Teknik Analisis Data ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

gabungan itu dapar rapat dapat renggang. Campur Kode Berwujud Baster Campur kode dengan menyisipkan unsur- unsur dari bahasa lain berupa penyisipan baster gabungan pembentukan asli dan asing. Campur Kode Berwujud Perulangan Kata Campur kode dengan menyisipkan unsur- unsur dari bahasa lain berupa penyisipan perulangan kata proses pembentukan kata dengan mengulang keseluruhan atau sebagian bentuk dasar. Campur Kode Berwujud Ungkapan atau diom Campur kode dengan menyisipkan unsur- unsur dari bahasa lain berupa penyisipan ungkapan atau idiom kontruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Campur Kode Berwujud Klausa Campur kode dengan menyisipkan unsur- unsur dari bahasa lain berupa penyisipan klausa satuan gramatikal berupa gabungan kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. 3 Faktor Penyebab Terjadinya Campur Penutur Faktor peralihan bahasa datang dari penutur. Kemampuan dan latar belakang penutur dalam berbahasa. Seorang penutur seringkali melakukan alih kode untuk memperoleh Kode keuntungan atau manfaat dari tindakannya tersebut. Lawan Tutur Penutur ingin mengimbangi kemampuan berbahasa lawan tutur tersebut. Biasanya hal ini terjadi karena kemampuan berbahasa mitra tutur kurang atau karena memang bukan bahasa pertamanya. Alih kode ini juga dipengaruhi oleh sikap atau tingkah laku lawan tutur. Perubahan Situasi karena Hadiranya Orang Ketiga Kehadiran orang ketiga atau orang lain yang memiliki latar belakang berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur. Perubahan Situasi Fomal ke Informal atau Sebaliknya Perubahan situasi bicara dapat menyebabkan terjadinya alih kode. Alih kode yang terjadi bisa ragam formal ke informal, mislanya dari ragam bahasa Indonesia formal menjadi ragam bahasa santai atau sebaliknya. Berubahnya Topik Pembicaraan Berubahnya topik pembicaraan antara penutur dan mitra tutur namun, masih dalam satu peristiwa tindak tutur. 4. Faktor Penyebab Latar Belakang Latar belakang sikap penutur ini ber- hubungan dengan karakteristik penutur, Terjadinya Campur Kode Sikap Penutur seperti latar sosial, tingkat pendidikan, atau rasa keagamaan. Kebahasaan Latar belakang kebahasaa atau kemampuan berbahasa juga menjadi penyebab seseorang melakukan campur kode, baik penutur mau- pun orang yang menjadi pendengar atau mitra tutrnya. Selain itu, keinginan untuk menjelaskan maksud atau menafsirkan sesuatu juga dapat menjadi salah satu faktor yang ikut melatarbelakangi penutur melakukan campur kode. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian peristiwa alih kode yang terdapat pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terjadi dalam bentuk alih kode intern dan alih kode ekstern. Alih kode intern berlangsung antarbahasa yakni dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dan dari bahasa Indonesia ke bahasa Lampung dan antarragam yakni dari ragam resmi ke ragam usaha, ragam usaha ke ragam resmi, ragam usaha ke ragam santai, ragam akrab ke ragam santai, dan ragam santai ke akrab. Alih kode ekstern berlangsung dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Arab. Faktor penyebab alih kode adalah penutur memperoleh keuntungan dari tindakan- nya, mitra tutur terlebih dahulu beralih kode, mitra tutur kurang bersikap baik, perubahan situasi formal ke informal dan informal ke formal, dan berubahnya topik pembicaraan. Selain itu, terjadi peristiwa campur kode dalam bentuk kata, frasa, baster, dan klausa. Campur kode berwujud kata terdiri atas nomina, adverbia, verba, pronomina, interjeksi, dan adjektiva. Campur kode berwujud frasa terdiri atas frasa verba, frasa nomina, frasa fatis, frasa adverbia, frasa preposisi, dan frasa pronomina. Campur kode berwujud baster dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Campur kode berwujud klausa terdiri atas klausa lengkap dan tak lengkap. Faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode adalah latar belakang sikap penutur dan kebahasaan. Latar belakang sikap penutur terdiri atas penutur memperhalus ungkapan, penutur menunjukkan kemampuan dalam berbahasa, dan penutur memperoleh hasil yang dikehendaki. Kebahasaan meliputi lebih mudah diingat, memperoleh hasil yang dikehendaki, keterbatasan kata, dan tidak menimbulkan kehomoniman. Kaitannya dengan materi pembelajaran, alih kode dan campur kode yang terdapat pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini dapat dijadikan sebagai contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan juga penggunaan bahasa Indonesia secara kontekstual. Kaitannya dengan bahan ajar dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam pelajaran menulis naskah drama.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan di antaranya untuk guru bahasa dan sastra Indonesia hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar siswa. Guru dapat memanfaatkan hasil penelitian tersebut agar pembelajaran lebih ber- variasi dan tidak monoton sehingga pembelajaran di sekolah semakin menyenang- kan. Bagi peneliti yang berminat di bidang kajian yang sama hendaknya mengem- bangkan penelitian ini pada keterampilan berbahasa lainnya. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Bahasa. Aslinda, dan Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Chaer, Abdul dan Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Angkasa. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Praktiknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Rusminto, Nurlaksana Eko. 2010. Analisis Wacana Sebuah Kajian Teoritis dan Praktis. Bandarlampung: Universitas Lampung. Safitri, Nurdewi. 2011. Alih Kode dan Campur Kode dalam Novel Kembang Jepun Karya Remy Sylado dam Implikasinya dalalm Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Bandarlampung: Universitas Lampung. Sugiarti. 2012. Alih Kode dan Campur Kode dalam Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas I SD Negeri I Argomulyo Kecamatan Sumberejo Tanggamus Tahun Pelajaran 20112012. Bandarlampung: Universitas Lampung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Angkasa. Susanti, Ima. 2012. Alih Kode dan Campur Kode dalam Film Laskar Pelangi Karya Monty Tiwa dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Bandarlampung: Universitas Lampung. Suwito. 1983. Pengantar Awal SOSIOLINGUISTIK Teori dan Promblema. Surakarta: Henary Offset Solo. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Kedwibahasaan. Bandung: Angkasa.

Dokumen yang terkait

Perilaku Bahasa Dan Alih Kode Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Mahasiswa Fakultas Sastra Program...

0 17 3

Perilaku Pilih Bahasa Dan Alih Kode Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Mahasiswa Fakultas Sastra

0 22 1

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT MINANG DI BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

1 56 72

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

4 52 64

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP Campur Kode Dan Alih Kode Percakapan Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Viii A Di Smp Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten.

0 3 14

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X DAN XI SMK MUHAMMADIYAH 2 Analisis Alih Kode Dan Campur Kode Pada Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas X Dan XI Smk Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajar

0 2 15

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN Analisis Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Pada Guru Bahasa Indonesia Di Smp Negeri 2 Mantingan.

0 0 15

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN Analisis Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Pada Guru Bahasa Indonesia Di Smp Negeri 2 Mantingan.

1 1 20

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA | Rulyandi | Paedagogia 5258 11455 4 PB

0 2 13

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

0 0 12