52
5.2.3. Pekerjaan
Pada responden Jus Jambu Merah kelompok responden aktual di dominasi oleh pekerjaan sebagai pegawai negeri. Pemilihan responden untuk konsumen
aktual memang rata-rata di dominasi oleh pegawai negeri sipil, karena mayoritas bekerja di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor, sebagian lagi bekerja
di AHASS ASTRA. Sedangkan responden potensial memiliki variasi pekerjaan, walaupun tetap di dominasi kalangan pegawai. Hal ini berarti JJM lebih di gemari
oleh pegawai negeri, karena survey dilakukan pada kelas pendapatan yang berbeda-beda, ternyata mayoritas bekerja sebagai pegawai negeri. Sebaran jenis
pekerjaan responden dapat di lihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Pekerjaan Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Pekerjaan
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Pelajar
2 Mahasiswa
3 Pegawai Negeri
17 85
14 70
4 Pegawai Swasta
3 15
3 15
5 Wiraswasta
6 Pedagang
1 5
7 Ibu Rumah Tangga
2 10
Jumlah 20
100 20
100 5.2.4. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan para responden JJM pada umumnya cukup baik. Seperti yang terlihat pada Tabel 12 yang menunjukan bahwa responden JJM
konsumen potensial dengan latar belakang pendidikan Sarjana memiliki persentase paling besar. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan
mempengaruhi nilai- nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang bahkan cara persepsinya terhadap suatu produk.
Responden yang tergolong berpendidikan tinggi akan lebih bersikap kritis terhadap produk yang akan dibeli. Sedangkan untuk konsumen aktual didominasi
dengan latar belakang pendidikan SMA. Hal ini masih berkaitan dengan latar belakang responden actual yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri.
Sebaran tingkat pendidikan responden dapat di lihat pada Tabel 12.
53
Tabel 12 . Sebaran Tingkat Pendidikan Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Tingkat Pendidikan
Jumlah orang
Jumlah orang
1 SD
2 SMP
3 SMASTM
13 65
6 30
4 Diploma
3 15
5 Sarjana
6 30
8 40
6 Pasca Sarjana
1 5
3 15
Jumlah 20
100 20
100 5.2.5. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan dari responden JJM terbagi beberapa skala pendapatan, yaitu Rp 340.000,00 per bulan, Rp 340.000,00
– Rp 670.000,00 per bulan, Rp 680.000,00
– Rp 1.010.000,00 per bulan, Rp 1.020.000,00 – Rp 1.350.000,00 per bulan, dan Rp 1.360.000,00 per bulan. Tingkat pendapatan
responden JJM konsumen aktual sebagian besar berada pada kategori pendapatan Rp 1.360.000,00 per bulan. Hal tersebut berarti bahwa jenis pekerjaan yang
didominasi oleh pegawai negeri di atas Rp 1.360.000,00 per bulan. Sebaran tingkat pendapatan responden JJM aktual dapat di lihat pada Tabel 13.
Tabel 13 . Sebaran Tingkat Pendapatan Responden Jus Jambu Merah Aktual
No Karakteristik Responden
Konsume n Aktual
Tingkat Pendapatan Rp
Jumlah orang
1 340.000,00
2 340.000,00
– 670.000,00 3
680.000,00 – 1.010.000,00
4 1.020.000,00
– 1.350.000,00 1
5 5
1.360.000,00 19
95
Jumlah 20
100
Tingkat pendapatan dari responden JJM potensial terbagi beberapa skala pendapatan, yaitu Rp 1.740.000,00 per bulan, Rp 1.740.000,00
– Rp 3.470.000,00 per bulan, Rp 3.480.000,00
– 5.210.000,00 per bulan, Rp 5.220.000,00
– 6.950.000,00 per bulan, dan Rp 6.950.000,00 per bulan. Tingkat pendapatan responden JJM konsumen potensial sebagian besar berada pada
kategori pendapatan antara Rp 1.740.000,00 – Rp 3.470.000,00 per bulan sebesar
54 50 persen. Harga bukan suatu halangan untuk mengkonsumsi JJM, hal ini terbukti
dengan pendapatan responden yang relatif tinggi. Sebaran tingkat pendapatan responden JJM potensial dapat di lihat pada Tabel 14.
Tabel 14 . Sebaran Tingkat Pendapatan Responden Jus Jambu Merah Potensial
No Karakteristik Responden
Konsume n Aktual
Tingkat Pendapatan Rp
Jumlah orang
1 1.740.000,00
3 15
2 1.740.000,00
– 3.470.000,00 10
50 3
3.480.000,00 – 5.210.000,00
6 30
4 5.220.000,00
– 6.950.000,00 5
6.960.000,00 1
5
Jumlah 20
100 5.2.6. Tingkat Pengeluaran Konsumsi Makanan
Tingkat pengeluaran konsumsi makanan merupakan alokasi biaya yang dikeluarkan responden untuk biaya konsumsi makanan dis etiap bulannya.
Konsumen aktual dengan tingkat pengeluaran konsumsi makanan Rp 1.888.000,00 per bulan memiliki persentase terbesar yaitu 45 persen. Namun
demikian sebarannya cukup beragam, sehingga bisa diartikan bahwa konsumen JJM berasal dari golongan dengan tingkat pengeluaran yang beragam. Sebaran
tingkat pengeluaran konsumsi makanan responden aktual dapat di lihat pada Tabel 15.
Tabel 15 . Sebaran Tingkat Pengeluaran Konsumsi Makanan Responden Jus
Jambu Merah Aktual
No Karakteristik Responden
Konsume n Aktual
Pengeluaran RpBulan
Jumlah orang
1 472.000,00
2 472.000,00
– 934.000,00 3
15 3
944.000,00 – 1.406.000,00
3 15
4 1.416.000,00
– 1.878.000,00 5
25 5
1.888.000,00 9
45
Jumlah 20
100
Sebaran tingkat pengeluaran konsumsi makanan pada konsumen potensial cukup beragam. Responden yang memiliki tingkat pengeluaran konsumsi yang
55 tinggi, cenderung untuk lebih mengutamakan membeli produk pangan yang
berkualitas. Sebaran tingkat pengeluaran konsumsi makanan responden aktual dapat di lihat pada Tabel 16.
Tabel 16 . Sebaran Tingkat Pengeluaran Konsumsi Makanan Responden Jus
Jambu Merah Potensial
No Karakteristik Responden
Konsume n Aktual
Pengeluaran RpBulan
Jumlah orang
1 860.000,00
4 20
2 860.000,00
– 1.710.000,00 5
25 3
1.720.000,00 – 2.570.000,00
7 35
4 2.580.000,00
– 3.430.000,00 3
15 5
3.440.000,00 1
5
Jumlah 20
100 5.2.7. Sumber Informasi Produk Jus Jambu Merah
Pada umumnya responden JJM mengetahui informasi mengenai produk JJM berasal dari media promosi, pada konsumen aktual sumber informasi berasal
dari keluarga, media promosi, dan teman. Sedangkan untuk konsumen potensial media promosi mendominasi yaitu sebesar 55 persen, karena produk secara
sengaja dipromosikan kepada konsumen potensial. Keberadaan JJM pada umumnya masih belum diketahui oleh konsumen, sehingga produk JJM masih
harus dipromosikan lagi, agar konsumen mengetahui keberadaan JJM. Sebaran
sumber informasi responden dapat di lihat pada Tabel 17. Tabel 17.
Sebaran Sumber Informasi Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Sumber Informasi
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Keluarga
6 30
2 10
2 Media Promosi
6 30
11 55
3 Teman
6 30
5 25
4 Penjual
2 10
2 10
Jumlah 20
100 20
100 5.2.8. Frekuensi Pe mbelian Jus Jambu Merah
Frekuensi pembelian terbagi menjadi dua skala pembelian, yaitu skala pembelian ≤ 3 kali per minggu dan 3 kali per minggu. Melalui kegiatan rutin
56 yang dilaksanakan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang setiap minggunya, maka
frekuensi pembelian JJM biasanya dilakukan sekali per minggu. Pada konsumen potensial nilai sebarannya nol, artinya konsumen potensial belum sama sekali
melakukan pembelian JJM. Sebaran frekuensi pembelian responden dapat di lihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Sebaran Frekuensi Pembelian Respond en Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Frekuensi Pe mbelian
KaliMinggu Jumlah
orang Jumlah
orang 1
≤ 3 19
95 2
3 1
5
Jumlah 20
100 5.2.9. Lama Mengkonsumsi
Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa responden JJM pada konsumen aktual belum banyak yang mengenal atau mengkonsumsi JJM. Tingkatan lama
mengenal atau mengkonsumsi dapat menumb uhkan sikap, motivasi dan rasa kepuasan akan produk yang dikonsumsinya. Responden aktual JJM tergolong
dalam konsumen yang cukup mengenal produk JJM dan cukup memiliki loyalitas terhadap merek produk. Pada konsumen potensial nilai sebarannya nol, artinya
konsumen potensial belum sama sekali melakukan pembelian JJM.
Tabel 19. Sebaran Lama Mengkonsumsi Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Lama Mengkonsumsi
Bulan Jumlah
orang Jumlah
orang 1
6 6
30 2
6 – 12
5 25
3 13
– 24 3
15 4
24 6
30
Jumlah 20
100 5.2. 10. Minat Membeli Jika Te rjadi Kenaikan Harga Sepuluh Pe rsen
Kenaikan harga sebesar 10 persen bisa disebabkan oleh fluktuasi bahan baku, seperti kenaikan harga jambu biji dan harga gula, sehingga berdampak pada
harga jual produk tersebut. Responden yang masih tetap bertahan untuk membeli produk JJM jika terjadi kenaikan harga sebesar 10 persen sebanyak 12 orang
57 responden 60 persen untuk konsumen aktual dan 10 orang 50 persen untuk
konsumen potensial. Hal ini menunjukan adanya keterkaitan dengan loyalitas konsumen dan responden sebagian besar masih tetap membeli produk JJM jika
terjadi kenaikan 10 persen. Sebaran minat membeli jika terjadi kenaikan harga sepuluh persen responden dapat di lihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Sebaran Minat Membeli Jika Terjadi Kenaikan Harga Sepuluh Persen
Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Kenaikan Harga 10
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Tetap Membeli
12 60
10 50
2 Tidak Membeli
8 40
10 50
Jumlah 20
100 20
100 5.2.11. Penilaian Terhadap Kualitas Jus Jambu Merah
1. Rasa
Sebanyak 14 orang 70 persen konsumen aktual dan sebanyak 16 orang 80 persen konsumen potensial menilai rasa dari JJM enak, karena memang
pembuatan JJM ini tidak menggunakan bahan pengawet, dan menggunakan buah jambu yang masih segar. Sebaran responden dalam menilai rasa jus jambu merah
dapat di lihat pada Tabel 21. Tabel 21.
Sebaran Responden dalam Menilai Rasa Jus Jambu Merah No
Karakteristik Responden Konsume n Aktual Konsume n Potensial
Rasa Jumlah
orang Jumlah
orang 1
Enak Sekali 4
20 2
10 2
Enak 14
70 16
80 3
Kurang Enak 1
5 2
10 4
Tidak Enak 1
5
Jumlah 20
100 20
100
2. Warna Mayoritas responden menilai warna dari produk JJM baik, karena JJM
sama sekali tidak menggunakan pewarna tambahan dalam pembuatannya. Penilaian terhadap kurang baiknya warna JJM mungkin dikarenakan informasi
mengenai pembuatan JJM belum diketahui oleh masing- masing konsumen.
58 Sebaran responden dalam menilai warna jus jambu merah dapat di lihat pada
Tabel 22. Tabel 22.
Sebaran Responden dalam Menilai Warna Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Warna
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Baik Sekali
2 10
2 10
2 Baik
14 70
14 70
3 Kurang Baik
4 20
4 20
Jumlah 20
100 20
100 3. Struktur Jus Jambu Merah
Struktur JJM memiliki butiran serat dari buah jambunya, memang pembuatan JJM ini menggunakan biji jambu merahnya, namun dalam
produksinya untuk memperoleh jus dari buah jambu digunakan saringan guna memisahkan pecahan biji yang tidak ikut hancur. Struktur JJM dinilai baik oleh
empat orang 20 persen konsumen aktual dan konsumen potensial dan sebanyak 16 orang 80 persen konsumen aktual dan konsumen potensial menilai baik
sekali. Sebaran responden dalam menilai struktur jus jambu merah dapat di lihat
pada Tabel 23. Tabel 23.
Sebaran Responden dalam Menilai Struktur Jus Jambu Merah No
Karakteristik Responden Konsume n Aktual Konsume n Potensial
Struktur Jumlah
orang Jumlah
orang 1
Baik Sekali 16
80 16
80 2
Baik 4
20 4
20
Jumlah 20
100 20
100 4. Ketahanan Produk
Saat ini JJM belum menggunakan bahan pengawet agar produk menjadi tahan lama masa penyimpanannya. Hal tersebut dilakukan JJM diproduksi
berdasarkan pesanan, sehingga apabila konsumen memesan JJM, maka KWT TURI akan segera memproduksi JJM berdsarkan pesanan, sehingga produk masih
dalam keadaan segar. Responden yang menilai ketahanan produk JJM tahan lama pada konsumen aktual sebanyak sembilan orang 45 persen. Sedangkan pada
konsumen potensial yang menilai produk JJM tahan lama sekali sebanyak dua
59 orang 5 persen. Sebaran responden dalam menilai ketahanan jus jambu merah
dapat di lihat pada Tabel 24. Tabel 24.
Sebaran Responden dalam Menilai Ketahanan Produk
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Ketahanan
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Tahan Lama Sekali
1 5
2 Tahan Lama
9 45
8 40
3 Kurang Tahan Lama
9 45
9 45
4 Tidak Tahan Lama
2 10
2 10
Jumlah 20
100 20
100 5.2.12. Penilaian Terhadap Harga Jus Jambu Merah
Harga jual produk JJM di pasar kemasan cup 200 mililiter adalah Rp 2.000 per cup dan untuk kemasan botol 300 mililiter adalah Rp 4.500 per botol.
Konsumen aktual menilai harga tersebut murah sebanyak 16 orang 80 persen. Sedangkan pada konsumen potensial sebanyak 15 orang 75 persen yang menilai
harga JJM murah dan sebanyak lima orang 25 persen menilai harga JJM mahal. Penilaian harga mahal terhadap JJM sebe narnya tidaklah tepat jika konsmen
mengetahui bahan yang digunakan untuk pembuatan jus tersebut. Penilaian harga mahal oleh konsumen dikarenakan pembandingnya adalah jus kemasan yang
menggunakan bahan pengawet dan pewarna yang dijual di pasaran. Sebaran
responden dalam menilai harga jus jambu merah dapat di lihat pada Tabel 25. Tabel 25.
Sebaran Responden Terhadap Harga Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Harga
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Murah
16 80
15 75
2 Mahal
4 20
5 25
Jumlah 20
100 20
100 5.2.13. Penilaian Terhadap Ke masan Jus Jambu Merah
Kemasan yang digunakan produk JJM adalah kemasan cup plastik ukuran 200 mililiter, dan ukuran botol plastik 300 mililiter. Kemasan JJM masih
mengalami kendala, yaitu dalam penggunaan expired date yang masih dilakukan secara manual, dan label pada kemasan cup memiliki warna yang tidak menarik,
60 sehingga sekitar 40 persen masing- masing konsumen mengeluhkan kemasan JJM
kurang baik. Sebaran responden dalam menilai kemasan jus jambu merah dapat di lihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Sebaran Responden Terhadap Kemasan Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Kemasan
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Baik
12 60
11 55
2 Kurang Baik
8 40
9 45
Jumlah 20
100 20
100 5.2.14. Penilaian Setelah Mengkonsumsi Jus Jambu Merah
1. Manfaat
Sebagian besar responden JJM pada konsumen aktual sebanyak sembilan orang 45 persen mengkonsumsi JJM mencari manfaat sebagai minuman
kesehatan. Sedangkan pada konsumen potensial mengkonsumsi JJM untuk mencari manfaat sebagai minuman kesehatan sebanyak 10 orang 50 persen.
Responden mengkonsumsi JJM karena mengetahui banyaknya kandungan vitamin yang terdapat didalam JJM sehingga mampu menilai manfaat minuman untuk
kesehatan. Sebaran responden dalam menilai manfaat jus jambu merah dapat di
lihat pada Tabel 27. Tabel 27.
Sebaran Responden dalam Menilai Manfaat Produk
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Manfaat
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Minuman Kesehatan
9 45
10 50
2 Mencegah DBD
2 10
4 20
3 Kaya Vitamin A dan C
9 45
6 30
Jumlah 20
100 20
100 2. Tingkat Kepuasan
Tingkatan kepuasaan menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan responden dengan kenyataan produk JJM yang dikonsumsi terhadap atribut JJM
yang disukainya seperti rasa, warna, struktur JJM. Berdasarkan Tabel 28 responden pada konsumen aktual sebanyak 11 orang 55 persen menyatakan puas
61 setelah mengkonsumsi JJM. Sedangkan pada konsumen potensial yang
menyatakan sangat puas setelah mengkonsumsi JJM sebanyak satu orang 5 persen, sebanyak 10 orang 50 persen menyatakan puas setelah mengkonsumsi
JJM. Sebaran tingkat kepuasan responden jus jambu merah dapat di lihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Sebaran Tingkat Kepuasan Responden Jus Jambu Merah
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Tingkat Kepuasan
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Sangat Puas
1 5
2 Puas
11 55
10 50
3 Biasa Saja
5 25
5 25
4 Kurang Puas
4 20
4 20
Jumlah 20
100 20
100 3. Rekomendasi Produk
Responden pada konsumen aktual yang pernah merekomendasikan produk JJM kepada orang lain adalah sebanyak sembilan orang 45 persen. Sedangkan
pada konsumen potensial masing- masing sebanyak 10 orang 50 persen yang akan merekomendasikan dan tidak akan merekomendasikan produk JJM.. Sebaran
responden dalam merekomendasikan jus jambu merah dapat di lihat pada Tabel
29. Tabel 29.
Sebaran Responden dalam Merekomendasikan Produk
No Karakteristik Responden Konsume n Aktual
Konsume n Potensial Rekomendasi
Jumlah orang
Jumlah orang
1 Pernah akan
9 45
10 50
2 Tidak
11 55
10 50
Jumlah 20
100 20
100
Dari keseluruhan karakteristik responden JJM yang dianalisis maka dapat dikatakan bahwa usia, status perkawinan, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, dan tingkat pengeluaran konsumsi makanan berpengaruh terhadap minat atau tidaknya responden untuk mengkonsumsi atau membeli JJM. Terkait
dengan zona fleksibilitas harga produk, konsumen yang menjadi parameter nilai CP max dilihat dari karakteristik tingkat pengeluaran konsumsi makanan, pada
62 konsumen aktual dengan pengeluaran Rp 1.888.000,00 per bulan mendominasi
dengan persentase sebesar 55 persen, artinya respoden masih mendahulukan kebutuhan lain dalam memenuhi konsumsi makanannya. Pada konsumen
potensial dengan sebaran tingkat pengeluaran konsumsi makanan diselang harga Rp 1.720.000,00 per bulan
– Rp 2.570.000,00 per bulan mendominasi dengan persentase sebesar 35 persen, artinya responden menganggap pengeluaran
konsumsi makanan seperti mengkonsumsi produk JJM tidak ada permasalahan. Selain itu, dilihat dari penilaian responden terhadap harga JJM masing- masing
konsumen aktual dan potensial menganggap bahwa harga JJM masih dalam kategori murah. Namun demikian untuk mencari nilai CP max diperlukan
analisis sensitivitas harga.
5.3. Gambaran Umum LPPM PKBT