Anggaran Sebagai Alat Pengawasan

33 penyimpangan harus diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan bila perlu dilakukan tindakan korekif. Proses penyusunan anggaran dalam perusahaan merpuakan tahap akhir dari proses perencanaan yang bertujuan untuk : 1. Menentukan tujuan-tujuan atauun sasaran-sasaran yang diinginkan oleh perusahaan. 2. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijaksanaan perusahaan 3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 4. Menggunakan alat-alat fisik perusahaan secara lebih efektifdan efisien.

C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan

Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja aktual dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapakan dijalankan dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian.Tindakan pengawasan dilakukan perusahaan dengan tujuan sebagai berikut : a. Mencegah timbulnya pemborosan-pemborosan yang terjadi dalam perusahaan. b. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan agar betul-betul seperti yang direncanakan. c. Dengan membandingkan realisasi yang dianggarkan, maka dapat dilaksanakan tindakan perbaikan sebelum pelaksanaan suatu rencanamenjadi berantakan. 34 Perencanaan berhubungan erat dengan pengawasan karena kedua ini merupakan yangpaling mengisi, karena pengawasan hanya dapat dilakukan apabila ada perencanaan. Adapun pengawasan mempunyai defenisi yaitu : Proses pengawasan atau pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja actual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukanGleen. A. Welsch;1996;16 pengawasan terdiri dari tiga macam langkah yang bersifat universal, yaitu : a. Mengukur hasil pekerjaan b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan perencanaan dan memastikan perbedaannya apabila ada c. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan dan perbaikan. Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu : 1. Pengawasan Pendahuluan Preliminary Control Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang digunakan sebuah perusahaan. 2. Pengawasan Pada Saat Pekerjaan Berlangsung Concurrent Control Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 35 3. Pengawasan Umpan Balik Feedback Control Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan. Adapun fungsi anggaran sebagai alat pengawasan, antara lain : a. Mencegah operasi dan biaya serta pengeluaran b. Mencegah terjadinya pemborosan c. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi d. Merupakan alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana tercapai e. Mendorong kesadaran pengendalian biaya. Agar suatu perencanaan yang telah dibuat oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik maka sangat dibutuhkan suatu pengawasan yang baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa antara perencanaan dengan pengawasan terdapat hubungan yang erat dimana pengawasan merupakan suatu proses untuk menilai, mengoreksi, menetapkan suatu pekerjaan tersebut memuaskan dan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kelas I Tuntungan yaitu dengan mengadakan analisa perbandingan antara realisasi dengan anggaran untuk melihat keberhasilan anggaran yang disusun. Dari hasil perbandingan tersebut juga dapat dilaksanakan peninjauan terhadap struktur organisasi, rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Apabila perlu diadakan perubahan atau penyesuain terhadap struktur organisasi, rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. 36 Hubungan Anggaran dengan Pengawasan Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan stándar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi merupakan penyimpangan atau variance. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu : a. Penyimpangan yang menguntungkan favourable variance b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan Unfavourable variance Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yang disusun berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun- tahun sebelu bukan perusahaan yang berorientasi pada laba, maka tidak ada istilah laba – rugi walaupun ada mata anggaran yang realisasinya lebih besar dari yang dianggarkan semula, maka akan ditutupi dari mata anggaran lain.

D. Realisasi Anggaran