Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak
Pratisto, 2004:10.
2. Data Kualitatif
a. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaranBiologi adalah sebagai berikut:
1 Memberi skor sesuai rubrik yang dibuat terlampir pada lembar penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa dalam Tabel 6.
Tabel 6. Lembar penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa.
No. Urut Siswa
Skor pada Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
A B
C D
E No. soal No. soal No. soal No. soal No. soal
1 2
3 4
5 dst.
R N
S Kriteria
Catatan:Berilah skor pada setiap item yang sesuai dimodifikasi dari Paidi,2010:8.
2 Menjumlahkan skor seluruh siswa. 3 Menentukan nilai tiap indikator kemampuan berpikir kreatif dengan
menggunakan rumus:
S= R
N ×100
Keterangan:S = nilai kemampuan berpikir kreatif yang diharapkan dicari; R= jumlah skor kemampuan berpikir kreatifyang diperoleh;
N= jumlah skor kemampuan berpikir kreatif maksimum dimodifikasi dari Purwanto,2008:112.
4 Setelah data diolah dan diperoleh poinnya, maka kemampuanberpikir kreatif siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut:
Tabel 7. Kriteria kemampuan berpikir kreatif siswa.
Nilai Kriteria
71–100 31–70
0–30 Tinggi
Sedang Rendah
dimodifikasi dari Hake, 1991:1.
b. Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswaselama proses pembelajaran berlangsung merupakandata yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis
menggunakan persentase aktivitas belajar siswa. Langkah-langkah yang dilakukan
yaitu:
1 Menghitung persentase aktivitas menggunakan rumus: Persentase=
Skor perolehan Skor maksimum
×100
2 Menafsirkan atau menentukan kategori persentase aktivitas belajar siswa sesuai klasifikasi pada Tabel 8.
Tabel 8. Klasifikasi persentase aktivitas belajar siswa.
Persentase Kriteria
87.50–100.00 75.00–87.49
50.00–74.99 0.00–49.99
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
dimodifikasi dari Hidayati, 1999:1.
c. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS
Data tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media kartu bergambar dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikumpulkan melalui
penyebaran angket. Angket tanggapan berisi tujuh pernyataan yang terdiri dari empat pernyataan positif dan tiga pernyataan negatif. Pengolahan data angket
dilakukan sebagai berikut: 1 Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada
Tabel9.
Tabel9. Skor perjawaban angket. Sifat pernyataan
Skor 1
Positif S
TS Negatif
TS S
dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29. 2 Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang
dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 10. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TPS. No.
Pertanyaan Angket
Pilihan Jawaban
Nomor Responden siswa
Persentase 1 2 3 4 5 dst.
1. S
TS 2.
S TS
dst. S
TS dimodifikasi dari Rahayu, 2010:31.
3 Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P= f
N X 100
Keterangan: P= persentase jawaban;f= jumlah skor yag diperoleh; N= skor maksimum dimodifikasi dari Sudijono, 2004:43.
4 Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa yang pembelajarannya menggunakan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TPS sesuai kriteria pada Tabel 11.
Tabel 11. Kriteria persentase angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TPS.
Persentase Kriteria
100 76–99
51–75 50
26–49 1–25
Semuanya Sebagian besar
Pada umumnya Setengahnya
Hampir setengahnya Sebagian kecil
Tidak ada
Hendro dalam Hastriani, 2006:43.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada
materi pokok Keanekaragaman Hayati. 2. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi pokok Keanekaragaman Hayati lebih tinggi daripada diskusi dan gambar.
3. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPSpada materipokok
Keanekaragaman Hayati.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti yang akan menggunakan media kartu bergambar sebaiknya tidak terjadi
kesalahan dalam penulisan informasi. 2. Waktu pengerjaan tes sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tingkat
kesukaran soal. 3. Bagi pengguna model pembelajaran kooperatif tipe TPS sebaiknya membuat LKK
untuk tahap thinking dan pairing sehingga dapat terlihat jelas peningkatan kemampuan yang diteliti.
4. Kemampuan berpikir kreatif siswa sebaiknya dikembangkan guru dengan menggunakan materi pokok lainnya.