Optimization of Peat Land Management Using Ameliorant of Mineral Soil and Cover Crop on Oil Palm Plantation in Central Kalimantan

i

OPTIMALISASI PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT
MENGGUNAKAN AMELIORAN TANAH MINERAL DAN
TANAMAN PENUTUP LAHAN PADA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT DI KALIMANTAN TENGAH

SURATMAN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

i

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Optimalisasi Pengelolaan Lahan
Gambut Menggunakan Amelioran Tanah Mineral dan Tanaman Penutup Lahan
pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah adalah karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, April 2013

Suratman
NRP. P052094044

ii

ABSTRACT
SURATMAN. Optimization of Peat Land Management Using Ameliorant of
Mineral Soil and Cover Crop on Oil Palm Plantation in Central Kalimantan.
Supervised by HARIYADI and SUKARMAN.
Peat land management research has been done in the area of the PT. Sinar
Mas Agro Research and Technology (PT.SMART Tbk) which is located in
Seruyan district, Central Kalimantan. The research was meant to know the role of
land management to improve the quality of peat lands for oil palm plantations.

This study was conducted by administering ameliorant materials derived from
mineral soil that is located around the plantation area. It is also to know the role of
this cover crop type of Nephrolepis sp. that have adapted well in the plantation
area. The ameliorant was given to the ring of palm trees with variations of 0 kg,
40 kg, 60 kg and 100 kg, which is observed for 6 months. The position of the
treatment was determined at 25 meters and 100 meters from the drainage canal at
the edge of the plantation block. Observations were done to CO2 emissions and
some variables of land quality, e.a: organic carbon content, C/N ratio, fiber
content, soil cation exchange capasity (CEC), base saturation (BS), and it also in
terms of the ecological and economic feasibility. Treatment provision with 100 kg
ameliorant per tree rings or equivalent to 3,600 kg per ha for 6 months long was
able to reduce the CO2 emissions of an average of 18.2%, from 7.76
mg/m2/minutes to be 6.35 mg/m2/minutes. The differences position of the canal
and the difference of peat decomposition do not give significant effect to the
reduction of CO2 emissions. Ameliorant treatment can improve the peat soil
quality by some important variables that are reducing peat soil CEC, improve of
soil BS, reduce of organic carbon content, reduce of fiber content and reduce of
C/N ratio. Nephrolepis sp. growth has increased significantly that occurred 5
months after pruning. Significantly growth period of Nephrolepis sp. that was
accur to the decline of CO2 emissions and increased some of the variables that

determine the quality of peat land. Based on the consideration of the process of
administering ameliorant, it was can prediction of cost to provide ameliorant with
levels of 100 kg per tree was Rp2,571,310. To hit a target that proclaimed the
Government lowers emissions by 26%, then the required ameliorant 142.8 kg per
tree or 19,420 kg per ha and the necessary costs of Rp 3,673,300 per ha.
Keywords: land management, peat, ameliorant, Nephrolepis sp., palm oil

iii

RINGKASAN
SURATMAN. Optimalisasi Pengelolaan Lahan Gambut Menggunakan Amelioran
Tanah Mineral dan Tanaman Penutup Lahan pada Perkebunan Kelapa Sawit di
Kalimantan Tengah. Dibimbing oleh HARIYADI dan SUKARMAN.
Dalam satu dekade terakhir perkebunan kelapa sawit di Indonesia
mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga hampir mencapai dua kali
lipat. Sulitnya mendapatkan lahan potensial untuk pengembangan perkebunan
yang umumnya berupa tanah mineral, sebagai alternatifnya banyak pengembang
yang memanfaatkan lahan gambut. Pemanfaatan lahan gambut yang tidak tepat
sering menimbulkan permasalahan dari segi potensi, konservasi, dan pelestarian
alam. Isu yang sangat gencar berkembang terkait dengan lingkungan akhir-akhir

ini adalah masalah emisi gas rumah kaca (GRK), khususnya emisi CO2. Berbagai
upaya telah dilakukan berbagai pihak untuk menepis isu tersebut. Manajemen
lahan dengan menggunakan amelioran dan tanaman penutup lahan merupakan
salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan dukungan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Telah dilakuan penelitian optimalisasi pengelolaan lahan gambut
menggunakan amelioran dan tanaman penutup lahan pada perkebunan kelapa
sawit. Sebagai studi kasus penelitian tersebut telah dilakukan di areal lahan
gambut perkebunan kelapa sawit PT. SMART Tbk. yang berada di wilayah
Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Bahan
amelioran yang digunakan pada penelitian ini berasal dari tanah mineral yang
berada di sekitar kebun. Sedangkan tanaman penutup lahan yang digunakan
adalah jenis Nephrolepis sp. yang sudah sangat adaptik di lahan perkebunan
tersebut. Gambut yang berada di areal penelitian merupakan gambut dengan
tingkat dekomposisi sedang sampai lanjut (hemik sampai saprik), kedalaman
sedang sampai sangat dalam, berdasarkan beberapa kriteria menunjukkan tingkat
kesuburan rendah yang diindikasikan oleh KTK tanah, kadar serat, dan C/N ratio
sangat tinggi, KB sangat rendah sampai rendah, pH sangat masam, dan kandungan
basa-basa dapat tukar umumnya rendah.
Dalam penelitian ini amelioran diberikan pada permukaan tanah gambut

dengan cara dihamparkan di sekitar lingkar pohon kelapa sawit secara merata
dengan variasi dosis 40 kg, 60 kg, dan 100 kg, serta tanpa amelioran sebagai
kontrolnya. Masing-masing dosis tersebut dilakukan pada posisi 25 meter dan 100
meter dari saluran drainase yang berada di pinggir blok kebun dan pada 4 variasi
jenis tanah yang masing-masing mencerminkan perbedaan tingkat dekomposisi
atau kematangan gambut pada lapisan atas (top soil), yaitu hemik 1, hemik 2,
hemik 3 dan saprik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan pemberian
40kg amelioran, dalam beberapa kondisi selama 6 bulan pengamatan belum
menunjukkan perubahan yang jelas dari faktor-faktor yang memberikan indikasi

iv

adanya peningkatan kualitas lahan. Dengan perlakuan pemberian 100 kg
amelioran pada setiap lingkar pohon kelapa sawit selama 6 bulan pengamatan,
menunjukkan adanya perubahan beberapa variabel yang mengindikasikan
terjadinya peningkatan kualitas lahan gambut tersebut. Pemberian 100 kg
amelioran per pohon atau setara dengan 13.600 kg per ha, dalam waktu 6 bulan
terjadi penurunan emisi CO2 rata-rata dari seluruh kondisi lahan sebesar 18,2%,
yaitu dari rata-rata 7,759 mg/m2/menit menjadi 6,344 mg/m2/menit. Dengan
perlakuan tersebut juga dapat memberikan pengaruh secara nyata terhadap

penurunan KTK tanah dan kenaikan KB tanah apabila dibandingkan dengan tanpa
diberi amelioran. Selain itu walaupun tidak nyata juga dapat berpengaruh terhadap
penurunan C/N ratio dan C organik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pada posisi lebih dekat dengan kanal yang berada di posisi pinggir blok kebun,
mempunyai pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan posisi yang berada di
tengah blok kebun atau lebih jauh dari kanal. Dalam beberapa kondisi, perlakuan
pemberian amelioran memberikan pengaruh yang lebih efektif pada gambut yang
mempunyai tingkat dekomposisi sedang (hemik) dibandingkan dengan gambut
matang (saprik).
Tanaman penutup lahan Nephrolepis sp. yang ditanam di luar lingkar pohon
mengindikasikan adanya pengaruh yang dapat memberikan dukungan terhadap
peningkatan kualitas lahan. Hal ini diindikasikan oleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa periode perubahan perkembangan biomassa yang nyata
sejalan dengan periode perubahan yang terjadi terhadap penurunan emisi CO2 dan
peningkatan beberapa variabel yang menentukan kualitas lahan gambut. Periode
waktu perubahan tersebut terjadi antara 2 sampai 5 bulan setelah perlakuan
pemberian amelioran.
Berdasarkan prediksi dari beberapa tahap kegiatan yang dilakukan dalam
pemberian amelioran, maka dapat dihitung besarnya biaya pemberian amelioran
dari masing-masing perlakuan. Untuk pemberian 40 kg amelioran per pohon,

maka dalam 1 ha memerlukan biaya Rp1.115.305, untuk 60 kg memerlukan
Rp1.672.957 dan untuk 100 kg memerlukan Rp2.571.310. Berdasarkan
perhitungan tersebut, maka untuk mencapai penurunan emisi CO2 yang
dicanangkan Pemerintah sebesar 26%, diperlukan amelioran sebesar 142,8 kg per
pohon setara dengan 19.421 kg per ha, diperlukan biaya sebesar Rp3.673.300 per
ha. Tanah gambut dengan tingkat dekomposisi lanjut mempunyai tingkat
penurunan emisi yang lebih besar, sehingga biaya yang diperlukan cenderung
lebih kecil.
Nephrolepis sp. merupakan tanaman penutup lahan yang sangat sesuai
untuk mendukung peningkatan kualitas lahan di lahan gambut. Beberapa
keunggulan yang menjadi pertimbangan secara ekonomis dan ekologis adalah
tanaman ini mempunyai banyak kemudahan dan keuntungan dalam
pengelolaannya di lahan gambut karena bersifat sangat adaptik terhadap lahan
gambut, mudah diarahkan atau dikendalikan, dapat mengurangi bahaya erosi,
dapat menjaga kelembaban dan temperatur tanah, serta dengan manajemen yang

v

baik mudah dikondisikan supaya tidak kompetitif. Kondisi tersebut akan lebih
baik pada lahan dengan perlakuan manajemen tata air yang lebih baik. Hasil

penelitian menyatakan bahwa pada posisi pengamatan yang lebih dekat dengan
kanal kondisinya lebih baik dibandingkan dengan pengamatan yang posisinya
lebih jauh dari kanal atau berada di tengah blok kebun.
Kata kunci: pengelolaan lahan, gambut, amelioran, Nephrolepis sp., kelapa sawit

vi

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
1 Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.
a Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelititan,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah
b Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2 Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

vii


OPTIMALISASI PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT
MENGGUNAKAN AMELIORAN TANAH MINERAL DAN
TANAMAN PENUTUP LAHAN PADA PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT DI KALIMANTAN TENGAH

SURATMAN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

viii


Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc.

ix

Judul Tesis

: Optimalisasi Pengelolaan Lahan Gambut Menggunakan
Amelioran Tanah Mineral dan Tanaman Penutup Lahan pada
Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

Nama

: Suratman

NRP

: P052094044

Program Studi


: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Hariyadi, M.S.
Ketua

Dr. Ir. Sukarman, M.S.
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan

Dekan
Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.

Dr. Dahrul Syah, M.Sc. Agr.

Tanggal Ujian: 4 Februari 2013

Tanggal Lulus:

x

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tesis ini. Tesis ini merupakan syarat dalam penyelesaian studi pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor. Judul Penelitian ini adalah “Optimalisasi Pengelolaan Lahan
Gambut Menggunakan Amelioran Tanah Mineral dan Tanaman Penutup
Lahan pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah” yang
dilaksanakan mulai bulan September 2011 sampai dengan Juni 2012.
Penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
sehingga penelitian dan penulisan tesis ini dapat saya selesaikan.
Semoga tesis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, April 2013
Suratman

xi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 7
Mei 1960 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara
yang berasal dari pasangan Bapak Kasiman Mitro Utomo
dan Ibu Klumpuk Lestari. Penulis lulus dari SD Negeri
Jaten Yogyakarta tahun 1973, SMP Negeri III IKIP
Yogyakarta

tahun

1975,

SMA

Negeri

III

IKIP

Yogyakarta tahun 1979/1980, tahun yang sama lulus
seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dan lulus
pendidikan Sarjana Muda Pertanian,

pada

Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta, tahun 1984, Sarjana Pertanian Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 1986.
Pada tahun 1987 penulis diterima bekerja sebagai tenaga honorer di Pusat
Penelitian

Tanah

Pengembangan

yang sekarang bernama

Sumberdaya

Lahan

Balai

Pertanian,

Besar Penelitian
Badan

Penelitian

dan
dan

Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, dan diangkat tahun 1990
sampai sekarang. Kesempatan untuk melanjutkan Program Magister pada Program
Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor
(IPB) diperoleh pada tahun 2010.

xii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………………………………...……….……………….

xiv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………....………………

xv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….

xvi

PENDAHULUAN …………………………………….…...…………

1

1.1

Latar Belakang ………………………………..…………...…..

1

1.2

Perumusan Masalah ……………………………..…...………..

3

1.3

Kerangka Pemikiran ……………………...………..…………..

4

1.4

Tujuan …………………………………………………………

7

1.5

Manfaat Penelitian ......…………………………….…………..

8

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………….…………..

9

2.1

Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia ……….……………….

9

2.2

Lahan Gambut di Indonesia ……………………….…………..

10

2.2.1 Karakteristik Lahan Gambut ……………………………

14

2.2.2 Emisi Lahan Gambut ………………………….………..

21

2.2.3 Potensi Lahan Gambut untuk Perkebunan Kelapa Sawit..

23

2.2.4 Pengelolaan Lahan Gambut …………………………….

24

2.3

Amelioran ………………… ……………………….…………

27

2.3

Tanaman Penutup Lahan (Cover Crop) ………………… ……

29

METODE PENELITIAN ……………………………………………

32

3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………….

32

3.1.1 Lokasi Penelitian………………….……………………..

32

3.1.2 Waktu Penelitian…………………………….…………..

35

Metode Pengambilan Data dan Perlakuan Penelitian …………

35

3.2.1 Metode Pengambilan Data ……………………………...

35

3.2.2 Metode Perlakuan Penelitian ………………….………..

37

Metode Analisis Data…….. …………….………………….….

40

3.3.1 Uji t-Statistik………….. ……………………………..…

41

3.3.2 Analisis ANOVA (Analysis of Variance) ….….…………

42

I

II

III

3.2

3.3

xiii

IV

3.3.3 Emisi CO2………….. ……………….………………….

44

3.3.4 Sifat Fisik, Morfologi, dan Kimia ……….………….…..

44

HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………...…………….

46

4.1

Kondisi Data Hasil Kajian Penelitian ………. ………………..

46

4.2

Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian……………….

55

4.2.1 Karakteristik Tanah di Lokasi Penelitian ………….. …..

55

4.2.2 Hasil Analisis Statistik dan Pembahasan ………….. …..

59

4.3

Peranan Amelioran dan Cover Crop dari Pertimbangan
Ekologi dan Ekonomi………….………………………………

85

4.3.1 Petimbangan Ekologi……………………………………

85

4.3.2 Perhitungan Secara Ekonomi ………….. ………………

85

KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………...……….

90

5.1

Kesimpulan …..…………. ………………………...………….

90

5.2

Saran ……………………………. ……………………………

91

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

94

LAMPIRAN ………………………………………………………………..

99

V

xiv

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1

Matrik metodologi perlakuan penelitian ………………...….………...

2

Emisi CO2 dari 4 kali pengukuran dalam waktu 6 bulan
(mg/m2/menit)………….………………………………………………

3

Klasifikasi dan karakteristik umum tanah gambut di lokasi penelitian..

4

Karakteristik lapisan atas tanah gambut berdasarkan hasil analisis
laboratorium ……...……………..…………………………………….

41
48
55

5

Klasifikasi dan karakteristik tanah mineral di lokasi penelitian ………

56
59

6

Karakteristik tanah mineral berdasarkan hasil analisis laboratorium …

59

7

Pengaruh pemberian amelioran terhadap emsisi CO2 selama 6 bulan ..

62

8

Pengaruh pemberian amelioran terhadap C organik selama 6 bulan ….

68

9

Pengaruh pemberian amelioran terhadap kadar serat selama 6 bulan ...

69

10 Pengaruh pemberian amelioran terhadap C/N ratio selama 6 bulan …

73

11 Pengaruh pemberian amelioran terhadap KTK tanah selama 6 bulan ...

78

12 Pengaruh pemberian amelioran terhadap KB tanah selama 6 bulan ….

81

13 Perkembangan berat biomassa selama 6 bulan ………………………..

84

14 Perhitungan biaya transportasi bahan amelioran ……………………..

87

15 Perhitungan biaya penggalian, penimbangan, dan pemerataan ……….

87

16 Perhitungan biaya pembersihan dan penghamparan amelioran ………

88

17 Total biaya perlakuan pemberian amelioran ………………………….

88

xv

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1

Skema pelaksanaan penelitian ……….……………………………….

5

2

Tanaman Nephrolepis sp………………………………………………

31

3

Lahan gambut di areal penelitian perkebunan kelapa sawit
PT.SMART Tbk ……………………………………………………..

4

Posisi lokasi penelitian di Kebun Sulin, PT. SMART Tbk. ………….

32
33

5

Desain lokasi penelitian di Blok H 59 dan J 60. ……………………..

34

6

Perangkat untuk sampling tanah dan gas CO2 . ……………………...

37

7

Emisi CO2 pada masing-masing lokasi pengamatan …………………

47

8

Kadar C organik pada masing-masing lokasi pengamatan …………...

49

9

Kadar serat pada masing-masing lokasi pengamatan ………………...

50

10 C/N ratio pada masing-masing lokasi pengamatan …………………..

51

11 Kapasitas tukar kation (KTK) pada masing-masing lokasi
Pengamatan …………………………………………………………...
12 Kejenuhan basa (KB) pada masing-masing lokasi pengamatan………

52
53

13 Berat kering biomassa yang diukur setiap bulan selama 6 bulan ……

54

14 Kondisi pohon yang baru diberi amelioran dan 6 bulan setelah diberi
amelioran.……………………………………………..........................
15 Emisi CO2 pada setiap periode pengamatan …………………………

61
62

16 Emisi CO2 pada setiap periode pengamatan …………………………

65

17 Perbedaan emisi CO2 pada top soil hemik dan saprik ………………..

65

18 C organik pada setiap lokasi pengamatan …………………………….

68

19 C organik pada setiap periode pengamatan …………………………...

69

20 Kadar serat pada setiap lokasi pengamatan …………………………..

71

21 Kadar serat pada setiap periode waktu pengamatan ………………….

71

22 C/N ratio pada setiap lokasi pengamatan …………………………….

74

23 C/N ratio pada setiap periode waktu pengamatan …………………...

74

24 KTK tanah pada setiap lokasi pengamatan …………………………...

78

25 KTK tanah pada setiap periode waktu pengamatan ………………….

78

xvi

Nomor

Halaman

26 KB tanah pada setiap lokasi pengamatan ……………………………..

82

27 KB tanah pada setiap periode waktu pengamatan ……………………

82

28 Perkembangan Nephrolephis sp. pada setiap periode pengamatan ….

84

29 Perkembangan Nephrolephis sp. dilihat dari posisinya terhadap kanal
dan dekomposisi lapisan atas gambut ……………................................

84

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1

Kriteria penilaian sifat-sifat fisik, kimia, dan tingkat kesuburan tanah..

100

2
3

Data hasil pengukuran emisi CO2 dalam 4 kali pengamatan selama
6 bulan (mg/m2/menit)………………………………………………… 101
Data kadar C organik (%)…………………………………………….. 102

4

Data kadar serat (%) …………………………………………………..

103

5

Data C/N ratio…………………………………………………………

104

6

Data KTK tanah (cmol/kg) ……………………………………………

105

7

Data KB tanah (%) ……………………………………………………. 106

8

Data berat kering biomasa cover crop selama 6 bulan (gram) ………..

107

9

Hasil analisis statistik data emisi CO2 (mg/m2/menit) ………………..

108

10 Hasil analisis statistik data kadar karbon (%) ………………………… 115
11 Hasil analisis statistik data kadar serat (%) …………………………...

122

12 Hasil analisis statistik data C/N ratio………………………………….

128

13 Hasil analisis statistik data KTK tanah (cmol/kg) ……………….........

133

14 Hasil analisis statistik data KB tanah (%) …………………………….. 139
15 Hasil analisis statistik data tanaman penutup lahan (gram) …………... 145
16 Foto-foto dokumentasi lapang…………………………………………

147