Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada bagian ini akan disimpulkan beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini. Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan penelitian ini, yakni terdapat dua hal pokok yang perlu disampaikan kedua hal tersebut pada dasarnya merupakan rangkuman jawaban atas permasalahan yang dikemukakan antara lain: 1. Penyebab Terjadinya Alih Kode di Kecamatan Kualuh Hilir terbagi atas lima bagian yaitu: a. Pembicara Penutur Ditandai dengan seorang penutur kadang-kadang dengan sadar berusaha beralih kode terhadap lawan bicaranya karena sesuatu hal. b. Penutur Lawan Tutur Ditandai dengan setiap penutur pada umumnya ingin mengimbangi bahasa yang dipergunakan oleh lawan tuturnya. c. Perubahan Situasi Dengan Hadirnya Orang Ketiga Ditandai dengan dua orang yang berasal dari kelompok etnik yang sama, pada umumnya berinteraksi dengan bahasa kelompok etniknya. Tetapi apabila hadir orang ketiga maka mereka beralih kode ke dalam bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara d. Perubahan Topik Pembicara Ditandai dengan salah satu faktor yang dominan yang menentukan terjadinya alih kode adalah pokok pembicara atau topik pembicaraan yang bersifat formal dan bersifat nonformal. e. Perubahan Dari Formal ke Informal Ditandai dengan perubahan situasi bicara dapat menyebabkan terjadinya alih kode dari formal ke informal. 2. Jenis Alih Kode di Kecamatan Kualuh Hilir memiliki dua macam bagian yaitu: a. Tingkat Tutur Merupakan suatu sistem kode dalam suatu masyarakat tutur, kode dalam jenis ini faktor penentunya adalah relasi antara si penutur dengan si mitra tutur. Seorang penutur bila bertutur dengan seorang yang perlu dihormati maka penutur itu akan menggunakan kode tutur yang memiliki makna hormat. b. Bentuk Tingkat Tutur terbagi atas tiga bagian antara lain: 1. Tingkat Tutur Ngoko Yaitu memiliki makna rasa yang tak berjarak antara orang pertama atau penutur dengan orang kedua atau mitra tutur. 2. Tingkat Tutur Krama Yaitu tingkat tutur yang memancarkan arti penuh sopan santun antara si penutur dan mitra tutur. 3. Tingkat Tutur Madya Yaitu tingkat tutur menengah yang berada di antara tingkat tutur krama dan tingkat tutur ngoko, tingkat tuturnya menunjukkan perasaan tingkat kesopanan yang sedang-sedang saja. Universitas Sumatera Utara

5.2 SARAN