16 sebagai denominator. Penggunaan replacement cost membuat nilai yang digunakan
untuk menentukan Tob in‟s Q memasukkan berbagai faktor, sehingga nilai yang
digunakan mencerminkan nilai pasar dari aset yang sebenarnya dimasa kini, salah satu faktor tersebut adalah inflasi. Selain itu,
Tobins‟ Q memberikan wawasan yang lebih luas bahwa perusahaan sebagai entitas ekonomi, tidak hanya
menggunakan ekuitas dalam mendanai kegiatan operasionalnya, namun juga dari sumber lain seperti hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh
karena itu, penilaian yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya dari investor ekuitas saja, tetapi juga dari kreditor. Semakin besar pinjaman yang diberikan
oleh kreditur, menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai pasar yang lebih besar
lagi. Proses perhitungan Rasio Tobin‟s Q merupakan ukuran yang menggambarkan
prediksi pasar terhadap return yang dihasilkan dari setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva perusahaan. Dengan kata lain Tobin‟s Q merefleksikan ekspektasi
investor tentang tingkat kembalian ekonomi economic returnperusahaan masa depan.
2.2 PERUMUSAN HIPOTESIS
Perusahaan yang termasuk dalam kelompok “high tech industries” selain pengungkapan terhadap aset fisik dan finansial, mereka juga diperkirakan lebih
banyak mengungkapkan aset tak berwujud mereka dalam laporan tahunan perusahaan. Hal tersebut karena perusahaan yang masuk dalam kelompok ini
17 merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi. Perusahaan yang
memiliki fokus akan pengembangan teknologi tinggi tentunya akan memberikan perhatian lebih terhadap terhadap perkembangan pengetahuan, dan keahlian
karyawan dalam operasional teknologi tersebut. Hal ini penting untuk melakukan inovasi atau pengembangan produk baik dari segi kualitas maupun kuantitas output
yang dihasilkan. Selain itu, perusahaan juga akan memberikan perhatian lebih terhadap tersedianya sistem informasi yang terstruktur dan canggih untuk
mempermudah stakeholder dalam memperoleh informasi mengenai kinerja perusahaan tersebut. Tersedianya system informasi yang lebih canggih dan terstruktur
serta sumber daya manusia yang berkualitas merupakan informasi yang penting untuk diungkapkan. Hal tersebut karena dengan adanya pengungkapan tersebut, dapat
membantu investor menilai kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki yang akan mendatangkan kekayaan di masa yang akan
datang. Sementara itu, untuk perusahaan pada yang termasuk dalam kelompok “traditional industries”, diperkirakan lebih mendominasi pengungkapan aset fisik
dan finansial dibanding aset tak berwujud dalam laporan tahunan perusahaannya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dimana roda penggerak utama dalam menjalankan operasi perusahaan adalah tersedianya modal yang cukup
serta dimilikinya peralatan serta mesin yang akan digunakan untuk menghasilkan barang hasil produksi.
Dari uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
18
H1: Pengungkapan komponen Intellectual Capital dalam laporan tahunan
kelompok high tech industries lebih banyak dibandingkan kelompok traditional industries
Laporan tahunan merupakan salah satu bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya. Investor akan memberikan perhatian lebih pada perusahaan
yang tidak hanya melaporkan pengungkapan wajibnya, namun juga melaporkan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunannya. Salah satu aset yang merupakan
pengungkapan sukarela perusahaan adalah Intellectual Capital Disclosure. Investor dapat menganalisis value added dan return yang diperoleh perusahaan atas
dimanfaatkannya Intellectual Capital IC dalam kegiatan operasi perusahaan dari adanya pengungkapan Intellectual Capital dalam laporan tahuna perusahaan. Dengan
adanya pengungkapan tersebut, dapat diketahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam mengolah sumber daya secara efektif dan efisien sehingga akan mendapat
value added dan return yang tinggi. Pengungkapan IC secara lengkap dan baik akan membantu investor menilai kinerja perusahaan. Jika IC dapat memberi gambaran
kepada investor mengenai prospek kinerja yang baik di masa yang akan datang, hal tersebut akan meningkatkan permintaan saham perusahaan sehingga harga saham dan
kinerja pasar juga akan ikut meningkat. Healy et al 1999 dalam Boedi 2008 menyatakan bahwa tingkat
pengungkapan informasi yang tinggi akan mengarahkan investor untuk merevisi penilaian mereka terhadap harga saham perusahaan, hal tersebut dapat meningkatkan
19 likuiditas saham perusahaan, yang pada akhirnya akan menciptakan nilai institusional
tambahan dan meningkatkan ketertarikan para analis akan surat berharga, hasil akhir dari Healy dan hasil akhir yang dilaporkan oleh Healy dan Palepu 1993; Skinner,
1994; Walker, 1995; Botosan, 1997 mengindikasikan bahwa pengungkapan IC yang makin tinggi akan memberikan informasi yang kredibel atau dapat dipercaya, dan
akan mengurangi kesalahan evaluasi dalam harga saham perusahaan, sekaligus meningkatkan kinerja pasar. Dari uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H2: Terdapat pengaruh positif jumlah pengungkapan komponen Intellectual
Capital dalam laporan tahunan terhadap kinerja pasar perusahaan.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI, sedangkan sampelnya adalah perusahaan non-financial yang
termasuk dalam indeks kompas 100 periode Januari – Juli 2010.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dan harga saham perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2010.