Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindusti Biodiesel dari Kelapa Sawit.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB
DENGAN MODUL ANALISA GAS RUMAH KACA
AGROINDUSTRI BIODIESEL KELAPA SAWIT

HAFIZD ADITYO UTOMO

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem
Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk
Agroindustri Biodiesel Kelapa Sawit adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014

Hafizd Adityo Utomo
NRP F34100063

ABSTRAK
HAFIZD ADITYO UTOMO. Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web
dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindusti Biodiesel dari Kelapa
Sawit. Dibimbing oleh YANDRA ARKEMAN.
Kelangkaan pada bahan bakar minyak di Indonesia merupakan salah satu
masalah serius karena dapat mengganggu aktivitas di kehidupan manusia. Salah
satu upaya pencegahan dari penggunaan bahan bakar minyak yang semakin hari
semakin meningkat adalah dengan menyediakan informasi terkait biodiesel yang
merupakan energi alternatif dari bahan bakar minyak. Informasi tersebut dapat
disajikan dalam bentuk sistem informasi berbasis web untuk agroindustri biodiesel
dari kelapa sawit dengan modul analisa Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini
bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai data produksi dan luas areal
kelapa sawit, data produksi biodiesel dan modul analisa GRK untuk mengetahui

emisi GRK. Sistem informasi disini memiliki fitur-fitur utama yaitu menampilkan
grafik dari data produksi, data luas areal kelapa sawit dan data produksi biodiesel,
halaman administrasi sebagai editor halaman web dan menampilkan hasil analisa
GRK. Dengan adanya sistem informasi ini, dapat ditentukan apakah suatu wilayah
memiliki nilai emisi GRK yang tinggi atau tidak, sehingga dapat digunakan sebagai
acuan wilayah untuk pengurangan emisi GRK.
Kata kunci: emisi gas rumah kaca, data luas areal, data produksi, sistem informasi
berbasis web

ABSTRACT
HAFIZD ADITYO UTOMO. Design of Web Based Information System with
Green House Gas Analysis for Palm Oil Biodiesel Agroindustrial. Supervised by
YANDRA ARKEMAN and DHANI SATRIA WIBAWA.
The scarcity of fuel is one serious problem in Indonesia because it can disturb
the run of people’s daily activity. One way to prevent the increasing number of fuel
usage is by providing information about biodiesel which is an alternative energy.
Those information is served on the shape of web base information for palm oil
biodiesel agroindustrial with Green House Gas (GHG) analytical module. This
research is aimed to provide information about data production and area of palm
oil, data production of biodiesel and GHG analysis module to perceive GHG

emission. These information system has a main feature which is showing graph of
data production, area of palm oil, and biodiesel data production, as user web page
editor, and showing result of GHG analysis. With this information system, it can be
decided whether an area had a high GHG emission or not, so it can be used as region
reference for emission reduction.
Keywords: area data, GHG emission, information system web based, production
data

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB
DENGAN MODUL ANALISA GAS RUMAH KACA UNTUK
AGROINDUSTRI BIODIESEL KELAPA SAWIT

HAFIZD ADITYO UTOMO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Pertanian
pada
Departemen Teknolgi Industri Pertanian


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul
Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindustri Biodiesel Kelapa
Sawit
Nama
: Hafizd Adityo Utomo
NIM
: F34100063

Disetujui oleh

Dr Ir Yandra Arkeman, MEng
Pembimbing I

Dhani Satria Wibawa, STP MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah sistem
informasi, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan
Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindustri Biodiesel Kelapa Sawit.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Pertanian pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknik
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penelitian ini, di antaranya:

1 Mama, papa, kakak-kakak, keponakan dan keluarga lainnya yang telah
memberikan dukungan, doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang yang
sangat besar.
2 Bapak Dr Ir Yandra Arkeman, MEng dan Bapak Dhani Satria Wibawa, STp
Msi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran,
arahan, dan bantuan selama penyelesaian skripsi.
3 Sahabat-sahabat terbaik penulis, Khairil Amri, Febriana Adiya Rangkuti
Panji Tejo Baskoro, Fauzan Mulya Adiputra, Nadhira, Elok, Destiara terima
kasih atas doa, semangat, dan bantuannya, semoga sukses untuk kita semua.
4 Teman-teman TIN 47 yang terus memberikan semangat dan keceriaan serta
kenangan bagi penulis.
5 Seluruh dosen dan civitas akademika Departemen Teknologi Industri
Pertanian IPB
6 Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Bogor, September 2014


Hafizd Adityo Utomo

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

2

Kerangka Pemikiran


2

Pengembangan Sistem

2

Perangkat Penelitian

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Perencanaan

4

Analisis Sistem


5

Desain Sistem

6

Implementasi Sistem

16

Perawatan Sistem

16

SIMPULAN DAN SARAN

17

Simpulan


17

Saran

17

DAFTAR PUSTAKA

18

LAMPIRAN

17

RIWAYAT HIDUP

23

DAFTAR TABEL
1

Kekurangan dan kelebihan SDLC

15

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Diagram konteks sistem informasi
Tampilan halaman beranda pengguna
Tampilan halaman menu sawit
Tampilan grafik sesuai kategori informasi pilihan
Tampilan rinci luas areal
Tampilan halaman antar muka biodiesel
Tampilan halaman antar muka data produksi biodiesel
Tampilan halaman login admin
Beranda halaman administrator
Tampilan halaman sawit administrator
Tampilan form input data
Tampilan tabel pada data produksi biodiesel administrator

7
8
9
9
10
11
12
13
13
14
15
15

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8

Skema Kerangka Pemikiran
Skema basis data sistem informasi
Halaman antar muka luas areal menurut provinsi
Halaman antar muka pengguna pembuatan biodiesel
Halaman analisa gas rumah kaca
Halaman lanjutan analisa gas rumah kaca
Halaman administrator luas areal kelapa sawit
Tabel pada basis data skripsi

19
19
22
23
24
25
26
27

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketersediaan minyak bumi yang saat ini semakin terbatas, menyebabkan
perhatian masyarakat terhadap penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar
alternatif. Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang digunakan manusia
dalam memenuhi kebutuhan diberbagai aspek kehidupan seperti transportasi,
rumah tangga, dan industri. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan mudah
apabila terdapat informasi-informasi yang tersedia di masyarakat.
Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan suatu
aspek yang sangat penting dalam setiap aktifitas kehidupan manusia. Seiring
dengan berkembangnya informasi dengan sangat pesat, perkembangan ini pun
dimanfaatkan untuk menyediakan sistem informasi yang lebih baik. Salah satu cara
dalam pengembangan sistem informasi adalah dengan mendesain ataupun
menciptakan sebuah web yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dalam
mencari informasi.
Indonesia merupakan negara yang memiliki luas hutan sebesar 98.56 juta
hektar (Kemenhut 2012). Salah satu komoditas yang berpotensial untuk
dikembangkan di Indonesia adalah kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi
biodiesel sebagai energi alternatif, namun dijumpai juga hambatan, berupa
kurangnya informasi terpusat mengenai kelapa sawit dan biodiesel. Saat ini di
Indonesia hanya sedikit website yang memberikan informasi mengenai biodiesel
dan kelapa sawit. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, maka
pengembangan sistem informasi telah mengarah kepada penggunaan teknologi
informasi berbasis web, dimana semua informasi yang ada dalam sistem dapat
ditampilkan dengan menggunakan media Internet.
Sistem informasi mengenai biodiesel dan kelapa sawit merupakan sistem
yang diperuntukan bagi masyarakat umum untuk memberikan informasi mengenai
produksi kelapa sawit, luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit, serta produksi
biodiesel. Sistem informasi yang dikembangkan bertujuan untuk mengetahui
informasi terpadu dan terbarukan mengenai biodiesel dan kelapa sawit serta adanya
analisa gas rumah kaca sebagai alat untuk mengetahui nilai emisi gas yang timbul
akibat perubahan penggunaan lahan.

Tujuan Penelitian
1

2

Penelitian ini bertujuan:
Merancang bangun sistem informasi dengan visualisasi informasi terpadu dan
terpusat mengenai produksi kelapa sawit, produksi biodiesel, luas areal
tanaman perkebunan kelapa sawit dalam bentuk grafik atau tabel.
Menampilkan hasil analisa emisi gas rumah kaca dalam web.

2
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai produksi kelapa sawit, produksi biodiesel dan luas areal
tanaman perkebunan kelapa sawit serta adanya analisa gas rumah kaca untuk
menetapkan nilai emisi gas rumah kaca sesuai dengan kriteria wilayah yang
ditentukan pengguna.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1 Data yang digunakan adalah data produksi, luas areal tanaman perkebunan
kelapa sawit dan data produksi biodiesel.
2 Modul analisa gas rumah kaca (GRK) yang sebelumnya telah digunakan oleh
Global Environment Facilities (GEF) akan diintegrasikan pada sistem
informasi berbasis web.
3 Pengembangan sistem menggunakan XAMPP 1.8.1 dengan Apache sebagai
web server.

METODE
Kerangka Pemikiran
Kelangkaan pada bahan bakar minyak merupakan salah satu masalah serius
yang dihadapi suatu negara. Namun, kita ketahui Indonesia merupakan negara
berkembang yang sebagian besar daratannya adalah hutan. Hal tersebut mengacu
pada salah satu komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif
pengganti bahan bakar minyak yaitu biodiesel dari kelapa sawit. Namun dijumpai
bahwa produksi kelapa sawit dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Peningkatan yang semakin signifikan dari tahun ke tahun mengakibatkan
timbulnya perubahan penggunaan lahan. Hal tersebut berdampak negatif karena
meningkatnya nilai emisi gas rumah kaca. Salah satu upaya dalam pencegahan
terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak adalah dengan menyediakan informasi
mengenai biodiesel dari kelapa sawit.
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat,
perkembangan ini dimanfaatkan pula dalam menyediakan sistem informasi yang
terpusat dan terpadu. Sistem informasi yang dirancang dalam bentuk web akan lebih
mudah untuk diakses oleh masyarakat luas dan menyediakan informasi terkait
dengan kelapa sawit dan biodiesel dengan modul analisa gas rumah kaca di dalam
web. Secara skematis dapat dilihat pada Lampiran 1 mengenai kerangka pemikiran
sistem informasi berbasis web yang dibangun.
Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi berbasis web
agroindustri biodiesel kelapa sawit adalah dengan metodologi System Development

3
Life Cycle (SDLC). Tahapan yang dilakukan dalam SDLC antara lain yaitu
perencanaan, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan
sistem (O’brien 1999).
Perencanaan
Perencanaan sistem dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai tujuan
dirancangnya suatu sistem dan ruang lingkup sistem, mendefinisikan masalahmasalah yang ada dan cara penyelesaiannya serta mengevaluasi strategi yang akan
digunakan dalam pengembangan sistem. Fase perencanaan lebih menekankan pada
studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).

Analisis Sistem
Pada analisis sistem dilakukan dua tahapan, yaitu menganalisis dan
mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi.
Pentingnya analisis sistem dalam membangun sistem informasi karena analisis
sistem berfungsi untuk menghasilkan solusi terbaik dalam suatu permasalahan,
adanya kebutuhan baru, mengimplementasikan ide atau teknologi baru dan
meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.
Tahap analisis sistem merupakan tahapan yang krisis dan sangat penting
karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. Pada umumnya aktivitas yang ada di dalam tahap analisis sistem
merupakan perluasan dari studi kelayakan.
Desain Sistem
Desain sistem memiliki tiga aktivitas utama yaitu desain interface (antar
muka), desain data, dan desain proses. Tahapan desain sistem merupakan prosedur
untuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang dapat
diimplementasikan pada sistem komputer organisasi.
Menurut Whitten et al. (2001), desain antar muka merupakan prototype
dimana model kerja didesain dan dimodifikasi berulang kali menggunakan
feedback dari end user. Aktivitas pada desain antar muka terfokus pada dukungan
interaksi antara end user dan aplikasi berbasis komputer. Selanjutnya terdapat
desain data dan desain proses. Desain data dilakukan pada desain struktur database
yang akan digunakan oleh sistem. Aktivitas desain proses terfokus pada desain
software berupa program dan prosedur yang telah diusulkan.
Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan yang memerlukan waktu yang
panjang dan proses yang kompleks. Pada tahap ini dilakukan berbagai aktivitas
seperti perolehan perangkat lunak dan perangkat keras, pengembangan perangkat
lunak, pengujian, penyusunan database, pengkonversian data serta berbagai
kegiatan pemrograman.

4
Perawatan Sistem
Tahap pemeliharaan atau perawatan sistem merupakan tahap akhir dalam
pengembangan sistem (SDLC). Pada tahap ini dilakukan monitoring, evaluasi, dan
modifikasi untuk membuat perbaikan yang penting atau sesuai dengan keinginan
end user. Perawatan sistem dilakukan oleh pihak admin yang ditunjuk untuk
menjaga sistem tetap beroperasi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Perangkat Penelitian
Pembuatan sistem informasi berbasis web ini menggunakan perangkat lunak
dan perangkat keras sebagai berikut:
1 Perangkat keras berupa komputer personal dengan spesifikasi sebagai
berikut:
a. Intel® Core ™ i3-3217U CPU @ 1.80GHz
b. Memori RAM 4.00 GB
c. 500GB HDD
d. Mouse
2 Perangkat lunak
a. Sistem operasi Windows 8
b. XAMPP 1.8.1 sebagai web server
c. Adobe Dreamweaver CS 6 untuk mengkodekan aturan-aturan (coding)
d. Adobe Photoshop 6 Portable untuk mengatur tampilan halaman web
e. Bahasa pemrograman : PHP

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan
Pemilihan sistem informasi berbasis web dengan analisa gas rumah kaca
merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kelangkaan pada bahan bakar
minyak. Solusi yang didapat adalah dengan menyediakan informasi mengenai
biodiesel sebagai energi alternatif dan kelapa sawit sebagai bahan baku yang
potensial untuk dikembangkan menjadi biodiesel.
Teknologi web sebagai dasar membangun sistem informasi dikarenakan
cakupan pengguna sistem informasi ini akan lebih luas dan terpusat. Pembangunan
sistem informasi ini memerlukan beberapa hal penting, diantaranya adalah:
1 Data
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah
teknologi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup
banyak aspek. Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun
secara terstruktur (Vercellis 2009). Sistem informasi ini dibangun
menggunakan database atau basis data sebagai sumber utama yang
menyediakan informasi untuk ditampilkan kepada pengguna. Data yang

5
digunakan adalah data dari Badan Pusat Statistik mengenai kelapa sawit dan
Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) untuk data produksi
biodiesel. Data disini menjadi hal yang sangat diperlukan karena akan
dikonversi menjadi informasi pada sistem.
2

Waktu
Pembangunan sistem informasi ini memerlukan waktu untuk menyeleksi
data, memasukkan data, mengkonversi data dalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan sistem, mengoreksi data, membuat desain tampilan dan
mengalokasikan tenaga serta pemikiran yang matang guna memberikan hasil
yang optimal.

3

Biaya
Biaya dalam pembangunan sistem informasi disini terbagi menjadi dua
yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Menurut Al-Fatta (2007),
dalam merancang sistem informasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah menganalisis performa, informasi, nilai ekonomis, efisiensi
dan pelayanan dari suatu sistem informasi. Peningkatan ukuran yang lebih baik
dari aspek ekonomis dari sistem merupakan salah satu ukuran bahwa sistem
tersebut layak untuk dibangun.

4

Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Tersedianya perangkat keras dalam pembangunan sistem informasi ini
merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan, dengan adanya perangkat
keras yang memadai pula perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun
sistem informasi dapat beroperasi secara optimal.

Analisis Sistem
Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi adalah suatu
prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif
pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau
sistem yang akan diusulkan atau dimodifikasi (Sutabri 2004). Analisis sistem
bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional
sistem yang dikembangkan.
Sistem informasi yang dibangun memiliki sifat yang dinamis, dengan kata
lain sistem ini memiliki ciri-ciri dapat berinteraksi dengan pengunjung situs, dapat
menampilkan informasi-informasi yang berasal dari basis data dan halamanhalaman web dapat berubah secara otomatis (Sutisna 2007).
World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web merupakan jaringan
informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan
dapat diakses melalui suatu antar muka sederhana. Bowo (2005) menyatakan bahwa
web merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar,
suara dan animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik.
Tahap analisis sistem meliputi tahap identifikasi kebutuhan fungsional dan
kebutuhan nonfungsional. Masalah yang didapati dalam analisis sistem disini
adalah ketersediaan informasi mengenai kelapa sawit dan biodiesel secara terpusat

6
sebagai kebutuhan fungsional yang ditujukan kepada masyarakat. Kebutuhan baru
muncul dengan adanya penggunaan perubahan lahan dari perkebunan kelapa sawit
yang mengakibatkan meningkatnya nilai emisi gas rumah kaca sehingga
memerlukan analisa perhitungan emisi gas rumah kaca dalam sistem. Hal tersebut
juga dapat mengimplementasikan ide baru sehingga meningkatkan performansi
sistem informasi berbasis web secara keseluruhan. Adapun kebutuhan
nonfungsional dari sistem informasi berbasis web ini antara lain tampilan dari
interface atau antar muka halaman web yang menarik dan konsisten agar mudah
digunakan bagi pengguna.

Desain Sistem
Tahap desain sistem merupakan tahap yang menjelaskan bagaimana sistem
memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Proses desain sistem memegang
peranan penting karena desain sistem yang baik akan menentukan kualitas sistem.
Desain sistem terdiri dari desain interface, desain basis data dan desain proses.
1

Desain Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer yang dapat diubah, dihapus dan ditambahkan
menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan informasi. Data yang
tersimpan dalam bentuk tabel dan tabel yang telah disimpan saling berkaitan.
Perancangan suatu basis data dipengaruhi oleh kejelian analisis sistem yang
ingin dihasilkan dan hasil perancangan tersebut akan memberikan pengaruh
yang signifikan pada sistem yang dihasilkan (Sidik 2005).
Sistem informasi berbasis web ini dibangun untuk dapat menampilkan
informasi mengenai data produksi kelapa sawit, data luas areal tanaman
perkebunan kelapa sawit dan data produksi biodiesel dalam bentuk grafik
atau tabel. Basis data yang dibangun untuk sistem informasi berbasis web
ini terdiri dari 100 tabel. Tabel-tabel yang telah disimpan berdasarkan
kategori informasi yang dibutuhkan sistem yaitu terdapat tabel produksi
kelapa sawit, tabel produksi biodiesel, tabel luas areal tanaman perkebunan
dan tabel nilai analisa gas rumah kaca. Masing-masing tabel memiliki
identitas yang berbeda-beda, contohnya latpb, latpr, ppb, ppr, admin, dan
lain sebagainya. Tidak semua tabel dalam basis data ini memiliki relasi satu
sama lainnya. Skema basis data pada sistem informasi ini dapat dilihat pada
Lampiran 1.

2

Desain Proses
Desain proses sistem informasi ini dibuat menggunakan diagram
kontekstual seperti yang ditujukan pada Gambar 1.

7

Gambar 1 Diagram konteks sistem informasi
Pada diagram konteks sistem informasi dapat dilihat keterlibatan
antara user dan admin. User disini sebagai pengguna yang mendapatkan
informasi dari sistem dan admin yang mengontrol dan memperbaharui
informasi termasuk basis data dalam sistem informasi. Pengguna (user)
yang terlibat dalam sistem ini adalah masyarakat umum.
3

Desain Interface atau Antar Muka
Desain antar muka dalam sistem informasi ini dibagi menjadi dua
tampilan, yaitu antar muka untuk admin dan antar muka untuk pengguna.
Antar muka berfungsi untuk menampilkan lokasi informasi yang diperlukan
oleh pengguna.
Tampilan dari masing-masing antar muka yakni antar muka pengguna
dan antar muka admin dibuat semenarik mungkin agar memudahkan dalam
pengoperasiannya. Seperti halnya pada antar muka pengguna, tampilan dari
antar muka harus menarik agar memudahkan dalam mendapatkan informasi
yang diperlukan (Gambar 2). Sedangkan untuk halaman administrator
dibuat semenarik mungkin agar admin mudah dalam memasukkan data,
menghapus data ataupun merubah data.

8

Gambar 2 Tampilan halaman beranda pengguna
Tampilan halaman beranda pengguna terdapat gambar dan logo sistem
informasi. Navigasi menu terdiri dari beranda, sawit, biodiesel, GRK (Gas Rumah
Kaca) dan Contacts (Gambar 2). Pada halaman awal pengguna dapat dilihat
terdapat paragraf mengenai kelapa sawit dalam bentuk bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Menu sawit memberikan informasi mengenai kelapa sawit, begitu pula
dengan menu biodiesel yang memberikan informasi terkait biodiesel. Sedangkan
GRK adalah menu yang ditujukan kepada pengguna yang akan menganalisis nilai
emisi gas rumah kaca.
Halaman sawit menginformasikan data produksi perkebunan besar negara,
rakyat dan swasta kelapa sawit, data luas areal tanaman perkebunan besar menurut
provinsi dan kabupaten, serta data mengenai jumlah perusahaan perkebunan besar
yang dapat dilihat pada Gambar 3.

9

Gambar 3 Tampilan halaman menu sawit
Terdapat tombol lihat grafik yang berfungsi untuk menampilkan secara
singkat dalam bentuk grafik dan tabel sesuai dengan pilihan kategori informasi yang
dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Tampilan grafik sesuai kategori informasi pilihan

10
Grafik batang yang terdapat pada Gambar 4 merupakan hasil dari plugin
jQuery. jQuery merupakan kumpulan kode atau fungsi Javascript yang dapat
langsung digunakan sehingga mempermudah dan mempercepat programmer dalam
membuat kode Javascript (Hakim 2010). Pilihan informasi kategori yang terdapat
pada halaman antar muka menu sawit dapat dipilih untuk melihat lebih rinci sesuai
keperluan dari pengguna.
Halaman lebih rinci mengenai luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit
dapat dilihat pada Gambar 5. Pada sisi kanan terdapat menu pilihan luas areal
perkebunan kelapa sawit berdasarkan provinsi yang diinginkan.

Gambar 5 Tampilan rinci luas areal
Tampilan pada halaman-halaman lain seperti produksi perkebunan besar
negara, produksi perkebunan besar swasta dan produksi perkebunan rakyat
memiliki layout dan konten yang sama hanya dibedakan pada data yang ada disetiap
kategori informasi. Pilihan menu luas areal tanaman perkebunan besar menurut
provinsi diberikan untuk menampilkan data-data luas areal berdasarkan provinsi
saja yang dapat dilihat pada Lampiran 2.
Halaman biodiesel menyediakan informasi mengenai pembuatan biodiesel
dari kelapa sawit dan informasi mengenai produksi biodiesel. Terdapat dua pilihan
pada halaman antar muka biodiesel yang dapat dilihat pada Gambar 6.

11

Gambar 6 Tampilan halaman antar muka biodiesel
Data mengenai produksi biodiesel diperoleh dari Direktorat Jendral Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, namun data belum dapat dipublikasikan
secara meluas karena masih terdapat data yang belum terkumpulkan. Sistem
informasi ini akan ditujukan kepada pihak EBTKE untuk pembaharuan data serta
konten yang ada pada web. Adanya sistem informasi berbasis web ini diharapkan
dapat membantu dan mempermudah masyarakat maupun pemerintah dalam
mendapatkan informasi.
Informasi yang terdapat pada halaman biodiesel dari kelapa sawit diperoleh
dari ringkasan dan referensi hasil studi pustaka. Pembuatan kelapa sawit yang
diawali dengan transesterifikasi, pencucian, pengeringan, dan yang terakhir adalah
filtrasi dijelaskan secara singkat pada halaman ini. Informasi yang menarik dapat
memudahkan pengguna dalam memahami isi dari halaman dalam suatu web,
contohnya terdapat gambar proses pembuatan biodiesel pada halaman yang
ditujukan pada Lampiran 3.
Halaman selanjutnya adalah halaman data produksi biodiesel yang dapat
dlihat pada Gambar 7. Terdapat grafik dan tabel produksi biodiesel yang diperoleh
dari EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi).

12

Gambar 7 Tampilan halaman antar muka data produksi biodiesel
Selanjutnya dapat dilihat halaman GRK (Gas Rumah Kaca) yaitu halaman
analisa nilai emisi gas rumah kaca yang timbul akibat dari perubahan penggunaan
lahan. Terdapat enam tahap perhitungan dalam halaman ini, setiap tahap memiliki
nilai masing-masing sesuai dengan pilihan yang telah diberikan.
Analisa GRK ini merupakan analisa hasil integrasi perhitungan GEF (Global
Environment Facilities) yang semula berformat excel yang kemudian
diimplementasikan dalam bentuk web. Halaman antar muka analisa GRK dapat
dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.
Terdapat 2 step atau tahap yang ditunjukkan Lampiran 4 mengenai analisis
nilai emisi gas rumah kaca. Tahap 1 sampai dengan tahap 4 merupakan tahap
penentuan nilai emisi CO2 dari penggunaan lahan langsung. Setiap tahapan
memberikan pilihan kotak yang harus diisi. Setiap kotak pilihan telah disesuaikan
dengan aturan dari perhitungan GEF Calculator.
Sedangkan pada tahap 5 dan tahap 6 yang dapat dilihat pada Lampiran 5
adalah tahap yang memperhitungkan perbedaan karbon organik tanah dibandingkan
dengan standar karbon organik tanah setelah perubahan penggunaan lahan. Tahap
6 adalah tahap akhir dalam analisis yaitu menghasilkan nilai emisi gas rumah kaca
dari perubahan penggunaan lahan.
Selanjutnya adalah tampilan antar muka pada halaman administrator. Admin
merupakan seseorang yang ditunjuk dan dipercaya untuk memonitor dan
memperbaharui data pada sistem informasi. Data yang diperbaharui akan dijadikan
input yang dimasukkan ke dalam halaman pengguna. Sebelum masuk ke halaman
beranda administrator, seorang admin terlebih dahulu memasukkan identitas dan
password (Gambar 8).

13

Gambar 8 Tampilan halaman login admin
Selanjutnya memilih data apa yang akan diperbaharui dan terdapat informasi
singkat mengenai kelapa sawit (Gambar 9). Kategori informasi yang ada pada
halaman administrator ini disesuaikan dengan kategori informasi yang ada pada
halaman pengguna. Admin dapat memilih juga pada menu Sawit dan Biodiesel
untuk memonitor atau memperbaharui data yang telah ada pada setiap menu yang
disediakan.

Gambar 9 Beranda halaman administrator

14
Tampilan halaman menu Sawit pada halaman administrator mempunyai
tampilan yang hampir sama dengan halaman Sawit pengguna. Namun kategori
informasi disini digunakan untuk memilih data yang akan dimanipulasi (diubah,
dihapus, ditambahkan).
Terdapat pilihan luas areal kelapa perkebunan rakyat, luas areal perkebunan
besar negara dan luas areal perkebunan besar swasta yang masing-masing menurut
provinsi dan kabupaten. Selanjutnya terdapat produksi perkebunan besar negara,
produksi perkebunan besar swasta dan produksi perkebunan rakyat yang masingmasing menurut kabupaten dan provinsi (Gambar 10).

Gambar 10 Tampilan halaman sawit administrator
Data yang akan diperbaharui dapat diubah dengan memilih kategori yang ada
pada Gambar 10. Kemudian dapat dilihat tampilan data yang ada pada salah satu
kategori informasi pada Lampiran 6. Pada sisi kanan tabel terdapat pilihan untuk
memanipulasi (ubah, hapus, tambah) data.
Adapun tombol Tambah Data pada setiap halaman administrator kelapa sawit
maupun biodiesel yang berfungsi untuk memperbaharui data. Form kotak yang ada
pada tabel Tambah Data dapat dilihat pada Gambar 12.

15

Gambar 11 Tampilan form input data
Form penambahan data yang terdapat pada Gambar 12 memiliki 4 kotak yang
harus diisi, diantaranya adalah nama provinsi untuk luas areal atau produksi
perkebunan berdasarkan provinsi dan nama kabupaten untuk luas areal atau
produksi perkebunan berdasarkan kabupaten, selanjutnya terdapat kotak Luas (ha),
Produksi (ton) dan Tahun. Tombol Simpan berfungsi untuk menyimpan data yang
sudah diisi pada form tambah data.
Tabel pada menu Biodiesel Adiministrator memiliki konten yang sama
seperti tabel pada menu Sawit sebelumnya. Namun untuk data biodiesel diambil
dari keseluruhan Indonesia. Tabel data produksi biodiesel ditunjukkan pada
Gambar 13.

Gambar 12 Tampilan tabel pada data produksi biodiesel administrator

16
Pilihan Edit dan Hapus pada kolom proses tabel produksi biodiesel digunakan
untuk memodifikasi data. Setiap tabel pada halaman administrator terhubung
langsung dengan database pada komputer. Data yang tersimpan langsung masuk
ke basis data skripsi yang dapat dilihat pada Lampiran 7.

Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahapan pemrograman (coding) untuk
mewujudkan desain yang telah ada menjadi sistem informasi. Dalam tahap ini
dilakukan 3 hal:
1

Instalasi
Pengadaan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun
sistem informasi berbasis web ini merupakan salah satu hal yang diperlukan
untuk menghasilkan sistem informasi yang baik. Perangkat lunak yang
dibutuhkan antara lain Adobe Dreamweaver CS 6, Adobe Photoshop
Portable, XAMPP 1.8.1, Microsoft Visio 2010, Web Browser (Mozilla
Firefox, Google Chrome, Internet Explorer).

2

Pengkodean (Coding)
Pengkodean merupakan kegiatan pemrograman untuk mengkonversi
seluruh desain menjadi perangkat sistem yang memenuhi kebutuhan
pengguna. Seluruh kegiatan pemrograman dan pembangunan basis data
dilakukan pada sistem operasi Windows 8. Sistem informasi berbasis web
ini dibangun menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 yang berbasis
pemrograman PHP.

3

Pengujian (Testing)
Setelah pengkodean dilakukan selanjutnya sistem diinstalasi ke
jaringan internet sehingga sistem dapat diuji aksebilitasnya. Sistem diuji
aksebilitasnya pada Web Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome dan
Internet Explorer).
Perawatan Sistem

Tahap ini adalah tahap akhir dari siklus daur hidup pengembangan sistem
(SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi sistem yang
sesuai. Perawatan sistem dilakukan selama dan setelah proses perancangan sistem
berlangsung.
Sistem yang dibangun masih berupa prototipe sehingga untuk tahapan
perawatan sistem hanya mencakup tahapan monitoring ketika dilakukan uji
performansi, evaluasi dan selanjutnya dilakukan modifikasi agar sistem yang
dibangun sesuai dengan kriteria pengguna.
Adapun kekurangan dan kelebihan pada System Development Life Cycle ini
menurut Post and Anderson (2003), yang dapat dilihat pada Tabel 1.

17
Tabel 1 Kekurangan dan kelebihan SDLC
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelebihan
Mudah dalam mengontrol
Kejelasan tahap-tahap
Mudah memonitor proyek besar
Baik dalam mengevaluasi dana
dan penyelesaian rencana kerja
Baik dalam dokumentasi
Baik dalam mendefinisikan
kebutuhan pengguna
Mudah dalam perawatan
Mudah dalam desain dan
pengembangan sistem
Mentolerasi perubahan dalam
manajemen sistem informasi

Kekurangan
Waktu pengembangan meningkat
Sistem harus didefinisikan dari awal
Dana pengembangan meningkat
Kaku
Sulit untuk memperkirakan dana
Input dari pengguna terkadang
terbatas

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1

2

Simpulan dari penelitian ini yaitu:
Sistem informasi berbasis web berhasil dibangun dalam memvisualisasi tabel
dan grafik mengenai produksi biodiesel, produksi kelapa sawit dan luas areal
tanaman perkebunan kelapa sawit menggunakan perangkat lunak Adobe
Dreamweaver CS 6 sebagai perangkat lunak pengkodean dan XAMPP 1.8
sebagai web server.
Penerapan analisis nilai emisi gas rumah kaca dengan perubahan penggunaan
lahan yang sebelumnya telah dintegrasikan dalam format Microsoft Excel oleh
GEF berhasil dilakukan pada basis web.

Saran
Penelitian ini masih memiliki kekurangan, saran yang dapat disampaikan
untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan pembangunan sistem informasi dengan pendekatan sistem dengan
penambahan konten informasi yang berbeda.
2. Dilakukan penambahan modul analisis perhitungan nilai emisi gas rumah kaca
yang lain.

18

DAFTAR PUSTAKA
Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Andi.
Bowo, Eko Widodo. 2005. Membuat Web dengan ASP dan Microsoft Access.
Yogyakarta: Andi.
Hakim, Lukmanul. 2014. Proyek Website Super Wow dengan PHP dan jQuery.
Yogyakarta: Lokomedia.
[Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2012. Statistik kehutanan Indonesia 2011
[Internet]. Jakarta (ID): Kementerian Kehutanan. [diunduh 2014 April 30].
Tersedia pada: http://agungwi.files.wordpress.com/2012/11/buku-statistik-juli2012_terbaru.pdf.
O’brien, J.A. 1999. Management information system: a managerial end user
perspective. Boston (US): Richard D. Irwin, Inc.
Post, G.V. dan Anderson, D. 2003. Management information system: solving
business problems with information technology. New York (US): McGraw-Hill.
Sidik, B. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembangan Web.
Bandung (ID): Informatika.
Sutabri, T. 2004. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Sutisna, D. 2007. Tujuh Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta: Mediakita.
Vercellis, Carlo. 2009. Business intelligence: data mining and optimization for
decision making. Chichester (UK): John Wiley & Sons.
Whitten, J.L., Bentley, L.D., Dittman K.C. 2001. System analysis and design
methods. New York (US): McGraw-Hill.

19
Lampiran 1 Skema Kerangka Pemikiran

Lampiran 2 Skema basis data sistem informasi

20

21

22
Lampiran 3 Halaman antar muka luas areal menurut provinsi

23
Lampiran 4 Halaman antar muka pengguna pembuatan biodiesel

24
Lampiran 5 Halaman analisa gas rumah kaca

25
Lampiran 6 Halaman lanjutan analisa gas rumah kaca

26
Lampiran 7 Halaman administrator luas areal kelapa sawit

27
Lampiran 8 Tabel pada basis data skripsi

28

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan Tanjung Jati pada tanggal 29 September 1992 dari
pasangan Bapak Wasimin dan Ibu Fitri Yarma. Penulis merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara. Pada tahun 2010, penulis lulus dari SMA Negeri 4 Semarang dan
penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI).
Selama menjalani perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum
mata kuliah Teknik Optimasi semester genap tahun akademik 2013/2014. Penulis
pernah menjabat sebagai BP Himalogin dalam dua periode. Penulis pernah
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perseroan Terbatas Perkebunan
Nusantara IX, Kopi Banaran 9 Salatiga-Semarang.