Bab 1sosiologi perkebunan
Sosiologi Pertanian
Sosiologi Pertanian
Pengertian dan Ruang Lingkup
(2)
Pendahuluan
• Pokok bahasan :
– Pengertian sosiologi secara umum
– Ruang lingkup Sosiologi Pertanian/
Perkebunan
(3)
Sejarah lahirnya Sosiologi
• Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi sosial (Prancis) • Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15
• Perubahan dibidang sosial dan politik • Meningkatnya individualisme
• Lahirnya ilmu pengetahuan modern
• Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri (Laeyendecker,1983).
(4)
• Auguste Comte (1798-1857), orang yang pertama kali menggunakan perkataan sosiologi.
• Menurut Comte, bahwa sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis (deskripsi ilmiah)
• Objek yang dikaji pun harus berupa fakta bukan harapan atau prediksi.
• Comte, mengklasifikasikan sosiologi ke dalam dua kategori besar, yaitu statika sosial (mewakili stabilitas
dan kemantapan sosial), serta dinamika sosial (mewakili perubahan dan dan kemajuan sosial
(5)
• Emile durkheim (1858-1917), sosiologi meneliti
lembaga lembaga dalam masyarakat dan proses proses sosial
• Durkheim dan rekannya memperkenalkan pembagian sosiologi berdasrakan pokok bahasannya :
– Sosiologi umum (kepribadian individu dan kelompok man.) – Sosiologi agama
– Sosiologi hukum dan moral (organisasi politik, sosial) – Sosiologi kejahatan
– Sosiologi ekonomi (ukuran ukuran penelitian dan kelompok kerja)
– Sosiologi masyarakat (masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan)
(6)
Terminologi
• Sosiologi , berasal dari bahasa Yunani :
–
Socius
= kawan, teman (orang lain dalam
satu hubungan
–
Logos
= ilmu, pengetahuan
Sosiologi
= ilmu tentang berteman, ilmu
(7)
Definisi Menurut Beberapa Ahli
• Giddens, “sociology is the study of human social
life,groups and socities” (sosiologi merupakan studi/ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat)
• Pitrin Sorokin, mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari (1) hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, (2) hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri umum semua gejala sosial
(8)
• Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial
• Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial
• Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiahterhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial
• Green (1960) dalam Raharjo (1999) menyatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mepelajari kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam pelbagai aspeknya.
(9)
• Menurut Priyotamtomo (2001),
sosiologi mepelajari
perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia
dengan meneliti
kelompok
yang dibangunnnya
• Kelompok :
– keluarga, – suku,
– komunitas, – pemerintah,
– organisasi sosial, – kelompok ekonomi,
(10)
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
M. Johnson merinci ciri ciri sbb :
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoritis
c. Sosiologi bersifat kumulatif
d. Bersifat non -etis
(11)
Sosiologi Pertanian
• Planck (1993), Sosiologi Pertanian (Agricultural Sociology) sering disamakan dengan Sosiologi
Pedesaan (Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja.
• Raharjo (1999), pertanian memang masih merupakan karakteristik pokok dari umumnya desa-desa di dunia. • Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian bagi
keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa
kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian
.
(12)
Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian
• Sosiologi pertanian menurut Planck (1993) adalah sosiologi ekonomi seperti halnya sosiologi industri, yang membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi
pertanian.
• Tema utama dalam sosiologi pertanian adalah
– organisasi sosial pertanian (struktur pertanian), – usaha pertanian,
– bentuk organisasi pertanian, – masalah sosial pertanian.
(13)
Kegunaan Mempelajari Sosiologi
Pertanian
• Mengumpulkan keterangan mengenai masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan pola hubungannya
• Membantu dalam mengambil gambaran detail tentang tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan
kegiatan-kegiatan petani yang umumnya hidup dalam lingkungan pedesaan
.
(14)
Struktur Pertanian
(15)
Topik Pembahasan
• Sistem pertanian berpindah (nomaden)
• Pertanian Keluarga
• Pertanian Feodalistik
• Pertanian kapitalistik
• Pertanian kolektif
(16)
Pendahuluan
• Struktur Social akan membentuk kerangka bagi berkembangnya struktur pertanian
• Struktur sosial yang feodal, kapitalis, dan sosialistik akan menghasilkan kondisi yang sangat berbeda dalam hal kepemilikan lahan, sistem organisasi kerja dan bentuk pertanian
• Selain struktur sosial masyarakat, tujuan ekonomi masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting (ex, kekayaan, dasar pemenuhan kebutuhan, tabungan hari tua, kekuasaan, dan martabat)
(17)
Menurut Kuhren dalam Plack (1993), struktur pertanian dapat menggambarkan suatu sistim yang komplek dimana
struktur tersebut terdiri dari pola institusi, ekonomi, organisasi sosial, dan etika yang terdapat dalam sektor pertanian dan daerah pedesaan yang berorientasi pada
(18)
Penggembalaan berpindah
Ada dua sistem penggembalaan berpindah :
1. Sistim tranchumance, sistim ini ditandai oleh imigrasi secara periodik kawanan hewan milik orang yang hidup menetap.
Kawanan hewan itu berpindah-pindah diantara dua daerah yang iklimnya sangat berbeda (pegunungan dan dataran rendah). Umumnya berlokasi di daerah marginal dan tidak perlu memberi makan ternak dalam kandang pada musim dingin.
2. Sistim pastoral nomadism, penggembalaan oleh kelompok sosial (suku atau keluarga besar) dengan hewan gembalanya melewati wilayah suku berupa padang rumput yang umumnya dimiliki atas dasar tradisi dan kekuasaan, bukan atas dasar hukum.
(19)
Pada penggembalaan berpindah, ternak tidak hanya
dipandang sebagai dasar pemenuhan kebutuhan sendiri namun juga sebagai cadangan makanan dalam
kehidupan mengembara (nomadik)
Penggembalaan berpindah yang bijaksana sangat
penting bagi reklamasi daerah marginal dan juga untuk rute perjalanan dan perdagangan tradisional
(20)
Perladangan berpindah
• Perladangan berpindah ialah suatu jenis pertanian
dengan lahan yang ditanami berpindah secara berkala, sehingga lahan yang telah dipanen sebelumnya
dibiarkan bera dan menjadi hutan kembali.
• Di Indonesia perladangan berpindah masih bisa ditemui di sebagian daerah Sulawesi, Kalimantan, Irian dan
sebagian kecil Sumatra.
• Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh kelompok kelompok sosial (suku), dan ketua suku mempunyai
wewenang untuk menentukan lahan mana yang bisa dimanfaatkan oleh setiap keluarga
(21)
Pertanian Feodalistik
Feodalisme dalam pengertian ini dikaitkan dengan
“stratifikasi sosial” yang ditandai dengan perbedaan kekayaan, pendapatan, kekuasaan dan martabat
Secara umum ada dua tipe pertanian feodalistik yaitu
feodalisme persewaan dan latufundia (hacienda
).
(22)
Feodalisme Persewaan
Penggunaan lahan, pajak atau kekuasaan ekonomi
merupakan dasar bagi para pemilik lahan (tuan tanah) untuk menguasai petani dan mereka yang tidak memiliki lahan
.
Petani dan orang yang tidak berlahan (landless) tidak
memiliki pilihan lain untuk mempertahankan hidupnya, sehingga terpaksa membayar sewa yang tinggi
Bagi tuan tanah, lahan adalah kekayaan untuk
disewakan dan sekaligus memberikan martabat dan kekuasaan karena ketergantungan penyewa juga
mencakup kehidupan pribadinya dan memaksa penyewa untuk patuh dalam segala keadaan
(23)
Latifundia (hacienda)
Latufundia adalah pemilikan lahan yang luar biasa luasnya.
Saat ini hanya terdapat di negara-negara Amerika Latin.
Bentuk yang paling banyak dijalankan adalah hacienda
(facenda) yang berasal dari UU kolonial yang
memperbolehkan berlangsungnya kerja paksa atau pemberian hadiah lahan bagi jasa kemiliteran
Hacienda adalah kesatuan sosial dan ekonomi yang sama
dengan satu negara kecil, hidup secara swasembada dan memenuhi kebutuhan ekonomi sendiri (autarki) berada di bawah pelindung (patron)
Hacienda juga meliputi padang rumput, perkebunana dan
hutan. Penguasa umumnya mendapat pelayanan dari pekerja penyewa, pemukim, penggembala, pengelola dan lain-lain, dan sebaliknya dia juga menyediakan fasilitas-fasilitas sosial
(24)
Pertanian Keluarga
۩ Dalam pertanian keluarga, hak milik dan hak pakai ada di
tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan pekerjaan dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan dengan demikian tidak terikat kepada kelompok sosial yang lebih besar
۩ Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial pedesaan
sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor produksi, kemakmuran dan tempat tinggal
۩ Ada korelasi antara besarnya pertanian dan kemampuan
tenaga kerja. Keadaan ideal ialah apabila pertanian itu cukup besar bagi keluarga itu untuk melakukan semua pekerjaan sendiri dan dapat memenuhi segala kebutuhan
(25)
Pertanian Kapitalistik
۩ Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di negara
yang sedang berkembang adalah “perkebunan”.
۩ Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang
bersekala besar yang mengutamakan tanaman
tahunan misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali sistim penanamannya satu jenis (monokultur)
۩ Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik
pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan untuk ekspor misalnya tebu, pisang, teh, cengkih, kelapa
(26)
Pertanian Kolektif
Didalam pertanian sosialistik, produksi telah
diserahkan kepada rakyat dan produksi
direncanakan oleh negara. Pertanian kolektif
umunya bukan hanya merupakan sistim
ekonomi tetapi lebih merupakan pandangan
hidup secara keseluruhan, berdasarkan politik,
etika atau agama.
(27)
Pertanian Sosialistik
Berdasarkan ideologi sosialistik, pemikiran pribadi atas lahan
mengarah pada pemerataan
Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahawa pertanian kecil
telah ketinggalan oleh kemajuan teknik dan oleh karena itu harus digabungkan dengan unit-unit ekonomi yang besar.
Tujuan jangka panjang dari hal tersebut adalah
menghapuskanperbedaan antara pola kehidupan industri dan pertanian yang saat ini belum tercapai
Contoh adalah sistem pertanian kolkhoz di Rusia,
pengendalian produksi dibawah pengaruh negara namun negara tidak diharuskan menanggung resiko ekonomi.
Negara dapat mempengaruhi dan mengarahkan tingkat upah
(28)
Beberapa kelemahan sistem pertanian sosialistik, dilihat dari sudut pencapaian produksi :
Perusahaan tani harus menerima setiap orang yang mencari pekerjaan karenamereka mempunyai hak atas pekerjaan walaupun mereka sebenarnya tidak ataukurang diperlukan
Pengawasan, waktu dan birokrasi sangat komplek Tingkat produksi relatif rendah jika dibandingkan
(1)
Latifundia (hacienda)
Latufundia adalah pemilikan lahan yang luar biasa luasnya.
Saat ini hanya terdapat di negara-negara Amerika Latin.
Bentuk yang paling banyak dijalankan adalah hacienda
(facenda) yang berasal dari UU kolonial yang
memperbolehkan berlangsungnya kerja paksa atau pemberian hadiah lahan bagi jasa kemiliteran
Hacienda adalah kesatuan sosial dan ekonomi yang sama
dengan satu negara kecil, hidup secara swasembada dan memenuhi kebutuhan ekonomi sendiri (autarki) berada di bawah pelindung (patron)
Hacienda juga meliputi padang rumput, perkebunana dan
hutan. Penguasa umumnya mendapat pelayanan dari pekerja penyewa, pemukim, penggembala, pengelola dan lain-lain, dan sebaliknya dia juga menyediakan fasilitas-fasilitas sosial
(2)
Pertanian Keluarga
۩ Dalam pertanian keluarga, hak milik dan hak pakai ada di
tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan pekerjaan dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan dengan demikian tidak terikat kepada kelompok sosial yang lebih besar
۩ Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial pedesaan
sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor produksi, kemakmuran dan tempat tinggal
۩ Ada korelasi antara besarnya pertanian dan kemampuan
tenaga kerja. Keadaan ideal ialah apabila pertanian itu cukup besar bagi keluarga itu untuk melakukan semua pekerjaan sendiri dan dapat memenuhi segala kebutuhan
(3)
Pertanian Kapitalistik
۩
Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di negara
yang sedang berkembang adalah “perkebunan”.
۩
Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang
bersekala besar yang mengutamakan tanaman
tahunan misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali
sistim penanamannya satu jenis (monokultur)
۩
Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik
pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan untuk
ekspor misalnya tebu, pisang, teh, cengkih, kelapa
(4)
Pertanian Kolektif
Didalam pertanian sosialistik, produksi telah
diserahkan kepada rakyat dan produksi
direncanakan oleh negara. Pertanian kolektif
umunya bukan hanya merupakan sistim
ekonomi tetapi lebih merupakan pandangan
hidup secara keseluruhan, berdasarkan politik,
etika atau agama.
(5)
Pertanian Sosialistik
Berdasarkan ideologi sosialistik, pemikiran pribadi atas lahan
mengarah pada pemerataan
Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahawa pertanian kecil
telah ketinggalan oleh kemajuan teknik dan oleh karena itu harus digabungkan dengan unit-unit ekonomi yang besar.
Tujuan jangka panjang dari hal tersebut adalah
menghapuskanperbedaan antara pola kehidupan industri dan pertanian yang saat ini belum tercapai
Contoh adalah sistem pertanian kolkhoz di Rusia,
pengendalian produksi dibawah pengaruh negara namun negara tidak diharuskan menanggung resiko ekonomi.
Negara dapat mempengaruhi dan mengarahkan tingkat upah
(6)
Beberapa kelemahan sistem pertanian sosialistik, dilihat
dari sudut pencapaian produksi :
Perusahaan tani harus menerima setiap orang yang
mencari pekerjaan karenamereka mempunyai hak
atas pekerjaan walaupun mereka sebenarnya tidak
ataukurang diperlukan
Pengawasan, waktu dan birokrasi sangat komplek