perubahan bentuk, warna dan bau sediaan. Dari hasil pengamatan bentuk, didapatkan hasil bahwa seluruh sediaan obat kumur-kumur yang dibuat memiliki
bentuk dan konsistensi yang baik. Bertambahnya konsentrasi ekstrak daun ruku- ruku yang digunakan maka bertambah pekat warna obat kumur-kumur yang
dihasilkan. Obat kumur-kumur dengan konsentrasi ekstrak ruku-ruku 9 dan 10 memberikan warna coklat muda, sedangkan konsentrasi 20 memberikan warna
coklat tua. Sedangkan bau yang dihasilkan dari seluruh sediaan obat kumur-kumur adalah bau khas dari daun ruku-ruku dan flavouring agent yang digunakan yaitu
peppermint oil. Bau sediaan tetap stabil dalam penyimpanan selama 28 hari pengamatan pada suhu kamar.
4.3.2 Hasil penentuan pH sediaan Tabel 4.3 Data Pengukuran pH Sediaan
Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari
7 14
21 28
pH FI
4,6 4,6
4,5 4,5
4,5 FII
4,6 4,6
4,5 4,5
4,5 FIII
4,5 4,5
4,4 4,4
4,4 Blanko
5,0 5,0
5,0 4,8
4,8 Hasil pemeriksaan pH menunjukkan bahwa sediaan blanko tanpa ekstrak
daun ruku-ruku adalah 4,8-5,0 sedangkan sediaan yang dibuat dengan menggunakan ekstrak daun ruku-ruku dengan konsentrasi 9 dan 10 tidak jauh
berbeda memiliki pH berkisar antara 4,5-4,6 dan sediaan yang dibuat dengan menggunakan ekstrak daun ruku-ruku dengan konsentrasi 20 memiliki pH
berkisar antara 4,4-4,5. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka akan semakin rendah pH sediaan. Oleh karena itu pH sediaan obat kumur-kumur
yang dapat diterima yaitu berkisar 4,0-6,5 Tranggono dan Latifah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Hasil uji mikrobiologi sediaan
Uji mikrobiologi sediaan obat kumur-kumur ekstrak daun ruku-ruku dilakukan terhadap tiga formula: FI, FII dan FIII dengan metode difusi agar
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen. Hasil dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Obat kumur-kumur Ekstrak Etanol
Daun Ruku-ruku Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari
specimen.
Keterangan: = hasil rata-rata tiga kali pengukuran
- = tidak ada hambatan
Pengujian sediaan obat kumur-kumur ekstrak etanol daun ruku-ruku pada FI, FII dan FIII memberikan hasil diameter zona hambatan yang memuaskan
terhadap ketiga bakteri yaitu lebih besar dari 14 mm terhadap bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus sp. bakteri
isolasi dari specimen. Menurut Ditjen POM 1995, suatu zat dikatakan memiliki daya hambat
yang memuaskan dengan diameter daerah hambatan lebih kurang 14 sampai 16 mm. Jadi sediaan obat kumur-kumur pada FI, FII dan FIII yang mengandung
ekstrak etanol 9, 10 dan 20 memenuhi persyaratan tersebut. Sediaan
Diameter daerah hambatan mm Staphylococcus
aureus Streptococcus
mutans Streptococcus sp
bakteri isolasi dari specimen
FI 14,2
15,6 14,0
FII 15,1
14,8 15,5
FIII 16,2
16,7 16,3
Blanko -
- -
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN