Analisis dan pembahasan hubungan R0E dengan arus kas

ketika total aktiva meningkat arus kas juga meningkat ini dikarenakan penambahan aktiva menambah pendapatan perusahaan. Pada periode 2003-2004 ketika aktiva mengalami kenaikan arus kas juga mengalami peningkatan, tetapi meningkatnya jumlah aktiva tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan sehingga perusahaan mengambil kebijakan untuk menaikan arus kas dengan menahan laba yang diperolehnya. Pada periode 2005-2006 ketika aktiva mengalami penurunan, arus kas juga mengalami penurunan, tetapi menurunnya aktiva justru meningkatkan kemampuannya menambah pendapatan perusahaan sehingga perusahaan mengambil kebijakan untuk mengurangi arus kasnya dengan cara membayar kewajibannya.

2. Analisis dan pembahasan hubungan R0E dengan arus kas

Hipotesis dari Receivable Turnover adalah: Ho : r s = 0, artinya tidak memiliki hubungan positif atau negatif dan signifikan antara variabel bebas Xi dengan variabel terikat Y. H 1 : r s ≠ 0, artinya ada hubungan positif atau negatif dan signifikan antara variabel bebas Xi dengan variabel terikat Y. Dari tabel 4.3 diperoleh r s Return On Total Equity Capital R0E adalah . 518 Nilai +. 518 merupakan koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan positif antara Return On Total Equity Capital R0E dengan arus kas. Hubungan positif tersebut menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu rupiah untuk rasio Return On Total Equity maka akan ada kenaikan arus kas sebesar . 518 Universitas Sumatera Utara Untuk menguji signifikansi dapat dicari dengan t hitung sebagai berikut: t = r 2 1 2 r n   t = . 518 2 518 , 1 2 24   t = 2.84 Pada α sebesar 5 dengan kebebasan df = 24-2 = 22, maka diperoleh t tabel 2,074. Dengan demikian karena t hitung 2.84 t tabel 2,074 maka tolak Ho dan terima H 1 . Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Return On Total Equity ROE dengan arus kas. Dengan kata lain, arus kas mempunyai hubungan yang signifikan dengan Return On Total Equity ROE pada PT. Medan Smart Jaya. Berdasarkan Tabel koefisien korelasi maka tingkat hubungan antara dua variabel ini dapat dikategorikan sedang. Dua Variabel ini memiliki hubungan positif yang kuat sejalan dengan hasil analisis statistik. fluktuasi pergerakan rasio ini berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang memperlihatkan pergerakan yang searah yaitu mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari dari Comiskey, dkk 1992-1993 bahwa perubahan pada arus kas disebabkan perubahan pada faktor fundamental, profitabilitas dan efisiensi perusahaan. Universitas Sumatera Utara -20 -10 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 roe arus kas Gambar 4.5 : Hubungan Return on total Equity ROE dengan Arus Kas tahun 2001-2006. Sumber : Laporan Keuangan PT. Medan Smart Jaya, diolah. Fluktuasi hubungan dari Return on total Equity ROE dengan arus kas dapat dilihat pada gambar 4.6 dimana pada periode 2001-2002 dan 2004- 2005 Return on total Equity ROE mengalami kenaikan dan pada periode 2003- 2004 dan 2005-2006 mengalami penurunan, sedangkan arus kas pada periode 2001-2003 dan 2004-2005 mengalami kenaikan dan periode 2005-2006 mengalami penurunan. Hubungan yang positif antara Return on total Equity ROE dengan arus kas dapat dilihat dari pergerakan yang sama yaitu pada periode 2001-2002 dan 2004-2006. Pergerakan-pergerakan pada periode ini memberikan pengertian bahwa Return on total Equity ROE memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap arus kas Pada PT. Medan Smart Jaya, dimana pada saat Return on total Equity ROE mengalami kenaikan hal ini juga diikuti oleh naiknya arus kas, dan sebaliknya. pernyataan ini didukung oleh teori yang Universitas Sumatera Utara dikemukan oleh Gibson:2001 yaitu setiap adanya perubahan pada hutang dan modal maka akan mempengaruhi arus kas. Pada Periode 2001 -2002 Hutang dan modal ekuitas dari PT.Medan Smart Jaya mengalami peningkatan dan hal ini menyebabkan arus kas mengalami kenaikan. Pada periode 2003 ketika hutang mengalami penurunan, modal dari perusahaan justru bertambah. Bertambahnya modal ekuitas jauh lebih besar daripada penurunan akibat pembayaran hutang hal ini menyebabkan arus kas tetap mengalami peningkatan. Pada Periode 2003- 2004 ketika hutang mengalami peningkatan modal ekuitas juga mengalami peningkatan akan tetapi selisih kenaikan yang berbeda sedikit mengakibatkan arus kas mengalami penurunan. Periode-periode selanjutnya kembali berjalan normal. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan penyajian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa variabel Return On Total Assets memiliki hubungan positif terhadap arus kas dan dapat dikategorikan pada tingkat sedang. Melalui Uji hiptosesis yakni uji-t membuktikan bahwa variabel Return On Total Assets memiliki korelasi yang nyata terhadap arus kas pada PT.Medan Smart Jaya 2. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa variabel Return On total Equity memiliki hubungan positif yang sedang dan dan dapat dikategorikan pada tingkat sedang. Melalui Uji hiptosesis yakni uji-t membuktikan bahwa variabel Return On Total Equity memiliki korelasi yang nyata terhadap arus kas pada PT.Medan Smart Jaya

B. Saran

Adapun saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat dikatakan bahwa Return on total Assets dari PT. Medan Smart Jaya sebenarnya sudah baik Dengan hasil tersebut maka PT. Medan Smart Jaya sebaiknya membatasi jumlah total aktivanya sehingga perusahaan dapat meningkatkan tingkat profitabilitasnya. Dengan demikian, maka Universitas Sumatera Utara