Perhitungan Waktu Standard untuk Aluminium Batangan Ingot dengan Grade S1-B Perhitungan Waktu Standard untuk Aluminium Batangan Ingot dengan Grade G1

Tabel 5.29. Hasil Perhitungan Waktu Standard Aluminium Batangan Ingot Grade S1-A Mesin Elemen Kerja Jmlh data yang masuk Bts Kontrol ∑Xi yang masuk batas kontrol Wkt Siklus det

R. Factor

Wkt Normal det Allow ance Wkt Standard det Total Wkt Work Center det Cold metal charging 8 2611.8 326.475 0.155 377.07 27.5 480.77 Hot metal charging 7 4020 574.28 0.155 663.3 27.5 845.70 Flux Treatment 9 6570.6 730.06 0.180 861.47 28.0 1102.69 Holding Time 8 134600 16825 0.000 16825 0.0 16825 Skimming Off 7 5022.6 717.51 0.155 828.72 27.5 1056.62 Pemberian De- Inclusion Flux 10 2782.2 278.22 0.180 328.29 28.0 420.22 Holding Furnance Melting Furnance Pengambilan Sampling TPM 10 2104.1 210.41 0.150 241.97 26.5 306.09 21037.09 Penyemprotan Parafin 9 1242.12 138.01 0.000 138.01 0.0 138.01 Penuangan molten ke mould 10 2392.60 239.26 0.150 275.149 24.5 342.56 Scum Skimming Off 7 1800.04 257.14 0.150 295.72 24.5 368.17 Pemberian Nomor Lot 7 2102.76 300.39 0.000 300.39 0.0 300.39 Casting Machine Pelepasan Ingot 10 5120.28 512.02 0.000 512.02 0.0 512.02 1661.15 Pendinginan Ingot 8 2676.32 334.54 0.000 334.54 0.0 334.54 Pemeriksaan Ingot dengan Line-Up 8 2037.8 254.725 0.150 292.93 18.5 347.12 Penyusunan Ingot dengan Clamp 10 2531.32 253.13 0.000 253.13 0.0 253.13 Penyusunan Ingot dengan Servo-Arm 10 222.44 22.24 0.160 25.80 26.0 32.51 Stacking Machine Penyusunan Ingot dengan Stock Conveyor 10 153.73 15.37 0.160 17.83 26.0 22.46 989.76 Pengikatan Ingot dengan CS Tools Pengikatan Ingot dengan CS Tools 9 740 82.22 0.160 95.37 24.50 118.74 118.74

5.4.2. Perhitungan Waktu Standard untuk Aluminium Batangan Ingot dengan Grade S1-B

Perhitungan waktu standard untuk aluminium batangan ingot dengan grade S1-B, dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh perhitungan waktu standard untuk grade S1-A. Hasil perhitungan waktu standard untuk aluminium batangan Ingot dengan Grade S1-B dapat dilihat pada Tabel 5.30. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Hasil Perhitungan Waktu Standard Aluminium Batangan Ingot Grade S1-B Mesin Elemen Kerja Jmlh data yang masuk Bts Kontrol ∑Xi yang masuk bts kontrol Wkt Siklus det

R. Factor

Wkt Normal det All Wkt Standard det Total Wkt Work Center det Cold metal charging 8 1890.8 236.35 0.155 272.98 27.5 348.05 Hot metal charging 7 4099.2 585.6 0.155 676.36 27.5 862.36 Flux Treatment 10 7386.2 738.62 0.180 871.57 28.0 1115.61 Holding Time 10 178700 17870 0.000 17870 0.0 17870 Skimming Off 7 4566.13 652.30 0.155 753.41 27.5 960.59 Pemberian De-Inclusion Flux 7 1927.5 275.35 0.180 324.92 28.0 415.89 Holding Furnance Melting Furnance Pengambilan Sampling TPM 10 2045.5 204.55 0.150 235.23 26.5 297.56 21870.06 Penyemprotan Parafin 10 1238.16 123.81 0.000 123.81 0.0 123.81 Penuangan molten ke mould 7 1786.84 255.26 0.150 293.55 24.5 365.47 Scum Skimming Off 8 1632.84 204.105 0.150 234.72 24.5 292.22 Pemberian Nomor Lot 9 1287.96 143.106 0.000 143.106 0.0 143.106 Casting Machine Pelepasan Ingot 10 4353.36 435.33 0.000 435.33 0.0 435.33 1359.9 Pendinginan Ingot 10 3327.96 332.79 0.000 332.79 0.0 332.79 Pemeriksaan Ingot dengan Line-Up 10 3269.44 326.94 0.150 375.98 18.5 445.54 Penyusunan Ingot dengan Clamp 7 1981.28 283.04 0.000 283.04 0.0 283.04 Penyusunan Ingot dengan Servo-Arm 10 225.47 22.54 0.160 26.15 26.0 32.95 Stacking Machine Penyusunan Ingot dengan Stock Conveyor 10 166.23 16.623 0.160 19.28 26.0 24.29 785.82 Pengikatan Ingot dengan CS Tools Pengikatan Ingot dengan CS Tools 10 808.7 80.87 0.160 93.80 24.5 116.79 116.79

5.4.3. Perhitungan Waktu Standard untuk Aluminium Batangan Ingot dengan Grade G1

Perhitungan waktu standard untuk aluminium batangan ingot dengan grade G1, dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh perhitungan waktu standard untuk grade S1-A. Hasil perhitungan waktu standard untuk aluminium batangan Ingot dengan Grade G1 dapat dilihat pada Tabel 5.31. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.31. Hasil Perhitungan Waktu Standard Aluminium Batangan Ingot Grade G1 Mesin Elemen Kerja Jmlh data yang masuk Bts Kontrol ∑Xi yang masuk bts kontrol Wkt Siklus det R. Factor Wkt Normal det All Wkt Standard det Total Wkt Work Center det Cold metal charging 9 1787.6 198.62 0.16 230.40 27.50 293.76 Hot metal charging 8 5047.2 630.9 0.16 731.84 27.50 933.10 Flux Treatment 9 6304 700.44 0.18 826.52 28.00 1057.95 Holding Time 10 166600 16660 0.00 16660 0.00 16660 Skimming Off 9 7644.6 849.4 0.16 985.30 27.50 1256.26 Pemberian De-Inclusion Flux 10 2888.61 288.861 0.18 340.855 28.00 436.29 Holding Furnance Melting Furnance Pengambilan Sampling TPM 10 2121.6 212.16 0.15 243.98 26.50 308.63 20945.99 Penyemprotan Parafin 10 1172.58 117.25 0.00 117.25 0.00 117.25 Penuangan molten ke mould 9 2165.73 240.63 0.15 276.73 24.50 344.53 Scum Skimming Off 9 2069.78 229.97 0.15 264.47 24.50 329.26 Pemberian Nomor Lot 10 2113.04 211.30 0.00 211.30 0.00 211.30 Casting Machine Pelepasan Ingot 10 5145.08 514.50 0.00 514.50 0.00 514.50 1516.84 Pendinginan Ingot 10 2888.32 288.83 0.00 288.83 0.00 288.83 Pemeriksaan Ingot dengan Line-Up 10 2886.76 288.67 0.15 331.97 18.50 393.39 Penyusunan Ingot dengan Clamp 8 2293.12 286.64 0.00 286.64 0.00 286.64 Penyusunan Ingot dengan Servo-Arm 10 224.48 22.44 0.16 26.47 26.00 33.36 Stacking Machine Penyusunan Ingot dengan Stock Conveyor 10 163.04 16.30 0.16 18.91 26.00 23.82 737.21 Pengikatan Ingot dengan CS Tools Pengikatan Ingot dengan CS Tools 10 732.1 73.21 0.16 84.92 24.50 105.72 105.72 Berdasarkan perhitungan waktu proses pengerjaan aluminium cair menjadi aluminium batangan ingot untuk setiap work center untuk masing-masing grade, maka data waktu proses dapat dikelompokkan berdasarkan work center dan grade seperti pada Tabel 5.32. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.32. Pengelompokan Waktu Pengerjaan Setiap Work center Untuk Masing-Masing Grade Aluminium Batangan Ingot Work center Jenis Aluminium WC 1 det WC 2 det WC 3 det WC 4 det Grade S1-A 21037.09 1661.15 989.76 118.74 Grade S1-B 21870.06 1359.9 785.82 116.79 Grade G1 20945.99 1516.84 737.21 105.72 5.5. Penjadwalan dan Perhitungan Makespan 5.5.1. Penjadwalan dan Perhitungan Makespan Dengan Menggunakan Metode CDS Campbell, Dudek Smith Berdasarkan hasil perhitungan waktu standard setiap work center untuk masing-masing grade aluminium batangan ingot yang dapat dilihat pada Tabel 5.32 di atas, maka dapat dilakukan penjadwalan mesin dengan menggunakan metode CDS Campbell, Dudek Smith. Dari waktu proses setiap work center yang telah diperoleh, maka dicari nilai K dengan menghitung ti,1 dan ti,2, hingga nilai K m-1 diperoleh seluruhnya untuk mengetahui pengurutan kerja masing-masing. Berdasarkan waktu proses pada Tabel 5.32 diatas, maka dapat dilakukan Iterasi. Langkah-langkah perhitungan untuk Iterasi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara  Jumlah Iterasi ditentukan dengan rumus K = m-1 M = 4; K = 4 – 1 = 3 M = 3; K = 3 – 1 = 2 M = 2; K = 2 – 1 = 1 M =1; K = 1 – 1 = 0  Contoh iterasi untuk K = 1 t

i,1

= t i,k t

i,1

= t 1,1 t

i,1

= 21037.09 det t

i,2

= t i,m-k+1 t

i,2

= t 1,4-1+1 ; t

i,2

= t 1,4 t

i,2

= 118.74 det  Contoh iterasi untuk K = 2 t

i,1

=   k k k i t 1 , t

i,1

= t 1,1 + t 1,2 t

i,1

= 21037.09 + 1661.15 t

i,1

= 22698.24 det t

i,2

=     k k k m i t 1 1 , t

i,2

= t 1,4-1+1 + t 1,4-2+1 t

i,2

= t 1,4 + t 1,3 t

i,2

= 118.74 + 989.76 = 1108.5 det Universitas Sumatera Utara  Contoh iterasi untuk K = 3 t

i,1

=   k k k i t 1 , t

i,1

= t 1,1 + t 1,2 + t 1,3 t

i,1

= 210371.09 + 1661.15 + 989.76 t

i,1

= 23688 det t

i,2

=     k k k m i t 1 1 , t

i,2

= t 1,4-1+1 + t 1,4-2+1 + t 1,4-3+1 t

i,2

= t 1,4 + t 1,3 + t 1,2 t

i,2

= 118.74 + 989.76 + 1667.15 t

i,2

= 2769.65 det  Langkah berikutnya hasil iterasi K = 1 sd K = 3 dalam tabel berdasarkan urutan kerja. Pengurutan hasil iterasi dapat dilihat pada Tabel 5.33. Tabel 5.33. Hasil Iterasi Untuk K = 1 sd K = 3 Tugas K = 1 K =2 K =3 i ti,1 ti,2 ti,1 ti,2 ti,1 ti,2 1 21037.09 118.74 22698.24 1108.5 23668.00 2769.65 2 21870.06 116.79 23229.96 893.57 24015.78 2262.51 3 20945.99 105.72 22462.83 842.93 23200.04 2359.77 Setelah hasil Iterasi diperoleh maka dilakukan pengurutan job berdasarkan langkah-langkah penjadwalan dengan menggunakan metode CDS Campbell, Dudek Smith, yaitu dengan cara : Universitas Sumatera Utara a. Ambil urutan pertama K=1. Untuk seluruh tugas yang ada, carilah harga t

i,1

dan t

i,2

yang minimum, yang merupakan waktu proses pada mesin pertama dari kedua. Contoh : Berdasarkan hasil iterasi yang dapat dilihat pada Tabel 5.33, nilai minimum waktu proses untuk K = 1, terdapat pada t1,2 = 118.74 det b. Jika waktu minimum didapat pada mesin pertama misal t

i,1

, selanjutnya tempatkan tugas tersebut pada urutan awal bila waktu minimum di dapat pada mesin kedua misal t

i,2

, tugas tersebut ditempatkan pada urutan terakhir. Contoh : Berdasarkan hasil iterasi untuk K = 1 yang dapat dilihat pada Tabel 5.33, waktu minimum terdapat pada t1,2, maka urutan job-nya menjadi K1 = 1 – 2 – 3. c. Pindahkan tugas-tugas tersebut hanya dari daftarnya dan urutkan. Jika masih ada tugas yang tersisa ulangi kembali langkah 1, sebaliknya bila tidak ada lagi tugas yang tersisa, berarti pengurutan sudah selesai. Berdasarkan hasil iterasi untuk K = 1 sd K = 3, dapat dilihat bahwa semua waktu minimum proses terdapat pada mesin kedua t

i,2

, maka pengurutan job-nya adalah : K 1 = 1 – 2 – 3 K 2 = 1 – 2 – 3 K 3 = 1 – 3 – 2 Universitas Sumatera Utara Dari urutan pengerjaan K1 dan K2 = 1 – 2 – 3, dapat dihitung waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh urutan ini dengan memperhatikan adanya Idle time secara sekaligus. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Pindahkan waktu proses pada mesin pertama t

i,1

dan waktu proses pada mesin kedua t

i,2

berdasarkan urutan job. Contoh pengurutan dapat dilihat pada Tabel 5.34. Tabel 5.34. Contoh Pengurutan Berdasarkan Job Posisi Urutan ti,1 ti,2 Deret Job det det 1 1 210371.09 1661.15 2 2 21870.06 1359.9 3 3 20945.99 1516.84 2. Hitung Idle time berdasarkan urutan job dengan rumus:                                    1 1 2 , 1 1 2 , 1 1 1 , , 1 , 2 ], [ , max i k k i k k i k i j i i i I t t I t I Contoh perhitungan Idle time untuk urutan job K 1 = 1 – 2 – 3                                                               det 09 . 19586 09 . 19586 , max 91 . 20208 09 . 21037 9 . 1359 15 . 1661 99 . 20945 06 . 21870 09 . 21037 , max , max det 91 . 20208 91 . 20208 , max 09 . 21037 15 . 1661 06 . 21870 09 . 21037 , max , max det 09 . 21037 2 , 3 2 , 3 2 , 3 2 , 2 2 , 1 2 , 2 2 , 1 1 , 3 1 , 2 1 , 1 2 , 3 2 , 2 2 , 2 2 , 2 2 , 1 2 , 1 1 , 2 1 , 1 2 , 2 2 , 1 1 , 1 2 , 1                             I I I I I t t t t t I I I I I t t t I I t I Universitas Sumatera Utara Contoh hasil perhitungan Idle time untuk I

i,2

dapat dilihat pada Tabel 5.35. Tabel 5.35. Hasil Perhitungan Idle time Untuk I

i,2 Posisi Urutan

ti,1 ti,2 Ii,2 Deret Job det det det 1 1 21037.09 1661.15 21037.09 2 2 21870.06 1359.9 20208.91 3 3 20945.99 1516.84 19586.09 3. Selanjutnya hitung Makespan atau t newi,2 , dengan menggunakan rumus :           n i m i n i m i I t Makespan 1 , 1 , Contoh perhitungan Makespan : t new1,2 = t 1,2 + I 1,2 = 1661.15 + 21037.09 = 22698.24 det t new2,2 = t 2,2 + I 2,2 = 1359.9 + 20208.91 = 21568.81 det t new3,2 = t 3,2 + I 3,2 = 1516.84 + 19586.09 = 21102.93 det Contoh hasil perhitungan makespan t newi,2 dapat dilihat pada Tabel 5.36. Tabel 5.36. Contoh Hasil Perhitungan Makespan t newi,2 Posisi Urutan ti,1 ti,2 Ii,2 tnewi,2 Deret Job Jam Jam Jam Jam 1 1 21037.09 1661.15 21037.09 22698.24 2 2 21870.06 1359.9 20208.91 21568.81 3 3 20945.99 1516.84 19586.09 21102.93 Dengan cara yang sama dapat dihitung makespan untuk iterasi berikutnya. Hasil perhitungan makespan untuk K 1 dan K 2 dengan urutan job 1 – 2 – 3 dapat dilihat pada Tabel 5.37. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.37. Perhitungan Makespan Setiap Work center untuk K1 dan K 2 Menggunakan Metode CDS Campbell, Dudek Smith Posisi Urutan ti,1 ti,2 Ii,2 tnewi,2 ti,3 Ii,3 tnewi,3 ti,4 Ii,4 tnewi,4 Deret Job det det det det det det det det det det 1 1 21037.09 1661.15 21037.09 22698.24 989.76 22698.24 23688 118.74 23688 23806.74 2 2 21870.06 1359.9 20208.91 21568.81 785.82 20579.05 21364.87 116.79 21246.13 21362.92 3 3 20945.99 1516.84 19586.09 21102.93 737.21 20317.11 21054.32 105.72 20937.53 21043.25 TOTAL 63853.14 4537.89 60823.09 65369.98 2512.79 6359.44 66107.19 341.25 65871.66 66212.91 Nilai makespan untuk penjadwalan dengan metode CDS Campbell, Dudek Smith untuk K 1 dan K 2 dengan urutan job 1 – 2 – 3 adalah 66212.91 det. Perhitungan nilai makespan untuk K 3 dengan urutan job 1 – 3 – 2, dilakukan dengan cara yang sama dengan contoh perhitungan diatas. Hasil perhitungan makespan untuk K 3 dengan urutan job 1 – 3 – 2 dapat dilihat pada Tabel 5.38. Tabel 5.38. Perhitungan Makespan Setiap Work center untuk K3 Menggunakan Metode CDS Campbell, Dudek Smith Posisi Urutan ti,1 ti,2 Ii,2 tnewi,2 ti,3 Ii,3 tnewi,3 ti,4 Ii,4 tnewi,4 Deret Job det det det det det det det det det det 1 1 21037.09 1661.15 21037.09 22698.24 989.76 22698.24 23688 118.74 23688 23806.74 2 3 20945.99 1516.84 19284.84 20801.68 737.21 19811.92 20549.13 105.72 20430.39 20536.11 3 2 21870.06 1359.9 20353.22 21713.12 785.82 20927.3 21713.12 116.79 21607.4 21724.19 TOTAL 63853.14 4537.89 60675.15 65213.04 2512.79 63437.46 65950.25 341.25 65725.79 66067.04 Nilai makespan untuk penjadwalan dengan metode CDS Campbell, Dudek Smith untuk K 3 dengan urutan job 1 – 3 – 2 adalah 66067.04 det. Berdasarkan perhitungan makespan dan Idle time keseluruhan work center dengan menggunakan metode CDS Campbell, Dudek Smith yang dapat Universitas Sumatera Utara dilihat pada Tabel 5.37 dan Tabel 5.38, maka dapat digambarkan Gantt Chart sesuai dengan urutan job. Gambar Gantt Chart untuk hasil pengurutan tugas-tugas untuk K 1 dan K 2 dapat dilihat pada Lampiran V, dan Gambar Gantt Chart untuk hasil pengurutan tugas-tugas untuk K 3 dapat dilihat pada Lampiran V.

5.5.2. Penjadwalan dan Perhitungan Makespan Dengan Menggunakan Metode Palmer