B. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran
Adapun masalah-masalah yang dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam pelaksanaan Pemmungutan Pajak Restoran adalah sebagai berikut:
1. Sangat kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, padahal pajak adalah salah satu kewajiban yagn harus dibayar masyarakat untuk membiayai pengeluaran umum di suatu
daerahnya. 2. Adanya rasa bangga bagi wajib pajak yang ada di Kota Medan jika tidak membayar pajak atas usaha
yang dibukanya. Kurangnya pemahaman akan pentingnya peranan pajak yang seharusnya dibayar wajib pajak membuat wajib pajak menghindari penyetoran pajak, bahkan merasa bangga karena
tidak menyetorkan pajak yang sudah dipungutnya. 3. Adanya tekanan ekonomi yang dialami wajib pajak sehingga wajib pajak merasa keberatan atas
pajak yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Medan, yaitu sebesar 10 sepuluh persen, bahkan sebagian wajib pajak tidak mau membayar pajak restoran khususnya pada pajak restoran
dikarenakan sepinya pelanggan yang datang membuat penghasilan yang diperoleh pengusaha Restoran sangat minim.
4. Adanya wajib pajak yang tidak mengetahui bahwa dengan membuka restoranrumah makan, maka akan dikenakan pajak atas usahanya tersebut.
5. Pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak tidak sesuai dengan nilai yang tercantum dalam SKPD.
6. Terdapat wajib pajak yang menutup usahanya, sehingga pajak seharusnya dipungut tidak bisa dipungut lagi.
C. Realisasi Dan Kontribusi Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Adapun wajib pajak restoran yang terdaftar di Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2010 untu jenis Pajak Restoran Cepat Saji, Restoran Nasional, Restoran Khas Daerah, Warung Nasi, Kedai
Kopi dan lain-lain serta temapt hiburan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak Restoran Terdaftar di Kota Medan Tahun 2010
No. Kode Rekening
Jenis Pajak Jumlah WP
Restoran
1 4.1.1.02.06
Restoran Cepat Saji 66
2 4.1.1.02.07
Restoran Nasional 156
3 4.1.1.02.08
Restoran Khas Daerah 90
4 4.1.1.02.09
Warung nasi,kedai kopi, dll 723
5 4.1.1.02.10
Tempat Hiburan 35
Jumlah 1.070
Sumber: Dinas Pendapatan Kota Medan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah wajib pajak terdaftar pada Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2010 untuk jenis Pajak Restoran Cepat Saji, Restoran Nasional, Restoran Khas
Daerah, Warung Nasi, Kedai Kopi dan lain-lain serta Tempat Hiburan adalah 1.070 wajib pajak. Jumlah wajib pajak terbanyak untuk setiap jenis pajak adalah jenis pajak warung nasi, kedai kopi
dan lain-lain yaitu sebanyak 723 wajib pajak, sedangkan wajib pajak paling sedikit adalah jenis pajak tempat hiburan yaitu 35 wajib pajak.
Dengan banyaknya jumlah wajib pajak tersebut, tentunya sangat memberikan sumbangsih yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Medan. Apalagi dengan
bertambahnya wajib pajak yang terdaftar, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan jenis usaha
Universitas Sumatera Utara
di KotaMedan, misalnya Usaha restoran yang cepat saji seperti KFC, MC Donnald`s, AW serta restoran lain yang sejenis dan mempunyai banyak cabang di Kota Medan.
Adapun Taget dan Realisasi Dinas Pendapatan daerah Kota Medan untuk Pajak Restoran setiap bulannya dari Januari-Desember Tahun2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Medan Tahun 2010
No Bulan
Target Realisasi
Persentase
1 Januari
36.756.400.000 652.588.934,00
1,78 2
Februari 36.756.400.000
3.547.895.395,86 9,65
3 Maret
36.756.400.000 6.335.996.992,66
17,24 4
April 36.756.400.000
9.324.673.093,16 25,37
5 Mei
36.756.400.000 12.434.342.288,25
33,83 6
Juni 36.756.400.000
15.779.759.971,00 42,93
7 Juli
36.756.400.000 19.149.018.558,95
52,10 8
Agustus 36.756.400.000
22.601.749.495.55 61,49
9 Septem
ber 36.756.400.000
25.815.674.531.45 70.23
10 Oktober
36.756.400.000 29.457.217.663,30
80,14 11
Novemb er
36.756.400.000 33.162.382.292,70
90.22
12 Desemb
er 36.756.400.000
37.189.878.638,70 101,18
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Dari data di atas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pajak restoran untuk setiap bulannya meningkat, hal ini dapat dilihat dari persentasenya. Untuk bulan Januari persentasenya
adalah sebesar 1,78, artinya realisasi penerimaan pajak restoran masih jauh dari yang ditargetkan. Pada bulan Februari persentasenya meningkat dari bulan Januari yaitu sebesar
9,67, walaupun sebenarnya realisasi penerimaan masih jauh dari target yang telah ditentukan. Mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Desember persentase realisasi penerimaan
selalu meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 10. Persentasenya secara berturut-turut adalah 17,24 pada bulan Maret, 25,37 pada bulan April, 33,83 pada bulan Mei, 42,93
pada bulan Juni, 52,10 pada bulan Juli, 61,49 pada bulan Agustus, 70,23 pada bulan September, 80,14 pada bulan Oktober, 90,22 pada bulan Nopember, dan 101,18 pada
bulan Desember. Pada bulan Desember persentase realisasi penerimaan telah tercapai, bahkan sudah lebih
dari target yang ditentukan dengan persentase 101,18. Dengan demikian dapat diartikan, bahwa sebesar 1,18 sudah lebih dari target yang ditentukan.
D. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Restoran Kota Medan