Uji Iritasi HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Uji Iritasi

Uji iritasi dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui keamanan dalam sediaan krim ekstrak batang jarak cina yang dipengaruhi oleh komposisi Tween 80 dan gliserin. Uji iritasi ini dilakukan dengan menggunakan metode HET CAM. Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane HET-CAM merupakan metode in vivo menggunakan telur fertil untuk mengetahui apakah krim ekstrak batang jarak cina dapat mengiritasi kulit atau tidak. Prinsip dari metode HET-CAM yaitu mengamati terjadinya percabangan pembuluh darah hemorrhage, lisis lysis, dan koagulasi coagulation pada Chorioallantoic Membrane CAM setelah diberikan paparan sediaan selama 5 menit dan dibersihkan dengan NaCl 0,9. Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah inilah yang akan menjadi kriteria dalam penilaian iritasinya suatu sediaan. Uji iritasi dengan metode Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane HET- CAM menggunakan kontrol positif yaitu NaOH 0,1N yang bersifat basa, dimana secara teoritis akan mengiritasi kulit dan kontrol negatif yaitu NaCl 0,9 yang sering disebut sebagai garam fisiologis sehingga tidak akan mengiritasi CAM. Tabel XV. Indeks iritasi krim ekstrak batang jarak cina dengan metode HET-CAM Perlakuan Indeks Iritasi x̅ ± SD Keterangan Kontrol negatif 0 ± 0 Tidak mengiritasi Kontrol positif 7,7 ± 0,3 Cukup mengiritasi F 1 0 ± 0 Tidak mengiritasi Fa 0 ± 0 Tidak mengiritasi Fb 0 ± 0 Tidak mengiritasi Fab 0 ± 0 Tidak mengiritasi Hasil penelitian menunjukan bahwa kontrol negatif, formula F 1 , Fa, Fb, dan Fab memiliki indeks iritasi yaitu 0. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa sediaan krim tidak menimbulkan iritasi dan dapat dikatakan aman. Sedangkan, pada kontrol positif memberikan hasil indeks iritasi sebesar 7,7 dan termasuk ke dalam golongan cukup mengiritasi. Jadi dapat disimpulkan juga bahwa NaOH 0,1 N terbukti mengiritasi kulit karena bersifat basa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Variasi dari Tween 80 dan gliserin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar pada sediaan krim ekstrak batang jarak cina, sedangkan pada respon viskositas variasi dari tween 80 dan gliserin tidak memberikan pengaruh yang signifikan. 2. Area optimum dari Tween 80 dan gliserin tidak dapat ditemukan.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang proses pembuatan krim ekstrak batang jarak cina pada jumlah eksipien yang berbeda, lama pencampuran, suhu pencampuran, dan kecepatan putar mixer. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji antibakteri sediaan krim ekstrak batang jarak cina.

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktorial.

1 7 100

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Pengaruh TWEEN 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak etanol batang Jarak Cina (Jatropha multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

7 26 109

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 130

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi komposisi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118