pertanyaan- petanyaan hanya pada daftar dan tidak hanya berfokus pada satu orang informan saja.
Data-data yang diperlukan dari lapangan ditulis dalam buku yang memuat tentang pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada saat wawancara, jawaban
dan informasi ditulis sesuai dengan urutan pertanyaan yang ditanyakan penulis.
1.5.2.1 Wawancara
Wawancara interview menurut Soeharto 1995:67 adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden informan dan jawaban-jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alat perekam tape
recorder. Wawancara adalah satu-satunya teknik yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang tidak dapat diamati sendiri secara
langsung. Tehnik wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berfokus
Focused Interview dan wawancara bebas Free Interview. Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menentukan pada siapa wawancara dilakukan,
kemudian melakukan wawancara yang hasilnya ditulis dalam catatan lapangan. Pada wawancara berfokus pertanyaan berpusat pada pokok permasalahan. Pada
wawancara bebas pertanyaan tidak berpusat pada permasalahan tetapi beralih pada permasalahan yang lain untuk memperoleh data yang beraneka ragam.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007 USU Repository © 2008
Dalam penelitian, penulis menentukan Bapak Yudhie Supryanto sebagai informan kunci karena beliau adalah salah satu Leader yaitu Head of Product di
radio Smart FM Medan. Dimana bagian inilah yang berhubungan secara langsung dengan masalah yang sedang diteliti oleh penulis. Selain informan kunci penulis
juga melakukan wawancara dengan team kerja Smart FM dan juga para pendengar Smart FM.
1.5.2.2 Observasi
Observasi atau pengamatan dapat berarti kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan yang juga berarti tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan Soeharto1995:69. Untuk melakukan pendekatan kualitatif dapat menggunakan metode pengamatan terlibat atau
observasi partisivasi Bogdan1975:8. Pengamatan terlibat dipakai untuk menunjukan penelitian yang berisikan adanya interaksi sosial secara terus menerus
antara peneliti dengan masyarakat yang diteliti. Dengan kata lain penulis harus dilakukan dengan tingkah laku masyarakat
yang diteliti. Penulis terlibat sampai tingkat keterbukaan dalam kebudayaan dengan orang-orang yang diteliti, sehingga memahami dari sudut pandangan
mereka sendiri. Menurut Suparlan 1987:43-45, peneliti yang menggunakan hal-hal
sebagai metode pengamatan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007 USU Repository © 2008
1 ruang lingkup, 2 pelaku, 3 kegiatan, 4 benda-benda atau alat-alat, 5 waktu, 6 peristiwa, 7 tujuan.
1.5.3 Kerja Laboratorium