besaran teknik untuk menguji kekuatan perekat dalam papan partikel. Dalam penelitian ini perekat yang digunakan adalah polipropilena daur ulang.
Gambar 4.7. Grafik Kuat Rekat Internal
Hasil pengujian menunjukkan nilai kuat rekat internal pada komposisi 30:70 lebih besar sebesar 11,622 Kgfcm
2
dan yang paling kecil pada komposisi 60:40 sebesar 8,213 Kgfcm
2
. Dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006, Papan
Partikel, mensyaratkan nilai Kuat Rekat Internal minimum 1,5 Kgfcm
2
. Dengan demikian papan komposit yang dihasilkan memenuhi standar yang
ditetapkan karena nilai kuat rekat internalnya melampaui nilai minimum. Dengan demikian kualitas papan partikel yang dihasilkan berdasarkan kuat
rekat internalnya sangat baik.
4.3. HASIL PERANKINGAN KUALITAS PAPAN PARTIKEL
Dari hasil perankingan papan partikel yang dihasilkan dapat diketahui bahwa sifat fisisnya bervariasi pada tiap-tiap komposisi, namun pada komposisi
50:50 relatif lebih stabil dan tercapai standart, karena tidak banyak mengalami
11,622 8,578
8,795 8,213
8,616
2 4
6 8
10 12
14
30 : 70 40 : 60
50 : 50 60 : 40
70 : 30 K
u a
t R
e k
a t
in te
rn a
l K
g f
c m
2
Komposisi Polypropilen dan serbuk tempurung kelapa
Universitas Sumatera Utara
fluktuasi baik kenaikan dan penurunan pada nilai uji. Sedangkan untuk sifat mekanik bervariasi yaitu untuk kuat lentur yang lebih baik pada komposisi 60:40,
modulus elastis yang lebih baik pada komposisi 50:50, kuat rekat internal yang lebih baik pada komposisi 30:70, dan kuat impak pada komposisi 70:30.
Jadi yang memiliki sifat mekanik yang lebih baik pada komposisi 50:50. Secara umum untuk penggabungan nilai fisis dan mekanik komposisi 50:50
menunjukkan nilai yang lebih dominan memenuhi Standart Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1.
Secara umum nilai sifat fisis dan mekanik dari hasil penelitian papan komposit yang dihasilkan tergolong baik dan memenuhi standar yang
ditetapkan SNI 03 – 2105 – 2006 kecuali nilai modulus elastis yang masih jauh dibawah standar.
2.
Untuk Pengujian fisis didapatkan hasil antara lain : Pada uji kerapatan didapatkan berkisar antara 0.80 grcm
3
sampai dengan 0,91 grcm
3
sedangkan kerapatan menurut SNI 03 – 2105 – 2006 ditetapkan sebesar 0,4 grcm
3
sampai dengan 0,9 grcm
3
, Nilai kadar air yang ditetapkan SNI 03 – 2105 – 2006 sebesar 5-13 sedangkan hasil
penelitian didapat 0,24- 0,69 , dan nilai pengembangan tebal menurut SNI 03 – 2105 – 2006 yaitu maksimum 12 komposi
sedangkan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 0,35 - 1,64.
3.
Sedangkan untuk pengujian mekanis didapatkan, pada pengujian kuat lentur SNI 03 – 2105 – 2006 mensyaratkan yaitu minimal 80 Kgfcm
2
sedangkan yang didapat pada penelitian sebesar 112,17 Kgfcm
2
– 291,24 Kgfcm
2
, untuk nilai Modulus elastisitas tidak memenuhi standart SNI 03 – 2105 – 2006, karena interval Modulus
elastistisitasnya dari hasil penelitian didapat pada interval 6399,35 Kgfcm
2
-8678,05 Kgfcm
2
, sedangkan pada nilai kuat rekat internal yang disyaratkan SNI 03 – 2105 – 2006 yaitu minimal 1,5 Kgfcm
2
pada penelitian didapatkan yaitu 8,213 Kgfcm
2
-11,622 Kgfcm
2
4.
Dari hasil perankingan kualitas papan partikel yang lebih baik adalah perlakuan pada 50 : 50.
Universitas Sumatera Utara