Buku Si swa Kela s X I I 130
hadir di hadapan Rasulullah Saw
untuk mengadu, Ya Rasulullah kami melasanakan shalat dan orangorang kaya itu juga melaksanakan shalat, kami melakukan puasa
dan orangorang yang kaya itu melakukan puasa juga, kami berjihad dan orangorang kaya itu melakukan jihad juga. Tetapi ya Rasulullah ada pekerjaan yang membuat
mereka lebih utama. Mereka memberikan sedekah tetapi kami tidak dapat melakukan itu. Beritahukanlah kepada kami amal shaleh yang dengan melakukan itu kami dapat
menutupi kekurangan kami . Rasulullah Saw bersabda: “Setiap selesai shalat bacalah subhanallah 33 kali , Alhamdulillah 33 kali dan Allahu akbar 33 kali.
3. Ciri-ciri pelaku kompetisi dalam kebaikan
a. Memiliki niat yang ikhlas
Niat yang ikhlas merupakan faktor penting dalam setiap amal. Di dalam Islam ikhlas merupakan rukun amal yang pertama dan terpenting. Niat yang ikhlas karena
Allah dalam melakukan kebaikan akan membuat seseorang memiliki perasaan yang ringan dalam mengerjakan amal-amal yang berat sekalipun, apalagi bila
amal kebaikan itu tergolong amal shalih yang ringan. Sedangkan tanpa keikhlasan, jangankan amal yang berat, amal yang ringan pun akan terasa berat. Di samping
itu, keikhlasan akan membuat seseorang berkesinambungan dalam melakukan amal kebaikan. Orang yang ikhlas tidak akan bertambah semangat hanya karena
dipuji dan tidak akan melemah karena dicela. Adanya pujian atau celaan tidak akan mempengaruhi semangatnya dalam melakukan kebaikan.
b. Cinta kepada kebaikan dan cinta kepada orang yang berbuat baik
Seseorang akan antusias melaksanakan kebaikan manakala pada dirinya terdapat rasa cinta pada kebaikan. Karena tidak mungkin seseorang melakukan
suatu kebaikan apabila dia sendiri tidak suka pada kebaikan itu. Oleh karena itu, rasa cinta pada kebaikan harus kita tanamkan ke dalam jiwa sehingga kita menjadikan
setiap bentuk kebaikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Di samping cinta kepada kebaikan, maka harus tertanam juga di dalam jiwa rasa
cinta kepada siapa saja yang berbuat baik. Hal ini akan membuat kita ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan, siapa pun yang melakukannya.
Allah SWT telah menyebutkan kecintaan-Nya kepada siapa saja yang berbuat baik. Allah berfirman:
ُبِ ُي َ َلا َنِإ اوُنِسْح َ
أَو ِةَكُلْهَتا َ
لِإ ْمُكيِدْي َ
أِب اوُق ْ
لُت لَو ِ َلا ِليِبَس ِف اوُقِفْن َ
أَو َنِنِسْحُمْلا
Di unduh dari : Bukupaket.com
131
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
“Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
mencintai orangorang yang berbuat baik” QS. Al Baqarah 2 : 195
c. Merasa beruntung bila melakukan suatu kebaikan
Berbuat baik merupakan sesuatu yang sangat mulia dan seseorang akan bersemangat melakukan kebaikan apabila dengan kebaikan itu dia merasa yakin
memperoleh keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat. Ada banyak keuntungan yang akan diperoleh manusia bila ia berbuat baik.
d. Merasa rugi bila meninggalkan suatu kebaikan
Apabila seseorang merasa beruntung dengan kebaikan yang dilakukannya karena sejumlah keutamaan yang disebutkan dalam al-Qur’an, maka ia akan merasa
sangat merugi apabila meninggalkannya. Bagi seorang mukmin, bagaimana mungkin dia tidak merasa rugi bila tidak melakukan kebaikan, karena kehidupan ini memang
harus dijalani untuk mengabdi kepada Allah SWT yang merupakan puncak dari segala bentuk kebaikan yang harus dijalani.
e. Meneladani Generasi yang Baik
Perbuatan akan menjadi lebih baik apabila seseorang mau menjadi teladan bagi orang lain dalam berbuat baik. Hal ini menjadi penting karena dengan demikian
ia menyadari bahwa meskipun ia merasa sudah banyak perbuatan baik tetapi tetap saja ia merasa masih sedikit dalam melakukan kebaikan dibandingkan dengan
orang lain.
4. Balasan pelaku kompetisi dalam kebaikan