
Toksik atau non toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran, sebagai bahan bakar alternatif
2. Paper Sludge
Toksik Penimbunan abu sisa pembakaran,
sebagai bahan bakar alternatif 3.
Paint Sludge Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran, sebagai bahan bakar alternatif
4. Silica Gel
Iritasi Penimbunan abu sisa pembakaran
5. Resin
Toksik Penimbunan abu sisa pembakaran
6. Spent Earth
Toksik atau non toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 7.
Thinner bekas Mudah
terbakar Sebagai bahan bakar alternatif
8. Grease
Toksik 9.
Polymer bekas Toksik
Tidak boleh mengandung korin contoh PVC
10. Minyak kotor
Toksik Sebagai bahan bakar alternatif
11. Oil sludge
Toksik Sebagai bahan bakar alternatif
12. Oli bekas
Toksik Sebagai bahan bakar alternatif
13. Coolant
Iritasi 14.
Slope Oil Toksik
Sebagai bahan bakar alternatif 15.
Oil Filter Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 16.
Buffing Dust Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 17.
ScrapTrimming shaving Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 18.
Carbon active Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 19.
Saw dust terkontaminasi B3 Toksik Sebagai bahan bakar alternatif
20. Majun terkontaminasi B3
Toksik 21.
Tinta bekas Toksik
22. Kemasan bekas
Toksik Penimbunan abu sisa pembakaran
23. Limbah Medis
Penyebab infeksi
Penimbunan abu sisa pembakaran 24.
Contaminated material Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran 25.
Solvent Mudah
terbakar, toksik
Sebagai bahan bakar alternatif 26.
Drilling Mud Toksik
Penimbunan abu sisa pembakaran
Sumber : PT. X 2014
5.3.2 Pengolahan Limbah Solvent untuk Dimanfaatkan Kembali
Solvent pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut. Limbah solvent pada umumnya berasal dari kegiatan percetakan. Limbah ini dapat digunakan
kembali setelah melalui proses penjernihan. PT. X menyediakan mesin penjernih solvent di pabrik, yaitu solvent recovery machine ETA-RS 10, kapasitas 25
Ljam. Suhu destilasi diatur sesuai titik uap solvent yaitu ±710C. Setelah solvent dijernihkan, maka solvent ditampung pada wadah penampung seperti jerigen.
37 Jika para pelanggan hendak mengolah solvent, maka solvent harus di
bawa ke pabrik dan kemudian diolah sendiri oleh pelanggan tetapi didampingi oleh pengawas. Jadi PT. X hanya memperoleh penerimaan dari penyewaan alat.
Sisa hasil penjernihan solvent kemudian ditampung dalam drum untuk diserahkan ke pihak ketiga yang telah memiliki izin.
5.3.3 Pemanfaatan Limbah Menjadi Paving Block
Batu bara adalah salah satu bahan bakar yang banyak digunakan oleh industri saat ini, terutama setelah kenaikan bahan bakar minyak di Indonesia.
Peningkatan penggunaan batu bara ini berakibat pada peningkatan limbah batu bara yang berupa fly ash bottom ash dan sands foundry. Kementerian Lingkungan
Hidup KLH dalam Safitri dan Djumari 2009 menyebutkan bahwa dari pembakaran satu ton batu bara akan menghasilkan 15-17 abu batu bara fly ash.
Semakin banyak limbah yang dihasilkan, maka akan semakin banyak lahan yang dibutuhkan untuk penampungan sementara. Hal ini berimplikasi perlunya
penanganan pada limbah batu bara, yang salah satunya adalah pilihan pemanfaatan limbah menjadi bahan baku pembuatan paving block.
Penggunaan limbah batu bara sebagai bahan baku pembuatan batakopaving block telah diteliti dan dikembangkan belakangan ini. Penelitian
mengenai pengaruh komposisi fly ash terhadap daya kuat tekan paving block di tunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Hubungan antara penambahan fly ash terhadap kuat tekan
paving block Safitri dan Djumari, 2009