BAB IV PEMBAHASAN
Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dari tanggal 17 Mei
– 18 Juni 2013. Kegiatan dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu dengan waktu 6 jam per hari,
mulai pukul 08.30-14.30 WIB. Kegiatan PKP dimulai dengan pengarahan umum, pengarahan tersebut merupakan pembekalan bagi mahasiswa untuk melaksanakan
kegiatan PKP. Pengarahan yang diberikan adalah mengenai profil RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dan Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan serta
kegiatan pelayanan yang disediakan oleh Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Praktik pelayanan farmasi minimal ini dilaksanakan dalam waktu
tiga minggu dengan sistem kunjungan bergilir ke setiap bagian kegiatan instalasi farmasi yang ada di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan adalah Rumah Sakit milik pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan salinan
Keputusan Walikota Medan No. 9001847.K. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit kelas B pendidikan yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medis
spesialis dasar, spesialis luas dan beberapa subspesialis. Kepegawaiannya meliputi tenaga medis, tenaga penunjang medis dan tenaga nonmedis. RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan dipimpin oleh seorang direktur yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 wakil direktur yaitu wakil direktur bidang administrasi umum,
wakil direktur bidang pelayanan medis dan keperawatan dan wakil direktur bidang sumber daya manusia dan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
RSUD dr. Pirngadi Kota Medan telah memiliki Formularium Rumah Sakit yang digunakan sebagai standar penulisan resep oleh dokter. Formularium Rumah
Sakit disusun oleh Komite Farmasi dan Terapi dibawah Komite Medis. Keanggotaan Komite Farmasi dan Terapi terdiri dari dokter dari Staf Medis
Fungsional SMF dan Apoteker dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Formularium ini direvisi setiap 3 tahun sekali dengan mempertimbangkan
perkembangan pola penyakit di masyarakat serta kemajuan dibidang obat-obatan dan kedokteran.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS RSUD dr. Pirngadi Kota Medan adalah instalasi yang telah menerapkan sistem swakelola sesuai SK. Walikota No.
440080k2004. IFRS memiliki empat sub instalasi yaitu: administrasi, distribusi perbekalan dan farmasi klinis. Setiap bagian mempunyai tugas dan fungsi masing-
masing yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam mengelola perbekalan farmasi, Instalasi Farmasi Rumah Sakit
menggunakan sistem swakelola dana bergulir
Revolving Fund System
, artinya pemerintah memberikan modal awal sebagai pinjaman, selanjutnya instalasi
farmasi akan mengelola dana tersebut untuk pengembangan Instalasi Farmasi. Pengelolaan perbekalan farmasi yang tidak dapat ditentukan jumlah satuannya
seperti penggunaan plester, antiseptik, kapas dan alatbahan habis pakai dibuat dalam sistem
unit cost
. Sistem ini diberlakukan pada pasien rawat inap, rawat jalan, tindakan medis, operasi dan lain-lain. Besarnya biaya
unit cost
yang ditentukan untuk tiap-tiap tindakan berbeda, sesuai dengan surat keputusan dari
Direktur.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penghitungan
unit cost
setiap bulan akan dimasukkan ke dalam neraca RugiLaba bulanan. Selanjutnya dari neraca RugiLaba bulanan akan
dibuat neraca tahunan sehingga dapat diketahui besarnya keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Apabila dari hasil penghitungan RugiLaba tersebut
diketahui instalasi farmasi telah mendapat keuntungan, maka sistem operasional yang sedang dijalankan dalam periode ini akan dipertahankan untuk periode
selanjutnya. Tetapi jika mengalami kerugian maka akan dilakukan evaluasi dan revisi pada bagian yang mengalami kerugian. Revisi biaya
unit cost
perbekalan farmasi dilakukan untuk mengantisipasi kerugian, misalnya karena kenaikan harga
perbekalan farmasi atau adanya pemakaian perbekalan farmasi yang berlebihan. Kegiatan administrasi di Instalasi Farmasi telah dilaksanakan dengan baik,
yaitu pengelolaan pembukuan, membuat laporan untuk pemakaian obat generik, pemakaian obat narkotik, laporan kegiatan tahunan dan pelaksanaan fungsi
kontrol obat-obatan melalui sistem
cross-check
pemeriksaan silang seperti pemeriksaan laporan penjualan obat untuk pasien umum, pemeriksaan kesesuaian
faktur dengan surat pesanan dari gudang, pemeriksaan kuitansi pembayaran obat dan pemeriksaan kuitansi pengklaiman obat ke rumah sakit.
Perbekalan farmasi di RSUD dr. Pringadi Kota Medan sudah didistribusikan dengan baik. Untuk pasien rawat jalan Jamkesmas, Medan Sehat
dan Pempropsu dilakukan dengan kartu kendali yang disimpan di apotek. Kartu ini akan memudahkan petugas untuk memonitor penggunaan obat terutama untuk
pasien yang membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya pasien TBC dan penyakit degeneratif. Untuk pasien rawat jalan umum obat
Universitas Sumatera Utara
diberikan menggunaan
individual prescription
dimana obat sesuai dengan jumlah yang tertera dalam resep yang diberikan dokter.
Pada pasien rawat inap Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pempropsu pendistribusian perbekalan kesehatan dilakukan dengan sistem
One Day Dose Dispensing
ODDD dan dikendalikan dengan menggunakan CPO Catatan Pemberian Obat dan Kartu Obat. Hal ini memungkinkan pemberian obat dengan
dosis dan jumlah yang tepat sehingga lebih efektif bagi pasien. Untuk pasien umum tidak menggunakan CPO hanya menggunakan kartu obat. Selain itu
tersedia juga
floor Stock
ada di lemari-lemari
emergency
di ruangan yang dapat mempermudah kebutuhan pasien dalam mendapatkan obat.
Pembagian pelayanan pasien atas beberapa unit pelayanan farmasi dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan kepada pasien, sistem ini dikenal
dengan istilah sistem desentralisasi. Unit pelayanan farmasi untuk pasien Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pempropsu rawat inap terletak di lantai 3. Untuk
pasien Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pempropsu rawat jalan terletak di sebelah timur rumah sakit. Untuk pasien rawat jalan unit pelayanan farmasi
berada di lantai 1 berdekatan dengan poliklinik. Pelayanan perbekalan farmasi di unit IBS Instalasi Bedah Sentral terletak di lantai 3. Untuk pelayanan perbekalan
farmasi di instalasi gawat darurat terletak di luar unit IGD, hal ini mengakibatkan pelayanan kurang maksimal. Namun untuk mengatasi hal ini, pihak rumah sakit
menempatkan lemari observasi di unit IGD yang dikelola oleh seorang petugas farmasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kefarmasian pada
pasien.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan administrasi di Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan telah dilaksanakan dengan baik, yaitu pengelolaan pembukuan dan pelaksanaan
fungsi kontrol obat-obatan melalui sistem
cross-check
pemeriksaan silang pada setiap sub instalasi farmasi dengan membuat laporan rangkap tiga. Satu lembar
sebagai arsip di administrasi, arsip di bagian penerimaan dan pembelian. Pengelolaan administrasi di Instalasi Farmasi sudah melibatkan sistem
komputerisasi SIRS yang terhubung ke setiap bagian sehingga lebih memudahkan petugas dalam hal proses penagihan dan pembayaran langsung
pasien, pengecekan perbekalan farmasi dan lain-lain. Instalasi Farmasi Rumah Sakit seharusnya merupakan satu-satunya unit di
rumah sakit yang menyediakan dan mendistribusikan perbekalan farmasi serta menyajikan informasi obat pada pasien rawat jalan dan rawat inap yang dikenal
dengan sistem satu pintu. Tapi kenyataannya di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan belum sepenuhnya melaksanakan sistem pelayanan farmasi satu pintu, hal ini
dikarenakan adanya apotek lain di luar Instalasi Farmasi Rumah Sakit yaitu apotek Husada Farma yang khusus melayani distribusi obat bagi Pasien Askes
Rawat Jalan dan apotek Kimia Farma yang juga melayani perbekalan farmasi di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dengan status berada dibawah koordinasi IFRS
RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Dengan demikian, kegiatan pelayanan apotek ini berada di bawah pengawasan IFRS.
Pelaksanaan farmasi klinis di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan yang telah dilaksanakan meliputi pemberian informasi dan konseling obat, pengkajian
kerasionalan pemberian obat, penanganan obat sitotoksik, pengkajian penggunaan obat dan analisa efektivitas biaya serta Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah
Universitas Sumatera Utara
Sakit PKMRS yang merupakan bagian dari Pelayanan Informasi Obat PIO juga dilaksanakan. Namun pelaksanaan farmasi klinis lainnya seperti
pencampuran obat suntik secara aseptis, penentuan kadar obat dalam darah, penyiapan total parenteral nutrisi TPN, masih belum dilaksanakan karena
keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan. Instalasi CSSD melakukan pelayanan sterilisasi dengan sistem titipan dan
distribusi. Instalasi CSSD menyediakan peralatan dan bahan steril untuk tindakan operasi dan penunjang medis. Alat-alat kesehatan habis pakai dan bahan-bahan
keperluan sterilisasi dipesan dengan menggunakan surat pesanan yang ditanda tangani oleh kepala Instalasi Farmasi. Sedangkan untuk alat-alat inventaris
disediakan oleh pihak rumah sakit. Penggantian alat yang rusak dengan alat yang baru akan terus dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN