Pengukuran indeks bias SNI 06-2385-2006. Bilangan asam. Bilangan ester SNI 06-2385-2006. Analisis kadar patchouli alkohol. Pembuatan dan standarisasi larutan NaOH 0,5 M dengan KH Ftalat Day

Bobot minyak gram Bobot Jenis BJ Minyak = --------------------------- Bobot air suling gram BJ 2525 o C = Berat jenis t + 0,00082 t – 25 Dimana: BJt = bobot jenis minyak pada suhu pengukuran t 0,00082 = faktor koreksi bobot jenis minyak nilam untuk perubahan suhu 1 o C

17. Pengukuran indeks bias SNI 06-2385-2006.

Penentuan indeks bias dilakukan dengan refraktometer. Satu tetes minyak nilam diukur dalam refraktometer dan dicatat suhunya. Indeks bias pada suhu 25 o C dihitung dengan rumus SNI 06-2385-2006: R = R’ – k T – T’ dimana: R = indeks bias pada suhu T o C R’ = pembacaan indeks bias pada suhu T o C T = suhu yang dikehendaki suhu standar T’ = suhu pembacaan k = faktor koreksi = 0,00045

18. Bilangan asam.

Ke dalam 1,5 – 2,5 g minyak nilam ditambahkan 10 mL alkohol netral serta beberapa tetes indikator pp, kemudian dititar dengan KOH 0,1 N hingga berwarna merah muda. Bilangan asam dihitung dengan menggunakan rumus SNI 06-2385-2006: mL contoh x N x 56,1 Bilangan asam = --------------------------- gram contoh dimana: ml contoh = mL penitaran contoh N = normaliter dari KOH 56,1 = bobot setara KOH g = bobot contoh

19. Bilangan ester SNI 06-2385-2006.

Bilangan ester adalah kelanjutan dari bilangan asam. Ke dalam contoh ditambahkan 25 mL KOH 0,5 N kemudian dipanaskan hingga mendidih selama 1,5 jam, didinginkan kemudian dititar dengan HCl 0,5 N hingga warnanya berubah. Perhitungan bilangan ester dengan menggunakan rumus SNI 06-2385- 2006: blanko – contoh mL x N x 56,1 Bilangan ester = -------------------------------------------- gram contoh

20. Analisis kadar patchouli alkohol.

Kadar patchouli alkohol diukur dengan menggunakan kromatografi gas spektrometri massa GC-MS pada kondisi kolom Rtx-5MS panjang : 30 meter, ID: 0,25 mm, suhu kolom oven: 80 o C, suhu injektor 300 o C, moe injektor spilt, waktu sampling 1 menit, tekanan 35,6 kPa, aliran total 71,1 mLmenit, aliran kolom 0,68 mLmenit, kecepatan linier 30,3 cmdetik, rasio split 99,7 dan volume contoh 0,1 µ L.

21. Pembuatan dan standarisasi larutan NaOH 0,5 M dengan KH Ftalat Day

et al., 1990. Pembuatan larutan NaOH 0,5 M Konsentrasi 0,5 M = 0,5 mmolmL BM NaOH = 40 Mol MaOH = 500 ml x 0,5 mmolmL = 250 mmol = 0,25 mol Massa NaOH = 0,25 mol x 40 gmol -1 = 10 gr, dilarutkan dengan aquadest sampai 500 mL. Standarisasi dan penentuan larutan NaOH 0,5 M Masukkan kira-kira 4 sampai 5 gram KH Ftalat murni dalam botol timbang yang bersih dan keringkan dalam oven pada 110 o C sekurang-kurangnya selama 1 jam. Dinginkan botol timbang isisnya itu dalam dsikator 1 . Timbanglah dengan teliti dalam 3 erlenmeyer yang bersih dan telah dinomori sebanyak ± 0,7 sampai 0,9 gr KH Ftalat 2 . Pada tiap erlenmeyer tambahkan 50 mL air suling 3 . Diukur dengan gelas ukur dan kocoklah perlahan-lahan sampai semua KH Ftalat larut. Tambahkan 2 tetes fenolftalein pada tiap erlenmeyer. Bilaslah dan ini buret dengan larutan NaOH. Titrasi larutan dalam erlenmeyer pertama sampai warna merah muga yang kekal. Larutan HCl dalam buret yang ke dua dapat dipakai untuk titrasi kembali bila diperlukan. Ulangani titrasi dengan kedua cuplikan yang lain dan catatlah semua data. Catatan: 1. KH Ftalat tak higroskopos dan proses pengeringan tak usah dilakukan 2. Karena 4 mek KH Ftalat besarnya 4 x 204,1 = 816,8 mg, titrasi jumlah yang dianjurkan ,diperlikan 35 sampai 45 mL 0,1 N larutan busa. 3. Dianjurkan untuk mendidih air selama ±5 menit untuk menghilangkan CO2 sebelum air dipakai. Hasil standarisasi diperoleh volume NaOH, selanjutnya dengan BE KH Ftalat = 204,2 dan volume NaOH diketahui, maka diperoleh konstrasi NaOH yang sebenarnya dengan persamaan: V NaoH x N NaOH = mg KHFtalat BE Ftalat

22. Pembuatan dan standarisasi larutan baku HCl 0,5 N dengan Na