PENGELOLAAN REMITAN PADA KELUARGA BURUH MIGRAN PEREMPUAN AKIBAT PERUBAHAN PERAN GENDER (Studi di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupatean Malang)

(1)

BAB I  PENDAHULUAN  A.  Latar Belakang 

Globalisasi  adalah  proses  menyatukan  Negara­negara  di  soentara  dunia.  Dalam  globalisasi,  perdagangan  barang  dan  jasa,  perpindahan  modal,  jaringan  transportasi, serta pertukaran  informasi dan kebudayaan  bergerak secara  bebas  ke  seluruh  dunia  seiring  dengan  meleburnya  batas­batas  negara.    Golobalisasi  ternyata  juga  mendorong  perpindahan  tenaga  kerja  antar  negara.  Dewasa  ini  penduduk dunia  bergerak  meninggalkan tanah airnya  menuju  negara  lain  yang  menawarkan pekerjaan dengan upah yang lebih tinggi 1 

Menurut Erwin Tobing 2 arus  migrasi tenaga kerja diperkirakan akan terus  meningkat  setiap  tahunnya  sejalan  dengan  melonggarnya  hambatan­hambatan  resmi  migrasi  di  negara­negara  yang  tergabung  didalam  World  Trade  Organization (WTO). Melonjaknya arus migrasi ini pada hakikatnya merupakan  resultante dari perbedaan kemakmuran antara negara maju dan berkembang. 

Pembangunan ekonomi  yang  lebih tinggi di  negara maju telah mendorong  upah  dan  kondisi  lingkungan  kerja  ketaraf  yang  lebih  tinggi.  Percepatan  perkembangan  ekonomi  negara  maju  kemudian  meningkatkan  kebutuhan  akan  tenaga kerja dalam kebutuhan tertentu. Kesulitan ekonomi, sempitnya lapangan  pekerjaan dan upah rendah di negara berkembang mendorong penduduk untuk  mengadu  nasib  ke  negara  maju,  sebagaian  besar  pekerja  migran  dari  negara  berkembang ini adalah terdorong oleh upah yang relatif lebih tinggi dibanding 

 Demartoto,  Argyo.  Kebutuhan  Praktis  dan  Strategis  Gender  (menyoal  TKW  yang  akan dikirim  ke  luar  Negeri).  Thn  2009: hlm. 31 

 


(2)

upah yang diterima di negara asal 3 . Tujuan dari individu­individu tersebut adalah  untuk  mencari  pekerjaan  demi  memenuhi  kebutuhan  ekonomi.  Tuntutan  ekonomi  memaksa  individu  melakukan  berbagai  upaya  demi  terpenuhinya  keinginan akan kehidupan yang lebih baik. 

Tujuan  kerja  yang  dilakukan  oleh  individu  adalah  upah  hasil  dari  usaha  yang  mereka  tekuni,    bagaimanapun  setiap  tindakan  yang  dilakuka  selalu  menuntut  adanya  umpan  balik,  begitu  juga  dengan  tujuan  dari  buruh  migaran  perempuan  yang  bekerja  di  luar  negeri,  buruh  migran  bekerja  menghasikan  uang  untuk  memenuhi  kebutuhan  materi  (ekonomi)    keluarga  yang  ditinggalkannya,  peran  buruh  migran  sebagai  pekerja  menjadikan  mereka  sebagai  tumpuan  hidup  bagi  keluarganya,  penghasilan  dari  pekerjaanya  akan  mereka  kirim  untuk  keluarga  yang  ditinggalkan  di  daerah  asal  untuk  dikelola  oleh sanak keluarga. Istilah pengiriman uang yang dilakukan oleh para migran  disebut sebagai remitan. 

Negara  Indonesia  menjadi  negara  yang  mempunyai  nilai  remitan  masuk  lebih  besar  dari pada  nilai remitan keluar  akibat dari  banyaknya kiriman uang  yang dilakukan oleh buruh migran yang ada di negara lain. Berdasarkan laporan  Bank  Indonesia 4  mengenai  Survei  Pola  Remitansi  (pengiriman  uanga)  TKI 

menunjukan  setiap  tahun  mengalami  peningkatan.  Data  BI  menyebutkan  remitansi  tahun  2004  mencapai  USD1,5  miliar  (Rp.  13,6  triliun),  tahun  2005  USD5,5 miliar (Rp.49,8 triliun), tahun 2006 USD5,7 miliar (51,7 triliun), tahun  2007  USD6  miliar  (Rp.54,4  triliun),  tahun  2008  USD6,617  miliar  (Rp.  60  triliun), tahun 2009 USD6,617 miliar (Rp.60 triliun), dan USD6,73 miliar atau 

Ibid hlm. 32 


(3)

sekitar  61  triliun  (2010) 5 .  Keberadaan  TKI  secara  langsung  sangat  membantu  perekonomian Indonesia. Untuk 2011, pengiriman uang dari TKI selama kuartal  pertama 2011 mencapai USD 1,6 miliar atau sekitar Rp. 14 triliun. Rata­rata TKI  mengirimkan  uang  USD  500  miliar  atau  sekitar  Rp.  4,5  triliun  perbulan  ke  Indonesia. Dari sisi asal Negara, kawasan Asia memberikan sumbangan terbesar  yaitu  64  persen.  Remitansi  didominasi  Malaysia  sebesar  USD  2,6  miliar  (68  persen), diikuti Hongkong USD 417 juta (11 persen) dan Taiwan USD 358 juta  (9,4  persen)  Sementara  itu  pengiriman  uang  dari  kawasan  Timur  Tengah  dan  Afrika  mencapai 35 persen dari keseluruhan remitansi.  Arab Saudi  merupakan  penyumbang inflow remitansi terbesar dari kawasan tersebut dengan nilai USD  1,7 miliar (83 persen) diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$145 juta  (7 persen) dan Yordania serta Suriah sebesar US$ 84 juta (4 persen) 6 

Remitan (remittance) adalah uang atau barang yang dikirim oleh migran ke  daerah  asal,  sementara  migran  masih  berada  ditempat  tujuan 7 .  Buruh  migran 

Indonesia yang berada di negara asing adalah kebanyakan perempuan atau yang  biasa disebut sebagai buruh migran perempuan, keinginan untuk menjadi buruh  migran perempuan akibat dari adanya himpitan ekonomi yang sangat mendesak  dalam  keluarga,  akibat  dari  kebutuhan  ekonomi  yang  mendesak  dapat  mempengaruhi  keinginan  buruh  migran  perempuan  untuk  bekerja  dan  mendapatkan  penghasilan  yang  cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluarganya, dimana di dalam keluarga seharusnya  yang  bekerja  adalah suami  atau ayah akibat dari adanya perubahan peran gender terjadi kesepakatan yang 

ibid 

Jawa Pos,  Moratorium TKI ke  Arab Saudi,  Muhammad iqbal (presiden union  migrant (Unimig) Indonesia),  Jumat 24 

Juni 2011 

 


(4)

dibuat  oleh  keluarga  melalui  pembagian  tugas  yang  merata  yaitu  siapa  yang  bekerja dan siapa yang akan bertanggung jawab dalam mengelola uang hasil dari  pekerjaan  tersebut.  Apabila  istri  yang  bekerja  biasanya  yang  mengelola  uang  adalah  suami  atau  kepala  keluarga,  itu  tidak  terlepas  dari  kesepakatan  yang  dibuat  oleh  anggota  keluarga,  tidak  heran  jika  terjadi  pergeseran  peran  pengelolaan uang ke anak, tergantung pada tingkat kepercayaan serta kedekatan  antara pengelola dengan buruh migran perempuan itu sendiri. 

Akibat  dari  adanya  pergeseran  peran  akan  berdampak  terhadap  perilaku  kehidupan keluarga buruh migran perempuan, pergeseran pola fikir, pendidikan,  gaya hidup maupun adanya perubahan simbol status sosial yang telah dibangun,  serta pergeseran budaya yang tertanam  dalam masyarakat,  peran ganda  buruh  migran  perempuan  yang  berperan  sebagai  pekerja  dan  sekaligus  sebagai  ibu  dalam  rumah  tangga  akan  mengakibatkan  terjadinya  perubahan  perilaku  pada  individu dalam anggota keluarga, dimana Ibu yang seharusnya bekerja di sektor  domestik.  Peran  Ibu  dalam  keluarga  sangat  mempengaruhi  terhadap  keharmonisan  keluarga.  Pendidikan  anak­anak  akan  terguncang  akibat  kurangnya  pengawasan  dari  ibu,  serta  kondisi  psikis  anak  akan  terganggu,  kemungkinan  besar  anak  akan  menjadi  anak  yang  menyimpang  akibat  kurang  perhatian  atau  kontrol  dari  orang  tuanya.  Bisa  jadi  suami  akan  melekukan  penyelewengan terhadap keluarga dimana dia akan berselingkuh atau  mencari  pasangan  lain  akibat  kebutuhan  biologisnya  tidak  terpenuhi,  kebutuhan  akan  perlindungan  dari  keluarga  juga  tidak  akan  ada  lagi  selama  anggota  keluarga  tersebut tidak hidup dalam satu rumah.


(5)

Pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan yang terjadi di  Desa  Ngajum  Kecamatan  Ngajum  Kabupaten  Malang  berfariasi  setiap  kehidupan  anggota  keluarganya,  karena  banyak  warga  yang  menjadi  buruh  migran diluar negeri terutama pada perempuan, atau yang biasa disebut sebagai  buruh  migran  perempuan.  Buruh  migran  perempuan  pada  masyarakat  Desa  Ngajum  sekitar  51  orang  dibagi  antara  yang  sudah  menikah  sekitar  32  orang  yang  belum  menikah  sekitar  19  orang.  Desa  Ngajum  merupakan  desa  yang  didominasi oleh lahan persawahan sehingga membuat masyarakat banyak yang  menyandang  pekerjaan  sebagai  petani,  akibat  kurangnya  lapangan  pekerjaan  dapat  mempengaruhi pola pikir  sebagian  masyarakat  yang  merasa penghasilan  sebagi  petani  dianggap  kurang  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluarga,  atau  bahkan  ada  masyarakat  yang  tidak  memiliki  lahan  pertanian  sebagai  sumber  penghasilan  yang  mengakibatkan  kekurangan  ekonomi  dan  kemiskinan  memaksa  mereka  untuk  berupaya  mencarai  pekerjaan  yang  dianggap  bisa  memenuhi kebutuhan ekonomi anggota keluarganya. Adanya kesepakatan yang  yang dibuat oleh anggota keluarga, yaitu siapa yang akan akan berperan dalam  mencari nafkah dan dimana pekerjaan tersebut dapat diperoleh. 

Dengan  adanya  migrasi  antar  negara  mendorong  individu  untuk  memutuskan  bekerja di  negara asing, dengan  harapan  mendapatkan upah  yang  lebih tinggi dari pada di negara asalnya (Indonesia).  Kebanyakan buruh migran  adalah perempuan, perempuan  yang dianggap sebagi  istri (ibu) dalam anggota  keluarga  terpaksa  meninggalkan  anggota  keluarganya  dengan  harapan  bisa  mencari  nafkah  untuk  meningkatkan  perekonomian  keluarga  sehingga  bisa  keluar  dari  himpitan ekonomi. Pengelolaan remitan  yang terjadi pada keluarga


(6)

buruh migran di Desa Ngajum sangat berfariasi tergantung dari kepercayaan dan  kedekatan emosional antara buruh migran perempuan dengan anggota penerima  remitan,  pengelolaan  remitan  pada  umumnya  dikelola  oleh  suami  atau  bahkan  dapat dikelola oleh anak. 

Interaksi  yang dilakukan dalam kehidupan keluarga sangat  mempengaruhi  terhadap  sikap  dari  anggota  keluarga  tersebut.  Perilaku  kehidupan  keluarga  merupakan  suatu  tindakan  serta  peran  yang  melekat  dari  dalam  diri  individu  dalam keluarga, Ayah sebagai kepala keluarga berperan sebagai pelindung dari  anggota keluarganya, sedangkan Ibu berperan sebagai kepala rumah tangga yang  mengatur  segala  kebutuhan  dari  keluarga  sedangkan  anak  bertindak  sebagai  individu yang masih membutuhkan banyaknya bimbingan maupun perlindungan  dari  keluarganya.  Perilaku  keluarga  buruh  migran  perempuan  merupakan  bagaimana sikap dari  setiap anggota keluarga  yang dimana seorang Ibu dalam  keluarga  telah  meninggalkan  rumah  demi  mencari  nafkah  untuk  memenuhi  kebutuhan  ekonomi  anggota  keluarganya.  Dengan  berkurangnya  anggota  keluarga  akan  menimbulkan  banyaknya  pergeseran  sikap  yang  dimiliki  oleh  anak  dan suami  yang  ditinggalkannya.  Baik  secara tidak  sadar  maupun  secara  sadar terjadi penyimpangan pada keluarga buruh migran perempuan, akibat dari  kebutuhan maupun fungsi keluarga yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak  dari tiap individu. 

Kehidupan  keluarga  migran  yang  berada  dirumah  akan  mengalami  pergeseran peran dimana ibu yang mempunyai peran penting dalam mengelola  segala  kebutuhan  keluarga  mulai  dari  kebutuhan  materi  (jasmani),  rohani  maupun kebutuhan akan kasih sayang yang akan ditumpahkan oleh seorang ibu


(7)

kepada anggota keluargannya, sedangkan ayah yang seharusnya menjadi kepala  keluarga  yang  akan  menfasilitasi  segala  kebutuhan  yang  akan  diinginkan  oleh  anggota  keluarga,  dan  sekaligus  bertanggung  jawab  sebagai  pencari  nafkah  untuk  memenuhi  kebutuhan  ekonomi  keluarga,  Pergeseran  peran  yang  terjadi  merupakan adanya kesetaraan gender  yang terjadi pada keluarga buruh migran  perempuan yaitu adanya pembagian kerja yang setara antara suami dengan istri,  pembagian  kerja  dilakukan  dengan  cara  adanya  kesepakatan  antara  dua  belah  pihak  siapa  yang  akan  bekerja  dan  siapa  yang  akan  mengelola  uang  hasil  pekerjaan. 

Peran  penting  dari  setiap  anggota  keluarga  sangat  menentukan  bagaimana  gaya  interaksi  yang dilakukan oleh anggota keluarga sehingga dalam keluarga  akan  terbentuk  keharmonisan  dan  kehangatan  yang  sangat  dibutuhkan  oleh  setiap anggota dalam keluarga. Anggota keluarga sebisa mungkin menjaga peran  dan  tanggung  jawabnya  sebagai  anggota  keluarga,  peran  dan  tanggung  jawab  individu  yang  akan  menentukan  bagaimana  tingkat  kepercayaan  pada  anggota  keluarga yang lainnya. Buruh migran perempuan yang mempunyai peran ganda  yaitu  berperan  sebagai  Ibu  dan  sekaligus  pencari  nafkah  diluar  negeri  akan  berupaya  menghasilkan  uang  sebanyak  mungkin  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluargannya.  Harapan  dari  penghasilan  yang  dikirim  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluarga  sehingga  keluarga  yang  ditinggalkannya  tidak  mengalami  kekurangan  materi.  Anggota  keluarga  yang  berperan  sebagai  pengelola  remitan  pada  buruh  migran  perempuan  adalah  mereka  yang  sudah  dipercayai dan diberi tanggung jawab dalam mengelola remitan.


(8)

B.  Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat adalah  “Bagaimana pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan?”. 

C.  Tujuan Penelitian 

Sesuai  dengan  permasalahan  di  atas  maka  tujuan  dari  penelitian  adalah:  ”Untuk  mengetahui  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan”. 

D.  Manfaat Penelitian 

Suatu  penelitian  dalam  ilmu  pengetahuan,  pada  umumnya  untuk  menemukan,  mengembangkan  atau  menguji  suatu  teori.  Dalam  penelitian  ini  juga  memiliki  manfaat  atau  kegunaan,  adapun  manfaatnya  adalah  sebagai  berikut: 

D.1  Manfaat  Teoritis 

a.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  pengembangan  keilmuan khususnya  yang  berkaitan dengan Sosiologi Keluarga dan  Sosiologi Gender. 

b.  Manfaat  penelitian  ini  yang  berupa  data  atau  informasi  tentang  pengelolaan  remitan  akibat  perubahan  peran  gender  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  nantinya  bisa  digunakan  untuk  mengembangkan  teori  atau  kajian  pustaka  mengenai  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  khususnya  pada  Jurusan Sosiologi.


(9)

D.2 Manfaat Praktis 

a.  Sebagai  bahan  masukan  atau  informasi  untuk  Pemerintah  Desa  Ngajum bahwa perekonomian pada keluarga buruh migran perempuan  meningkat atau tidak tergantung dari hasil remitan pada keluarga serta  dapat  dilihat  dari  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  dan  juga  bisa  digunakan  sebagai  bahan  pertimbangan  dalam membuat kebijakan terhadap buruh migran perempuan. 

b.  Bagi  masyarakat  setempat  sebagai  informasi  bahwa  keluarga  adalah  merupakan  pondasi  masyarakat  sehingga  dapat  menilai    dengan  menjadi buruh migran perempuan bisa berdampak positif atau negatif  terhadap  kehidupan  keluarga  dilihat  dari    pengelolaan  remitan  pada  keluarga inti buruh migran perempuan . 

E.  Definisi Konsep 

1.  Menurut Harsoyo 8 pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata 

“kelola”  mengandung  arti  serangkaian  usaha  yang  bertujuan  untuk  menggali  dan  memanfaatkan  segala  potensi  yang  dimiliki  secara  efektif  dan  efisien  guna  mencapai  tujuan  tertentu  yang  telah  direncanakan  sebelumnya 9 . 

 Harsoyo (1977:121) Dalam http://www.scribd.com/ Pengertianp/pengelolaan.htm (akses tanggal 5 Mei 2011) 


(10)

Pengelolaan  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah  pengelolaan  remitan pada keluarga buruh migran perempuan dilihat dari 3 aspek yaitu: 

a)  Pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan pokok  b)  Pengelolaan untuk biaya pendidikan 

c)  Pengelolaan untuk investasi 

2.  Remitan (remittance) adalah uang atau barang  yang dikirim oleh  migran  ke daerah asal, sementara migran masih berada di tempat tujuan 10 

3.  Keluarga 

Duvall (1986) Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang  dengan  ikatan  perkawinan,  kelahiran  dan  adopsi  yang  bertujuan  untuk  menciptakan,  mempertahankan  budaya  dan  meningkatkan  perkembangan  fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga. 

Keluarga diartikan  sebagai  suatu satuan  sosial terkecil  yang dimiliki  manusia sebagai mahluk sosial, yang umumnya terdiri dari Ayah, Ibu, dan  anak. sebagaimana dalam keputusan Negara yaitu dalam UU No. 1992 yang  isinya  dalam  UU  No.  10  1992  disebutkan  bahwa  keluarga  adalah  unit  terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan  anak,  atau  ayah  ibu  dan  anak.  Sedangkan  menurut  Ernest  Burgess  dan  Harvey  Locke  didalam  bukunya  (The  Family  :  From  Institution  To  Companionship  1945)  mereka  menyebut  keluarga  sebagai  “sekelompok  manusia  yang di satukan oleh  jalinan perkawinan, darah atau adopsi  yang  membentuk  sebuah  rumah  tangga;  berinteraksi  dan  berkomunikasi  dalam  aturan sosial mereka (suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki­laki dan anak 

 


(11)

perempuan,  kakak  dan  adik);  dan  menciptakan  dan  mengembang  suatu  hukum. Keluarga merupakan gabungan antara dua orang yang membentuk  satu  kesatuan  pada  keluarga,  atau  berarti  kesatuan  dua  keluarga  menjadi  keluarga besar 11 

4.  Buruh  migran adalah tenaga kerja  yang bermigrasi dan  mengalami suatu  perubahan  tempat  tinggal,  baik  permanen  maupun  semi  permanen,  baik  legal maupun ilegal yang menyeberangi batas suatu negara 12 

5.  Peran gender 

Peran  adalah  aspek  dinamis  dari  status,  dimana  status  cenderung  menunjukkan  posisi  sedangkan  peran  lebih  memperlihatkan  penampilan,  tetapi  telah  menjadi  hal  yang  biasa  kata  ‘peran’  diartikan  sekaligus  baik  untuk  posisi  maupun  penampilan.  Telah  kita  ketahui  bahwa  ‘peran’  dapat  diberikan,  diwariskan  atau    diusahakan.  Dalam  perbincangan  mengenai  peran  gender  pun  demikian,  ada  yang  beranggapan  bahwa  peran  laki­laki  dan  peran  perempuan  itu  terwariskan  sesuai  statusnya  secara  biologis,  sehingga  karena  perempuan  secara  fisik  lebih  lemah  maka  “seharusnya”  berperan  disektor  domestik  didalam  rumah  yang  secara  fisik  akan  terlindungi.  Demikian  pula  sebaliknya  peran  laki­laki  otomatis  “terwariskan” oleh statusnya secara biologis yang kuat dan perkasa sehingga  lebih  tepat  bila  berperan  di  luar  rumah  disektor  publik.  Nampak  bahwa,  peran gender ini merupakan konstruksi sosial dan budaya dari masyarakat, 

 Suadah.Sosiologi Keluarga.Malang. UMM Press, Thn :2005. hlm 24, 26 


(12)

yaitu  peran  yang  dideterminasi  oleh    nilai,  norma  dan  aturan  yang  ada  di  dalam masyarakat 13 . 

F.  Metode Penelitian 

Penelitian  tidak  mungkin  lepas  dari  penggunaan  metode,  terutama  dalam  proses  pengumpulan data,  agar  mendapat  data  yang  valid  dan  relevan.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan  penelitan  kualitatif,  Bogdan  dan  Taylor 14 

mendefinisikan  metodologi  kualitatif  sebagai  prosedur  penelitian  yang  menghasilkan data deskriptif berupa kata­kata tertulis atau lisan dari orang­orang  dan perilaku yang dapat diamati 15 . 

F.1 Jenis Penelitian 

Dalam  penelitian  ini  peneliti  menggunakan  jenis  penelitian  kualitatif  dengan menggunakan pendekatan deskriptif 

Penelitian  deskriptif  bertujuan  menggambarkan  secara  sistematik  dan  akurat  fakta  dan  karakteristik  mengenai  populasi  atau  mengenai  bidang  tertentu. Penelitian  ini  berusaha  menggambarkan  situasi  atau kejadian. Data  yang dikumpulkan semata­mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud  mencari  penjelasan,  menguji  hipotesis,  membuat  prediksi,  maupun  mempelajari  implikasi 16 . Data yang dikumpulkan  berupa kata­kata,  gambar, 

dan  bukan angka­angka.  Hal  ini disebabkan oleh adanya penerapan  metode 

13 Vina Salviana D.Soedarwo, dan Tutik Sulistyowati,Sosiologi Gender.Jakarta: Universitas Terbuka,tahn 2010 hlm: 1.9  14 Bogdan dan Taylor dalam (Lexi J. Moleong 2007: 4) 

15 Ibid  Hal: 4 


(13)

kualitatif.  Selain  itu,  semua  yang  dikumpulkan  berkemungkinan  menjadi  kunci terhadap apa yang sudah diteliti 17 . 

F.2 Lokasi Penelitian 

Mengemukakan  lokasi penelitian pertama adalah  menyebutkan tempat  penelitian  kedua  mengemukakan  fenomena  sosial  terakhir  adanya  kekhasan  lokasi itu yang tidak dimiliki oleh lokasi lain sehubungan dengan atau yang  terkait  dengan  permasalahan  penelitian 18 .  Adapun  lokasi  penelitian  yang 

dimaksud  dalam    penelitian    ini  adalah  Desa  Ngajum  Kecamatan  Ngajum  Kabupaten  Malang.  Alasan  memilih  Desa  Ngajum  karena  desa  Ngajum  memiliki buruh migran perempuan yang sudah menikah yang bekerja di luar  negeri,  sehingga  menimbulkan  adanya  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh migran perempuan. 

F.3 Subjek Penelitian 

Untuk  memilih  informan  yang  memenuhi  kriteria  suatu  penelitian,  peneliti harus menentukan kriteria informan terlebih dahulu, artinya siapa saja  orang  yang  tepat,  yang  kompeten  yang  bisa  memberikan  informasi  dan  informasinya  bisa  dipercaya  kebenaran  dan  akurasinya.  Dengan  sendirinya  kriteria  tersebut  harus  sesuai  dengan  tujuan  atau  permasalahan  penelitian. 19 

Pemilihan  kriteria  informan  dengan  menggunakan  purposive  sampling  ditandai  secara  khas  oleh  pengguna  pertimbangan  dan  upaya  yang  hati­hati 

17 Loc cit. Hal. 11 

18 Hamidi, Metode Penelitian Social.Malang : UMM Press,thn 2008: hlm 55)  19 Ibid 74­77


(14)

untuk  memperoleh  sampel  yang  representatif  dengan  memasukkan  daerah  atau kelompok  yang dinilai  mempunyai kekhasan. Menurut Sutrisno Hadi 20 

Adapun ciri­ciri sampel yang akan diperoleh setelah 

1.  Ada pengetahuan awal peneliti tentang informan sehingga peneliti dapat  mengidentifikasi, mengenal benar keadaan populasinya. 

2.  Adanya  kelompok­kelompok/wilayah  dari  populasi  (group  area,  cluster), berdasarkan pengetahuan awal peneliti. 

3.  Adanya keputusan untuk memilih kelompok/ wilayah kunci (key group,  area  cluster)  tertentu  oleh  peneliti  (sesuai  dengan  tujuan  penelitian).  Kelompok  ini  yang  menjadi  sampel  yang  disebut  the  typical  or  best  people. 

4.  Dengan demikian ada kelompok yang tidak dipilih walaupun memenuhi  kriteria informan, karena dipertimbangkan bukan yang tipikal menurut  pengetahuan  peneliti.  Tidak  semua  daerah  atau  group  atau  cluster  dalam populasi akan diwakili dalam sampel. Dengan ungkapan lain jika  peneliti  menggunakan  purposive  sampling  harus  ada  kelompok  yang 

dikesampingkan  karena  menurut  pertimbangan  atau  judgement 

(penilaian),  intuisi  peneliti  tidak  termasuk  the  best  group,  the  best  people  atau  typical  (khas)  sesuai  tujuan  penelitian.  Perlu  adanya  pertimbangan  yang  cermat  dalam  memilih  kelompok  kunci  sebagai  sampel, karena seleksi sampelnya didasarkan pada kriteria tertentu yang  khas. 21 

 

Sutrisno Hadi  dalam Ibid hlm. 89) 


(15)

Adapun syarat atau kriteria pemilihan subjek penelitian  yang  berjudul  pengelolaan remitan pada keluarga buruh migran perempuan adalah: 

1.  Keluarga inti buruh migran perempuan. 

2.  Keluarga inti yang mempunyai anak usia di atas 3 tahun. 

Pemilihan kriteria informan didasarkan atas pertimbangan yang menjadi  pelaku/aktor  pengelola  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  adalah keluarga inti buruh migran perempuan yang berada di Desa Ngajum  Kecamatan Ngajum  Kabupaten Malang.  Kriteri  yang disebut sesuai dengan  fokus  penelitian  yaitu  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan. Subjek yang dipilih terdiri dari 10 subjek penelitian. 

F.4 Teknik Pengumpulan Data  1.  Observasi 

Observasi  adalah  pengumpulan  data  yang  dilakukan  oleh  peneliti  dengan  cara  mengamati  secara  langsung  terhadap  suatu  obyek,  tempat,  kondisi, situasi ataupun perilaku dari masyarakat yang menjadi obyeknya.  Alasan  menggunakan  teknik  ini  dilakukan  agar  penulis  dapat  melihat  secara  langsung  tentang  kenyataan  sosial  yang  ada  dilapangan  serta  mendapat  data  yang  akurat.  Untuk  mendapat  kelengkapan  data  maka  penulis  menggunakan  alat  bantu  dengan  mencatat  fenomena­fenomena  yang telah diamati dilapangan. Observasi lakukan dengan cara mendatangi  masyarakat  Desa  Ngajum  untuk  mencari  data  keluarga  mana  saja  yang  termasuk dalam keluarga buruh  migran perempuan, setelah  mendapatkan  data  keluarga  mana  yang  termasuk  dalam  keluarga  buruh  migran


(16)

perempuan kemudian melakukan pendekatan pada keluarga  buruh migran  perempuan  untuk  mencari  informasi  apakah  terjadi  pengelolaan  remitan  pada keluarga inti buruh migran perempuan. 

2.  Wawancara 

Wawancara  merupakan  salah  satu  metode  pengumpulan  data  dengan cara komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antar  pengumpulan  data  (pewawancara)  dengan  sumber  data  (informan).  Dengan  cara  ini  peneliti  ingin  mendapatkan  informasi  (data)  untuk  menjawab  masalah  penelitiannya.  Komunikasi  bisa  dilakukan  secara  langsung yaitu pewawancara berhadapan langsung dengan informan untuk  menanyakan  secara  lisan  hal­hal  yang  diinginkan,  dan  informan  memberikan  jawaban  (informasi)  secara  lisan  pula,  kemudian  jawaban  informan  itu  dicatat/ditulis  oleh  pewawancara,  sedangkan  wawancara  secara  tidak  langsung  yaitu  dengan  menggunakan  alat  bantu  untuk  menyampaikan daftar pertanyaan 22 

Proses  wawancara  yang  dilakukan  oleh  peneliti  yaitu  dengan  cara  mendatangi  rumah  keluarga  inti  buruh  migran  perempuan,  kemudian  melakukan  wawancara  secara  langsung  kepada  kelurga  buruh  migran  perempuan  untuk  menanyakan  siapa  yang  berperan  sebagai  pengelola  remitan,  setelah  diketahui  siapa  pengelola  sehingga  peneliti  dapat  membuat  pertanyaan  yang  dapat  mendukung  data  mengenai  bagaimana  pengelolaan remitan yang terjadi pada keluarga buruh migran perempuan 


(17)

tersebut,  wawancara  dilakukan  secara  langsung  oleh  peneliti  dengan  informan (pengelola remitan). 

3.  Dokumentasi 

Selain  metode  tersebut  di  atas,  peneliti  juga  melakukan  kegiatan  studi dokumentasi yang berupa informasi yang berasal dari catatan penting  baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan 23 . Dokumentasi  merupakan pencarian data mengenai hal­hal yang berupa catatan, transkrip  buku, surat kabar, agenda,  foto dan sebagainya. Dokumentasi yang dapat  mendukung  pengumpulan  data  dalam  penelitian  mengenai  pengelolaan  remitan  pada  keluarga  buruh  migran  perempuan  berupa,  data­data  mengenai  buruh migran perempuan, data monografi Desa Ngajum, foto­  foto  berupa  hasil  dari  pengelolaan  remitan  seperti  foto  keluarga  buruh  migran  perempuan,    foto  mengenai  pendidikan  anak,  maupun  foto  mengenai  bukti  investasi  hasil  remitan  dari  buruh  migran  perempuan,  seperti tanah (sawah/ladang), renovasi rumah, dan lain sebagainya. 

F.5 Teknik Analisis Data 

Penelitian  ini  menggunakan  analisa  kualitatif  model  analisis  interaktif  yang  dikemukakan  oleh  Miles  dan  Habermas  yang  terdiri  atas  empat tahap yaitu: 

1.  Pengumpulan data 

Data  pada  penelitian  kualitatif  bukan  hanya  sekedar  terkait  dengan  kata­kata,  tetapi  sesungguhnya  yang  dimaksud  dengan  data  dalam 

 


(18)

penelitian  kualiatif  adalah  segala  sesuatu  yang  diperoleh  dari  yang  dilihat, didengar, diamati. Dengan demikian data dapat berupa catatan  lapangan  sebagai  hasil  amatan,  deskripsi  wawancara,  catatan  harian/pribadi, foto, pengalaman pribadi, jurnal, cerita sejarah, riwayat  hidup,  surat­surat,  agenda,  atribut  seseorang,  simbol­simbol  yang  melekat  dan  dimiliki,  dan  banyak  hal  lain  sebagai  hasil  amatan  dan  pendengaran. 

2.  Reduksi data 

Diartikan  sebagai  proses  pemilihan,  pemusatan  perhatian  pada  penyederhanaan,  pengabstrakan,  dan  tranformasi  dan  awal  muncul  dari  catatan­catatan  di  lapangan.  Reduksi  data  dilakukan  terus  menerus  selama  penelitian  berlangsung.  Tahapan  reduksi  data  merupakan  bagian  kegiatan  anilisis  sehingga  pilihan­pilihan  peneliti  tentang bagian data mana yang di kode, dibuang, pola­pola mana yang  meringkas  sejumlah  bagian  tersebut,  cerita­cerita  apa  yang  berkembang, merupakan piliha­pilihan analitis. 

3.  Penyajian data 

Sebagai  sekumpulan  informasi  yang  tersusun  yang  memberi  kemungkinan  adanya  penarikan  kesimpulan  dan  pengambilan  tindakan. Dengan  mencermati penyajian data  ini, peneliti  akan  lebih  mudah  memahami  apa  yang  sedang  terjadi  dan  apa  yang  harus  dilakukan.  Artinya  apakah  peneliti  meneruskan  analisisnya  atau  mencoba  mengambil  sebuah  tindakan  dengan  memperdalam  temuan  tersebut.


(19)

4.  Penarikan kesimpulan 

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan  penelitian,  karena  merupakan  kesimpulan  dari  penelitian.  Proses  penarikan kesimpulan  ini  dimaksudkan  untuk  menganalisis,  mencari  makna  dari  data  yang  ada  sehingga  dapat  ditemukan  tema  dalam  penelitian yang telah dilakukan 24 . 


(20)

PENGELOLAAN REMITAN PADA KELUARGA 

BURUH MIGRAN PEREMPUAN  AKIBAT PERUBAHAN 

PERAN GENDER 

(Studi di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupatean Malang) 

SKRIPSI 

Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)  Pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 

Oleh :  Nuryu Wahidah 

07240016 

JURUSAN SOSIOLOGI 

KONSENTRASI SOSIOLOGI INDUSTRI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 

2011


(21)

KATA PENGANTAR 

Syukur  alhamdulillah  Penulis  panjatkan  Puja  dab  puji  syukur  kehadirat  Allah subhana wata ala yang mana telah memberikan kesempatan kepada penulis  untuk  menyelesaikan skripsi  yang  berjudul Pengelolaan  Remitan Pada  Keluarga  Buruh  Migran  Perempuan    Akibat  Perubahan  Peran  Gender  (Studi  di  Desa  Ngajum  Kec.  Ngajum  Kab.  Malang)  tepat  pada  waktunya  skripsi  ini  dibuat  sebagai  syarat  kelulusan  studi  pada  jurusan  Sosiologi  Fakultas  Ilm  Sosial  Dan  Ilmu Politik Universitas Muahmmadiyah Malang. 

Penulis  menyadari dalam  skripsi  ini tidak akan terwujud tampa adanya  bantuan  dari berbagai pihak. Rasa syukur dan terimakasih penulis haturkan kepada: 

1.  Bapak  Dr.  Muhadjir  Effendi,  M.AP,  selaku  Rektor  Universitas  Muhammadiyah Malang 

2.  Bapak  Dr.  Wahyudi  M.Si,  selaku  Dekan  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Ilmu  Politik Universitas Muhammadiyah Malang atas ijin yang telah diberikan  sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. 

3.  Ibu  Dra.  Tutik  Sulistyowati,  M.Si,  selaku  Ketua  Jurusan  Sosiologi  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang  dan  sebagai  Dosen  Pembimbing  I  yang  dengan  tulus  dan  ikhlas  dengan  penuh kesabaran dan perhatian dalam membimbing, memberi arahan serta  nasehat  yang  sangat  membantu  dan  bermanfaat  dalam  kelancaran  penulisan skripsi ini. 

4.  Bapak  Muhammad  Hayat,  S.Sos  selaku  Dosen  Pembimbing  II  dan  sekaligus Dosen Wali yang selalu bersedian meluangkan waktu di tengah  kesibukannya,  memberikan  bimbingan,  arahan  serta  nasehat  yang  sangat  mendukung dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.


(22)

5.  Segenap  Dosen  Jurusan  Sosiologi,  Dr.  Vina  Salviana  DS,  M.Si,  Drs.  Sulismadi, M.Si, Rachmad KDS, MA, Luluk Dwi Kumalasari, M.Si atas  dukungan,  bimbingan  serta  ilmu  pengetahuan  yang  sangat  bermanfaat  selama penulis menjadi mahasiswa. 

6.  Ma, Pua dan Kaka ku tercinta atas do’a restu yang selalu menyertai setiap  langkah penulis, serta kasih sayang yang tak pernah putus untuk ananda.  7.  Kak  Didin,  Adek  Ayu,  Dek  Fatu,  Fi,  Yati,  Uun,  Tua  Umi,  dan  Tua  Aji 

yang selalu setia menghibur dan menjadi sumber motivasi penulis. 

8.  Keluarga  Besar  Sembon (Rio, Mba Gipah, Nenek, Kake,  Mba Siti, Om,  dll)  yang  telah  bersedia  menjadi  keluarga  baru  penulis  selama  penulis  merantau menjadi mahasiswa di malang,  khusus Ririn terimakasih selama  ini sudah menjadi teman terbaikku. 

9.  Teman­teman  KKLM,  terutama,  Leni,  Jenk  Ning_C,  Jeng  Tatun,  Yati,  Cumank, K’at, K’li2, K’Ces  yang selalu mendukung dan setia menemani  penulis dalam setiap suka dan duka, serta teman­teman Jurusan sosiologi 

angkatan  2007  yang  selalu  memberi  support  dalam  penyelesaian  skripsi 

ini. (Semangat buat teman­teman yang belum lulus semoga cepat lulus)  Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dalam penyusunan skripsi ini apabila  apabila  terdapat  kesalahan  dalam  penulisan,  penyusunan  penulis  mohon  ma’af.  penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi. 

Malang 4 Agustus 2011 

Penulis 


(23)

LEMBAR PENGESAHAN 

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi  Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 

Universitas Muhammadiyah Malang 

Dan diterima sebagai persayaratan untuk memperoleh gelar sarjana S­1 

Pada Tanggal 6 Agustus 2011  Dihadapan Dewan Penguji 

1.  Dr. Vina Salviana, M.Si  (  ) 

2.  Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si  (  ) 

3.  Dra. Tutik Sulistyowati, M.si  (  ) 

4.  Muhammad Hayat, S.Sos  (  ) 

Mengetahui 

Dekan FISIP­UMM 


(24)

DAFTAR ISI  Halaman  LEMBAR PERNYATAAN...  LEMBAR PERSETUJUAN...  LEMBAR PENGESAHAN...  BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI...  MOTTO………...………...  KATA PENGANTAR………...……….  DAFTAR ISI………...………...  DAFTAR TABEL………...  DAFTAR BAGAN……….  DAFTAR GAMBAR………...  ABSTRAKSI………...………...  BAB I PENDAHULUAN………...  A.  Latar Belakang………...  B.  Rumusan Masalah………..  C.  Tujuan Penulisan………....  D.  Manfaat………...  D.1 Manfaat Teoritis.…...………  D.2  Manfaat Praktis……….………..  E.  Definisi Konsep………...  F.  Metode Penelitian………...  F.1 Jenis Penelitian………...  F.2 Lokasi Penelitian…….……….  F.3 Subjek Penelitian...………...  F.4 Teknik Pengumpulan Data………...  F.5 Teknik Analisis Data…..………..…………....  BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...  A.  Kajian Pustaka...  A.1 Pengertian Remitan...  A.2 Penelitian Terdahulu...  A.3Migrasi Dan Ekonomi Pedesaan...  A.4 Definisi Migrasi……….………...  A.5 Pengertian Gender………...………  A.6 Pengertian Keluarga………....  B.  Landasan Teori...  B.1 Teori Pilihan Rasional...  B.2 Teori Pilihan Rasional James S. Coleman...  B.3Keterkaitan Antara Teori Dengan Fokus Penelitian...  BAB III DESKRIPSI MASYARAKAT DESA NGAJUM...  A.  Deskripsi Geografis Desa Ngajum...  B.  Keadaan Demografi Desa Ngajum...  C.  Struktur Pemerintahan Desa ...  D.  Keadaan Sosial Ekonomi Desa Ngajum...  E.  Kebudayaan Desa Ngajum...  i  ii  iii  iv  v  vii viii  x  xi  xii xiii  1  1  8  8  8  8  9  9  12 12 13 13 15 17 20 20 21 27 48 51 58 63 71 71 74 77 82 82 85 88 93 97


(25)

F.  Sejarah Migrasi Desa Ngajum...  G.  Fenomena Migrasi Pada Masyarakat Desa Ngajum...  BAB IV ANALISIS DATA………...  A.  Penyajian Data……...……….  A.1 Identitas Subjek Penelitian…..………  A.2 Tingkat Pendidik..………...  A.3 Jenis Pekerjaa....………..  A.4 Jumlah Remitan Yang Diperoleh Perbulan...………..  A.5 Lama Menerima Remitan...……….  B.  Penyajian Dan Analisis Data………...……...  BAB V PENUTUP……….  A.  Kesimpulan………...  B.  Saran………...  DAFTAR PUSTAKA………...………...  LAMPIRAN­LAMPIRAN 

102  108  111  111  111  114  116  117  118  119  153  153  157  159


(26)

DAFTAR TABEL 

Tabel  Halaman 

2.1  3.1  3.2  3.3  3.4  3.5  3.6  3.7  3.8  4.1  4.2  4.3  4.4  4.5  Data Remitansi...  Jumlah Pemeluk Agama Desa Ngajum...  Sarana Peribadatan...  Susunan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)...  Sususnan Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa  (LPMD)...  Susunan Kepengurusan PKK...  Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerja...  Jumlah Migran Desa Ngajum...  Migran Berdasarkan Jenis Kelamin...  Identitas Subjek Penelitian...  Tingkat Pendidikan...  Jenis Pekerjaan...  Jumlah Remitan Yang Diperoleh Perbulan...  Lama Menerima Remitan...  22 85 86 90 91 92 96 106  109  112  114  116  117  118


(27)

DAFTAR BAGAN 

Bagan  Halaman 

1  2  3 

Hubungan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian ini…….…….  Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngajum….…...………...  Pengelolaan Remitan....……….. 

43 89 146


(28)

DAFTAR PUSTAKA 

Adi,  Rianto  dan  Prasadja,  Heru    (1993)  Langkah­langkah  Penelitian  Sosial

Jakarta : Arcan 

Azwar, Saifudin. 2001.  Metode Penelitian,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar 

Darma, Surya (2008) Penelitian gender, jakarta: Rajawali Perss 

Demortoto,  Argyo  (2009)  Kebutuhan  Praktis  dan  Strategis  Gender  (menyoal 

TKW  yang  akan  dikirim  ke  luar  Negeri).  Surakarta:  Sebalas  Maret 

University Press 

Hamidi (2008).  Metode Penelitian Sosial. Malang : UMM Press 

Idrus, Muhamad (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga 

Koe tjara i grat  dala   Soerjo o  Soeka to,  PengantarSosiologi.  Jakarta:  PT.  Raja  Gra fi do 

Persada, Th .  5. hl .  75 

Moleong,  Lexi  J.  (2007).  Metode  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  PT  Remaja 

Rosdakarya Offset 

Ritzer, George­ Goodman Douglas J. (2009).  Teori Sosiologi. Jakarta : Kencana 

Robert  M.Z.  Lawang  2004  Kapita  Selekta  Sosial  Dalam  Perspektif  Sosiologi. 

Jakarta.FISIP UI PRESS 

Salviana  DS,  Vina,  dan  Sulistyowati,Tutik  (2010).  Sosiologi  Gender.  Jakarta: 

Universitas Terbuka 

Su’adah (2005). Sosiologi Keluarga. Malang : UMM Press 

Tadjuddin Noer Effendi, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ;Mobilitas Pekerja, 

Remitan dan Peluang Berusaha di Pedesaan,tahn : 2004) 

Prasetyo,  Ari  Widodo.  2010.  Remitensi,  Pemanfaatan  Remitensi  dan  Kondisi 

Ekonomi Keluarga TKW di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.(Skripsi). 

Malang : Tidak di terbitkam 

Wulandari, Sri. 2009 Pemanfaatan Remitansi  Keluarga TKW di Daerah  Asal di  Kecamatan  Donomulyo  Kabupaten  Malang.  (Skripsi).  Malang  :  tidak  di  terbitkan 

Bank  Dunia,  Koridor  Remitansi  Malaysia  –  Indonesia  (Menjadikan  Pengiriman 

Formal Pilihan Terbaik bagi Buruh Migran Perempuan dan Buruh Migran Tidak 


(29)

Dunia  Jakarta  Gedung  Bursa  Efek  Jakarta  Tower  II  Lantai  12­13  Jl.  Jend.  Sudirman Kav. 52­53 Jakarta) 

Jawa  Pos,  Moratorium  TKI  ke  Arab  Saudi,  Muhammad  Iqbal  (presiden  union  migrant (Unimig) Indonesia),  Jumat 24 Juni 2011 

Seputar Indonesia, Kegagalan Diplomasi TKI, Putri Kharyani, selasa 23 Juni 2011  http.eprints.undip.ac.id153691Anwar_Subianto.pdf (akses pada 27 April 2011)  http:///junaidichaniago.wordpress.com/2008/09/23/analisis­transfer­pendapatan­ 

remitan­migran­dari­pulau­jawa­di­propinsi­jambi ( akses 25 Februari 2011)  http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_35.htm (akses  tanggal  28  Maret  2011) 

http://www.scribd.com/ Pengertian/pengelolaan.htm (akses tanggal 5 Mei 2011)  http://www.scribd.com/doc/21577611/Migrasi­Di­Indonesia  (akses  tanggal  11  rebruari 2011) 

Httpwww.doc.google.com­Remitan. pdf  (akses  22 Februari 2011 

httpwww.subianto.or.idwp­contentuploads200610pengaruh­remitansi.pdf  akses  pada tanggal 28 Februari 2011 

http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/05/26/mobilitas­penduduk­dan­  remitan/ akses tanggal 16 April 2011 

Httpwww.doc.google.com­  perdesaan­  migrai­  dan­perubaha­  penghidupan.pdf  (akses 22 februari 2011) 


(30)

DAFTAR GAMBAR 

Gambar  Halaman 

1  2  3  4  5  6 

Negara Penerima Remitan Terbesar Tahun 2007………...……...…. 

Inflows Remitansi se Asia Untuk Indonesia...  Faktor­Faktor Determinasi Mobilitas Penduduk Menurut Lee……...  Desa Ngajum...  Peta Desa Ngajum...  Sawah Keluarga Buruh Migran... 

23 25 56 82 84 136


(1)

F.  Sejarah Migrasi Desa Ngajum...  G.  Fenomena Migrasi Pada Masyarakat Desa Ngajum...  BAB IV ANALISIS DATA………...  A.  Penyajian Data……...……….  A.1 Identitas Subjek Penelitian…..………  A.2 Tingkat Pendidik..………...  A.3 Jenis Pekerjaa....………..  A.4 Jumlah Remitan Yang Diperoleh Perbulan...………..  A.5 Lama Menerima Remitan...……….  B.  Penyajian Dan Analisis Data………...……...  BAB V PENUTUP……….  A.  Kesimpulan………...  B.  Saran………...  DAFTAR PUSTAKA………...………...  LAMPIRAN­LAMPIRAN 

102  108  111  111  111  114  116  117  118  119  153  153  157  159


(2)

DAFTAR TABEL  Tabel  Halaman  2.1  3.1  3.2  3.3  3.4  3.5  3.6  3.7  3.8  4.1  4.2  4.3  4.4  4.5  Data Remitansi...  Jumlah Pemeluk Agama Desa Ngajum...  Sarana Peribadatan...  Susunan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)...  Sususnan Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa  (LPMD)...  Susunan Kepengurusan PKK...  Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerja...  Jumlah Migran Desa Ngajum...  Migran Berdasarkan Jenis Kelamin...  Identitas Subjek Penelitian...  Tingkat Pendidikan...  Jenis Pekerjaan...  Jumlah Remitan Yang Diperoleh Perbulan...  Lama Menerima Remitan...  22 85 86 90 91 92 96 106  109  112  114  116  117  118


(3)

DAFTAR BAGAN 

Bagan  Halaman 

1  2  3 

Hubungan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian ini…….…….  Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngajum….…...………...  Pengelolaan Remitan....……….. 

43 89 146


(4)

DAFTAR PUSTAKA 

Adi,  Rianto  dan  Prasadja,  Heru    (1993)  Langkah­langkah  Penelitian  Sosial.  Jakarta : Arcan 

Azwar, Saifudin. 2001.  Metode Penelitian,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar  Darma, Surya (2008) Penelitian gender, jakarta: Rajawali Perss 

Demortoto,  Argyo  (2009)  Kebutuhan  Praktis  dan  Strategis  Gender  (menyoal  TKW  yang  akan  dikirim  ke  luar  Negeri).  Surakarta:  Sebalas  Maret  University Press 

Hamidi (2008).  Metode Penelitian Sosial. Malang : UMM Press 

Idrus, Muhamad (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga 

Koe tjara i grat  dala   Soerjo o  Soeka to,  PengantarSosiologi.  Jakarta:  PT.  Raja  Gra fi do  Persada, Th .  5. hl .  75 

Moleong,  Lexi  J.  (2007).  Metode  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  PT  Remaja  Rosdakarya Offset 

Ritzer, George­ Goodman Douglas J. (2009).  Teori Sosiologi. Jakarta : Kencana  Robert  M.Z.  Lawang  2004  Kapita  Selekta  Sosial  Dalam  Perspektif  Sosiologi. 

Jakarta.FISIP UI PRESS 

Salviana  DS,  Vina,  dan  Sulistyowati,Tutik  (2010).  Sosiologi  Gender.  Jakarta:  Universitas Terbuka 

Su’adah (2005). Sosiologi Keluarga. Malang : UMM Press 

Tadjuddin Noer Effendi, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ;Mobilitas Pekerja,  Remitan dan Peluang Berusaha di Pedesaan,tahn : 2004) 

Prasetyo,  Ari  Widodo.  2010.  Remitensi,  Pemanfaatan  Remitensi  dan  Kondisi  Ekonomi Keluarga TKW di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.(Skripsi).  Malang : Tidak di terbitkam 

Wulandari, Sri. 2009 Pemanfaatan Remitansi  Keluarga TKW di Daerah  Asal di  Kecamatan  Donomulyo  Kabupaten  Malang.  (Skripsi).  Malang  :  tidak  di  terbitkan 

Bank  Dunia,  Koridor  Remitansi  Malaysia  –  Indonesia  (Menjadikan  Pengiriman  Formal Pilihan Terbaik bagi Buruh Migran Perempuan dan Buruh Migran Tidak  Berdokumen)”  RINGKASAN  LAPORAN  Mei  2008  (  Kantor  Perwakilan  Bank


(5)

Dunia  Jakarta  Gedung  Bursa  Efek  Jakarta  Tower  II  Lantai  12­13  Jl.  Jend.  Sudirman Kav. 52­53 Jakarta) 

Jawa  Pos,  Moratorium  TKI  ke  Arab  Saudi,  Muhammad  Iqbal  (presiden  union  migrant (Unimig) Indonesia),  Jumat 24 Juni 2011 

Seputar Indonesia, Kegagalan Diplomasi TKI, Putri Kharyani, selasa 23 Juni 2011  http.eprints.undip.ac.id153691Anwar_Subianto.pdf (akses pada 27 April 2011)  http:///junaidichaniago.wordpress.com/2008/09/23/analisis­transfer­pendapatan­ 

remitan­migran­dari­pulau­jawa­di­propinsi­jambi ( akses 25 Februari 2011)  http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_35.htm (akses  tanggal  28  Maret  2011) 

http://www.scribd.com/ Pengertian/pengelolaan.htm (akses tanggal 5 Mei 2011)  http://www.scribd.com/doc/21577611/Migrasi­Di­Indonesia  (akses  tanggal  11  rebruari 2011) 

Httpwww.doc.google.com­Remitan. pdf  (akses  22 Februari 2011 

httpwww.subianto.or.idwp­contentuploads200610pengaruh­remitansi.pdf  akses  pada tanggal 28 Februari 2011 

http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/05/26/mobilitas­penduduk­dan­  remitan/ akses tanggal 16 April 2011 

Httpwww.doc.google.com­  perdesaan­  migrai­  dan­perubaha­  penghidupan.pdf  (akses 22 februari 2011) 


(6)

DAFTAR GAMBAR 

Gambar  Halaman 

1  2  3  4  5  6 

Negara Penerima Remitan Terbesar Tahun 2007………...……...….  Inflows Remitansi se Asia Untuk Indonesia...  Faktor­Faktor Determinasi Mobilitas Penduduk Menurut Lee……...  Desa Ngajum...  Peta Desa Ngajum...  Sawah Keluarga Buruh Migran... 

23 25 56 82 84 136