B. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Maturity Models
Bab ini menyajikan analisis data yang telah dikumpulkan oleh peneliti guna mengukur Kinerja TI menggunakan framework Cobit Versi 4.1 dengan
keempat proses Cobit. Hasil perhitungan dari masing-masing proses secara keseluruhan akan dimasukkan kedalam maturity level. Dari hasil pengolahan data
akan menunjukkan tingkat maturity level pada PT. Bank Tabungan Negara berada pada posisi mana, apakah sudah berada pada posisi standar internasional
yang telah ditetapkan yaitu pada angka 2,5 dan selebihnya merupakan target perusahaan.
Tabel 4.1 DATA MEAN RESPONDEN
MATURITY LEVEL RESPONDEN PO
AI DS
ME 1
3,9 3,2
4,6 4
2 3
3 3
3 3
3 2,1
4,7 4,2
4 4,6
3 3,8
4 5
3,8 4
4 4
6 3,4
4,2 3,4
4,7 7
4,5 3,7
4,6 5
8 3,4
5 3,5
5 9
3,6 3,8
4 2
Universitas Sumatera Utara
10 5
5 5
5 11
3,1 3,5
3,8 4
12 3,6
3,7 3,3
4 13
2,8 3,5
4,3 5
14 3,2
3,2 4,1
1 15
4,1 3,5
4,3 4
16 4,6
4,5 3,6
4 17
3,7 2,8
3,5 4,5
18 4,6
3,4 4,1
4,7 19
3,2 4
4,3 3
20 3,6
3 4
2,5 21
3,4 3,4
3,6 4
22 4,5
4,7 4,6
4,7 23
3,3 3,5
3,6 3,5
24 5
5 5
5 25
5 5
5 5
26 4,6
2,8 3,4
3 27
3,5 3,7
4,4 3,2
28 4,4
3,1 4,3
3 29
3,4 3,1
3,2 5
30 5
5 5
5
JUMLAH 116,8
111,4 122
119
Universitas Sumatera Utara
MEAN 3,89333 3,71333 4,06667 3,96667
Gambar 4.1 Grafik Mean Responden
Maturity Level
1. Planning and Organization PO
Dari hasil pengolahan data diatas , rata-rata maturity level yang telah dicapai PT. BTN dari segi PO adalah 3,89. Angka ini dibulatkan menjadi
level 4 yang menunjukkan maturity lavel pada PT. BTN telah berada pada posisi yang baik yaitu Managed atau dikelola, artinya perusahaan ini dapat
mengukur dan memonitor prosedur yang ada sehingga mudah ditanggulangi jika terjadi penyimpangan. Proses TI yang ada sudah berjalan dengan baik
dan konstan, tetapi perangkat TI yang digunakan masih terbatas.
1 2
3 4
5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data penelitian dalam PO, yang dimulai dari pengajuan pertanyaan-pertanyaan secara langsung yaitu melalui kuesioner, dimana
didalam pertanyaan tersebut peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan TI didalam menetapkan rencana strategis,
menetapkan arsitektur sistem informasi, menetapkan arah teknologi, menetapkan proses TI, organisasi dan hubungannya, mengatur investasi TI,
mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen, mengelola sumber daya manusia, mengatur kualitas, menilai dan mengatur resiko TI serta mengatur
proyek melalui kuesioner yang disebarkan kepada pengguna TI antara lain customer services, teller, back in office dan audit internal pada PT. BTN yang
ada di Medan kantor cabang jl. Pemuda No. 10 A. Sampel terdiri dari 30 responden dengan mengajukan 10 pertanyaan
mengenai PO untuk masing –masing responden. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ITGI. Dari 30 responden rata-
rata maturity level paling rendah berada pada level 2 yaitu Repeatable but intuitive, dimana perusahaan sudah mulai memiliki prosedur dalam proses
teknologi informasi tetrapi tidak ada pelatihan dan komunikasi formal tentang prosedur standar tersebut. Tanggung jawab terhadap proses tersebut masih
dibebankan pada individu dan tingkat ketergantungan pada kemampuan individu sangat besar sehingga terjadi kesalahan.
Dilihat dari grafik mean responden pada gambar 4.1 jelas bahwa responden secara keseluruhan memiliki pendapat yang sama mengenai proses
PO yang mereka gunakan. Dari sumbu Y ke X dimana tidak terjadi lekukan
Universitas Sumatera Utara
yang begitu tinggi dan rendah artinya kinerja TI yang digunakan karyawan PT. BTN dalam proses PO dapat digunakan dengan baik sehingga mereka
memiliki rata-rata pendapat yang sama. 2.
Aquesition and implementation AI Pengolahan data pada kolom 3 di tabel 4,1 yaitu proses AI rata-rata
maturity level berada pada level 3,71 dan dibulatkan menjadi 4 yang artinya managed ataupun dikelola dengan baik dimana dalam level 4, PT. BTN
dapat mengukur dan memonitor prosedur yang ada sehingga mudah ditanggulangi jika terjadi penyimpangan . proses yang sudah ada berjalan
dengan baik dan konstan tetapi otomasi dan prangkat teknologi informasi yang digunakan terbatas.
Dari tabel 4.1 kolom 3 yang terdiri dari 30 responden tersebut rata-rata maturity level yang paling rendah berada pada level 2 sebanyak 3 responden,
level 3 sebanyak 17 responden, level 4 sebanyak 5 responden dan level 5 sebanyak 5 responden. Apabila rata-rata maturity level berada pada level 2,
maka perusahaan sudah mulai memiliki prosedur dalam proses teknolgi informasi tetapi tidak ada pelatihan dan komunikasi formal tentang prosedur
tersebut masih di bebankan pada individu dan tingkat ketergantungan pada kemampuan individu sangat besar sehingga terjadi keslahan. Jika rata-rata
maturity level berada paling banyak pada level 3 atau Defined Process, maka prosedur diperusahaan sudah distandarisasi, terdokumntasi dan
dikomunikasikan melalui pelatihan tetapi implementasi masih tergantung pada individu apakah mau mengikuti prosedur tersebut atau tidak. Dan
Universitas Sumatera Utara
prosedur yang dibuat tersebut tidak rumit, hanya merupakan formalisasi kegiatan yang sudah ada. Dan jika rata-rata maturity modelnya berada pada
level 5 yaitu optimized maka proses yang ada diperusahaan tersebut sudah mencapai best practice melalui proses perbaikan yang terus menerus.
Teknologi informasi sudah digunakan terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam perusahaan , meningkatkan kualitas, efektivitas, serta
kemampuan beradaptasi terhadap perusahaan. Pengolahan data yaitu dengan memberikan pertanyaan secara
langsung melalui kuesioner dalam proses AI ini terdiri dari 7 pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur apakah proses AI itu sudah terlaksana dengan baik
atau tidak yang terdiri dari identifikasi solusi-solusi otomatis, mendapatkan dan memelihara perangkat lunak aplikasi, mendapatkan dan memelihara
infrastruktur teknologi, menjalankan operasi dan mengurangkannya, pengadaan sumber daya TI, mengelola perubahan, Instalasi dan akreditas
solusi serta perubahan. 3.
Delivery and Support DS Hasil pengolahan data DS dapat dilihat dari kolom 4 pada tabel 4.1
dimana rata-rata maturity level berada pada 4,06 yang dibulatkan menjadi 4 yaitu Managed atau dikelola dan pada proses ini PT. BTN dapat mengukur
dan memonitor prosedur yang ada sehingga mudah di tanggulangi jika terjadi penyimpangan. Proses yang ada sudah berjalan dengan baik dan konstan.
Tetapi otomasi dan perangkat teknologi informasi yang digunakan terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Proses DS terdiri dari 13 proses yaitu menetapkan dan mengatur tingkat layanan, pengatur layanan dengan pihak ketiga, mengatur kinerja dan
kapasitas, memastikan ketersediaan layanan, memastikan keamanan sistem, identifikasi dan biaya tambahan, mendidik dan melatih user, mengelola
masalah, mengelola data, mengelola fasilitas, dan mengelola operasi. Maka pertanyaan langsung yang diajukan melalui kuesioner ada 13 pertanyaan
kepada 30 responden. Rata-rata maturity level yang paling rendah pada proses DS adalah
3 dan yang paling tinggi adalah level 5. Level 3 sebanyak 12 responden, level 4 sebanyak 14 responden dan level 5 sebanyak 4 responden.
4. Monitor and Evaluate ME
Dari hasil pengolahan data yang ada dikolom 5 pada tabel 4.1 dimana rata-rata maturity level dalam proses ME berada pada level 3,96 dan
dibulatkan menjadi 4 yang artinya Managed atau dikelola dimana PT. BTN dapat mengukur dan memonitor prosedur yang ada sehingga mudah
ditanggulangi jika terjadi penyimpangan dan proses yang ada sudah berjalan dengan baik dan konstan, tetapi otomasi dan perangkat teknologi informasi
yang digunakan terbatas. Data diperoleh dengan melakukan pertanyaan secara langsung melalui
kuesioner dimana pertanyaan mengenai ME ada 4 pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui di level manakah proses ME kinerja TI, ME pengendalian
intrenal , mendapatkan jaminan independent dan penyediaan untuk tatakelola TI berada ? apakah sudah dapat direalisasikan olseh karyawan PT.BTN.
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata maturity level yang paling rendah berada pada level yang artinya initial, dimana perusahaan sudah mulai mengenali proses TI di
perusahaannya, belum ada standarisasi, dilakukan secara individual dan tidak terorganisasi. Terdapat bukti yang memperlihatkan perusahaan telah
menyadari adanya isu yang perlu dibahas. Tidak ada proses yang baku, sebagai gantinya ada pendekatan khusus adhoc yang cendrung diterapkan
per kasus. Dan pendekatan manajemen secara keseluruhan masih belum terorganisasi.
Secara keseluruhan, pengukuran kinerja TI yang dilakukan peneliti dengan menggunakan framework CobIT Versi 4.1 yaitu melalui keempat
proses antara lain planing and organization, Acquire and Implement, Delivery and Support, Monitor and Evaluate dengan Model Maturity level pada PT.
Bank Tabungan Negara berada pada level 4,0 yaitu TI yang ada telah di managed atau dikelola dengan baik. Secara nyata peneliti bisa melihat dari
prestasi-prestasi yang telah diukir oleh PT. BTN pada tahun 2010 yang ditandai dengan tumbuhnya beberapa indikator seperti kredit, aset dan laba
perusahaan. Dimana kredit tumbuh sekitar 20 - 30 , aset diperkirakan naik sekitar 20 sampai 25 dan perolehan laba telah melampaui target.
Selain itu PT. BTN dengan gencarnya menerbitkan produk-produk baru antara lain, Kartu Debit BTN, Kartu Kredit BTN, Tabungan BTN Junior,
Tabungan BTN Haji dan Tabungan BTN Juara seperti BTN prioritas. Prestasi – prestasi yang telah diukir oleh PT. BTN dan peluncuran produk-
produk baru ini tidak lepas dari TI yang handal. Dan itu dapat dibuktikan oleh
Universitas Sumatera Utara
peneliti melalui penelitian yang telah dilakukan. Dimana hasil yang telah diteliti menunjukkan bahwa TI pada PT. BTN Persero telah di managed
atau dikelola dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB V Kesimpulan dan Saran