Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data

C. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data

Dari perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel x dan y bertanda positif, memperhatikan besarnya r xy yang diperoleh yaitu 0,50. Ini berarti ada korelasi antara dua variabel variabel x dan y memiliki korelasi yang sedang. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment 0,50, selanjutnya dilakukan dengan jalan berkonsultasi pada tabel “r” product moment . Cara ini ditempuh dengan prosedur merumuskan Ha dan Ho. Ha : terdapat korelasi antara kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa Ho : tidak terdapat korelasi antara kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa Pengujian kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan di atas dilakukan dengan cara dikonsultasikan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau dikenal dengan “r” observasi ro dengan besar “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment rt. Untuk mengetahui rt perlu diketahui terlebih dahulu derajat bebasnya db atau df, yang rumusnya sebagai berikut: df = N – nr = 90 – 2 = 88 Dengan df sebesar 88, jika dikonsultasikan dengan “r”, masing-masing untuk r = 5 sebesar 0,21 dan untuk r = 1 sebesar 0,28 jika dilihat dari harga r tabel , ternyata r xy lebih besar dari pada r tabel 0,50 0,21, maka pada taraf signifikansi 5 hipotesis altenatif Ha diterima, sedangkan hipotesis nihil Ho ditolak, berarti bahwa pada taraf signifikansi 5 itu memang terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara variabel x dan variabel y. selanjutnya karena pada taraf signifikansi 1 r xy atau r o adalah lebih besar dari tabel 0,50 0,28, maka pada taraf signifikansi 1 itu hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak, berarti bahwa pada taraf signifikansi 1 itu terdapat korelasi yang signifikan antara variabel x dan variabel y. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kontribusi yang memberikan variabel x dalam menunjang keberhasilan variabel y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefesiensi yang disebut koefesiensi determinan dengan rumus sebagai berikut: KD = r xy 2 x 100 = 0,50 2 x 100 = 0,25 x 100 = 25 Dari perhitungan di atas diperoleh hasil koefesiensi determinan sebesar 25, maka dapat diketahui bahwa kompetensi profesional dapat mempengaruhi prestasi belajar siswanya sebesar 25 dan ini berarti 75 lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian kompetensi profesional guru dengan baik maka akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Walaupun kompetensi profesional guru bukanlah satu-satunya faktor dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar yang diraih siswa. Faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal lainnya seperti kualitas pengajaran, lingkungan belajar, sarana pengajaran dan kurikulum. Kemungkinan juga faktor internal diantaranya tingkat kecerdasan, bakat, minat, motivasi, dan sebagainya. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari jawaban siswa mengenai kompetensi profesional guru, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru SMP Negeri 2 Legok-Tangerang berada pada kualifikasi sedang atau cukup. Dilihat pada empat indikator dari kompetensi guru merencanakan program pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar dan menilai kemajuan belajar bahwa kompetensi guru belum ssepenuhnya memadai terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 2 Legok-Tangerang tergolong sedang atau cukup. Hal ini terbukti dengan variasi prestasi belajar siswa antara nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 60, menghasilkan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 72,04 dari jumlah 90 siswa. 3. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 2 Legok.

Dokumen yang terkait

Hubungan profesionalisme guru PAI dengan prestasi belajar siswa SMP Negeri I Kosambi Tangerang

1 5 108

Pembinaan kompetensi profesional guru di SMP Assalam Cipondoh Tangerang

3 25 82

Pengembangan kompetensi profesional guru oleh kepala sekolah di SMK Islamiyah Ciputat

1 8 93

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Purwodadi.

2 4 18

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Purwodadi.

0 2 13

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SAWIT.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bringin Ngawi Jawa Timur.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bringin Ngawi Jawa Timur.

3 5 15

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KOTA SURAKARTA.

0 0 22

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11